Statistik bisnis adalah salah satu landasan utama bagi keberhasilan suatu perusahaan. Melalui datanya pelaku bisnis diberi pandangan mendalam mengenai kinerja finansial, tren pasar, dan perilaku konsumen, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan strategis.
Selain itu, melalui statistik ini juga, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pertumbuhan, mengelola risiko, dan meningkatkan efisiensi operasional. Simak pengertian fungsi, jenis dan contoh penerapannya pada artikel di bawah ini
Dalam buku Statistika Bisnis karya Dewi Widyaningsih menjelaskan, jika ilmu statistik adalah alat bantu sederhana dengan menggambarkan kejadian dalam bentuk angka dan grafik.
Sedangkan statistik bisnis adalah kaidah ilmiah yang mempelajari bagaimana proses pendekatan dan metode seorang dalam mengumpulkan data, mengedit, menyajikan, menganalisis dan mendeskripsikan data agar mudah dibaca.
Ada 3 ruang lingkup bisnis dalam penggunaan statistika, yakni:
Berikut ini fungsi statistik dalam kepentingan bisnis:
Baca Juga: 9 Manfaat Statistik dalam Bisnis dan Metodenya
Mengutip dari Dewi Widyaningsih, statistik bisnis dibedakan menjadi dua kelompok, yakni:
Statistika deskriptif adalah satu pendekatan yang menggambarkan penyajian dan analisis data secara frekuensi dan persentase dalam bentuk tabel, angka, diagram dan grafik.
Statistik ini biasanya digunakan untuk memaparkan data yang terjadi dalam kelompok data yang berkaitan dengan ukuran pemusatan data, ukuran, penyebaran data, ukuran indeks dan trend data.
Dalam buku Naufal Bachri (2019), menurut Anderson, dkk (2017) menjelasan jika statistika inferensi berkaitan dengan pemakaian data yang didapatkan dari kelompok sampel data sebagai perkiraan dan pengujian hipotesis mengenai karakteristik populasi dari objek penelitian yang dilakukan.
Bisa disimpulkan jika statistika inferensial adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan kesimpulan terkait sampel dan populasi.
Berdasarkan sumbernya, data statistik bisnis dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yakni:
Jenis data pertama adalah data primer, yakni data asli yang berasal dari pihak pertama objek yang diamati, baik melalui wawancara maupun kuesioner yang disebarkan. Data ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar.
Berikutnya data sekunder, data tidak langsung dari objek yang diamati, dimana data ini diperoleh melalui pihak ketiga atau lembaga tertentu yang memiliki wewenang.
Seperti, Badan Pusat Statistik, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan lainnya. Untuk memperolehnya juga tidak membutuhkan waktu yang lama namun memiliki resiko tidak valid karena data yang diambil sudah kadaluarsa.
Ada dua cara yang bisa digunakan dalam memperoleh data statistik bisnis:
Berikut beberapa alat yang bisa digunakan dalam mengumpulkan data statistik:
Baca Juga: Contoh Laporan Penjualan dan Langkah Pembuatannya
Berikut beberapa contoh penerapan statistik bisnis:
Sebuah perusahaan ritel mengumpulkan data penjualan harian selama beberapa tahun untuk produk-produk tertentu. Dengan menerapkan statistik, perusahaan dapat melakukan analisis tren penjualan, mengidentifikasi musim sibuk, dan meramalkan permintaan di masa depan.
Melalui metode statistik seperti regresi, perusahaan dapat menghubungkan faktor-faktor seperti promosi, harga, dan musim dengan tingkat penjualan. Informasi ini membantu dalam perencanaan persediaan, pengelolaan stok, dan pengambilan keputusan strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Sebuah perusahaan menerapkan survei kepuasan pelanggan dan menggunakan statistik untuk menganalisis hasilnya. Dengan memahami data dari survei tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, menilai keberhasilan inisiatif layanan pelanggan, dan memahami preferensi pelanggan.
Statistik membantu mengukur tingkat kepuasan pelanggan, mengidentifikasi tren umum, dan menentukan apakah perubahan yang diterapkan telah meningkatkan persepsi pelanggan terhadap produk atau layanan.
Sebuah pabrik manufaktur menggunakan statistik untuk mengoptimalkan proses produksi. Dengan mengumpulkan data mengenai waktu siklus produksi, kecepatan mesin, dan kualitas output, perusahaan dapat menerapkan analisis statistik untuk mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi.
Contohnya, dengan menggunakan teknik analisis regresi, perusahaan dapat menentukan faktor-faktor yang paling mempengaruhi waktu produksi dan mengambil tindakan untuk mengoptimalkan proses tersebut. Statistik juga membantu dalam mengurangi variabilitas produksi dan meningkatkan konsistensi dalam hasil produksi.