Hallo Pebisnis
Pada panduan kali ini akan dijelaskan cara membuat Terminal Kasir untuk Beepos.
Sebelum Anda bisa menggunakan Beepos, maka pastikan sudah memiliki Terminal Kasir.
Terminal Kasir adalah data kasir yang akan digunakan pada Beepos, data kasir tersebut termasuk kas penampung penjualan kasir, kas modal dan setoran dari kasir, gudang penjualan, dan cabang penjualan.
Berikut ini langkah-langkahnya:
Berikut langkah-langkah membuat Terminal Kasir :
– Kode POS : Kode kasir (Contoh: 002)
– Nama : Nama kasir (Contoh: Kas Kasir 2)
– Cabang : Adalah posisi penempatan cabang pada kasir (Contoh: Cabang Surabaya)
– Gudang : Adalah gudang pengambilan barang dari seluruh transaksi penjualan yang dilakukan oleh kasir. (Contoh: Gudang)
– Kas Kasir : Adalah kas penampung dari hasil transaksi penjualan yang dilakukan kasir sebelum dilakukan setor nanti. (Contoh: Kas Kasir 2)
– Kas Setor : Kas/Bank acuan modal awal dan setor, ketika kasir melakukan buka kasir dan tutup kasir.
Jika Anda memiliki beberapa cabang, disarankan Kas Modal dipilih sesuai dengan kas masing-masing cabang. (Contohnya Kas Utama Cabang A dan Kas Utama Cabang B)
Mengapa demikian ?
✓ Misal Anda memiliki 2 cabang (Surabaya dan Jakarta) dan masing-masing cabang memiliki 2 kasir (Kasir 1 dan Kasir 2), totalnya Anda memiliki 4 kasir.
✓ Tentu setiap kasir akan berjualan pasti membutuhkan modal awal untuk uang kembalian. Contoh setiap kasir modal awal Rp 200.000 jadi totalnya harus mengeluarkan Rp 400.000 per cabang.
✓ Modal awal/uang kembalian tersebut tentu harus diberikan dari masing-masing cabang. Kasir 1 dan Kasir 2 Surabaya meminta modal ke kepala outlet/toko cabang Surabaya, begitu pula Jakarta. Jadi Kas Setor di setting berbeda untuk tiap cabang.
Baca Juga: