Supply chain adalah rantai pemasok jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Sederhananya, supply chain adalah jaringan pemasok selama untuk proses produksi. Sedangkan Supply Chain Management (SCM) adalah aktivitas perencanaan dan sejenisnya.
Kedua istilah ini sangat tidak asing lagi bagi Anda pengusaha yang bergerak dibidang ritel, grosir hingga manufaktur. Lantas bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Simak di bawah ini:
Mengutip dari Investopedia, supply chain adalah sederet jaringan yang dibangun antara perusahaan dan pemasok guna melakukan proses produksi hingga distribusi produk sampai pada konsumen/ pembeli akhir.
Jaringan yang dimaksud meliputi entitas, informasi, aktivitas, orang dan sumber daya. Dengan penerapan supply chain, perusahaan bisa mengurangi biaya namun masih bisa tetap kompetitif.
Sehingga bisa dikatakan, manajemen supply chain bisa menjadi sebuah cara perusahaan untuk mengoptimalkan biaya rendah dengan siklus produksi yang cepat.
Menurut Corporate Finance Institute, kenapa perusahaan/ bisnis wajib memahami supply chain? Sebab dengan penerapan yang tepat mereka bisa melakukan perencanaan secara strategis.
Perusahaan juga bisa secara mudah mengetahui siapa target market yang akan dituju sebagai langkah awal menentukan perencanaan di masa depan.
Supply Chain Management atau SCM adalah aktivitas yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan dan pengendalian setiap distribusi produk.
Seperti proses belanja bahan baku, produksi hingga distribusi langsung kepada pelanggan. Dengan adanya supply chain ini aktivitas perusahaan akan lebih efektif dan efisien.
Menurut pendapat Stevenson, Supply Chain Management (SCM) adalah deretan aktivitas koordinasi dari rantai pemasok (Supply chain), yang memiliki sifat strategis dengan tujuan menggabungkan antara pengaturan supply and demand.
Penerapan supply chain management terbilang kompleks dan luar karena membutuhkan pendukung yang kuat dalam pengoperasiannya.
Termasuk, strategi bisnis hingga peran teknologi pendukung lainnya yang menunjang proses produksi, pemasok sampai pada mitra kerja.
Dari penjelasan panjang di atas, berikut kesimpulan sederhana perbedaan antara Supply Chain dan Supply Chain management:
Tujuan dan fungsi dari Supply Chain Management (SCM) adalah mengelola dan mengkoordinasikan antara supply dan demand.
Dengan harapan perusahaan bisa mengatasi permasalahan terkait pihak internal dan eksternal perusahaan. Seperti mengelola hubungan kerja sama yang baik antara klien.
Mengurangi masalah perdagangan barang juga resiko kesalahan pada manajemen pemasok. Dengan adanya analisa resiko ini perusahaan akan mudah untuk menentukan solusi yang tepat.
Untuk penjelasan lebih detailnya, fungsi dari SCM dibedakan menjadi 3 kelompok, diantaranya:
Pertama adalah fungsi fisik dari SCM berupa proses produksi, dimana setiap tahapan perubahan bahan mentah menjadi produk jadi serta biaya yang harus dikeluarkan.
SCM berfungsi untuk mengatur dan melakukan efisiensi selama proses itu berlangsung.
Berikutnya adalah fungsi biaya, dimana pebisnis/ perusahaan akan mengatur bagaimana jalan rantai pemasok yang memiliki hubungan dengan riset pasar, biaya operasional hingga desain produk.
Terakhir adalah fungsi mediasi, mencakup penyediaan bahan mentah yang mana perusahaan/ pebisnis perlu melakukan hubungan dengan pemasok.
Perusahaan harus tahu apa saja variasi produk hingga ketersediaan stok barang bahan baku dan juga pengiriman secara real time. Untuk menentukan harga bersaing dengan kualitas terjamin.
Untuk memudahkan Anda lebih memahami apa itu Supply Chain Management yang terbilang sedikit kompleks, berikut informasi tentang komponen dan proses prosedurnya:
Proses dan komponen pertama pada SCM adalah proses perencanan, dimana aktivitas ini dilakukan dengan melakukan analisa terkait permintaan pelanggan, tenaga kerja, rencana anggaran juga transportasi.
Analisis ini dilakukan untuk menghindari kelebihan dan kekurangan selama proses produksi, juga menjadi cara untuk penjual tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan pembeli baik dari jumlah hingga jenisnya.
Laporan penjualan dan inventaris menjadi landasan acuan utama analisis permintaan yang dilakukan pada tahapan ini. Dari data laporan tersebut pebisnis bisa melakukan analisa terbaik untuk keberlangsungan bisnis di masa depan.
Berikutnya adalah proses pengadaan, dimana pebisnis perlu melakukan pengecekan terhadap kualitas barang, harga dan jumlah yang akan dibutuhkan nantinya.
Caranya dimulai dari mengajukan rencana pembelian, penilaian, persetujuan atas pengajuan dan pemesanan barang para pihak pemasok/ supplier.
Proses berikutnya adalah proses produksi, dimana perusahaan mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Pada proses ini tidak boleh berhenti.
Yang mana, jika proses produksi berhenti ditengah jalan akan menyebabkan berkurangnya stok persediaan hingga keterlambatan pengirim.
Paling parahnya, bisa menyebabkan konsumen pergi karena Anda telah mengecewakan mereka sebelumnya.
Jika proses produksi sudah selesai dilakukan, proses selanjutnya adalah menyimpan produk ke dalam gudang sebelum dipasarkan.
Pastikan untuk selalu mencatat setiap laju keluar dan masuknya barang secara cermat dan teliti.
Untuk mendapatkan proses yang lancar, cara manual tidak cukup bagi Anda apalagi jika bisnis Anda sudah termasuk bisnis besar. Anda perlu menggunakan aplikasi atau software pembantu.
Software Beecloud bisa menjadi solusi yang akan membantu Anda mengontrol stok dan membuat laporan stok dengan mudah, dijamin klop dan tentunya lebih efisien.
Lengkap dengan fitur laporan keuangan mulai dari neraca, jurnal penjualan, jurnal pembelian sampai akuntansi dan masih banyak lagi. Cocok untuk Anda pengusaha manufaktur, retail, distributor, resto dan beberapa lainnya. Cek disini
Selesai disimpan, produk tentunya perlu dipasarkan. Perlu diperhatikan, sebelum melakukan pemasaran Anda wajib memastikan jika produk sudah dipacking secara layak, sehingga siap dipasarkan.
Baca juga: Apa itu Distributor? Tugas, Jenis dan Kunci Sukses Distributor
Proses distribusi bisa menjadi proses terakhir dari akhir produksi. Namun ada resiko lain yang harus Anda siapkan yakni pengembalian barang.
Hal ini disebabkan karena adanya komplain dari pelanggan yang biasanya disebabkan karena kualitas tidak memenuhi standar dan sejenisnya.
Anda harus selalu responsif agar nama baik perusahaan Anda tetap terjaga. Karena pelanggan merasa puas dengan apa yang telah perusahaan berikan.
Kesimpulannya, supply chain adalah rantai pasok, sedangkan Supply Chain Management (SCM) adalah pengaplikasian sebuah perusahaan untuk menghasilkan produk baru.
Pastikan untuk jalankan perusahaan secara maksimal dan profesional dengan menggunakan Software Akuntansi Online Beecloud