🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Tahapan Siklus Produksi, Tahapan, dan Cara Hitung Waktunya

Siklus produksi adalah rangkaian langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dari awal hingga siap dijual ke konsumen.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 14 November 2024

Siklus produksi adalah rangkaian langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dari awal hingga siap dijual ke konsumen. Siklus ini mencakup berbagai proses yang saling berhubungan, mulai dari perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, hingga tahap akhir distribusi produk.

Dengan mengelola siklus produksi secara efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi biaya produksi, dan memastikan kualitas produk tetap terjaga sehingga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

Apa saja tahapannya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini:

Siklus Produksi Adalah ...

Data Flow Diagram Siklus Produksi

Data Flow Diagram Siklus Produksi (Credit: Scribd.com)

Dalam Romney & Steinbart (2012), menjelaskan jika siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan pemrosesan data terkait yang terus terjadi dan berkaitan dengan pembuatan produk.Dengan tujuan, mengotorisasi semua produksi dan perolehan aktiva, menjaga persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap, mencatat siklus produksi yang valid, sah, dan akurat, serta efektif dan efisien.

Sederhananya, siklus produksi adalah rangkaian proses yang dimulai dari perencanaan produksi hingga produk akhir siap dijual atau didistribusikan. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, termasuk pengadaan bahan baku, perakitan, hingga pengawasan kualitas produk.

Baca Juga: Indikator Kualitas Produk dan Faktor yang Mempengaruhinya

Dengan adanya siklus produksi ini, perusahaan dapat memastikan setiap langkah dalam proses produksi dilakukan sudah sesuai standar untuk menghasilkan produk yang berkualitas, memenuhi kebutuhan konsumen, serta memaksimalkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan persediaan dan pencatatan produksi.

Tahapan Siklus Produksi

Ada 4 aktivitas siklus produksi menurut Romney dan Steinbart (2018) dalam Larasati dan Hwihanus (2023), mulai dari desain produk, perencanaan dan penjadwalan, operasi produksi, dan akuntansi biaya, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Desain Produk

Salah satu aktivitas yang dilakukan dalam siklus sistem produksi adalah desain produk, desain produk merupakan tahap awal dalam siklus produksi yang bertujuan untuk menciptakan produk sesuai kebutuhan konsumen, baik dari segi kualitas, ketahanan, maupun desain. Pada tahap ini, lembar spesifikasi bahan dan catatan aktivitas kerja sangat penting.

  • Lembar spesifikasi bahan memuat daftar material yang diperlukan beserta deskripsi dan jumlahnya.
  • Catatan aktivitas mencantumkan jumlah tenaga kerja dan mesin yang dibutuhkan.

Kemudian peran seorang akuntan di sini adalah untuk memastikan bahwa biaya desain ini optimal, karena sekitar 65%-80% biaya produksi dapat dipengaruhi oleh desain produk. Dengan analisis akuntansi, perusahaan dapat mempertimbangkan opsi desain yang lebih efisien dan menguntungkan.

2. Perencanaan dan Penjadwalan

Selanjutnya, pada tahapan ini perusahaan akan fokus pada penyusunan strategi operasional untuk memenuhi permintaan secara efisien. Dalam perencanaan dan penjadwalan, terdapat dua pendekatan utama: perencanaan sumber daya manufaktur (MRP) dan sistem produksi tepat waktu (JIT).

  • Pendekatan MRP, atau "produksi dorongan," mengatur produksi berdasarkan perkiraan permintaan.
  • Sementara pendekatan JIT, atau "produksi tarik," bertujuan untuk meminimalkan persediaan dengan memproduksi hanya saat ada permintaan konsumen.

Kedua pendekatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya penyimpanan barang.

3. Operasi Produksi

Tahap ketiga dari siklus produksi adalah operasi produksi, dimana pada tahapan ini setiap perusahaan memiliki aktivitas produksi yang berbeda-beda, tergantung pada jenis produk dan tingkat otomatisasi yang digunakan.

Dalam operasi produksi, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi mesin untuk mengurangi biaya tenaga kerja dan waktu produksi. Penggunaan teknologi seperti mesin CNC (Computer Numerical Control) memungkinkan produksi yang lebih cepat dan akurat, sehingga membantu perusahaan mencapai skala produksi besar dengan biaya yang lebih rendah.

4. Akuntansi Biaya

Terakhir adalah akuntansi biaya, salah satu tahapan aktivitas siklus akuntansi penting yang mencakup pengumpulan, analisis, dan pelaporan biaya untuk membantu perusahaan menentukan harga dan mengevaluasi efisiensi produksi.

Ada 3 tujuan utama akuntansi biaya dalam siklus produksi, diantaranya:

  • Sistem Informasi Akuntansi (SIA) mengumpulkan data produksi secara real-time untuk membantu manajemen dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja operasional.
  • Menghitung dan mengalokasikan biaya produksi dengan akurat untuk menetapkan harga jual dan memilih bauran produk yang paling menguntungkan, berdasarkan data biaya per kategori (seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead).
  • Mengumpulkan data untuk menentukan nilai persediaan dan HPP yang tercatat dalam laporan keuangan, informasi ini penting untuk pelaporan laba bersih dan manajemen persediaan yang efisien.

Selain itu, juga terdapat tiga elemen biaya utama dalam produksi, yakni bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya yang terkait dengan bahan mentah langsung dan tenaga kerja langsung merupakan komponen utama, sementara biaya overhead meliputi biaya yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan produk tertentu, seperti biaya pemeliharaan mesin dan gaji pengawas produksi.

Flowchart Siklus Produksi

Flowchart Siklus Produksi adalah representasi grafis yang menggambarkan langkah-langkah atau tahapan yang terlibat dalam proses produksi suatu barang atau jasa, dari awal hingga akhir. Ini digunakan untuk menggambarkan alur kerja yang terstruktur, sehingga memudahkan dalam pemahaman dan analisis proses yang terjadi di dalam siklus produksi.

Berikut contohnya:

Flowchart Siklus Produksi Mayora

Contoh Flowchart Siklus Produksi Produk (Credit: PT. Mayora Indah Tbk)

Fungsi Siklus Produksi

Menurut Mulyadi (2001) siklus produksi berfungsi mengintegrasikan berbagai aspek bisnis, mulai dari penjualan, produksi, perencanaan dan pengawasan, gudang hingga akuntansi biaya, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Fungsi Penjualan

Bertanggung jawab menerima dan memproses pesanan pelanggan, khususnya pada perusahaan yang menggunakan lean manufacturing. Fungsi ini langsung meneruskan pesanan ke produksi. Sedangkan pada perusahaan yang menggunakan sistem MRP, penjualan melayani pesanan berdasarkan persediaan barang jadi.

Baca Juga: Apa Itu Lean Manufacturing? Ini Penjelasan Lengkapnya

2. Fungsi Produksi

Bertanggung jawab atas pembuatan dan pelaksanaan surat order produksi yang didukung oleh daftar kebutuhan bahan dan kegiatan produksi. Fungsi ini memastikan bahwa seluruh proses produksi berjalan sesuai rencana untuk memenuhi permintaan penjualan.

3. Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi

Mengatur kebutuhan bahan baku dan peralatan yang diperlukan serta mengawasi jalannya proses produksi agar berjalan lancar dan sesuai rencana. Semua kebutuhan produksi dituangkan dalam dokumen rencana seperti daftar kebutuhan bahan dan kegiatan produksi.

4. Fungsi Gudang

Menyimpan bahan baku dan alat produksi, serta menyediakan bahan baku yang dibutuhkan selama proses produksi berlangsung. Sekaligus menerima produk jadi dari produksi untuk disimpan sebelum distribusi.

5. Fungsi Akuntansi Biaya

Mencatat semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, termasuk biaya tenaga kerja, bahan baku, peralatan, dan biaya overhead. Fungsi ini memastikan pencatatan biaya yang akurat untuk analisis dan penentuan harga pokok produk.

Dokumen-Dokumen Pada Siklus Produksi

Berikut adalah beberapa dokumen yang digunakan pada siklus produksi menurut Mulyadi (2001):

  • Surat Order Produksi: Surat perintah yang dikeluarkan departemen produksi untuk bagian-bagian terkait, berisi spesifikasi, metode, fasilitas produksi, serta waktu produksi untuk menghasilkan produk tertentu.
  • Daftar Kebutuhan Bahan: Mencatat jenis dan jumlah bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi sesuai dengan pesanan di surat order produksi.
  • Daftar Kegiatan Produksi: Berisi urutan kegiatan dan mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi produk sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dalam surat order produksi.
  • Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang: Digunakan oleh bagian produksi untuk meminta bahan baku dari gudang dan berfungsi juga sebagai bukti pengeluaran barang.
  • Bukti Pengembalian Barang Gudang: Mencatat pengembalian bahan baku atau bahan penolong ke gudang apabila terdapat sisa yang tidak digunakan selama proses produksi.
  • Kartu Jam Kerja: Berisi pencatatan waktu kerja tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan produksi, sesuai dengan surat order produksi.
  • Laporan Produk Selesai: Dokumen ini menyampaikan kepada berbagai fungsi dalam perusahaan (perencanaan dan pengawasan produksi, gudang, penjualan, akuntansi persediaan, dan akuntansi biaya) bahwa pesanan produksi telah selesai.
  • Bukti Memorial (Journal Voucher): Digunakan sebagai dasar untuk mencatat depresiasi aset tetap, amortisasi sewa dan aset tak berwujud, serta alokasi biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang sudah ditentukan.
  • Bukti Kas Keluar: Dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya yang dikeluarkan melalui kas, biasanya terkait dengan biaya produksi yang dibayar tunai.

Tujuan Siklus Produksi SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

Sedangkan tujuan dari siklus produksi SIA, setidaknya ada 4 yakni:

  • Efektivitas dan Efisiensi Produksi: Memastikan bahwa proses produksi berjalan secara efektif dan efisien untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
  • Pencatatan Persediaan yang Akurat: Memantau dan mencatat persediaan barang secara tepat untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok.
  • Otorisasi Kegiatan Produksi: Memastikan bahwa semua aktivitas produksi mendapatkan otorisasi yang sesuai agar hanya kegiatan yang sah yang dilakukan.
  • Akurasi Pencatatan Kegiatan Produksi: Menjamin bahwa seluruh kegiatan dalam siklus produksi tercatat dengan akurat, sehingga data yang dihasilkan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.

Cara Menghitung Waktu Siklus Produksi

Berikut cara menghitung waktu siklus produksi dan contohnya:

Langkah 1: Cari Net Production Time

Net production time adalah jumlah waktu yang digunakan untuk produksi barang setelah dikurangi waktu yang tidak produktif, seperti waktu istirahat atau jeda.

Contoh:

  • Waktu total yang tersedia untuk produksi = 40 jam
  • Waktu yang digunakan untuk istirahat = 10 jam

Maka, net production time = 40 jam – 10 jam = 30 jam

Langkah 2: Hitung Jumlah Barang yang Diproduksi

Berikutnya adalah menghitung jumlah barang yang diproduksi, lebih tepatnya jumlah produk yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu. Dalam hal ini kita anggap saja jika perusahaan A telah memproduksi barang sebanyak 500 unit.

Langkah 3: Menghitung Siklus Produksi (Cycle Time)

Setelah mengetahui net production time dan jumlah barang yang diproduksi, kita dapat menghitung cycle time menggunakan rumus:

Siklus Produksi = Net Production Time / Jumlah Total Barang

Diketahui:

  • Net production time = 30 jam
  • Jumlah barang yang diproduksi = 500 unit

Penyelesaian:

Cycle Time = 30 jam / 500 unit
           = 0,06 jam per unit

Langkah 4: Konversikan ke Satuan Waktu yang Lebih Mudah Dipahami

Biasanya, hasil cycle time dikonversikan ke satuan waktu yang lebih praktis, seperti menit, agar lebih mudah dipahami dan digunakan dalam operasional sehari-hari.

0,06 jam × 60 menit = 3,6 menit per unit

Hasilnya:

Cycle time untuk produksi barang tersebut adalah 3,6 menit per unit. Artinya, dibutuhkan waktu 3,6 menit untuk memproduksi satu unit barang.

Dengan menghitung cycle time, perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi proses produksi dan mencari peluang untuk meningkatkan produktivitas atau mengurangi waktu yang terbuang.

Catat dan Biaya Produksi Bisnis Anda Lebih Akurat Pakai Beeaccounting

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

Catat dan biaya produksi bisnis Anda lebih akurat dengan menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Software akuntansi ini memungkinkan Anda untuk memantau dan mencatat setiap pengeluaran terkait produksi, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, dengan lebih efisien.

Dengan fitur pelacakan biaya yang terintegrasi secara otomatis, Beeaccounting membantu Anda mengurangi kesalahan pencatatan dan memastikan data yang lebih akurat. Mau coba? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Terkait

Cara Mudah Menghitung Biaya Produksi Beserta Contohnya
Cara menghitung biaya produksi merupakan komponen penting dalam laporan keuangan perusahaan karena sangat berguna dalam perhitungan laporan laba rugi (income
Baca Juga
Pengertian dan Fungsi COGS (Cost of Good Sold) Manufactured
COGS (Cost of Goods Sold) satu hal yang sangat penting untuk diketahui oleh pebisnis seperti Anda. Menilik begitu pentingnya hal
Baca Juga
Laporan Harga Pokok Produksi: Cara Membuat dan Contohnya
Dalam dunia bisnis, terutama pada perusahaan manufaktur, pemahaman yang mendalam tentang laporan harga pokok produksi (HPP) menjadi kunci utama untuk
Baca Juga
4 Tahap dan Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana toko ritel favorit Anda bisa mendapatkan harga yang mereka tetapkan untuk produk mereka? Dalam bahasa
Baca Juga
Komoditas Adalah: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Contohnya
Komoditas adalah kegiatan yang pada umumnya dikaitkan dengan perdagangan baik untuk perdagangan barang maupun jasa. Di Indonesia sendiri banyak sekali
Baca Juga
Pahami Jenis Perusahaan Manufaktur dan Contoh Laporannya
Mengutip dari The Balance manufaktur diartikan sebagai proses pembuatan produk yang berorientasi pada bahan mentah. Sehingga, dapat disimpulkan jika perusahaan
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu