Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak lepas dari aktivitas transaksi. Dimana, transaksi merupakan pertukaran barang, jasa, atau aset dengan uang atau barter. Hal ini dapat terjadi secara langsung ataupun online, dan melibatkan berbagai pihak, seperti individu, perusahaan, dan pemerintah.
Mari kita bahas lebih dalam tentang berbagai aspek pentingya, mulai dari pengertian, jenis, hingga manfaatnya bagi kehidupan manusia, pada artikel di bawah ini!
Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transaksi adalah persetujuan jual beli antara dua pihak. Secara umum bisa diartikan sebagai bentuk kesepakatan antara dua pihak antara penjual dan pembeli dalam tukar menukar barang atau jasa. (Muhammad Nur Abdi, dkk, 2023)
Pengertian lainnya juga dijelaskan dalam buku Dasar-Dasar Akuntansi Perbankan Syariah (2003) karya Sunarto Zulkifli, jika transaksi adalah kejadian ekonomi atau keuangan yang melibatkan minimal 2 pihak yang saling melakukan pertukaran barang atau saja. Khususnya yang melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam meminjam baik atas dasar suka sama suka maupun atas dasar ketetapan hukum yang berlaku.
Dua penjelasan singkat di atas dapat disimpulkan jika transaksi adalah kesepakatan minimal 2 pihak yang saling menukar barang atau jasa dan merupakan bagian dari kejadian ekonomi/ keuangan.
Kegiatan ini dapat terjadi antara bisnis dengan bisnis atau (B2B - Business to Business), atau antara bisnis dan konsumennya (B2C - Business to Customer).
Baca Juga: Kenali Strategi B2C, Model Penjualan Langsung Tanpa Perantara
Dalam kehidupan sehari-hari, transaksi secara umum dikelompokan menjadi 2 jenis, yakni internal dan eksternal.
Menurut Bank Indonesia (2020) Transaksi internal adalah kegiatan yang dilakukan hanya melibatkan bagian yang ada dalam perusahaan/ organisasi saja. Tanpa melibatkan pihak dari luar perusahaan.
Contoh sederhananya ada memo dari pimpinan perusahaan kepada pegawai, penggunaan peralatan dan perlengkapan perusahaan, dan masih banyak lagi.
Sebaliknya, transaksi eksternal dilakukan oleh perusahan dan pihak diluar perusahaan. Istilah ini juga bisa disebut sebagai bukti pencatatan aktivitas yang terjadi pada perusahaan. Contohnya adanya pembelian, penjualan, pembayaran hutang dan sejenisnya.
Selain ada 2 jenis, metode transaksi pembayaran juga dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni metode tunai dan non tunai. Berikut penjelasan lengkapnya:
Pembayaran tunai merupakan metode pembayaran yang melibatkan penggunaan uang kartal, baik dalam bentuk uang kertas maupun logam, sebagai alat pembayaran.
Pembayaran tunai ini seringkali terjadi di usaha-usaha tradisional yang belum beralih ke sistem pembayaran modern, dengan proses yang sederhana. Contohnya, konsumen melakukan pembayaran kepada penjual bunga degan yang Rp50.000 kepada penjual bunga.
Sebaliknya, transaksi non tunai melibatkan instrumen keuangan tanpa melibatkan bentuk aslinya, atau melalui perantara seperti kartu debit, kartu kredit, cek, atau uang elektronik.
Jenis pembayaran non tunai dibagi menjadi dua, yaitu transaksi bernilai besar (wholesale) dan ritel. Transaksi bernilai besar meliputi pembayaran antar bank atau di pasar keuangan dengan nilai yang besar, sedangkan transaksi ritel melibatkan individu dengan nilai yang lebih kecil dan frekuensi yang tinggi.
Berikut beberapa bentuk dari
pembayaran non-tunai:
Mengutip dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMK Negeri 1 Sragi, ada 11 jenis bukti transaksi sah yang umum digunakan, yakni:
Kuitansi adalah bukti tertulis dari sebuah kegiatan negosisasi pembelian atau pembayaran yang disertai dengan rincian dan sudah ditandatangani oleh pihak penerima.
Sedangkan sus kuitansi adalah salinan dari kuitansi yang biasanya diberikan kepada pembeli sebagai bukti pembelian.
Berikutnya, Cek adalah instrumen pembayaran yang dikeluarkan oleh pemegang rekening bank untuk mentransfer dana ke pihak lain. Cek mencantumkan jumlah pembayaran, nama penerima, dan tanggal penerbitan.
Kemudian ada bilyet giro, yakni instrumen keuangan yang digunakan untuk memindahkan dana dari satu rekening bank ke rekening bank lainnya. Bilyet giro mencantumkan jumlah pembayaran, nama penerima, serta nama dan nomor rekening pengirim.
Selanjutnya, nota kontan adalah bukti pembayaran tunai yang mencantumkan rincian pembelian atau penjualan barang atau jasa. Biasanya, nota kontan digunakan untuk pembayaran langsung di tempat penjualan.
Kelima ada faktur, faktur adalah dokumen yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli sebagai bukti pembelian barang atau jasa. Faktur mencantumkan rincian pembelian, termasuk jumlah, harga, dan tanggal pembayaran.
Kemudian nota kredit, yakni bukti dari pengurangan jumlah yang seharusnya dibayar oleh pelanggan. Ini bisa berupa pengembalian uang atau kredit yang diberikan kepada pelanggan karena berbagai alasan seperti retur barang, diskon, atau kesalahan penagihan.
Nota debit adalah bukti dari penambahan jumlah yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Biasanya, nota debet dikeluarkan oleh pemasok atau penjual untuk menagih jumlah yang kurang atau biaya tambahan yang terjadi.
Bukti transaksi selanjutnya ada bukti memo, catatan internal yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk mencatat pembayaran atau kejadian tertentu. Ini bisa berupa memo penyesuaian, memo transfer dana, atau memo lainnya yang mencatat aktivitas keuangan.
Selanjutnya ada bukti kas masuk, yakni dokumen yang mencatat penerimaan dana tunai atau transfer dana ke rekening perusahaan.
Ini bisa berupa kwitansi pembayaran dari pelanggan, penerimaan dari penjualan, atau transfer dana dari sumber lain.
Sebaliknya, bukti kas keluar adalah dokumen yang mencatat pengeluaran dana tunai dari perusahaan. Ini bisa berupa kwitansi pembayaran kepada pemasok, biaya operasional, atau pengeluaran lainnya yang dicatat sebagai pengurangan dana perusahaan.
Terakhir adalah faktur penjualan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli sebagai bukti penjualan barang atau jasa.
Faktur penjualan mencantumkan rincian penjualan seperti jumlah, harga, dan tanggal pembayaran, serta informasi pembeli dan penjual.
Berikut beberapa contoh gambaran transaksi pada bisnis:
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) adalah sistem informasi yang dirancang untuk mencatat, menyimpan, dan memproses data secara rutin dalam jumlah besar secara efisien dan akurat.
Transaksi ini dapat berupa penjualan, pembelian, pembayaran, penggajian, dan lain sebagainya, dengan fungsi:
Contoh penerapan sistem ini adalah Sistem Point of Sale (POS) yang digunakan untuk memproses transaksi penjualan di toko. Jika Anda membutuhkan sistem POS ini Anda bisa menggunakan software kasir online Beepos, catat dan rekap bisnis lebih rinci dengan integrasi akunting mudahkan pebisnis buat laporan akuntansi langsung jadi. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Secara pengertian, jurnal transaksi adalah jurnal yang berisi tentang catatan data transaksi keuangan yang mencakup segala pemasukan dan pengeluaran dalam sebuah organisasi.
Jurnal ini secara umum dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni jurnal umum dan jurnal khusus. Berikut contohnya:
Baca Juga: Panduan Lengkap Jurnal Akuntansi untuk Pemula dan Profesional
Nah, itu dia pembahasan kita mengenai transaksi dan seluk-beluknya, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel berikutnya 🙌