Logo Bee Web

Teori Struktur Modal, Rumus, Indikator, dan Struktur Pasarnya di Indonesia

Teori struktur modal punya segudang fungsi, salah satunya adalah mengatur proporsi keuangan dan ekuitas tetap terjaga. Begini cara hitungnya!
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Kategori: ,
Terbit: Saturday, 21 December 2024
Diperbarui: Saturday, 21 December 2024
Daftar Isi

Jika Anda seorang pebisnis, satu hal yang selalu dibutuhkan untuk mendirikan usaha adalah modal. Ini pasti, bisnis tanpa modal, ibarat minuman tanpa gelas. Bahkan karena saking krusialnya, seorang ekonom asal Amerika, Modligiani dan Miller, sempat mencetuskan teori yang kini akrab disebut sebagai struktur modal.

Teori struktur modal ini punya segudang fungsi, salah satunya adalah mengatur proporsi antara keuangan dan ekuitas tetap terjaga. Jadi, jika Anda sebagai pengusaha pernah, misalnya, bingung apakah perlu menambah utang untuk ekspansi atau cukup menggunakan laba ditahan, teori ini bisa menolong Anda.

Tentu masih banyak lagi fungsi lain dari teori struktur modal ini. Kalau Anda penasaran, mari ikut Bee membahasnya mulai dari elemen paling dasar, hingga pada cara perhitungannya. 

Struktur Modal Adalah…

Pengertian Struktur Modal

Struktur modal adalah susunan pendanaan yang terdiri dari utang dan ekuitas perusahaan (Credit: Freepik)

Sebelum lebih mendalam ke teorinya, kita perlu tahu dulu apa itu yang disebut sebagai struktur modal. Mari kita bedah maknanya dari kata per kata.

Menurut KBBI, struktur berarti susunan atau kerangka yang menjadi dasar pembentukan sesuatu. Sementara itu, modal adalah sejumlah uang atau barang yang digunakan sebagai alat untuk menjalankan usaha. 

Dalam konteks bisnis, uang atau barang ini bisa dari milik sendiri atau meminjam. Dengan demikian, maka pengertian struktur modal ini bisa kita mengerti sebagai susunan pendanaan yang terdiri dari utang dan ekuitas perusahaan. 

Struktur Modal Menurut Para Ahli

Memahami struktur modal tentu tak bisa sekadar dari KBBI saja. Supaya lebih lengkap dan kredibel, kita simak juga pengertian struktur modal menurut para ahli dikutip dari Repository STEI.

1. Menurut Sinta (2020)

Menurut Sinta (2020), struktur modal merupakan pembiayaan aset jangka panjang yang terdiri atas kewajiban tetap, saham preferen, dan modal pemegang saham. Struktur modal juga dapat diartikan sebagai perbandingan antara utang jangka panjang dan modal sendiri.

2. Menurut Sartono (2010) dan Ramadhan (2021)

Tak jauh beda dengan sebelumnya, menurut Sartono (2010) dan Ramadhan (2021), struktur modal adalah keseimbangan jumlah utang jangka pendek permanen, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa.

3. Menurut Sjahrial (2014) dan Hasri (2021)

Begitu juga menurut Sjahrial (2014) dan hasri (2021), struktur modal adalah perimbangan penggunaan modal pinjaman, yang meliputi utang jangka pendek permanen dan utang jangka panjang, dengan modal sendiri yang terdiri atas saham preferen dan saham biasa.

Dari ketiga pengertian ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa semuanya sepakat kalau struktur modal merupakan perimbangan antara modal sendiri dan modal pinjaman. Perimbangan di sini bertujuan untuk membiayai aset perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Fungsi Struktur Modal

Di awal paragraf tadi, sempat disinggung bahwa struktur modal memiliki segudang fungsi. Salah satunya yaitu mengatur agar proporsi antara keuangan dan ekuitas tetap terjaga. 

Namun, dalam kajian ekonomi & bisnis, fungsinya tidak hanya itu. Mengutip laman resmi sampoernauniversity.ac.id dan finance.detik.com, berikut di antara penjelasannya:

1. Memaksimalkan Pengembalian

Fungsi Struktur Modal adalah Mempercepat Pengembalian Utang

Ilustrasi Pebisnis Mengembalikan Utang (Credit: Freepik)

Pertama, struktur modal membantu perusahaan mengoptimalkan pengembalian dengan meningkatkan laba saham. Selain itu, perusahaan juga dapat memperoleh pengembalian optimal melalui pengelolaan keuangan yang efektif.

2. Memberikan Fleksibilitas Ekspansi Utang

Struktur modal memungkinkan perusahaan untuk melakukan ekspansi utang secara dinamis sesuai dengan strategi dan kondisi bisnis. Hal ini memberi perusahaan keleluasaan dalam menentukan langkah pendanaan yang tepat.

3. Menjaga Likuiditas Perusahaan

Fungsi struktur modal selanjutnya adalah untuk membantu perusahaan menghindari beban pembayaran bunga yang tidak terencana. Sehingga, likuiditas perusahaan dipastikan akan tetap stabil dan terjaga.

4. Menarik Minat Investor

Dengan struktur modal yang baik, perusahaan lebih mudah menarik perhatian investor. Sebab biasanya, investor cenderung memilih menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki pengelolaan modal yang terstruktur dan terpercaya.

5. Menjaga Keseimbangan Keuangan

Fungsi yang kelima sebagaimana sempat kita singgung, struktur modal dapat mengatur proporsi antara utang dan ekuitas dalam perusahaan agar tetap terjaga. Ini penting untuk menghindari krisis keuangan yang dapat menyebabkan kerugian bahkan kebangkrutan.

Teori Struktur Modal Adalah…

Setelah memahami konsepnya, sekarang mari kita pahami teorinya. Merangkum artikel ilmiah berjudul “Struktur Modal dalam Perusahaan” karya Ilahi, Jannah, dan Arifin (2021), teori struktur modal adalah instrumen yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan pembelanjaan jangka panjang.

Konkretnya, teori ini menjelaskan bagaimana keputusan pembelanjaan jangka panjang perusahaan memengaruhi nilai pasar, biaya modal, dan harga saham perusahaan. 

Sehingga dengan teori ini, perusahaan diharapkan dapat menentukan kombinasi ideal antara utang dan modal sendiri untuk memaksimalkan nilai perusahaan, sekaligus mengurangi biaya modal keseluruhan.

1. Pendekatan dalam Teori Struktur Modal

Dalam mengimplementasikan teori struktur modal, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan. Berikut penjelasannya: 

a. Pendekatan Net Operating Income (NOI)

Pendekatan ini menyatakan bahwa struktur modal tidak memengaruhi nilai perusahaan atau biaya modal keseluruhan. Nilai perusahaan dianggap hanya bergantung pada kemampuan menghasilkan pendapatan operasional yang stabil.

b. Pendekatan Net Income

Income Adalah Salah Satu Pendekatan Teori Struktur Modal

Ilustrasi Pendekatan Net Income (Credit: Freepik)

Pendekatan ini berpendapat bahwa semakin besar proporsi utang dalam struktur modal, maka semakin rendah biaya modal keseluruhan. Hal ini karena bunga utang dapat mengurangi pajak, sehingga meningkatkan laba bersih perusahaan.

c. Pendekatan Tradisional

Pendekatan tradisional menggabungkan konsep NOI dan Net Income, menyebut bahwa ada tingkat optimal dalam penggunaan utang. Pada tingkat ini, kombinasi utang dan modal sendiri dapat memaksimalkan nilai perusahaan sebelum risiko meningkat secara signifikan.

d. Pendekatan Modigliani-Miller (MM)

Pendekatan yang terakhir ini menyatakan bahwa dalam pasar yang sempurna, struktur modal tidak memengaruhi nilai perusahaan. Namun, jika ada pajak atau biaya kebangkrutan, kombinasi utang dan ekuitas dapat memengaruhi biaya modal dan nilai perusahaan.

2. Asumsi Teori Struktur Modal

Dari keempat pendekatan tersebut, terdapat beberapa asumsi untuk menyederhanakan serta menyempurnakan permasalahan. Penjelasannya sebagai berikut:

a. Tidak Ada Pajak

Tax

Ilustrasi Pajak (Hybrif.co.id)

Teori ini mengasumsikan bahwa perusahaan tidak dikenakan pajak, sehingga keuntungan operasional sepenuhnya dapat dimanfaatkan. Hal ini bertujuan menyederhanakan analisis pengaruh utang terhadap nilai perusahaan.

b. Pendapatan Operasional Konstan

Perusahaan diasumsikan memiliki pendapatan yang stabil dari waktu ke waktu, tanpa fluktuasi signifikan. Asumsi ini membantu analisis untuk lebih fokus pada pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.

c. Tidak Ada Biaya Transaksi

Semua aktivitas keuangan, seperti pinjaman atau penerbitan saham, diasumsikan bebas dari biaya tambahan. Dengan demikian, teori ini tidak mempertimbangkan pengaruh biaya administrasi atau broker dalam pengambilan keputusan.

d. Dividend Payout Ratio 100%

Asumsi ini menganggap bahwa seluruh laba perusahaan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Hal ini menekankan bahwa perusahaan tidak menahan laba untuk kebutuhan internal.

e. Risiko Operasional Konstan

Asumsi selanjutnya, risiko bisnis perusahaan diasumsikan tetap dan dapat diukur dengan konsisten. Artinya, tidak ada perubahan mendadak dalam faktor eksternal yang memengaruhi operasi perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Meski demikian, berdasarkan penelitian yang dilakukan Nurrohim (2008), ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal, yakni profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva.

1. Profitabilitas

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi, tentu cenderung lebih mengandalkan modal sendiri daripada utang. Ini sudah umum, sederhanya, siapa yang mau meminjam ketika uang sudah banyak.

2. Fixed Asset Ratio

Fixed asset ratio alias rasio aset tetap gambaran tentang sejauh mana aset perusahaan dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman. Nah, semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar pula potensi perusahaan mengakses utang jangka panjang.

3. Kontrol Kepemilikan

Kontrol Kepemilikan

Ilutrasi Pemilik Bisnis Menolak Pendanaan dari Pihak Eksternal (Credit: Freepik)

Pemilik perusahaan sering kali mempertimbangkan struktur modal untuk menjaga kendali atas perusahaan. Mereka cenderung menghindari pendanaan eksternal seperti penerbitan saham baru yang dapat mengurangi proporsi kepemilikannya.

4. Struktur Aktiva

Komposisi aktiva atau aset perusahaan, seperti aset tetap dan aset lancar, itu memengaruhi pilihan sumber pendanaan. Perusahaan dengan struktur aktiva yang dominan pada aset tetap, jelas lebih cenderung menggunakan utang jangka panjang, sedangkan aset lancar lebih cocok untuk pendanaan jangka pendek.

Baca Juga: Pengertian Aktiva Tetap, Jenis, Contoh dan Metode Penyusutan

Indikator Struktur Modal

Dari sini, Anda mungkin sudah terbesit pertanyaan, lalu struktur modal diukur dengan apa saja? 

Dalam penelitian yang dilakukan Inayah (2022), dengan judul artikel “Analisis Struktur Modal, Profitabilitas dan Stabilitas Keuangan terhadap Nilai Perusahaan”, terdapat tiga indikator struktur modal yang berpengaruh pada nilai perusahaan​, yaitu:

1. Leverage

Leverage mencerminkan penggunaan dana dari utang jangka panjang yang menimbulkan beban tetap, seperti bunga. Nilai leverage dihitung menggunakan rasio utang jangka panjang terhadap total aset, yang mencerminkan seberapa besar aset perusahaan didanai oleh utang.

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Indikator ini menunjukkan perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri perusahaan. DER digunakan untuk menilai kira-kira sejauh mana perusahaan mengandalkan utang dalam pembiayaan operasional dan strategisnya​.

Baca Juga: DER adalah Rasio Hutang Terhadap Modal, Ini Penjelasannya

3. Collateralizable Assets

Indikator ini menunjukkan aset perusahaan yang dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan utang. Semakin besar aset yang dapat dijadikan jaminan, semakin besar kemampuan perusahaan dalam mengakses pembiayaan eksternal.

Struktur Pasar Modal Indonesia

Jika Anda adalah investor saham, mengetahui struktur pasar modal di Indonesia sangat penting. Dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1985, struktur pasar modal ini diatur, di mana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan pada kegiatan pasar modal sehari-hari. 

Struktur Pasar Modal Di Indonesia

Struktur Pasar Modal di Indonesia Ada Sembilan Lapisan (Credit: Bee.id)

Adapun struktur pasar modal mencakup beberapa elemen, berikut di antaranya:

1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Pertama adalah OJK. Lembaga independen ini mengatur dan mengawasi pasar modal di Indonesia. Tugas utamanya meliputi perlindungan investor, pengawasan aktivitas pasar modal, serta memastikan transparansi dan keadilan dalam transaksi pasar modal.

2. Bursa Efek Indonesia (BEI)

BEI merupakan tempat resmi untuk memperdagangkan efek, seperti saham dan obligasi di Indonesia. Bursa ini bertugas menyediakan sarana perdagangan yang terorganisasi, agar dapat memastikan kelancaran transaksi dan meningkatkan likuiditas pasar modal.

3. Kliring & Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)

KPEI bertanggung jawab atas proses kliring (baca: pemindahan uang antar rekening) dan penjaminan transaksi efek. Dengan adanya KPEI, risiko gagal bayar dalam proses penyelesaian transaksi dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan kepercayaan investor.

4. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

KSEI adalah lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan dan penyelesaian efek secara terpusat. Tugas daripada KSEI adalah memastikan keamanan data kepemilikan efek dan mendukung efisiensi proses transaksi di pasar modal.

5. Perusahaan Efek

Berikutnya perusahaan efek, yakni lembaga yang berperan sebagai perantara dan fasilitator utama dalam aktivitas pasar modal. Mereka membantu emiten dalam menerbitkan efek serta mendukung investor dalam transaksi efek melalui layanan profesional. Rincian tugas utamanya sebagai berikut:

  • Penjamin Emisi: Membantu perusahaan yang ingin menerbitkan efek, seperti saham atau obligasi, dengan menjamin keberhasilan penjualan efek tersebut kepada investor.
  • Perantara Pedagang Efek: Bertindak sebagai broker yang memfasilitasi jual beli efek antara investor di pasar modal.
  • Manajer Investasi: Mengelola dana investor dengan menyusun portofolio investasi yang mencakup berbagai instrumen pasar modal, seperti reksadana dan saham.

6. Lembaga Penunjang

Lembaga penunjang merupakan entitas yang mendukung keberlangsungan dan keamanan transaksi di pasar modal. Mereka ini memastikan bahwa proses administrasi, pengelolaan aset, dan kepentingan investor berjalan sesuai peraturan. Adapun lini tugasnya adalah:

  • Biro Administrasi Efek: Mengelola aspek administrasi efek, seperti pencatatan kepemilikan saham, pembagian dividen, dan penerbitan laporan kepada investor.
  • Bank Kustodian: Berfungsi sebagai penyimpan efek dan dana investor secara aman, memastikan perlindungan aset mereka.
  • Wali Amanat: Melindungi kepentingan pemegang efek, terutama dalam penerbitan obligasi, dengan memastikan kepatuhan emiten terhadap perjanjian penerbitan.
  • Peringkat Efek: Memberikan evaluasi atas kualitas kredit suatu efek untuk membantu investor memahami risiko yang terkait dengan investasi mereka.

7. Profesi Penunjang

Selain itu ada profesi penunjang, yaitu kelompok profesional yang menyediakan layanan khusus untuk mendukung aktivitas pasar modal. Peran mereka melibatkan aspek teknis, hukum, dan keuangan yang memastikan transparansi, akuntabilitas, dan legalitas dalam transaksi pasar modal. Nama profesi mereka ada di bawah ini: 

  • Akuntan: Menyusun dan mengaudit laporan keuangan emiten untuk memastikan keakuratan dan transparansi.
  • Notaris: Mengelola dokumen hukum yang dibutuhkan dalam penerbitan efek dan transaksi lainnya di pasar modal.
  • Penilai: Menilai nilai wajar aset emiten untuk membantu investor mengambil keputusan investasi.
  • Konsultan Hukum: Memberikan nasihat hukum dan memastikan semua aktivitas pasar modal mematuhi peraturan yang berlaku.

8. Pemodal

Seperti namanya, pemodal adalah pihak yang berinvestasi di pasar modal, baik individu maupun institusi. Mereka berasal dari kalangan domestik atau asing, untuk berkontribusi pada likuiditas pasar dan mendukung pembiayaan perusahaan.

9. Emiten

Yang terakhir ada emiten, pihak yang menerbitkan efek, seperti saham atau obligasi untuk mendapatkan dana dari investor. Mereka bisa berupa perusahaan publik yang mencatatkan saham di bursa atau reksadana yang menawarkan instrumen investasi kepada masyarakat.

Contoh Perhitungan Struktur Modal

Berikut adalah contoh struktur modal perusahaan manufaktur yang terdiri dari tiga komponen utama: utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal saham. 

1. Utang Jangka Pendek

Sebagai contoh, misalnya, perusahaan XYZ memerlukan biaya operasional harian, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, dan pemeliharaan mesin. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan itu, perusahaan XYZ akhirnya meminjam dana dari pihak eksternal sebesar Rp10 Miliar.

2. Utang Jangka Panjang

Selain itu, perusahaan XYZ juga mempunyai utang jangka panjang, yang tercatat sebesar Rp25 Miliar. Jumlah utang itu diketahui untuk dua keperluan, yaitu:

  • Obligasi sebesar Rp15 Miliar, diterbitkan untuk membiayai pembangunan pabrik baru yang direncanakan untuk ekspansi kapasitas produksi.
  • Hutang Bank Jangka Panjang sebesar Rp10 Miliar, digunakan untuk membeli peralatan produksi yang lebih modern dan efisien.

3. Modal Saham

Sementara pada saat yang sama, selama ini perusahaan XYZ juga memiliki modal saham sebesar Rp20 Miliar. Jumlah saham itu diketahui berasal dari setoran pemegang saham, yang terdiri dari dua jenis saham:

  • Modal Saham Biasa: Rp15 Miliar, memberikan hak suara bagi pemegang saham dalam pengambilan keputusan perusahaan.
  • Modal Saham Preferen: Rp5 Miliar, memberikan hak dividen tetap yang harus dibayar sebelum pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa.

4. Perhitungan Berdasarkan Indikator Debt to Equity Ratio (DER)

Setelah mendapatkan angka-angka untuk masing-masing komponen, sebagai contoh untuk mengukur keseimbangan struktur modal, kita pakai saja rumus struktur modal yang biasa digunakan, yaitu Debt to Equity Ratio (DER), atau rasio antara total utang dan total ekuitas perusahaan. Adapun rumus DER sebagai berikut:

DER = Total Utang : Total Ekuitas x 100%

Berdasar rumus tersebut, kita perlu tahu dulu jumlah total utang dan total ekuitas perusahaan. Dari angka-angka yang sebelumnya kita ulas, maka perhitungannya adalah:

Total Utang: Utang Jangka Pendek + Utang Jangka Panjang = Rp10 Miliar + Rp25 Miliar = Rp35 Miliar
Total Ekuitas: Modal Saham Biasa + Modal Saham Preferen = Rp15 Miliar + Rp5 Miliar = Rp25 Miliar

Nah, jika sudah diketahui jumlah total utang dan total ekuitasnya, barulah kemudian kita bisa mengukur keseimbangan struktur modal menggunakan rumus dept to equity ratio tadi. Perhitungannya sebagai berikut:

DER = Rp35 Miliar : Rp20 Miliar x 100% = 1,75

Berdasarkan hitung-hitungan dengan rumus DER di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan XYZ memiliki DER sebesar 1,75. Ini berarti, untuk setiap Rp 1 modal sendiri, perusahaan memiliki Rp 1,75 utang. Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan XYZ lebih banyak mengandalkan utang daripada modal sendiri dalam membiayai operasionalnya.

Dengan demikian, perusahaan XYZ perlu menyeimbangkan komponen struktur modalnya, baik utang maupun ekuitas. Tujuannya tentu saja supaya meminimalkan, bahkan mengantisipasi risiko kebangkrutan.

Atasi Masalah Pengelolaan Keuangan dengan Beecloud

Jika usaha Anda sekarang sedang mengalami masalah pengelolaan keuangan, entah itu data keuangan yang kompleks, atau pengelolaannya masih dilakukan secara manual, mulai sekarang Anda bisa mempertimbangkan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud sebagai solusinya.

Beecloud menawarkan fitur lengkap untuk mencatat pemasukan, pengeluaran, hingga laporan keuangan. Tak hanya itu, Beecloud juga memudahkan pemantauan di mana saja dan kapan saja, mulai dari laporan laba rugi, arus kas, catatan hutang/piutang dan masih banyak lagi lainnya. 

Ingin tahu lebih lanjut atau langsung mencobanya secara gratis? Silakan klik banner di bawah ini sekarang juga!

Beecloud, Pantau Omset Dan Penjualan Lebih Optimal Dimana Saja Kapan Saja

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu