Menentukan tujuan bisnis yang jelas sejak awal merupakan pondasi penting dalam membangun bisnis yang sukses. Dengan tujuan yang jelas, kita dapat merancang strategi yang tepat dan mengukur keberhasilan bisnis secara efektif di masa depan.
Selain menjadi fondasi tujuan ini juga bisa menjadi panduan strategis yang bisa membantu kita untuk tetap fokus dengan apa yang ingin kita tuju di awal.
Lantas apa saja tujuan dari bisnis ini? Sebelum kita membahasnya, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu bisnis dan fungsinya, baru kemudian kita tentukan apa tujuan yang ingin kita capai dari definisi tersebut.
Berikut beberapa pengertian bisnis menurut para ahli:
Arti bisnis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan;bidang usaha; usaha dagang dan lainnya.
Kemudian pengertian bisnis menurut Griffin & Ebert adalah aktivitas penyediaan barang atau jasa yang diperlukan/ diinginkan oleh konsumen. Hal ini bisa dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha dan perorangan yang tidak memiliki keduanya.
Sedangkan menurut Hughes dan Kapoor bisnis adalah sebuah kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan penjual barang/jasa, dengan tujuan mendapatkan keuntungan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dari ketika pengertian bisnis menurut 3 ahli di atas, dapat disimpulkan jika bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan utama untuk memperoleh keuntungan. Aktivitas ini melibatkan produksi, distribusi, atau penjualan barang dan jasa kepada konsumen atau pasar.
Mengutip dari laman repository.unikom.ac.id, ada 4 fungsi bisnis yakni:
Fungsi ini merujuk pada nilai yang diciptakan dengan mengubah bentuk atau karakteristik suatu produk agar lebih berguna atau lebih diinginkan oleh konsumen. Seperti mengubah bahan baku mentah menjadi produk jadi.
Kemudian ada fungsi untuk memindahkan tempat produk, hal ini berkaitan dengan penempatan produk di lokasi yang strategis dan nyaman bagi konsumen.
Dengan tujuan untuk memastikan produk tersedia di tempat yang tepat ketika konsumen membutuhkannya. Biasanya melibatkan aspek logistik dan distribusi, seperti transportasi, pergudangan, dan saluran distribusi.
Fungsi berikutnya adalah mengubah kepemilikan, dalam prakteknya biasanya lebih fokus pada penyediaan produk pada waktu yang tepat, sehingga konsumen dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan atau preferensi mereka.
Misalnya, menawarkan produk sepanjang hari atau menyediakan layanan 24/7 sehingga konsumen dapat membeli atau mengakses produk kapanpun mereka membutuhkannya.
Terakhir adalah berfungsi untuk menunda waktu kegunaan, yang juga disebut dengan Ownership Utility. Berkaitan dengan proses transfer kepemilikan produk dari penjual kepada pembeli.
Setelah kita memahami pengertian dan fungsinya, berikutnya kita akan memahami apa saja tujuannya. Berikut diantaranya:
# Tujuan Bisnis Secara Umum
Tujuan bisnis secara umum adalah untuk mendapatkan keuntungan, keuntungan ini didapatkan dari selisih antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk, layanan dan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menyediakan barang dan jasa tersebut.
Keuntungan ini tidak hanya memastikan kelangsungan hidup bisnis tetapi juga memungkinkan ekspansi, inovasi, dan investasi dalam pengembangan lebih lanjut.
Selain keuntungan, tujuan bisnis seringkali untuk berkembang dan memperluas jangkauannya, baik secara geografis maupun melalui diversifikasi produk dan layanan.
Pertumbuhan ini bisa berupa peningkatan pangsa pasar, pembukaan cabang baru, atau memasuki pasar internasional. Selain itu, ekspansi juga dapat melibatkan pengembangan produk baru atau memasuki sektor industri yang berbeda.
Tujuan lainnya adalah untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan tidak hanya berpengaruh pada retensi pelanggan tetapi juga mempengaruhi reputasi dan citra merek.
Dimana, biasanya bisnis dengan tujuan ini akan berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan mereka. Selain itu, dengan kepuasan pelanggan yang tinggi juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, rekomendasi positif, dan peningkatan penjualan.
Baca Juga: Customer Satisfaction Adalah: Fungsi, Faktor dan Caranya
# Tujuan Bisnis Startup
Sedangkan untuk startup, tujuan awal mereka biasanya untuk membuktikan bahwa konsep bisnis mereka dapat bekerja di pasar. Sehingga proses bisnisnya biasanya melibatkan pengujian ide produk atau layanan untuk memastikan ada permintaan nyata.
Validasi ini membantu startup memahami apakah mereka memiliki solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi pasar dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Setelah konsep terbukti, tujuan startup bergeser pada pada investasi, dimana bisnis start up ini akan berusaha untuk menstabilkan bisnisnya. Caranya dengan mencari sumber daya pendanaan yang tepat agar bisnisnya bisa berjalan dengan stabil dan berkelanjutan.
# Tujuan Bisnis UMKM
Kemudian untuk bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), tujuan bisnis mereka biasanya adalah kelancaran operasional, yang berarti memastikan bahwa bisnis dapat beroperasi secara stabil dan efisien dalam jangka panjang.
Mulai dari pengelolaan sumber daya, aliran kas, inventaris dan hingga laporan keuangan. Dalam hal ini pengusaha UMKM bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, agar operasional bisa dihandle dengan lebih mudah dan terhindar dari kesalahan manusia yang bisa merugikan bisnis.
Tujuan bisnis selanjutnya adalah mebangun branding atau identitas yang kuat dan dikenal di pasar. Dengan branding yang kuat, produk akan lebih mudah diterima di pasar, menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
# Tujuan Bisnis Jangka Panjang
Sedangkan tujuan bisnis jangka panjangnya adalah untuk mencapai kestabilan financial, baik dari sisi pemilik usaha atau pegawainya. Untuk mencapai kestabilan financial ini bisnis dapat mengelola keuangannya dengan baik untuk memastikan kesehatan keuangan yang berkelanjutan
Tidak hanya itu saja, tujuan jangka panjang juga bisa fokus untuk memberikan kontribusi pada masyarakat. Kontribusi ini mencakup upaya bisnis untuk berperan aktif dalam pengembangan sosial dan lingkungan di komunitas, salah satunya dengan CSR.
Selain itu, tujuan lainnya bisa menjadi bisnis yang berkelanjutan, dimana operasionalnya mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang.
Jika Anda merasa masih belum tahu apa tujuan bisnis yang cocok dengan filosofi atau keinginan Anda, Anda bisa menggunakan konsep tujuan bisnis SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Baca Juga: Mengenal Konsep SMART Goals, Contoh dan Cara Implementasinya
Bagaimana caranya? Berikut konsep tujuan bisnis SMART dan contohnya:
Pertama, tujuan harus jelas dan terperinci, sehingga Anda tahu persis apa yang ingin dicapai. Misalnya, daripada menetapkan tujuan umum seperti "meningkatkan penjualan," tentukan tujuan yang lebih spesifik seperti "meningkatkan penjualan produk A sebesar 20% dalam enam bulan ke depan."
Kemudian, tujuan juga harus dapat diukur agar Anda bisa mengevaluasi kemajuan dan keberhasilannya. Untuk tujuan penjualan, Anda bisa menggunakan metrik.
Seperti jumlah unit terjual, pendapatan tambahan yang dihasilkan, atau jumlah pelanggan baru. Dengan tujuan yang terukur, Anda dapat melacak pencapaian dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Tujuan juga harus realistis dan dapat dicapai berdasarkan sumber daya dan kemampuan yang ada. Misalnya, jika Anda baru memulai bisnis dan memiliki anggaran pemasaran terbatas, menetapkan target penjualan yang sangat tinggi mungkin tidak realistis. Sebaliknya, menetapkan target yang lebih moderat dan meningkat secara bertahap lebih sesuai dengan kapasitas Anda.
Kemudian harus relevan dengan visi dan misi bisnis Anda serta sesuai dengan kebutuhan pasar atau tantangan yang dihadapi. Misalnya, jika bisnis Anda mengalami penurunan dalam kepuasan pelanggan, menetapkan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan akan lebih relevan daripada fokus pada ekspansi pasar internasional.
Setiap tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas untuk pencapaiannya. Hal ini membantu Anda untuk tetap fokus dan termotivasi. Contoh: "Menambah 100 pelanggan baru dalam tiga bulan ke depan" memberikan kerangka waktu yang jelas untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan menggunakan kerangka SMART, Anda dapat menetapkan tujuan bisnis yang lebih jelas, terstruktur, dan terukur, yang pada akhirnya membantu Anda memfokuskan upaya dan sumber daya secara efektif. Semoga bermanfaat.