Membahas tentang termin adalah hal menarik, baik itu dari sudut pandang pebisnis hingga konsumen. Perlu Anda ketahui bahwa metode pembayaran suatu transaksi tidak sekadar cash kemudian barang diperoleh.
Ada metode cicilan baik untuk produsen hingga konsumen tergolong lebih memudahkan. Cicilan ini ada banyak jenisnya, termin merupakan salah satunya. Untuk lebih lanjut membahas mengenai termin, definisi, sampai contoh, ini ulasannya.
Termin adalah jenis pembayaran yang dilakukan sesuai dengan akad yang sudah tetapkan bersama. Hal ini berbeda dengan down payment yang dibayarkan sebelum penerimaan barang. Sementara jenis pembayaran ini merujuk pada sistem yang bertahap.
Oleh karena itu, jangka waktu menjadi hal yang harus disepakati bersama. Hal inilah yang kemudian melahirkan istilah termin 1, 2, dan seterusnya. Sekilas mirip pembayaran cicilan sistemnya.
Akan tetapi jika dilihat lebih lanjut, cicilannya memiliki konsep berbeda. Pembedanya adalah dengan memakai istilah termin 1,2, dan seterusnya sebagai kode setoran.
Sayangnya masih banyak yang rancu tentang uang muka/down payment dengan termin. Padahal ada beberapa perbedaan yang mendasar untuk memahami dua istilah tersebut, diantaranya:
Baca Juga: Payment adalah Pembayaran, Begini Pengertian dan Jenisnya
Kesimpulannya, perbedaan di atas menjelaskan perbedaan mendasar antara Termin (pembayaran dalam beberapa tahap) dan Uang Muka (pembayaran awal dalam pembelian).
Setelah memahami apa itu termin serta bedanya dengan down payment, fungsinya juga harus dipahami. Ada beberapa fungsi dan manfaat yang ternyata sangat bermanfaat bagi bisnis Anda, diantaranya:
Sifat pembayaran dengan metode ini memang berkala. Hal ini akan memberikan kemudahan konsumen dalam persiapan dana. Dana yang dipersiapkan dahulu tentu berguna untuk meminimalisir resiko telat bayar.
Kerjasama Anda dan klien harus didokumentasikan secara valid. Termin bisa Anda pakai sebagai isi kesepakatan penjual dan pembeli. Informasi yang tercantum sangatlah penting, mulai dari persentase pembayaran sampai nominal keseluruhan.
Mengingat sistem pembayarannya yang dicicil, sudah pasti ada keterangan jatuh tempo. Oleh karena itu, dokumen satu ini bisa dipakai sebagai penanda jatuh tempo. Umumnya, untuk pembayarannya dibatasi sampai 30 hari pasca barang diterima.
Sehingga, pengerjaan juga bisa selesai tepat waktu. Ada keterangan jatuh tempo pembayaran yang bisa dijadikan landasan dalam pengerjaan barang.
Sistem pembayaran satu ini memang memakai skema cicilan. Oleh karena itu, dokumen ini juga bisa dipakai untuk melihat progres pembayaran. Anda bisa tahu berapa persen payment yang sudah dibayarkan klien.
Total biaya yang seharusnya dibayarkan sekaligus, melalui metode ini bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Hal ini membuat tanggungan biaya menjadi terasa kecil. Konsumen diharapkan mudah dalam pelunasan, dan tentu juga menguntungkan produsen.
Baca Juga: Biaya Operasional: Pengertian, Jenis dan Tips Mengelola
Termin adalah sistem pembayaran yang bisa dibagi menjadi beberapa tahap cicilan. Sistem pembagian ini ternyata membuat jenis termin bisa dibedakan berdasarkan waktunya. Ini alasannya agar Anda mudah mempelajarinya.
Kode pada jenis pembayaran ini berarti 30 hari pasca penerimaan barang harus wajib dibayar. Contoh transaksi dilakukan tanggal 1 Januari, berarti jatuh temponya ada di 31 Januari. Sebenarnya angka 30 pada kode tersebut sifatnya lebih fleksibel.
Anda bisa mengubahnya sesuai kesepakatan dengan pembeli. Contoh ingin diubah menjadi 45, 60, bahkan 90 hari bisa. Berarti kodenya nanti akan berubah menjadi n/45, n/60, n/90, dan seterusnya.
EOM pada termin adalah istilah yang merujuk end of month (akhir bulan). Berarti jenis termin yang ada keterangan EOM mengharuskan pembeli melakukan payment setiap akhir bulan. Akan tetapi pembeli harus jeli, apakah EOM itu di setiap akhir bulan atau di akhir bulan-bulan tertentu.
Untuk kode n/30 pada termin adalah kewajiban pembeli melakukan payment 30 hari pasca barang diterima. Sedangkan 5/10 berarti kewajiban pembayaran cicilan sebelum 10 hari dari penyerahan barang. Jika dibayarkan, berarti potongan cicilannya 5%.
Angka 5 pada kode 5/10 menandakan besaran cicilan yang diberikan. Bisa diubah sesuai kesepakatan, misal 3/10 dan n/30 yang berarti potongan cicilannya 3%.
n/15 pada jenis ini berarti pembeli mesti membayar cicilan di 15 hari setelah akhir bulan akad. Misal transaksi terjadi pada 5 Juni, berarti tanggal wajib bayarnya adalah 15 Juli. Angka 15 juga bisa Anda ubah sesuai dengan kesepakatan pembeli.
Contoh jika diubah menjadi n/25 dan EOM berarti wajib dibayarkan 25 hari pasca tanggal akhir bulan. Bisa juga menjadi n/10 dan EOM jika memang ingin mendapat pelunasan lebih cepat.
Acuan jatuh tempo untuk EOM, 5/10 adalah di akhir bulan. Bedanya dengan kode 5/10, n/30 adalah potongannya. Jika sebelum 10 hari waktu transaksi sudah dibayar, potongan cicilannya dikurangi 5%.
Sistem pembayaran satu ini bisa diterapkan untuk beberapa macam transaksi. Ini dia beberapa contoh penerapan transaksi dengan metode pembayaran ini.
Misalnya Anda ingin membangun rumah tetapi ingin memakai jasa kontraktor. Pembayaran bisa dilakukan dengan metode termin dengan first payment 30% dari total. Saat pembangunan dilakukan dan sudah ada progress, 20% lagi wajib dibayarkan.
Pembayaran lanjutan ini wajib dilakukan agar proyek pembangunan bisa dilanjutkan. Begitu seterusnya seiring progres bertambah, pembayaran juga harus ditambah. Sampai tahap finishing, berarti payment harus sudah dilunasi.
Tentunya tahapan ini sangat berguna untuk meminimalisir risiko wanprestasi konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen juga lebih lega karena kontraktor tidak berpotensi mangkir.
Meski ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan melalui sistem transaksi ini, kekurangannya wajib Anda pahami. Beberapa kekurangan termin adalah, ini uraiannya.
Jika dari sudut pandang vendor, modal yang dibutuhkan tidak bisa didapatkan dari konsumen. Hal ini disebabkan oleh metode pembayarannya yang dibagi bertahap. Sedangkan DP yang diajukan vendor cenderung besar sehingga beberapa bisa menyulitkan pembeli
Walau kekurangannya ada, termin adalah pilihan metode transaksi yang kerap dianggap aman. Terlebih jika pembelian dilakukan dengan nominal besar seperti membangun rumah misalnya. Metode ini diharapkan bisa membuat proyek berjalan tepat waktu.
Sebagai salah satu model pembayaran, termin adalah metode yang menarik untuk diterapkan. Kemudahan baik bagi pebisnis maupun konsumen memang bisa diperoleh. Mengingat proses payment yang memakai sistem cicilan, pencatatannya harus benar.
Menggunakan tools keuangan yang mendukung harus Anda lakukan. Beecloud merupakan software akuntansi online yang siap membantu Anda mencatat segala hal terkait keuangan. Termasuk pencatatan cicilan termin dan metode pembayaran lain. Sistemnya yang terintegrasi secara daring tentu akan mempermudah Anda dalam tracking, sehingga proses pembayaran akan mudah dikontrol dimana saja kapan saja.