🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Struktur Laporan Keuangan Perusahaan Menurut PSAK

Struktur laporan keuangan menurut PSAK terdiri dari 4 komponen yakni neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan
Penulis: Lutfatul Malihah
Dipublish Tgl: Saturday, 4 November 2023

Struktur laporan keuangan perusahaan merupakan fondasi yang krusial dalam penyajian informasi keuangan yang akurat, transparan, dan terpercaya, sesuai dengan Prinsip Akuntansi Standar Indonesia (PSAK).

Laporan keuangan menjadi sarana penting bagi pemangku kepentingan untuk memahami kinerja finansial perusahaan, serta mengambil keputusan yang tepat.

Dalam laporan keuangan sesuai PSAK, terdapat komponen-komponen esensial seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang harus diatur dengan cermat untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha dengan akurat dan komprehensif.

Pengetahuan akan struktur laporan keuangan menurut PSAK sangatlah penting, baik bagi para pemilik perusahaan, investor, maupun regulator, agar dapat menginterpretasikan data keuangan perusahaan dengan benar dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Komponen Laporan Keuangan PSAK

Laporan Laba Rugi Bee

Contoh Laporan Laba Rugi Beeaccounting (Credit: bee.id)

Berdasarkan PSAK no.1 laporan keuangan perusahaan terdiri dari 5 komponen, yakni:

1. Laporan Laba Rugi

Komponen pertama adalah laba rugi, dimana laporan ini mencerminkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi mengungkapkan informasi mengenai pendapatan usaha, biaya-biaya, laba kotor, laba operasi, dan laba bersih (atau rugi bersih) yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode tersebut.

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Kedua adalah laporan perubahan ekuitas, laporan menyajikan perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemegang saham selama periode tertentu. Ini mencakup transaksi seperti penerbitan saham, dividen yang dibayarkan, laba atau rugi yang dihasilkan selama periode, serta perubahan lain yang mempengaruhi ekuitas.

3. Laporan Posisi Keuangan

Berikutnya ada laporan posisi keuangan, yang juga sering disebut sebagai neraca, memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada akhir periode.

Ini membantu pemangku kepentingan untuk memahami sejauh mana perusahaan memiliki aset yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban dan memperoleh pemahaman tentang struktur keuangan perusahaan.

4. Laporan Arus Kas

Keempat adalah laporan arus kas, laporan mengungkapkan aliran masuk dan keluar kas selama periode tertentu. Ini mencakup aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan. Laporan arus kas penting karena memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas positif dan mengelola arus kasnya.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Terakhir adalah catatan atas laporan keuangan, yang  merupakan tambahan penting dalam laporan keuangan. Ini berisi informasi tambahan dan penjelasan yang mendukung pemahaman terhadap angka-angka dalam laporan keuangan. Catatan ini dapat mencakup kebijakan akuntansi, estimasi, peristiwa penting, dan rincian tambahan yang diperlukan untuk mengungkapkan informasi yang lebih komprehensif.

Baca Juga: Laporan Keuangan Sesuai PSAK dan Cara Cepat Membuatnya

Urutan Struktur Laporan Keuangan Lengkap dan Benar

Berikut adalah urutan struktur laporan keuangan yang benar:

1. Membuat Neraca Saldo

Langkah pertama dalam menyusun laporan keuangan adalah memeriksa neraca saldo. Neraca saldo adalah ringkasan dari seluruh akun perusahaan pada akhir periode. Ini mencakup akun-akun seperti aset, kewajiban, dan ekuitas.

Neraca saldo memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan sebelum penyesuaian dan pencatatan transaksi lainnya. Sekaligus digunakan untuk mengecek keseimbangan antara debit dan kredit.

2. Menyusun Jurnal Penyesuaian

Setelah neraca saldo dibuat, perlu dilakukan penyesuaian. Penyesuaian adalah proses mengoreksi catatan akuntansi untuk mencerminkan perubahan yang perlu dilakukan sebelum laporan keuangan dapat disiapkan.

Contoh penyesuaian meliputi penyusutan aset, pencatatan pendapatan yang belum direalisasi, dan pencatatan biaya yang masih harus dibebankan.

3. Menyusun Neraca Lajur

Langkah selanjutnya adalah menyusun neraca lajur. Neraca lajur adalah bentuk lain dari neraca saldo yang mencantumkan saldo akun-akun setelah penyesuaian. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang posisi keuangan perusahaan pada akhir periode.

4. Menyusun Laporan Laba Rugi/ Perubahan Modal

Selanjutnya, laporan laba rugi atau laporan perubahan modal disusun. Laporan laba rugi mencerminkan pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan selama periode tertentu.

Laporan perubahan modal mencantumkan perubahan dalam ekuitas pemegang saham selama periode tersebut, termasuk penerbitan saham, pembagian dividen, dan perubahan lainnya.

5. Lakukan Penyesuaian Pada Laporan

Setelah penyusunan laporan, perlu memastikan bahwa laporan tersebut mencerminkan dengan benar hasil penyesuaian dan informasi lainnya. Penyesuaian tambahan mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan akurat.

6. Buat Neraca Saldo Penutup

Neraca saldo penutup adalah bentuk akhir dari neraca yang mencerminkan saldo akun-akun setelah semua transaksi dan penyesuaian selesai. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua saldo akun sesuai dan bahwa neraca saldo berimbang.

Langkah-langkah ini membantu memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan secara akurat posisi keuangan dan kinerja perusahaan selama periode tertentu.

Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan, Lengkap dan Jelas!

Cara Menyusun Laporan Keuangan yang Baik dan Benar

struktur laporan

Contoh catatan transaksi accrul basis (Credit: Bee.id)

Untuk membuat laporan keuangan yang benar, tidak hanya strukturnya saja yang perlu diperhatikan, namun juga proses awalnya:

1. Catat Setiap Transaksi

Langkah pertama dalam membuat laporan keuangan adalah mencatat semua transaksi yang terjadi baik pemasukan maupun pengeluaran. Oleh sebab itu, sebaiknya sebelum membuka usaha, Anda mempersiapkan buku khusus untuk mencatat pengeluaran perusahaan.

Mencatat seluruh pengeluaran dan pemasukan akan memudahkan Anda untuk memiliki gambaran yang lebih mendalam tentang sejauh mana modal usaha telah dikeluarkan.

Dalam laporan keuangan yang sederhana, perlu tertera besaran hasil penjualan serta jumlah piutang yang sudah dibayarkan. Pencatatan ini dilakukan untuk memudahkan proses pembuatan laporan nantinya.

2. Buat Catatan Khas Utama

Selanjutnya adalah membuat buku catatan kas utama, buku kas utama adalah gabungan antara buku catatan pemasukan dan pengeluaran. Penggabungan ini bertujuan untuk mengetahui lebih detail terkait seberapa besar jumlah kerugian maupun keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

Selain itu, pembuatan buku kas utama ini juga bisa dipakai sebagai dasar dalam merancang rencana keuangan di periode berikutnya. Buku kas utama umumnya memuat catatan mendetail terkait kredit, pengalihan tunai, dan juga penerimaan perusahaan.

3. Buat Catatan Stok Barang

Selanjutnya, tidak hanya catatan mengenai pencatatan arus keluar masuk barang harus dilakukan secara berkelanjutan setiap harinya. Anda juga perlu memantau keluar dan masuknya barang.

Jumlah penjualan dan persediaan barang harus selalu seimbang. Jika penjualan barang meningkat maka jumlah barang yang keluar juga meningkat, begitu juga sebaliknya.

Buku stok barang sangat bermanfaat untuk memantau persediaan barang perusahaan, sambil juga mengurangi risiko kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pemasok atau bahkan karyawan perusahaan.

4. Catat Semua Inventaris Bisnis

Berikutnya adalah mencatat seluruh inventaris atau aset yang dimiliki oleh perusahaan, baik yang telah dibeli maupun yang telah diurus. Pencatatan semua inventaris perusahaan adalah langkah penting untuk menjaga pengendalian aset perusahaan tetap terjaga.

Inventaris merupakan aspek yang sangat vital bagi perusahaan, dan pencatatan yang cermat bertujuan untuk membuat data inventaris lebih transparan serta membantu dalam perencanaan penggantian aset atau inventaris yang diperlukan di masa depan.

5. Gunakan Software Akuntansi

Terakhir adalah gunakan software akuntansi untuk memudahkan semua proses pembuatan laporan akuntansi, khususnya gunakan software akuntansi yang memiliki fitur pembukuan, kontrol stok yang klop dengan penjualan, kelola inventaris dan laporan keuangan akuntansi langsung jadi.

Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting, dengan fitur pembukuan dan kontrol stok yang selalu klop mudahkan proses analisa keuangan bisnis dengan laporan keuangan otomatis. Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!

Beeaccounting Catat Jual Beli Bayar Langsung Jadi Laporan Keuangan

Dengan demikian Anda bisa dengan jauh lebih mudah menyusun struktur laporan keuangan perusahaan berdasarkan standar yang berlaku.

Artikel Terkait

Konsinyasi adalah Sistem Kerja Sama, Ini Penjelasan Detailnya
Sistem konsinyasi adalah salah satu sistem kerja sama yang sering digunakan pebisnis berbagai macam metode atau kerjasama yang ada, guna
Baca Juga
Tahapan Proses Pengambilan Keputusan yang Perlu Diperhatikan
Pengambilan keputusan merupakan proses penting yang terjadi di berbagai aspek kehidupan, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Termasuk dalam urusan
Baca Juga
Apa itu Dividen? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Dividen adalah salah satu kata yang sering kita dengarkan. Kata dividen identik dengan sebuah perusahaan umum atau juga perusahaan yang
Baca Juga
Consignment Adalah: Cara Kerja, Keunggulan & Kelemahannya
Consignment adalah nama lain dari konsinyasi, yakni sebuah sistem penjualan dengan menitipkan barang yang dijual kepada pihak lain untuk dijual.
Baca Juga
Karakteristik Perusahaan Jasa dan Siklus Akuntansi Jasa
Karakteristik perusahaan jasa adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Perusahaan jasa memperoleh laba berasal dari pendapatan jasa yang diterima dikurangi dengan
Baca Juga
Cara Membuat Nota Kosong Manual dan Jenis-Jenisnya
Nota kosong bukanlah hal yang asing kita dengar bahkan mungkin beberapa orang dari kita sudah sangat familiar dengan benda ini.
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu