🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Value Chain Penting untuk Bisnis? Ini Penjelasannya

Value chain atau rantai nilai memudahkan sebuah bisnis untuk memenangkan pasar dan menggaet pelanggan-pelanggan baru. Simak di sini
Penulis: Rizal Arisona
Kategori:
Dipublish Tgl: Wednesday, 24 May 2023

Dalam dunia bisnis, memenangkan pasar dan mengalahkan kompetitor adalah cara agar bisnis dapat terus berkembang. Value chain yang berarti rantai nilai, bisa menjadi konsep yang diterapkan untuk dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor.

Rantai nilai memungkinkan perusahaan atau sebuah bisnis memiliki nilai tambah dibandingkan merek sejenis milik kompetitor. Selain itu, adanya rantai nilai akan terbuka kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru.

Perusahaan yang menerapkan konsep tersebut dapat meningkatkan nilai manfaat dari barang maupun jasa yang ditawarkannya. Jika konsumen menemukan produk yang memiliki nilai tambah, tanpa ragu mereka akan memilihnya.

Apa Itu Value Chain?

Value chain memiliki pengertian sebagai suatu konsep yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk membuat produknya memiliki nilai tambah. Proses penciptaan nilai tambah pada produk tersebut dilakukan sejak dari tahapan perancangan, produksi hingga pendistribusian ke tangan konsumen.

Value Chain Adalah

Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan akan melakukan usaha yang terbaik (Credit: Freepik/zinkevych)

Rantai nilai tersebut perlu diterapkan oleh perusahaan dengan tujuan agar kualitas produk yang selama ini sudah bagus tetap terjaga dan tidak mengalami penurunan. Value chain dilakukan melalui beberapa rangkaian aktivitas.

Konsep Analisis Value Chain

Rantai nilai dilakukan melalui rangkaian aktivitas utama atau primer dan aktivitas penunjang. Analisis tentang rantai nilai tersebut dicetuskan pertama kalinya oleh seorang profesor dari Harvard University, Amerika Serikat, yang bernama Michael Porter.

Analisis rantai nilai, seperti yang dituangkan dalam buku Michael Porter, dapat membantu sebuah bisnis untuk mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangannya. Sehingga dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan performa bisnis dengan menghilangkan kekurangannya.

Dengan menambahkan keunggulan, maka kekurangan produk bisa dikurangi bahkan dihilangkan, sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli dan menggunakannya. Sehingga, penjualan meningkat dan laba usaha naik

Manfaat Analisis Value Chain

Menurut penjelasan sebelumnya bahwa value chain adalah serangkaian kegiatan dalam bisnis yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk. Melakukan konsep analisis rantai nilai, perusahaan bisa memperoleh fungsi yang cukup penting bagi bisnisnya, yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengembangan

Rantai nilai memiliki manfaat untuk membantu perusahaan melakukan penelitian dan kemudian mengembangkan produk yang sudah diluncurkan di pasaran. Rantai nilai memudahkan perusahaan untuk mengetahui apakah produknya memiliki daya saing dengan kompetitornya atau tidak.

Jika misalnya ternyata produknya tidak bisa bersaing dengan kompetitor, maka perusahaan harus mencari apa faktor penyebabnya. Misalnya, harga yang terlalu mahal dengan kualitas yang sama dengan kompetitor, kemasan yang kurang menarik dan sebagainya.

pengembangan rantai nilai produk

Ilustrasi analisa dan penelitian untuk pengembangan produk (Credit: Freepik)

Untuk mengatasi masalah seperti ini, perusahaan dapat menonjolkan sisi lainnya dari produk, seperti bahan baku yang berasal dari luar negeri dengan kualitas premium. Dengan begitu maka produk lebih bisa diterima dan tidak dianggap terlalu mahal harganya.

2. Desain Produk dan Proses

Analisis value chain berfungsi untuk membantu perusahaan membuat rancangan kemasan dan proses produksi yang lebih baik supaya dapat diterima oleh konsumen. Seperti ilustrasi yang digambarkan di atas, bahwa kurangnya daya saing produk bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Supaya produk dapat memberikan nilai tambah kepada konsumen, maka produksi dan prosesnya harus dirancang sebaik mungkin.

3. Produksi

Dapat dikatakan bahwa produksi menjadi hal yang sangat berkaitan erat dengan rantai nilai. Dalam hal ini, rantai nilai dapat dimanfaatkan sebagai suatu strategi untuk membuat produksi menjadi lebih efisien dari segi waktu, jumlah dan biayanya.

4. Pemasaran dan Penjualan

Apa fungsi rantai nilai dalam pemasaran dan penjualan produk? Value chain adalah kegiatan untuk menambah nilai pada produk sehingga daya saingnya meningkat. Artinya, jika konsep rantai nilai tersebut berhasil dilakukan, maka produk akan memiliki daya saing yang lebih baik.

Meningkatnya daya saing produk membuka peluang yang lebih besar untuk memenangkan pasar atas para kompetitor yang ada. Daya saing yang meningkat otomatis juga akan memudahkan pemasaran produk dan menambah jumlah penjualan.

Jenis-Jenis Value Chain

Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan nilai pada produknya sehingga konsep value chain dapat diterapkan dengan baik. Secara umum, value chain analysis dilakukan melalui dua jenis aktivitas, yang terdiri dari:

1. Kegiatan Utama atau Primary Activities

Kegiatan utama dalam rantai nilai merupakan keseluruhan aktivitas yang terkait langsung dengan produksi, penjualan produk, pengiriman hingga pelayanan yang dapat menunjukkan apa keistimewaan dari bisnis tersebut.

Kegiatan utama dalam rantai nilai terdiri dari tiga aktivitas pokok. Pertama adalah inbound logistics, yang berarti aktivitas oleh perusahaan terkait dengan penyimpanan, penerimaan serta distribusi produk.

Kedua yaitu operation, yaitu aktivitas perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi yang siap digunakan oleh konsumen. Yang ketiga yaitu outbound logistics, yaitu aktivitas perusahaan untuk mendistribusikan produk kepada konsumen.

Aktivitas yang keempat yaitu marketing and sales, yang merupakan aktivitas perusahaan terkait dengan pemasaran dan penjualan, seperti promosi dan sebagainya. Terakhir yaitu service, yaitu aktivitas perusahaan untuk meningkatkan pemeliharaan pada kualitas produk.

2. Kegiatan Pendukung atau Support Activities

Tidak kalah penting dari kegiatan utama, dalam konsep value chain, perusahaan juga perlu melakukan kegiatan pendukung. Pengertian support activities adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memberikan dukungan kepada kegiatan utama perusahaan.

Kegiatan pendukung berkaitan dengan jalannya operasional perusahaan meskipun tidak berhubungan langsung dengan produksi. Yang termasuk dalam aktivitas pendukung antara lain purchasing, human resources, infrastructure, technological development dan sebagainya.

rantai nilai melalui purchasing

ilustrasi pengembangan nilai produk (Credit: Freepik)

Meskipun sifatnya sebagai pendukung saja, tetapi keberadaan aktivitas tersebut tidak bisa ditiadakan sama sekali. Operasional perusahaan dalam memproses dan menyediakan produk tidak dapat berjalan lancar jika tidak ada aktivitas pendukung tersebut.

Strategi Meningkatkan Value Chain

Jika perusahaan ingin meningkatkan value chain pada produknya, maka strategi yang dapat ditempuh terdiri dari:

1. Melakukan Identifikasi Primary Activities dan Support Activities

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi apa saja yang termasuk dalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Pemilahan jenis aktivitas tersebut tentu saja juga harus mempertimbangkan jenis usaha atau produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Setelah melakukan pengelompokan aktivitas utama dan aktivitas pendukung, fokus pada yang primer tanpa mengabaikan kegiatan support atau pendukung.

2. Menentukan Berapa Nilainya dan Besarnya Biaya

Setelah melakukan pengelompokan pada aktivitas rantai nilai, selanjutnya perusahaan juga harus menentukan berapa besarnya nilai dan biaya yang dibutuhkan pada setiap komponen. Biaya tersebut diperlukan untuk mendukung setiap aktivitas yang dilakukan.

Anda bisa menghitung secara manual biaya-biaya yang perlu dihitung. Atau jika Anda menginginkan cara yang lebih mudah dan menghemat waktu serta tenaga, Anda bisa memanfaatkan bantuan teknologi yaitu software akuntansi.

Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Beecloud supaya lebih mudah dalam menghitung biaya tetap maupun biaya tidak tetap. Bahkan untuk laporan keuangan yang Anda butuhkan akan langsung tersaji tanpa Anda harus membuatnya secara manual yang membutuhkan banyak waktu serta tenaga.

Beecloud Untuk Mencatat Biaya Promosi Iklan Pemasaran Dan Mengetahui Laba Rugi

Banyak biaya tidak langsung yang perlu dicatat dalam pengeluaran biaya produksi. Hal apapun mulai dari pabrik, gudang penyimpanan, listrik, transportasi, dll. Libatkan juga segala hal yang turut menunjang selesainya proses produksi.

Jika hal tersebut sering kali Anda lewatkan, ada baiknya Anda mulai menggunakan Software Akuntansi untuk pencatatan biaya produksi. Selain itu menggunakan Software Akuntansi Beecloud juga memudahkan dalam membuat laporan biaya produksi dan laporan keuangan.

3. Mencari Tempat yang Tepat untuk Meningkatkan Profit

Tidak dapat dipungkiri bahwa tempat atau lokasi menjadi faktor penting dari sukses tidaknya bisnis. Tempat memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam meningkatkan jumlah penjualan, yang menghasilkan keuntungan atau profit bagi perusahaan.

Mencari dan menentukan tempat yang tepat supaya penjualan bertambah dan keuntungan meningkat tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Anda harus mempertimbangkan jenis produk yang dijual dan siapa saja yang menjadi segmen pasarnya.

Pada intinya, value chain merupakan sebuah konsep yang diterapkan dalam suatu bisnis untuk meningkatkan daya saing. Produk Anda dapat memenangkan persaingan dengan kompetitor karena menawarkan nilai tambah yang mungkin tidak dimiliki oleh produk kompetitor.

Artikel Terkait

10 Contoh Transformasi Digital Brand Ternama di Indonesia
Transformasi digital adalah sebuah bentuk perubahan atau proses digitalisasi mengikuti perkembangan zaman, dimana dalam dunia bisnis transformasi ini melibatkan adopsi
Baca Juga
Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan ini biasanya akan muncul akibat adanya harga suatu barang yang berpengaruh terhadap permintaan para konsumen. Apabila harga turun
Baca Juga
Diversifikasi: Pengertian, fungsi, Jenis dan Strateginya
Dalam dunia bisnis istilah diversifikasi adalah bukan hal asing lagi, yang mana merupakan sebuah strategi optimasi yang digunakan untuk menekan
Baca Juga
Conflict of Interest: Penyebab, Contoh dan Cara Mengatasinya
Conflict of interest adalah situasi dimana seseorang lebih mengedepankan kepentingan pribadi atau ego dibandingkan dengan kode etik yang berlaku. Situasi
Baca Juga
Contoh Perencanaan Strategis pada Bisnis, Proses dan Fungsinya
Perencanaan strategis merupakan salah satu pondasi utama bagi kesuksesan suatu bisnis. Dimana perencanaan ini dapat membantu pengusaha dalam mengidentifikasi peluang,
Baca Juga
17+ Contoh Produk dalam Negeri yang Berhasil Go Internasional
Semakin hari-semakin banyak produk dalam negeri yang berhasil mendunia, Salah satu contoh produk dalam negeri yang go internasional ada Indomie,
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu