🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Pengertian Upah, Sistem dan Perbedaannya dengan Gaji

Upah adalah kompensasi finansial yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pekerja, secara sistem berbeda dengan gaji, lantas bedanya apa?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Wednesday, 3 July 2024

Upah adalah salah satu bentuk kompensasi finansial yang diberikan kepada pekerja atas kontribusi mereka, dan merupakan aspek penting dalam dunia kerja yang tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Namun, dinamika penetapannya seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah, kondisi pasar, tingkat inflasi, dan daya tawar pekerja.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang mekanisme dan implikasinya menjadi krusial untuk memastikan keseimbangan antara kepentingan pekerja dan keberlanjutan bisnis.

Pengertian Upah

Upah Adalah

Ilustrasi proses pembayaran karyawan (Credit: Freepik.com)

Pengertian upah menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan perundang undangan.

Sedangkan menurut Van Bert Van dalam Suwatno dan Don Juni Prianta (2013), upah adalah tujuan objektif kerja ekonomis. Artinya, upah diartikan sebagai pengganti atas jasa yang telah diberikan pekerja dalam pekerjaannya.

Dari dua penjelasan ini dapat disimpulkan jika upah adalah kompensasi atau imbalan finansial yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pekerja sebagai balas jasa atas pekerjaan atau layanan yang telah diselesaikan.

Baca Juga: Kompensasi: Jenis, Bentuk & Tujuannya dalam Bisnis

Perbedaan Gaji dan Upah

Upah dan gaji sekilas mungkin sama, namun keduanya adalah hal yang berbeda, khususnya dari segi basis pembayaran, waktu pembayaran, hingga peraturannya. Berikut perbedaanya:

1. Frekuensi Pembayaran

Perbedaan pertama adalah dari segi frekuensi pembayaran. Dimana upah biasanya dibayarkan berdasarkan interval waktu kerja yang lebih pendek, seperti per jam, harian, atau mingguan. Model pembayaran ini lebih umum dalam pekerjaan yang bersifat sementara atau part-time.

Sebaliknya, gaji dibayarkan secara tetap setiap bulan tanpa mengacu pada jumlah jam kerja. Gaji lebih umum diterapkan pada pekerjaan tetap atau full-time, yang memberikan stabilitas pembayaran setiap bulan tanpa memperhitungkan fluktuasi jam kerja harian atau mingguan.

2. Basis Pembayaran

Berikutnya dari segi basis pembayaran, upah dihitung berdasarkan jumlah jam kerja atau jumlah output yang dihasilkan oleh pekerja. Misalnya, seorang pekerja yang dibayar per jam akan menerima pembayaran sesuai dengan jumlah jam yang telah ia kerjakan.

Di sisi lain, gaji diberikan dalam jumlah tetap setiap bulan, terlepas dari jumlah jam kerja atau output spesifik. Karyawan bergaji menerima jumlah yang sama setiap bulan, yang memberikan kepastian pendapatan terlepas dari variasi dalam volume atau intensitas kerja mereka.

3. Stabilitas dan Keamanan Kerja

Kemudian dari segi stabilitas dan keamanan kerja. Dimana upah cenderung kurang stabil karena pendapatannya sangat tergantung pada jumlah jam kerja yang tersedia atau pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam periode tertentu.

Sedangkan, gaji cenderung lebih menawarkan stabilitas yang lebih tinggi karena memberikan kepastian pendapatan bulanan yang tetap. Karyawan yang menerima gaji biasanya memiliki kontrak kerja yang lebih panjang dan merasa lebih aman dalam hal keberlanjutan pekerjaan mereka.

4. Jenis Pekerjaan

Kemudian dari segi jenis pekerjaan, upah lebih umum dalam pekerjaan yang bersifat manual, temporer, atau yang tidak memerlukan keahlian khusus, dan waktu yang lebih fleksibel. Berbeda dengan gaji, gaji biasanya diberikan untuk pekerjaan profesional, administratif, atau manajerial yang memerlukan keahlian khusus atau pendidikan formal.

5. Peraturan

Terakhir adalah dari segi peraturan yang mengaturnya, gaji biasanya diatur dalam perjanjian kerja yang disepakati antara pemberi kerja dan karyawan.

Sedangkan untuk upah lebih sering diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah yang menetapkan standar minimum dan kondisi kerja bagi pekerja.

Dasar Hukum Pemberian Upah di Indonesia

Dasar hukum pemberian upah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, selain itu ada beberapa peraturan turunan lainnya, berikut diantaranya:

  • Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
  • Peraturan menteri ketenagakerjaan nomor 18 tahun 2022 tentang penetapan upah minimum tahun 2023.
  • Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Jenis-Jenis Sistem Upah

Perbedaan Gaji Dan Upah

Jenis pekerjaan mempengaruhi bagaimana sistem pembayaran seorang pekerja (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa jenis sistem pembayaran yang umum digunakan:

1. Upah Berdasarkan Waktu

Sistem pembayaran pertama adalah berdasarkan waktu, dimana pengupahan ini didasarkan pada waktu kerja karyawan, yang dapat dihitung berdasarkan jam, hari, atau bulan.

Cara ini dinilai lebih mudah dibandingkan dengan sistem lainnya karena waktu kerja lebih mudah diukur dan diatur. Sistem pembayaran berdasarkan waktu dibedakan kembali menjadi 3 kelompok, yakni:

  • Upah per Jam: Pembayaran per jam dihitung berdasarkan kesepakatan antara pekerja dan pengusaha, namun tidak boleh lebih rendah dari rumus pembayaran per jam yang telah ditentukan, yaitu upah per jam = bayaran sebulan / 126. Total pembayaran yang diterima dihitung sebagai jam kerja dikali pembayaran per jam.
  • Upah Harian: Diberikan berdasarkan jumlah hari kerja atau kehadiran karyawan. Total pembayaran yang diterima adalah jumlah hari kerja dikali pembayaran per hari.
  • Upah Bulanan: Dibayarkan rutin setiap bulan dengan besaran yang telah disepakati dan tidak boleh kurang dari pembayaran minimum yang ditetapkan.

2. Upah Berdasarkan Satuan Hasil

Kemudian ada berdasarkan hasil, yakni pembayaran yang diberikan berdasarkan pada jumlah atau volume produksi yang dihasilkan oleh karyawan.

Contohnya, seorang penulis yang dibayar berdasarkan jumlah artikel yang diproduksi. Sistem ini mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas karena pembayaran mereka langsung berkaitan dengan hasil kerja.

3. Sistem Upah Borongan

Selanjutnya adalah borongan, yakni sistem pembayaran yang ditentukan berdasarkan volume pekerjaan yang disepakati antara pengusaha dan pekerja.

Sistem borongan dibayarkan secara keseluruhan setelah proyek selesai, mencakup semua biaya seperti sewa alat, perlengkapan, dan transportasi. Sistem ini banyak diterapkan di sektor jasa, seperti konstruksi dan industri kreatif.

Contohnya adalah pembayaran untuk pekerja proyek konstruksi, di mana pembayaran mencakup keseluruhan proyek dari awal hingga selesai.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Kontraktor? Ini Tugas dan Tanggungjawabnya

4. Sistem Upah Bonus

Berikutnya adalah berdasarkan bonus, yakni berupa tambahan yang diberikan di luar pembayaran pokok sebagai insentif bagi pekerja. Bonus biasanya diberikan saat karyawan mencapai target tertentu.

Menunjukkan performa yang baik, atau dalam momen-momen khusus. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan.

5. Upah Berdasarkan Skala

Terakhir adalah pembayaran berdasarkan skala, yakni pembayaran yang didasarkan pada skala penjualan atau pendapatan perusahaan. Pendapatan pekerja dalam sistem ini berbanding lurus dengan penjualan perusahaan.

Ketika penjualan meningkat, pembayaran juga meningkat, dan sebaliknya. Sistem ini mengaitkan keberhasilan perusahaan secara langsung dengan pendapatan karyawan, sehingga mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan penjualan perusahaan.

Sedangkan untuk sistem upah yang berlaku di Indonesia umumnya ada tiga, yakni sistem berdasarkan satuan waktu, sistem borongan dan sistem hasil.

Cara Kelola Arus Kas Keuangan Bisnis dengan Beecloud

Pakai Beecloud Mudah Kontrol Hutang Dan Piutang Untuk Mengelola Kondisi Arus Kas Usaha

Upah merupakan bagian dari arus kas perusahaan, lebih tepatnya dikategorikan sebagai arus kas operasi. Dan pembayaran karyawan termasuk dalam pengeluaran kas operasi. Mengelola arus kas dengan efektif sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan kesehatan finansial bisnis.

Anda dapat mengelola arus kas dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Aplikasi pembukuan keuangan usaha yang sudah menjadi kepercayaan ratusan ribu pengguna untuk mengelola keuangan mereka.

Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Artikel Terkait

Human Capital Adalah Aset Penting dalam Bisnis, Apa itu?
Pada artikel ini, Anda akan mempelajari tentang human capital adalah hal yang cukup penting sama dengan pentingnya manajemen sumber daya
Baca Juga
Mengenal Apa Itu Ekonomi Mikro dan Ruang Lingkupnya
Ekonomi mikro merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang wajib diketahui saat ini karena berhubungan dengan masyarakat. Ekonomi mempunyai banyak
Baca Juga
Memahami Pengertian LKBB, Jenis, dan Fungsinya
Institusi selain bank yang beroperasi dengan menjalan kegiatan financial disebut juga dengan LKBB. Peranan Lembaga Keuangan Bukan Bank cukup penting
Baca Juga
IFRS Adalah: Standar Akuntansi yang Bikin Investor Tertarik
Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa laporan keuangan perusahaan dari berbagai negara bisa dibaca dan dipahami dengan mudah? Jawabannya adalah karena
Baca Juga
Pengertian, Fungsi & Cara Menyusun Neraca Keuangan Perusahaan
Neraca keuangan perusahaan adalah salah satu yang paling dalam menjalankan sebuah usaha. Di bidang akuntansi dan manajemen, laporan keuangan adalah
Baca Juga
Contoh Kemasan Primer, Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
Pada dasarnya setiap pelaku usaha wajib memahami apa itu kemasan primer?. Dimana elemen ini berperan sebagai pelindung pertama produk dari
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu