Safety stock atau stok pengaman adalah jumlah persediaan tambahan yang dipertahankan di atas tingkat persediaan normal untuk mengatasi ketidakpastian dalam permintaan pelanggan atau waktu pengiriman.
Safety stock penting untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat mengganggu operasi bisnis dan kepuasan pelanggan.
Safety stock adalah jumlah persediaan tambahan yang dipesan atau diproduksi di atas tingkat persediaan normal yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Tujuan dari safety stock adalah untuk melindungi operasi bisnis dari fluktuasi tak terduga dalam permintaan pelanggan, ketidakpastian waktu pengiriman, atau variabilitas lainnya dalam rantai pasok.
Safety stock diperlukan karena adanya ketidakpastian dalam permintaan pelanggan dan waktu pengiriman. Permintaan pelanggan dapat bervariasi dari waktu ke waktu, dan bisa sulit untuk memprediksi dengan akurat.
Selain itu, waktu pengiriman dari pemasok atau produsen juga dapat mengalami keterlambatan atau perubahan yang tidak terduga. Dengan memiliki safety stock, perusahaan dapat mengantisipasi fluktuasi dalam permintaan pelanggan atau waktu pengiriman yang tidak terduga.
Jumlah persediaan tambahan ini berfungsi sebagai buffer atau cadangan untuk memastikan bahwa persediaan tetap tersedia saat terjadi fluktuasi tak terduga.
Safety stock berperan penting dalam menjaga kinerja operasional yang baik. Dengan adanya safety stock, perusahaan dapat menghindari kekurangan persediaan yang dapat menyebabkan hilangnya penjualan, kekecewaan pelanggan, atau bahkan kerugian finansial.
Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika perusahaan memiliki safety stock:
Safety stock membantu mencegah kekurangan persediaan yang dapat mengakibatkan hilangnya penjualan, kekecewaan pelanggan, dan gangguan dalam operasi bisnis. Dengan memiliki persediaan tambahan, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan bahkan ketika terjadi fluktuasi tak terduga.
Selanjutnya, safety stock membantu mengurangi risiko ketika terjadi ketidakpastian dalam permintaan atau waktu pengiriman. Dengan memiliki persediaan tambahan, perusahaan dapat mengatasi keterlambatan pengiriman atau fluktuasi dalam permintaan tanpa mengganggu operasi bisnis.
Berikutnya, dengan memiliki persediaan tambahan, perusahaan dapat lebih responsif terhadap permintaan pelanggan. Ini membantu memastikan ketersediaan produk yang diinginkan oleh pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.
Manfaat memiliki persediaan tambahan, perusahaan dapat mengurangi risiko kekurangan persediaan dan menghindari biaya tambahan yang terkait dengan pemenuhan permintaan mendesak atau pengiriman darurat.
Ini membantu mengoptimalkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya yang terkait dengan ketidakpastian dalam rantai pasok.
Pengelolaan safety stock melibatkan analisis permintaan pelanggan, waktu pengiriman, tingkat ketidakpastian, dan faktor-faktor lain yang relevan untuk menghitung jumlah persediaan tambahan yang diperlukan.
Rumus dan metode yang digunakan untuk menghitung safety stock dapat bervariasi tergantung pada karakteristik persediaan dan kebutuhan bisnis tertentu.
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung safety stock, tergantung pada karakteristik persediaan dan tingkat ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan. Salah satu rumus umum yang digunakan adalah:
Safety Stock = (Z-score × Standard Deviasi Permintaan × Lead Time) + Safety Factor
Di mana:
Pada sub bab di atas merupakan rumus secara umum yang bisa disesuaikan dan dirombak berdasarkan safety factor atau faktor tambahan yang mempengaruhinya. Nah, untuk lebih jelasnya simak beberapa rumus safety stock secara lebih detail berikut ini:
Formula ini menghitung safety stock berdasarkan tingkat pelayanan yang diinginkan atau tingkat kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan.
Tingkat pelayanan biasanya diukur dalam persentase, misalnya 95% atau 99%. Formula ini menggabungkan faktor risiko dan variabilitas permintaan pelanggan. Salah satu formula yang digunakan adalah:
Safety Stock = (Z-score × Standard Deviasi Permintaan × Lead Time) + Safety Factor
Dalam formula ini, Z-score berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan, standard deviasi permintaan mengukur variasi permintaan pelanggan, lead time adalah waktu antara pemesanan dan penerimaan persediaan, dan safety factor adalah faktor tambahan untuk memberikan buffer.
Selanjutnya, menghitung safety stock berdasarkan siklus permintaan atau periode waktu yang dibutuhkan untuk menggantikan stok. Formula ini dapat membantu menentukan jumlah persediaan tambahan yang diperlukan untuk mengatasi fluktuasi dalam siklus permintaan. Salah satu formula yang digunakan adalah:
Safety Stock = (Max Demand × Max Lead Time) - (Average Demand × Average Lead Time)
Dengan rincian sebagai berikut:
Selanjutnya, menghitung safety stock berdasarkan tingkat pelayanan yang diinginkan atau service level. Formula ini mempertimbangkan tingkat risiko yang dapat diterima oleh perusahaan. Salah satu formula yang digunakan adalah:
Safety Stock = (Service Level Factor × Standard Deviasi Permintaan × Lead Time) + Safety Factor
Dalam formula ini, Service Level Factor adalah faktor yang berkaitan dengan tingkat pelayanan yang diinginkan, Standard Deviasi Permintaan mengukur variasi permintaan pelanggan, Lead Time adalah waktu pengiriman, dan Safety Factor adalah faktor tambahan untuk memberikan buffer.
Mari kita lihat contoh sederhana untuk menghitung safety stock. Anggaplah Anda menjalankan sebuah toko online dan ingin menghitung safety stock untuk produk A berdasarkan data historis. Berikut adalah data yang diperoleh:
Standard Deviasi Permintaan: 50 unit
Lead Time: 5 hari
Tingkat Kepercayaan (Z-score): 1,96 (untuk tingkat kepercayaan 95%)
Safety Factor: 10% (0,10)
Rumus Safety Stock = (Z-score × Standard Deviasi Permintaan × Lead Time) + Safety Factor
Safety Stock = (1,96 × 50 × 5) + (0,10 × (50 × 5))
Safety Stock = (98 × 5) + (0,10 × 250)
Safety Stock = 490 + 25
Safety Stock = 515
Maka, safety stock yang diperoleh adalah sebesar 515 unit. Artinya, Anda perlu menjaga persediaan tambahan sebanyak 515 unit produk A untuk mengatasi ketidakpastian permintaan pelanggan dan waktu pengiriman selama periode lead time.
Penting untuk dicatat bahwa rumus safety stock ini hanyalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam manajemen persediaan. Selain itu, rumus safety stock juga dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan karakteristik bisnis Anda.
Kalau ada program stok barang yang mampu mengontrol lebih dari 48 cabang dari 1 lokasi, kenapa masih pilih software berbasis excel manual? Beecloud punya fitur-fitur fungsional yang bisa mengontrol data persediaan barang, pembukuan, harga, penjualan barang, dan masih banyak lagi. Buatlah pembukuan keuangan lengkap dengan pengelolaan stok barang berbasis teknologi Cloud technology cukup satu platform. Anda juga bisa akses lewat Android dan iOS, lho!
Memantau gudang di luar kota? Tak perlu ribet datang kesana-kemari! Gunakan angka untuk menganalisis data persediaan barang yang lebih akurat dan valid untuk mencegah rekayasa stok. Yuk, buruan coba GRATIS, daftar Beecloud sekarang!
Lakukan analisis yang cermat terhadap data historis, variabilitas permintaan, waktu pengiriman, dan faktor-faktor lain yang relevan untuk memilih formula yang paling sesuai untuk bisnis Anda. Semoga bermanfaat