Ketika memiliki perusahaan seringkali kebutuhan operasional tidak terpenuhi, sehingga cara yang banyak digunakan yaitu berhutang hingga menimbulkan hutang usaha.
Dalam perusahaan utang digunakan sebagai alat untuk membantu perusahaan agar bisa berkembang secafa efektif dan efisien, sehingga kurangnya modal bisa diantisipasi. Agar tidak salah, simak tips mudah dalam mengelola utang usaha agar keuangan tetap terjaga sebagai berikut.
Format Buku Utang Usaha (Credit: bee.id)
Dalam setiap perusahaan utang memang berperan penting untuk keberlangsungan perusahaan. Namun tidak selamanya utang memberikan manfaat, adakalanya memberikan resiko.
Utang juga bisa berguna untuk menstabilkan perusahaan dalam pengelolaan keuangan. Namun terkadang banyak perusahaan yang tutup tikar karena salah dalam mengelola utang
Jika utang yang dimiliki cukup besar, maka dari itu perlu pengelolaan utang yang baik. Ada beberapa jenis utang dalam perusahaan sebagaimana berikut ini:
Baca Juga: 5 Perbedaan Hutang dan Piutang dalam Keuangan Bisnis
Mengelola utang bukan hanya soal mencatat angka, tetapi juga menyangkut bagaimana Anda membentuk strategi finansial yang cerdas untuk masa depan sebuah perusahaan.
Dalam praktiknya, banyak pelaku usaha, terutama UMKM yang terlambat sadar bahwa utang usaha harus dikelola dengan tepat agar tidak menjadi beban yang menggerogoti arus kas.
Berikut ini 7 cara bijak dan efektif untuk mengelola utang yang benar:
Sebelum Anda bisa mengelola, maka Anda harus tahu dulu apa saja jenis utang yang dimiliki. Apakah itu utang usaha kepada supplier? Apakah itu pinjaman bank? Atau utang jangka pendek kepada pihak ketiga?
Misalnya, akun Utang Usaha dan Akun Utang 150.000.000 harus dicatat dengan jelas dalam laporan keuangan. Pada dasarnya, setiap utang punya karakteristik yang berbeda.
Dimana, utang dagang (atau hutang usaha) timbul karena pembelian barang secara kredit, sedangkan pinjaman bank mungkin memiliki bunga yang harus dibayarkan setiap bulan. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda membuat prioritas pembayaran yang tepat.
Tidak peduli sekecil apa pun nominalnya, setiap transaksi hutang dan pembayaran harus dicatat. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk kesadaran finansial.
Anda bisa menggunakan sistem akuntansi modern untuk mencatat akun utang, utang dan piutang, serta utang lancar maupun utang jangka panjang.
Dengan begitu, Anda bisa tahu berapa total utang yang harus dilunasi kepada kreditur atau pemasok, serta kapan jatuh temponya. Tanpa pencatatan ini, Anda hanya akan menebak-nebak dan membahayakan stabilitas finansial perusahaan.
Tidak semua utang harus dibayar bersamaan. Anda perlu menyusun skala prioritas berdasarkan urgensi, bunga, dan konsekuensi keterlambatan.
Misalnya, utang kepada supplier barang yang diperlukan setiap hari harus didahulukan dibanding utang lainnya. Utang yang memiliki penalti keterlambatan atau berkaitan dengan reputasi bisnis sebaiknya diprioritaskan.
Teknik pengumpulan data utang dari sistem akuntansi bisa membantu Anda menentukan mana yang harus dibayar terlebih dahulu.
Jika Anda tahu bahwa cicilan utang bulan depan cukup besar, maka tunda dulu pembelian besar yang tidak mendesak. Gunakan arus kas Anda dengan cermat.
Bentuk utang ini termasuk ke dalam aktiva lancar yang harus diperhatikan dalam cash flow.
Perlu diingat, bisnis bisa mati bukan karena rugi, tapi karena seret arus kas. Maka perusahaan wajib menyesuaikan ritme pengeluaran agar tetap bisa memenuhi kewajiban utangnya.
Laporan keuangan bukan sekadar formalitas untuk pajak, tapi menjadi alat vital dalam mengambil keputusan keuangan, terutama menyangkut pengelolaan utang.
Dalam sebuah perusahaan, laporan keuangan juga menunjukkan utang usaha adalah kewajiban yang harus dikelola secara transparan.
Pantau secara berkala posisi utang Anda melalui neraca, laporan arus kas, hingga laporan pembelian dan hutang. Dengan begitu, Anda tahu kapan harus mengatur strategi.
Jika bisnis sedang tidak stabil, jangan diam saja. Hubungi pihak pemberi utang untuk negosiasi ulang. Terkadang, penjadwalan ulang atau restrukturisasi bisa menyelamatkan cash flow Anda.
Utang yang sudah jatuh tempo bisa dinegosiasikan dengan pendekatan yang profesional.
Kuncinya adalah komunikasi terbuka dan laporan keuangan yang rapi sebagai bukti itikad baik. Banyak kreditur atau supplier yang bersedia memberi kelonggaran jika Anda jujur dan kooperatif.
Sebelum mengajukan pinjaman baru, evaluasi dulu apakah utang lama sudah terkendali. Jangan menumpuk utang hanya untuk menutup lubang yang lain. Karena utang tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi arus kas operasi masa depan.
Ingat, utang bisa jadi leverage yang baik jika digunakan untuk ekspansi produktif. Tapi jika hanya untuk kebutuhan konsumtif atau operasional harian yang terus berulang, maka itu tanda bahaya.
Untuk memantau dan memanajemen hutang usaha, Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Anda hanya perlu mencatata setiap pengeluaran dan pemasukan keuangan dan laporan keuangan akan langsung jadi. Bisnis lebih terkontrol dan menguntungkan.
Itulah tips mudah mengelola utang usaha yang benar. Setelah mengetahui tips-tips tersebut diharapkan perusahaan yang Anda jalankan pengelolaan keuangannya berjalan dengan lancar. Semoga ulasan ini bermanfaat.