Visual merchandising salah satu strategi sekaligus menyajikan produk secara menarik dan memikat pelanggan agar dapat memperkuat brand hingga meningkatkan penjualan, khususnya pada bisnis offline.
Oleh karena itu tidak jarang banyak toko yang sudah mulai 'aware' dengan strategi ini. Kapan giliran Anda? Yuk, kenali dan pelajari apa itu visual merchandising, elemen, fungsi, hingga strateginya dalam artikel ini.
Sebab, strategi ini tidak hanya menciptakan daya tarik visual, tetapi juga membangun hubungan emosional antara merek dan konsumen, menciptakan lingkungan belanja yang memikat dan menggugah selera.
Menurut Iqbal, dkk (2011) visual merchandising adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan mengenai citra produk kepada pelanggan dengan pendekatan artistik dan bisa dirasakan langsung dengan panca indra.
Secara bentuk strategi, visual merchandising merupakan salah satu bagian dari turunan strategi bauran ritel, lalu dikelompokkan ke dalam varal promosi sebagai bagian dari bentuk promosi retailer.
Selain itu dalam buku Visual Mechandising: A Guide for Small Retailers (1991) karya Holly Bastow-Shoop, dkk, jika visual merchandising adalah sebagai segala hal yang dilihat pelanggan, baik eksterior maupun interior, yang menciptakan citra positif dari sebuah bisnis dan menghasilkan perhatian, minat, keinginan, dan tindakan dari pihak pelanggan.
Dimana, 80% dari kesan diciptakan oleh penglihatan, oleh sebab itulah strategi visual merchandising ini tidak bisa diabaikan dalam menunjang kesuksesan bisnis Anda.
Berikut adalah beberapa elemen dasar visual merchandising:
Elemen pertama adalah display produk, yakni tentang bagaimana cara Anda dalam memasarkan produk kepada calon pembeli.
Display ini termasuk mengenai bagaimana produk diatur di rak, digantung di dinding, atau ditampilkan pada manekin. Penataan produk yang baik harus menarik perhatian, mudah diakses oleh pelanggan, dan mencerminkan citra merek Anda.
Baca Juga: Brand Image Adalah: Strategi Bangun Citra Merek yang Kuat
Berikutya signage atau papan tanda yang dirancang untuk menampilkan informasi mengenai produk yang ada di rak dan sejenisnya. Termasuk label produk, papan nama, dan spanduk. Signage yang efektif harus jelas, ringkas, dan menarik secara visual.
Selanjutnya adalah elemen grafis meliputi gambar, ilustrasi, dan seni rupa yang digunakan untuk menghiasi toko Anda dan menarik perhatian pelanggan. Graphic dapat digunakan untuk menciptakan suasana tertentu, mempromosikan produk, atau menceritakan kisah merek Anda.
Kemudian ada tata letak toko, mencakup keseluruhan denah toko Anda, termasuk di mana produk ditempatkan, bagaimana pelanggan diarahkan melalui toko, dan di mana area checkout berada.
Tata letak yang baik harus memudahkan pelanggan menemukan apa yang mereka cari, mendorong mereka untuk menjelajahi seluruh toko, dan menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Pencahayaan memainkan peran penting dalam visual merchandising. Ini dapat digunakan untuk menarik perhatian ke produk tertentu, menciptakan suasana tertentu, dan membuat toko Anda terlihat lebih besar dan lebih mengundang.
Terakhir, Props adalah barang-barang yang digunakan untuk menambah suasana dan minat pada display produk Anda. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari furnitur dan tanaman hingga patung dan karya seni.
Penggunaan properti yang tepat dapat membantu Anda menciptakan cerita seputar produk Anda dan membuatnya lebih menarik bagi pelanggan.
Beberapa manfaat yang akan didapatkan pelaku usaha ketika menerapkan strategi ini:
Berikut beberapa strategi visual merchandising yang bisa diterapkan pada bisnis Anda:
Pertama adalah fokus pada presentasi tampilan produk, dimana tampilan produk yang menarik dan estetis dapat menarik perhatian pelanggan dan mendorong mereka untuk memeriksa lebih lanjut atau bahkan membeli produk tersebut.
Untuk membuat tampilan produk dan toko Anda menarik, Anda bisa menggunakan elemen desain yang menarik, seperti warna-warna cerah, pencahayaan yang baik, dan penyusunan produk yang menarik secara visual.
Kemudian menggunakan tema yang sesuai dengan bisnis, musim, acara khusus, atau tren terkini dapat membantu menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan. Tema yang relevan juga dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memicu minat dalam produk yang ditampilkan.
Contohnya ketika Ramadhan, Anda bisa menghias toko Anda dengan ornamen Ramadhan, ketika natal dihiasi dengan ornamen natal dan seterusnya.
Berikutnya, mengoptimalkan penggunaan ruang di toko untuk menampilkan produk dengan baik dan mudah dijangkau oleh pelanggan. Penggunaan ruang ini mencakup penataan rak dan display yang efisien serta mempertimbangkan aliran lalu lintas pelanggan di dalam toko.
Seperti jika satu rak berisi tentang produk makanan ringan, maka usaha di dalam deretan rak yang sama diisi dengan produk makanan ringan juga, kemudian berikan jarak setiap rak agar pelanggan leluasa ketika memilih produk dan seterusnya.
Selanjutnya adalah berikan signe atau tanda tang gelas untuk memudahkan pelanggan dalam mencari produk. Selain itu, dengan signe yang jelas juga dapat menjadi tanda untuk menyoroti display khusus yang memang ditujukan untuk penekanan poin penjualan. Contohnya produk yang sedang promo.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Persediaan dan Penjelasannya
Kemudian, mengubah tampilan produk secara berkala dapat membantu menjaga keberagaman dan ketertarikan pelanggan. Rotasi produk atau tampilan baru juga dapat meningkatkan kunjungan kembali pelanggan dan menciptakan pengalaman belanja yang segar.
Rotasi produk display ini tentunya sangat berkaitan dengan manajemen stok barang, dimana dengan stok barang yang teratur maka display bisa dilakukan dengan optimal. Sebab, meskipun rotasi dan pembaruan display diperlukan Anda tidak bisa mengabaikan dari sisi ketersediaan stoknya.
Untuk mengelola stok persediaan barang dengan lebih mudah, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, dengan fitur kontrol stok yang sudah pasti klop antara data riil dan laporannya. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Selanjutkan lakukan personalisasi pengalaman pelanggan dengan mengadaptasi tampilan produk atau pengalaman belanja sesuai dengan preferensi atau profil pelanggan tertentu. Ini bisa dilakukan melalui penyusunan produk berdasarkan kategori atau gaya tertentu yang relevan dengan segmen pasar tertentu.
Terakhir, pastikan strategi yang Anda gunakan sudah sesuai dengan tujuan bisnis Anda. Sebab setiap strategi visual merchandising harus didasarkan pada tujuan bisnis.
Seperti meningkatkan penjualan produk tertentu, meningkatkan kesadaran merek, atau meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan memahami tujuan tersebut, toko dapat merancang tampilan produk yang sesuai dan efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut ini beberapa contoh visual merchandising yang dilakukan pada beberapa brand ternama di Indonesia:
Perama, ada Matahari Department Store, salah satu perusahaan ritel di bidang fashion ternama di Indonesia, dalam penerapan strategi visual merchandising mereka melakukan beberapa hal berikut:
Kemudian ada Uniqlo, salah satu perusahaan asal jepang yang menyediakan berbagai keperluan fashion, dalam menerapkan visual merchandising mereka melakukan beberapa hal berikut:
Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika visual merchandising adalah strategi yang penting untuk meningkatkan penjualan dan membangun brand awareness. Dengan menerapkan strategi yang efektif, brand dapat menarik perhatian pelanggan dan membuat mereka ingin berbelanja.