Proposisi nilai atau value proposition adalah rangkuman esensi dari apa yang membuat suatu produk atau layanan unik dan berharga bagi pelanggan. Hal ini bukan sekadar menawarkan barang atau jasa, tetapi lebih kepada memberikan solusi konkret untuk kebutuhan atau masalah pelanggan.
Sebuah proposisi nilai yang kuat mampu menjelaskan manfaat utama produk atau layanan dengan jelas, membedakannya dari pesaing, dan meyakinkan pelanggan bahwa investasi mereka akan memberikan nilai lebih.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pemahaman yang mendalam terhadap nilai ini menjadi kunci untuk membangun koneksi yang kokoh antara merek dan konsumen, membuka pintu kesuksesan dalam memenuhi harapan pasar.
Pengertian proposisi nilai atau value proposition adalah gabungan dari beberapa manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada konsumennya, dengan menawarkan manfaat yang menarik perusahaan bisa menarik konsumen dengan baik.
Sebab, dengan adanya nilai manfaat yang mumpuni, konsumen akan merasa jika produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah mereka. Oleh sebab itu juga, perusahaan perlu melakukan riset untuk mengetahui value proposition dari produk yang akan ditawarkan di pasaran dan siapa target market yang akan disasar.
Selain itu, proposisi nilai mengidentifikasi elemen-elemen unik, keunggulan dan kelebihan dari produk/ layanan yang membedakannya dengan pesaing dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Nilai ini juga yang akan menjadi alasan kuat kenapa konsumen harus membeli dan menggunakan produk yang Anda tawarkan.
Beberapa contoh value proposition yang sering ditemukan adalah "harga murah," "pembayaran aman dan fleksibel," "layanan cepat dan berkualitas," "pengiriman tepat waktu," "jaminan barang asli," "Sehat bergizi" dan masih banyak lagi.
Berikut ini beberapa pengertian value proposition menurut para ahli:
Dalam bukunya Business Model Generation, Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur mendefinisikan value proposition sebagai "sebuah pernyataan yang menjelaskan bagaimana produk atau layanan Anda dapat memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan."
Kemudian dalam buku The Business Model Zoo karya Amit and Zott menjelaskan jika value proposition adalah sebuah pernyataan yang menjelaskan bagaimana produk atau layanan Anda dapat menciptakan nilai ba6gi pelanggan.
Selanjutnya pengertian value proposition dalam buku The Value Proposition Design karya Brard dijelaskan jika value proposition adalah sebuah pernyataan yang menjelaskan bagaimana produk atau layanan Anda dapat memberikan manfaat yang diinginkan oleh pelanggan."
Dalam membangun dan menciptakan proposisi nilai, perusahaan perlu menciptakan beberapa komponen berikut ini:
Komponen pertama dalam menciptakan value proposition adalah kebaruan, kebaruan ini berupa inovasi baru yang akan menarik perhatian calon pelanggan, dari ingin tahu, mencoba, hingga membeli produk yang ditawarkan. Untuk menciptakan tahapan itu, inovasi yang dibangun harus melebihi nilai proposisi produk kompetitor di pasar.
Berikutnya adalah performa yang berhubungan dengan kinerja nyata produk, seringkali berkaitan dengan kecepatan, keandalan dan teknologi terbaru apa yang digunakan. Komponen ini biasanya berlaku untuk produk perangkat lunak, web, dan komputer.
Selanjutnya adalah kustomisasi, yakni melibatkan bagaimana fleksibilitas produk dalam menyesuaikan penggunanya. Dalam hal ini perusahaan perlu menawarkan beberapa jenis pilihan seperti modelnya, ukurannya dan beberapa lainnya. Untuk mendapatkan opsi yang sesuai, Anda perlu melakukan riset pasar dan masukan dari pelanggan.
Berikutnya adalah desain, komponen ini sangat berpengaruh dalam beberapa kategori bisnis, salah satunya adalah produk fashion. Desain ini bukan hanya model atau trend saja, tapi juga nilai fungsionalitas produk itu sendiri.
Oleh sebab itu, perusahaan perlu mempertimbangkan segi fungsionalitas dalam memgembahkan sebuah desain produk baru. Contohnya, fashion untuk musim dingin, selain model yang kekinian fungsi untuk menghangatkan tubuh pada produk fashion tersebut tidak boleh diabaikan.
Selanjutnya produk tersebut dihadirkan untuk menyelesaikan masalah pelanggan, artinya perusahaan perlu merumuskan masalah apa yang bisa diselesaikan dengan produk kita?. Sebab, hampir sebagian besar pelanggan membeli sebuah produk untuk menjawab permasalahan yang mereka hadapi.
Komponen berikutnya adalah brand/ merek. dengan memiliki merek yang sudah dikenal masyarakat luas perusahaan akan lebih mudah dalam membangun proposisi nilai, karena merek sendiri sudah termasuk dalam bagian dari proposisi nilai.
Sebab, brand seringkali berkaitan dengan status sosial, gengsi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manfaat bagi penggunanya secara tidak langsung.
Jika suatu layanan atau produk memberikan keunggulan biaya, maka hal ini dapat dilihat sebagai proposisi nilai yang kuat. Konsumen biasanya memilih produk yang lebih terjangkau jika kualitasnya hampir setara dengan alternatif yang lebih mahal.
Komponen terakhir adalah aksesibilitas, yakni komponen kemudahan yang diberikan kepada pelanggan, baik dari kemudahan akses, perbaikan produk hingga klaim garansinya.
Dalam konteks aksesibilitas, penting bagi produk untuk dapat dengan mudah diakses oleh semua pelanggan, terlepas dari lokasi geografis, jenis kelamin, atau usia mereka.
Kenapa perusahaan perlu membangun value proposition? Sebab, selain menjadi langkah penting dalam menentukan strategi pemasaran produk, ada banyak lagi tujuan lainnya, yakni:
Baca Juga: 5 Cara untuk Tingkatkan Penjualan dengan Value Proposition
Melansir dari laman Hubspot, ada 3 elemen utama dalam value proposition, yakni:
Judul ini menjadi poin fokus yang menarik perhatian pembaca dan menyampaikan inti manfaat produk atau layanan. Contohnya, sebuah judul bisa merinci keunggulan utama produk atau menonjolkan solusi spesifik yang ditawarkan kepada pelanggan.
Dengan kata-kata yang tepat, judul ini menciptakan daya tarik pertama yang dapat mendorong pembaca untuk terus membaca dan memahami lebih lanjut.
Selanjutnya komponen di bawah judul, yang disebut dengan subjudul atau subheadline, ini memberikan informasi lebih rinci mengenai nilai yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam satu atau dua kalimat, subjudul mencakup elemen-elemen.
Seperti apa yang ditawarkan, siapa target pasar yang diincar, dan apa yang membuat produk atau layanan tersebut unggul. Subjudul ini memberikan konteks lebih lanjut, menjelaskan mengapa pembaca seharusnya tertarik dan bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan atau masalah yang dihadapi.
Untuk memperkuat pesan, elemen visual seperti gambar, video, atau infografis digunakan. Gambar atau video dapat memberikan gambaran langsung tentang produk atau layanan, sementara infografis dapat merinci fitur atau kelebihan dengan cara yang mudah dimengerti.
Elemen visual ini berfungsi untuk membangkitkan minat dan membantu pelanggan potensial memahami manfaat produk secara lebih visual. Dengan dukungan elemen visual ini, value proposition menjadi lebih dinamis dan dapat meresap dengan efektif pada tingkat persepsi visual pembaca.
Berikut beberapa tahapan dalam menentukan value proposition:
Pahami dengan jelas visi dan misi perusahaan. Ketahui alasan berdirinya perusahaan, tujuan bisnisnya, dan arah yang ingin dicapai di masa depan. Value Proposition harus mencerminkan nilai-nilai inti perusahaan dan mengapa produk atau layanan tersebut ada.
Kemudian, lakukan riset mendalam terhadap calon pelanggan. Pahami kebutuhan, preferensi, dan masalah yang dihadapi oleh mereka. Riset ini bisa melibatkan wawancara, survei, atau analisis data konsumen untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang target pasar.
Baca Juga: 7+ Cara Menentukan Target Market untuk Bisnis UMKM
Berikut menganalisis pesaing adalah langkah krusial. Identifikasi produk atau layanan yang ditawarkan oleh pesaing dan temukan keunggulan serta kelemahan mereka. Hal ini membantu perusahaan menentukan Unique Selling Proposition (USP) yang membedakan produknya dari pesaing.
Kemudian value Proposition harus menonjolkan manfaat dan kemudahan yang akan dinikmati oleh pelanggan saat menggunakan produk atau layanan.
Fokus pada fitur-fitur yang memberikan nilai tambah, dan sampaikan dengan jelas mengapa produk atau layanan ini dapat memenuhi kebutuhan mereka lebih baik daripada yang lain.
Sederhanakan pesan proposisi nilai Anda agar mudah dimengerti oleh pelanggan. Gunakan headline yang kuat, subheadline yang merinci manfaat, dan elemen visual yang mendukung. Pastikan pesan dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikan nilai produk secara efektif.
Dengan memahami keunggulan produk dan nilai tambah yang ditawarkan, bentuklah Value Proposition yang membedakan perusahaan dari pesaing. Tekankan aspek-aspek unik yang membuat produk atau layanan menjadi pilihan yang lebih baik.
Sebelum diluncurkan, lakukan uji coba dengan kelompok target. Dapatkan umpan balik dan lakukan revisi jika diperlukan. Pastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan persepsi dan kebutuhan pelanggan.
Kenapa tahapan ini perlu dilakukan? Sebab dalam menentukan Value Proposition yang efektif membutuhkan pemahaman mendalam tentang produk atau layanan yang ditawarkan, serta pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan keinginan calon pelanggan.
Berikut ini beberapa contoh value proposition pada beberapa bidang usaha:
"Solusi Di Luar Harapan"
"Kami menyediakan solusi inovatif dan dapat disesuaikan yang melampaui harapan Anda. Komitmen kami terhadap keunggulan memastikan bahwa kebutuhan unik Anda tidak hanya terpenuhi, tetapi juga terlampaui. Temukan perbedaannya dengan layanan kami yang disesuaikan."
"Nikmati Selera, Gizi yang Terjaga"
"Manjakan diri dalam perjalanan kuliner dengan restoran kami, di mana setiap hidangan dibuat dengan gairah dan presisi. Rasakan perpaduan rasa yang sempurna, menggunakan bahan segar yang diperoleh secara lokal. Tingkatkan pengalaman bersantap Anda bersama kami."
"Murni, Segar, Berkelanjutan"
"Adopsi gaya hidup lebih sehat dengan hasil panen hidroponik kami. Kami membudidayakan hijauan kaya nutrisi dengan teknik hidroponik canggih, menjamin kesegaran dan kemurnian. Katakan selamat tinggal pada pestisida dan sambutlah pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan."
Value proposition dapat dirangkum sebagai elemen kunci dalam mengkomunikasikan nilai suatu produk atau layanan kepada pelanggan. Dalam menyusun proposisi nilai ini, perusahaan perlu menekankan keunggulan produk atau layanannya, manfaat yang diperoleh pelanggan, dan alasan unik mengapa produk tersebut lebih baik daripada pesaing.