Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika konsep Siklus Hidup Produk atau yang juga dikenal dengan Product Life Cycle adalah suatu grafik yang memvisualisasikan perjalanan suatu produk dari saat pertama kali diperkenalkan ke pasar hingga ditarik dari peredaran.
Daur hidup produk ini merupakan ide krusial dalam domain pemasaran karena memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana suatu produk bersaing di pasar seiring berjalannya waktu.
Dalam artikel ini kita akan membahas secara lebih dalam dan terperinci mengenai apa itu siklus daur hidup produk, apa saja tahapannya dan contohnya berikut ini
Secara garis besar siklus daur produk adalah gambaran perjalanan suatu produk dari saat diperkenalkan ke pasar hingga akhir hayatnya. ATau juga bisa digambarkan ketika produk memenuhi kebutuhan konsumen, mulai dari lahir hingga dihentikan dari pemasaran.
Dimana setiap produk memiliki usia tertentu, bergantung pada kemampuan manajemen perusahaan untuk mengelola produk tersebut. Sebagaimana manusia memiliki batas usia, begitu pula produk.
Bedanya, manusia memiliki usia terbatas, sedangkan produk tidak. Kehidupan produk diukur dari tingkat penjualan dan laba yang diraih.Usia produk juga beragam, tergantung bagaimana strategi yang diterapkan di perusahaan, yang bisa sangat singkat atau relatif panjang.
Hal ini selaras dengan pendapat Kotler yang menyatakan dimana daur produk, melibatkan perjalanan penjualan dan laba selama hidup produk, berhubungan erat dengan umur atau masa pakai produk.
Proses daur produk ini juga merupakan proses alamiah yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan.
Secara garis besar menurut Tjiptono, Chandra, dan Adriana siklus hidup produk ada 4 tahapan yakni: tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, tahap kemunduran. Berikut penjelasannya:
Pertama adalah perkenalan, dimana pada tahap ini produk baru diperkenalkan ke pasar. Karena belum ada pesaing langsung, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mendidik konsumen mengenai jenis produk yang ditawarkan.
Mulai dari cara penggunaannya, siapa target konsumen yang dituju, dan di mana produk tersebut dapat ditemukan. Promosi dan edukasi menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk baru ini.
Selanjutnya pada tahap pertumbuhan, produk semakin dikenal dan penjualannya mengalami pertumbuhan yang pesat. Ini terjadi karena banyak konsumen baru yang mulai membeli produk.
Dan mungkin juga karena konsumen menemukan lebih banyak cara untuk memanfaatkannya. Pertumbuhan ini sering kali menarik masuknya pesaing baru ke pasar, sehingga fokus pemasaran beralih pada peningkatan pangsa pasar dan mempertahankan daya saing.
Kemudian, pada tahap kedewasaan, pertumbuhan penjualan mencapai titik kejenuhan. Hampir semua pembeli potensial sudah memasuki pasar, dan konsumen menjadi lebih cerdas dalam memilih di antara berbagai merek.
Pembeli ulang juga mendominasi penjualan, dan inovasi produk cenderung terbatas pada perbaikan minor.
Di tahap ini, hanya pesaing terkuat yang mampu bertahan, dan perusahaan perlu berfokus pada strategi pemasaran yang dapat mempertahankan pangsa pasar mereka.
Terakhir adalah tahap penurunan, hal ini ditandai dengan penurunan penjualan yang perlahan. Ini dapat disebabkan oleh perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi yang membuat produk tersebut usang, atau kemunculan produk baru yang lebih inovatif dan disukai oleh konsumen.
Perusahaan pada tahap ini harus mempertimbangkan strategi pengeluaran produk atau inovasi produk untuk memperpanjang masa hidup produk tersebut atau bersiap untuk menggantikannya dengan produk yang lebih baru.
Dalam keseluruhan siklus hidup produk, strategi pemasaran perusahaan harus disesuaikan dengan setiap tahap untuk mengoptimalkan kinerja produk dan memaksimalkan keuntungan.
Baca Juga: 6 Strategi Pemasaran Produk Berbagai Bisnis
Berikut beberapa contoh siklus produk dan analisa sederhana strategi yang diterapkan pada brand ternama:
Baca Juga: Diversifikasi: Pengertian, fungsi, Jenis dan Strateginya
Menurut Fandy Tjiptono, setiap tahap dalam siklus hidup produk (PLC) memerlukan strategi yang berbeda, yakni:
Pada tahap perkenalan, perusahaan bisa menerapkan kombinasi 4 strategi dalam bisnisnya, mulai dari proses penetapan harga hingga proses romosi. 4 strategi ini mencakup:
Berikutnya adalah strategi yang bisa diterapkan pada tahap pertumbuhan, dimana produk mulai dikenal dan penjualan juga meningkat. Adapun staretgi yang bisa diterapkan bisnis pada tahapan ini ada 2, yakni:
Berikutnya pada tahapan kedewasaan, dimana penjualan produk sedang dalam puncak-puncaknya perusahaan bisa melakukan dua strategi utama, yakni:
Terakhir pada tahap penurunan, ditandai dengan penurunan perusahaan, strategi yang dapat diadopsi melibatkan identifikasi produk lemah, penentuan strategi pemasaran baru, dan opsi divestasi atau likuidasi untuk mengoptimalkan keuntungan pada tahap terakhir ini.
Secara keseluruhan keseluruhan, pemahaman mendalam terhadap siklus hidup produk dan penerapan strategi yang tepat pada setiap tahapnya menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam mengelola produknya di pasar yang dinamis. Dengan respons yang cepat dan inovatif, perusahaan dapat memaksimalkan potensi keuntungan pada setiap fase siklus hidup produk.