Selain laporan neraca dan arus kas, laporan laba rugi juga merupakan salah satu laporan keuangan yang penting digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan bisnis atau usaha Anda dalam kurun waktu tertentu.
Ketika ketiga laporan tersebut digunakan, maka Anda bisa melihat kinerja keuangan secara menyeluruh dari bisnis Anda. Jadi, laporan ini bisa digunakan untuk mengevaluasi keuangan bisnis Anda ke depannya.
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang merangkum total pendapatan dan pengeluaran suatu usaha dalam periode tertentu. Laporan ini memberikan informasi mengenai seberapa mampu perusahaan untuk menghasilkan laba, atau justru tidak mampu dan mengalami kerugian.
Oleh karena itu, tujuan membuat laporan laba rugi bersama dengan neraca dan arus kas adalah untuk membantu pemilik bisnis memahami kesehatan keuangan bisnisnya. Sehingga, laporan ini bermanfaat sebagai landasan evaluasi dan pengambilan keputusan untuk periode berikutnya. Selain itu, manfaat lainnya dari laporan ini adalah bisa melihat efektivitas strategi yang ditetapkan bisnis pada awal periode.
Ada dua jenis laporan laba rugi, yaitu metode tunai dan akrual.
Metode tunai atau biasa disebut juga dengan kas digunakan untuk mencatat uang masuk dan keluar dalam transaksi bisnis Anda. Jadi, ketika bisnis Anda memperoleh pembayaran, Anda akan mencatatnya saat itu juga. Begitupun ketika bisnis Anda melakukan pengeluaran, maka akan dicatat saat transaksi berlangsung.
Metode ini digunakan dengan cara mencatat pendapatan dan pengeluaran, terlepas dari kapan uang tersebut benar-benar Anda terima.
Supaya lebih terbayang, saya berikan contoh di sini. Misalnya, Anda mendapatkan pesanan dari klien sebesar Rp5.000.000 pada tanggal 1 Juli. Sedangkan, klien baru akan membayar pada tanggal 1 Agustus.
Jika Anda menggunakan metode tunai, maka Anda akan mencatat pemasukan Rp5.000.000 pada tanggal 1 Agustus. Namun, jika Anda menggunakan metode akrual, maka Anda akan mencatat pemasukan pada tanggal 1 Juli pada saat transaksi terjadi.
Menyusun laporan laba rugi bisa sangat mudah dan menguntungkan jika Anda rutin dan terstruktur dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran dalam sistem akuntansi Anda. Jika Anda menyusun laporan secara manual menggunakan Excel, memang akan kurang efektif dan efisien. Anda bisa menggunakan software akuntansi online untuk membantu pekerjaan Anda.
Anda perlu mengumpulkan berbagai catatan mengenai transaksi pemasukan dan pengeluaran yang relevan dengan bisnis Anda. Transaksi ini mencakup faktur, kuitansi, rekening bank, laporan kartu kredit, dan berbagai informasi lainnya.
Pilih salah satu metode pelaporan: metode tunai atau akrual. Setelah itu, tentukan juga periode pelaporannya. Apakah Anda akan melakukan pelaporan per bulan, kuartal, atau tahun.
Pada tahap ini, Anda bisa mulai menghitung segala pendapatan yang diperoleh dari bisnis Anda, seperti pendapatan pokok dari berbagai kegiatan operasional dan di luar kegiatan pokok. Selanjutnya, hitung beban usaha dari bisnis Anda, seperti gaji karyawan, sewa, dan pajak. Terakhir, hitung HPP (Harga Pokok Penjualan), laba kotor, dan laba bersihnya.
Setelah Anda menyusun laporan keuangan, maka dapat dipastikan Anda akan mengetahui detail dari keuangan bisnis Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengevaluasi dan mengambil keputusan dari laporan tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi Cepat & Mudah
Jika Anda lihat di atas untuk cara membuat laporan keuangan laba rugi bisa terbilang agak susah karena Anda harus menemukan seluruh saldo setiap akun pendapatan maupun beban. Belum lagi ketika Anda menulis dan menghitung cara manual kemudian menyusunnya menjadi laporan laba rugi.
Memakan waktu yang banyak jika Anda melakukannya sendiri. Pastinya Anda butuh bantuan orang lain untuk menyusunnya. Untuk Anda yang mengalami kesulitan dalam menyusun laporan keuangan maka jangan khawatir karena kami disini punya rekomendasi terbaik untuk Anda.
Solusi, 5 Menit Bikin Laporan Laba Rugi! Coba gratis sekarang dengan klik banner di bawah ini.