Sales funnel adalah konsep yang krusial dalam strategi pemasaran dan penjualan modern. Dalam dunia yang terus berubah ini, pemahaman yang mendalam tentang sales funnel adalah kunci kesuksesan bisnis.
Konsep ini menggambarkan perjalanan pelanggan dari awal pengetahuan tentang produk atau layanan hingga akhirnya membuat keputusan pembelian. Kenali lebih dalam tentang apa itu sales funnel, cara kerja, tahapan dan strategi penerapannya pada artikel di bawah ini
Apa itu sales funnel? Sales Funnel adalah rangkaian perjalanan pelanggan ketika pelanggan berbelanja suatu produk. Metode ini digunakan untuk mendeteksi banyak atau tidaknya prospek atau tidaknya produk untuk dibeli pelanggan.
Sales funnel ini terdiri dari berbagai tahapan yang dimulai dari kesadaran (awareness) di bagian puncak, dilanjutkan dengan minat (interest), pertimbangan (consideration), dan pada akhirnya, tahap aksi (action) di bagian bawah yang melibatkan tindakan pembelian.
Masing-masing tahap mewakili fase yang berbeda dalam interaksi antara pelanggan dan perusahaan, dengan tujuan mengarahkan calon pelanggan menuju tindakan pembelian. Sales funnel membantu perusahaan memahami perjalanan pelanggan, mengidentifikasi titik-titik kunci yang perlu ditingkatkan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran untuk meningkatkan tingkat konversi pada setiap tahap dalam proses tersebut.
Baca Juga: Marketing Funnel: Strategi Penjualan Paling Ampuh dalam Bisnis
Berikut ini beberapa tahapan-tahapan sales funnel:
Tahapan pertama dari sales funnel adalah awareness, dimana tahapan ini perusahaan berusaha untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan brand kepada calon pembeli. Dengan ini calon pembeli sudah mulai sadar jika produk 'A' bisa memenuhi kebutuhannya.
Tahapan ini bisa terbangun ketika calon pelanggan menemukan iklan, mulai mengunjungi website, sosial media dan lain sebagainya, untuk mengenal lebih dalam apa sebenarnya brand ini? Apa saja fungsinya? Berapa harganya? Hingga berapa harga dari produk ini.
Tahapan selanjutnya adalah interest, yakni ketika calon pelanggan menunjukkan minat yang lebih mendalam terhadap produk atau layanan Anda setelah melewati tahap kesadaran. Mereka mungkin mulai menyelidiki lebih lanjut.
Kemudian dilanjutkan dengan membaca konten lebih spesifik, atau membandingkan produk Anda dengan pesaing. Pada tahap ini, tugas Anda adalah memelihara minat pelanggan dengan memberikan informasi yang relevan dan berguna, menjelaskan manfaat produk atau layanan Anda, dan menjawab pertanyaan mereka.
Selanjutnya adalah tahapan pertimbangan atau decision, yakni melibatkan calon pelanggan yang sudah menunjukkan minat dan sekarang berada dalam proses pertimbangan yang lebih serius. Mereka mungkin membandingkan pilihan produk atau layanan, mengevaluasi harga, dan mencari ulasan atau rekomendasi.
Pada tahap ini, Anda perlu memberikan informasi yang memadai untuk membantu calon pelanggan membuat keputusan yang informasional. Ini bisa melibatkan menawarkan penawaran eksklusif, testimoni pelanggan, atau pemberian informasi teknis lebih mendalam.
Berikutnya adalah tahapan action, yakni ketika calon pelanggan siap untuk mengambil tindakan nyata, yaitu melakukan pembelian. Mereka telah melewati tahap minat dan pertimbangan, dan sekarang Anda harus membuat proses pembelian sesederhana dan seefisien mungkin. Ini bisa mencakup penawaran yang jelas, dukungan pelanggan yang mudah diakses, dan proses pembayaran yang lancar.
Tahap terakhir dalam sales funnel adalah purchase/ pembelian. Yakni dimana calon pelanggan telah menjadi pelanggan yang sebenarnya dengan melakukan pembelian produk atau layanan Anda. Ini adalah puncak dari seluruh proses penjualan.
Anda dapat mulai memikirkan bagaimana menjaga dan mempertahankan pelanggan ini dengan pelayanan pasca penjualan, dukungan, dan tindakan lain yang akan menjaga mereka kembali dan menjadi pelanggan berulang.
Untuk lebih memudahkan pemahaman dan cara kerja sales funnel, bisa digambarkan dengan proses berikut ini berdasarkan tahapannya:
Seorang pengunjung tiba di situs web Anda melalui mesin pencari Google atau tautan media sosial. Pada tahap ini, dia menjadi prospek. Pengunjung mungkin menelusuri beberapa posting blog Anda atau menjelajahi daftar produk yang Anda tawarkan.
Jika pengunjung memasukkan informasi dalam formulir Anda, maka dia akan menjadi lead atau prospek. Sekarang Anda memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan dia di luar situs web Anda, misalnya melalui email, telepon, atau pesan teks - atau bahkan melalui kombinasi dari ketiganya.
Biasanya, prospek akan kembali ke situs web Anda ketika Anda menghubunginya dengan penawaran khusus, informasi tentang posting blog terbaru, atau pesan menarik lainnya. Mungkin Anda juga dapat menawarkan kode kupon.
Sales funnel menyempit seiring berjalannya waktu. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh jumlah prospek yang lebih banyak di tahap atas daripada jumlah pembeli di tahap bawah, tetapi juga karena pesan dan komunikasi Anda perlu semakin terfokus dan disesuaikan dengan setiap tahap pergerakan pelanggan dalam funnel ini.
Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan penerapan sales funnel dalam bisnis Anda, berikut diantaranya:
Strategi pertama yang bisa dilakukan dalam menerapkan strategi sales funnel adalah dengan melakukan segmentasi pelanggan. Anda bisa mengelompokkannya menjadi beberapa segmen lebih kecil, mulai berdasarkan preferensi, perilaku dan kebutuhan mereka.
Dengan demikian ini akan jauh lebih memudahkan Anda dalam menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan digunakan, juga memungkinkan Anda untuk menyusun pesan dan penawaran yang lebih spesifik dan relevan untuk setiap segmen, meningkatkan konversi.
Selanjutnya adalah coba untuk menerapkan pemasaran digital dengan memanfaatkan berbagai platform digital, seperti website dan media sosial. Dimana pemasaran digital dapat membantu Anda dalam memperluas jangkauan pasar.
Coba buat konten yang berkualitas tinggi dan relevan yang dapat menarik calon pelanggan ke dalam sales funnel Anda. Konten seperti artikel blog, video, infografis, dan panduan bisa membantu membangun kesadaran dan minat serta memberikan informasi yang berguna pada tahap pertimbangan.
Setelah menerapkan strategi marketing digital jangan lupa untuk juga menggunakan alat analitik untuk memantau dan mengukur kinerja sales funnel Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana calon pelanggan bergerak melalui funnel, Anda dapat mengidentifikasi titik-titik lemah dan mengoptimalkan strategi Anda untuk meningkatkan konversi.
Setelah berhasil memenangkan pelanggan, penting untuk mempertahankan dan membangun hubungan jangka panjang dengan mereka. Buatlah program kesetiaan yang memberikan insentif, diskon, atau penghargaan kepada pelanggan yang telah melakukan pembelian. Dengan menjaga pelanggan tetap puas dan terlibat, Anda dapat meningkatkan retensi dan meningkatkan nilai pelanggan seiring berjalannya waktu.
Atur program loyalitas dengan mudah menggunakan software kasir online Beepos, Anda dapat mensetting diskon untuk seluruh pelanggan atau khusus member tertentu, dan masih banyak lagi. Selain itu, Beepos juga terintegrasi dengan software akuntansi yang memudahkan untuk mencatat keuangan hingga laporan akuntansi.
Cek banner di bawah ini untuk dapatkan akses gratis trial khusus pengguna pertama:
Terakhir adalah coba untuk melakukan uji coba pada berbagai elemen dalam sales funnel Anda, seperti judul halaman, teks iklan, desain halaman, dan tawaran produk. Dengan menguji berbagai varian, Anda dapat mengidentifikasi elemen yang paling efektif dalam meningkatkan konversi. Ini membantu Anda mengoptimalkan setiap tahap sales funnel Anda untuk hasil yang lebih baik.
Baca Juga: Apa itu Konversi dan Bagaimana Cara Mengoptimalkan Data Konversi?
Strategi-strategi ini membantu Anda menjalankan sales funnel yang lebih efektif, mengarahkan calon pelanggan dari tahap awal hingga pembelian, dan pada akhirnya, meningkatkan hasil penjualan dan pertumbuhan bisnis Anda.