🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Stock Taking Adalah Metode Pelacakan Stok, Begini Caranya

Stock taking adalah nama lain dari stok opname, yakni proses penghitungan fisik persediaan barang untuk memastikan kesesuaiannya, ini caranya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Tuesday, 30 April 2024

Apa itu stock taking? Secara sederhana, stock taking adalah proses penghitungan fisik persediaan barang yang dilakukan secara berkala untuk memastikan kesesuaiannya dengan data stok di sistem pembukuan.

Stock taking ini penting dilakukan untuk meminimalisir segala resiko yang berkaitan dengan manajemen stok barang. Sebab, akurasi stok barang menjadi kunci utama dalam menjaga kelancaran operasional dan memaksimalkan keuntungan.

Mari kita bahas lebih dalam mulai dari pengertian, manfaat jenis dan cara melakukannya pada artikel di bawah ini!

Pengertian Stock Taking Adalah

stock taking

Istilah lain dari stock taking adalah stok opname (Credit: Freepik.com)

Stock taking juga biasa disebut dengan stock opname, secara pengertian stock opname adalah proses penghitungan fisik persediaan barang secara berkala untuk dicocokkan dengan catatan pembukuan.

Dengan kata lain, stock taking memastikan bahwa jumlah barang yang tercatat di sistem (misalnya di komputer) sesuai dengan jumlah barang yang sebenarnya ada di gudang atau toko.

Proses ini dilakukan untuk menjaga akurasi stok barang dan memaksimalkan keuntungan. Dengan melakukan stock taking secara berkala, pelaku usaha dapat meningkatkan efisiensi operasional, mencegah kerugian, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: Apa indikator Kepuasan pelanggan? Ini Cara Ukurnya

Kenapa Perlu Melakukan Stock Taking?

Mengutip dari e-book stock taking dari laman ilo.org, stok taking perlu dilakukan karena:

1. Mendeteksi Barang yang Hilang (Kebocoran)

Alasan pertama adalah stock taking membantu mengidentifikasi apakah ada barang yang hilang dari inventaris. Ini penting untuk mendeteksi setiap kasus pencurian, baik oleh staf (perilaku ceroboh atau tidak jujur) maupun oleh pencuri toko.

Dengan membandingkan total nilai yang dihitung dari stok di toko dengan total nilai yang diharapkan, setiap perbedaan, atau "kebocoran," dapat diidentifikasi.

Angka kebocoran tinggi menjadi sinyal bagi manajemen bahwa mungkin ada masalah yang mendasar di toko yang perlu segera diatasi.

2. Menentukan Surplus atau Kerugian

Berikutnya, memungkinkan bisnis untuk menilai apakah mereka mengalami surplus atau kerugian. Penilaian ini penting untuk memahami kesehatan keuangan bisnis.

Perhitungan surplus atau kerugian bergantung pada pengetahuan tentang biaya barang yang hilang, yang ditentukan melalui proses stock-taking.

3. Menyiapkan Neraca

Selanjutnya, menurut persyaratan hukum, neraca harus disiapkan pada akhir setiap tahun keuangan. Stok biasanya merupakan salah satu aset paling berharga bagi banyak bisnis.

Oleh karena itu, pengambilan stok yang akurat diperlukan untuk menghitung total nilai stok secara akurat, yang penting untuk menyiapkan neraca.

Harga jual digunakan selama pengambilan stok untuk alasan praktis, tetapi penting untuk mengetahui kebocoran dengan harga pokok untuk menghitung surplus atau kerugian dan nilai stok dengan harga pokok untuk neraca.

Baca Juga: Laporan Keuangan Neraca, Komponen, Contoh dan Cara Membuatnya

4. Memeriksa Kondisi Stok

Selain itu, stock taking juga memberikan kesempatan bagi bisnis untuk menilai kondisi inventaris mereka. Ini termasuk mengidentifikasi barang rusak, barang yang bergerak lambat, dan memastikan assortimen barang yang tepat.

Dengan mengevaluasi kondisi stok selama pengambilan stok, bisnis dapat mengambil tindakan korektif untuk mengatasi masalah dan mengoptimalkan manajemen inventaris mereka.

Jenis-Jenis Stock Taking

Proses stock taking dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni:

1. Stock Taking Fisik

Metode pertama alah stock taking fisik, yakni metode klasik yang dilakukan dengan penghitungan manual barang satu per satu.

Biasanya dilakukan dengan mencatat jumlah barang di setiap lokasi penyimpanan, seperti gudang, toko, atau area produksi. Kelebihan dari cara ini adalah sederhana, tidak memerlukan peralatan khusus, dan memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi fisik.

Sayangnya, metode fisik ini membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak, rentan dan sulit untuk memantau pergerakan barangnya secara real-time.

2. Stock Taking dengan Sistem Barcode

Jenis metode berikutnya adalah menggunakan sistem barcode, dimana scanner ini dapat mempercepat proses dalam menghitung barang. Sehingga datanya secara otomatis direkam ke dalam sistem.

Cara ini lebih cepat dn efisien dibanding cara fisik sebelumnya dan dapat meminimalisir human error dan tentunya membutuhkan investasi tambahan untuk membeli barcode scanner dan software.

3. Stock Taking dengan Sistem Komputerisasi

Metode selanjutnya menggunakan software khusus untuk mengelola data stock taking. Software ini dapat terhubung dengan sistem pembukuan dan POS, sehingga data stock taking dapat diperbarui secara real-time.

Cara ini jauh lebih efisien dan akurat dan memudahkan untuk proses manajemen bisnis karena terintegrasi dengan sistem yang lain. Selain itu, dengan sistem komputerisasi ini perusahaan dapat dibantu dalam pengambilan keputuan dari banyak fiturnya.

4. Stock Taking dengan Sistem Sampling

Metode berikutnya adalah menggunakan sistem sampling, dimana metode ini hanya menghitung sebagian kecil dari total persediaan barang, dan kemudian menggunakan statistik untuk memperkirakan jumlah total persediaan.

5. Stock Taking dengan Sistem Perpetual

Berikutnya adalah menggunakan pembaruan data stok secara real-time setiap kali terjadi transaksi. Setiap kali barang masuk atau keluar gudang, datanya dicatat secara otomatis dalam sistem.

Tips Cara Melakukan Stock Taking

Berikut beberapa langkah dalam melakukan stock taking:

1. Perencanaan

Langkah pertama adalah menentukan tujuan dan lingkup stock taking. Identifikasi item yang akan dihitung, lokasi stok, dan metode penghitungan yang akan digunakan. Pastikan semua departemen yang terlibat dipersiapkan dengan baik.

2. Pemilihan Metode

Selanjutnya, pilih metode yang sesuai dengan jenis stok dan kebutuhan perusahaan Anda. Metode yang umum digunakan antara lain, seperti cara manual, periodik atau lain sebagainya. Dengan demikian Anda bisa melakukan persiapan untuk mengoptimalkan prosesnya.

3. Penjadwalan yang Tepat

Setelah menentukan metodenya, Berikutnya tentukan waktu yang paling sesuai untuk melakukan stock taking. Hindari melakukan penghitungan pada saat-saat sibuk seperti akhir bulan atau puncak musim liburan. Pilihlah waktu di mana aktivitas bisnis lebih rendah agar dapat fokus sepenuhnya pada penghitungan stok.

2. Persiapan yang Matang

Kemudian, pastikan  semua persiapan sudah matang dilakukan sebelum memulai stock taking. Ini termasuk memastikan bahwa semua peralatan yang diperlukan seperti formulir penghitungan, perangkat lunak, barcode scanner, dan alat bantu lainnya tersedia dan berfungsi dengan baik.

Selain itu, pastikan bahwa tim telah diberikan pelatihan yang cukup dan memahami tugas-tugas mereka dengan jelas. Dengan persiapan yang matang, Anda dapat meminimalkan gangguan selama proses stock taking dan meningkatkan efisiensi serta akurasi keseluruhan.

4. Penghitungan

Berikutnya, lakukan penghitungan stok secara sistematis sesuai dengan metode yang dipilih. Pastikan mencatat setiap item yang dihitung dengan akurat, termasuk informasi tambahan seperti tanggal kedaluwarsa atau kondisi fisik. Lakukan verifikasi juga untuk memastikan keakuratan data.

5. Memanfaatkan Teknologi

Manfaatkan teknologi seperti menggunakan Bee Inventory Manager (BIM) dari aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, dapat membantu Anda dalam mempercepat dan meningkatkan akurasi dalam melakukan penghitungan stok. Teknologi ini dapat membantu menghindari kesalahan manusia dan memberikan data secara real-time. Klik banner di bawah ini untuk uji coba gratis sekarang juga!

Pakai Beecloud Solusi Lebih Mudah Kontrol Stok Barang Di Toko Dan Gudang Dari Pusat

6. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan

Setelah selesai stock taking, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses yang telah dilakukan. Identifikasi area-area di mana terjadi hambatan atau kesulitan, serta temukan peluang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi di masa depan.

Terapkan perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut untuk memastikan bahwa setiap stock taking menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, Anda dapat terus meningkatkan proses stock taking secara berkelanjutan.

Artikel Terkait

Pelaku Bisnis Wajib Paham Alur Transaksi Pembelian Berikut ini!
Alur transaksi pembelian adalah rangkaian langkah-langkah atau proses yang harus diikuti untuk melakukan pembelian produk atau layanan, aktifitas ini menjadi
Baca Juga
Stock Opname Adalah: Fungsi, Contoh dan Cara Menyusunnya
Stock opname adalah menghitung barang fisik yang tersisa di gudang yang nantinya akan dicocokan dengan catatan transaksi. Kegiatan ini wajib
Baca Juga
Mengetahui Bentuk-Bentuk Pasar dan Contohnya
Pasar adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan untuk barang dan jasa. Dalam ekonomi, pasar sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis salah
Baca Juga
Mengenal Akad Mudharabah dalam Praktik Ekonomi Syariah
Akad mudharabah merupakan salah satu bentuk kerjasama dalam ekonomi syariah yang sering digunakan dalam berbagai aktivitas bisnis dan investasi. Dalam
Baca Juga
SPPL Adalah Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan, Ini Panduan Cara Buatnya
Menjaga kelestarian lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama. Salah satu wujud komitmen ini diwujudkan dengan adanya SPPL. SPPL adalah singkatan
Baca Juga
Usaha Angkringan: Peluang Menjanjikan dengan Modal Kecil
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang "Usaha Angkringan” yang sedang populer di kalangan para pengusaha pemula. Simak juga
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu