🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Rumus ROI (Return On Invesment) dan Cara Menghitungnya

Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Sunday, 16 April 2023

ROI atau return on investment merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan efisiensi kinerja suatu bisnis, investasi, dan lain sebagainya. Maka dari itu, mengetahui rumus ROI adalah hal yang harus dipahami oleh pelaku usaha maupun investor.

Indikator ini dapat menjadi patokan untuk menilai keberlangsungan suatu perusahaan. Jika suatu cabang perusahaan memiliki ROI yang bernilai minus, maka perusahaan induk bisa menutup anak perusahaan tersebut dan menyelamatkan dari kerugian yang lebih besar nantinya.

Perhitungan ROI juga bisa diaplikasikan untuk mengetahui arah kinerja instrumen investasi reksadana, saham, maupun lainnya. Untuk mempelajari bagaimana cara menghitung dengan rumus ini dan contoh perhitungannya, simak penjelasannya sebagai berikut!

Apa itu ROI? Return on Investment Adalah

Sistem Informasi Akuntansi Adalah

Return on Investment (ROI) adalah Rasio Keuangan yang Akan Didapat Ketika Berivestasi (Credit: Freepik.com)

ROI merupakan persentase penurunan atau kenaikan suatu bisnis atau instrumen investasi selama periode tertentu. Ketika menyebut istilah ROI, ada yang mengartikannya sebagai Rate of Profit, Rate of Return dan Return on Investment.

Apa pun kepanjangannya, pada dasarnya ROI adalah rasio antara uang yang didapatkan dan uang yang diinvestasikan. Konsep perhitungannya dimulai dengan menghitung selisih antara nilai sekarang dengan nilai asli, kemudian dibagi nilai asli dan dikali 100.

Hasil perhitungannya menggunakan satuan persentase, bukan angka desimal. Beberapa pelaku usaha menggunakan ROI untuk mengetahui keamanan suatu bisnis atau instrumen investasi, sehingga membantu membuat keputusan bisnis yang tepat.

Baca Juga: Apa Itu ROI dan Cara Mudah Menghitungnya

Faktor yang Mempengaruhi ROI

Lantas, apa yang membuat nilai ROI berubah-ubah? Di dalam sebuah bisnis, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi naik atau turunnya ROI, di antaranya yaitu:

1. Operating Assets

Aset perusahaan atau operating asset memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perhitungan rumus ROI. Adapun aset yang dihitung yaitu aset yang menghasilkan keuntungan, seperti mesin produksi, bangunan, dan kendaraan.

Akan tetapi, jika perusahaan hanya berinvestasi di aset tetap saja, maka itu dapat menyebabkan nilai ROI tidak stabil. Pasalnya, aset-aset tersebut akan mengalami depresiasi setiap tahunnya, yaitu penurunan nilai investasi.

2. Margin Profit

Perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi, seharusnya memiliki nilai ROI yang tinggi pula. Namun margin profit tidak bisa digunakan sebagai patokan utama dalam perhitungan ROI. Dibutuhkan faktor lain untuk mendukungnya.

3. Receivable Turnover

Cara menghitung ROI juga menggunakan receivable turnover, yaitu rasio perputaran piutang. Dalam buku Analisis Laporan Keuangan, rasio perputaran piutang digunakan untuk menilai kualitas piutang dan mengetahui berhasil atau tidaknya suatu kebijakan kredit.

4. Inventory Turnover

Inventory turnover adalah perputaran persediaan selama satu periode. Istilah ini dipakai untuk mengukur berapa kali modal ditanam untuk kebutuhan inventory. Pentingnya melakukan perputaran persediaan yaitu untuk memperlancar operasional perusahaan.

Semakin besar tingkat perputaran persediaan, maka modal yang dibutuhkan bisnis akan semakin rendah.

Rumus ROI dan Cara Menghitungnya

Perhitungan rumus ROI adalah menggunakan cara yang sangat sederhana. Namun ketahui dulu berapa biaya yang dibutuhkan untuk investasi dan keuntungan yang didapatkan nantinya. Adapun rumus perhitungannya yaitu sebagai berikut:

Rumus ROI Adalah = (Pendapatan Investasi - Biaya Investasi)/Biaya Investasi x 100%

Memang rumusnya sangat sederhana, namun dibutuhkan ketelitian yang tinggi supaya hasilnya akurat. Apalagi bisa jadi istilah yang digunakan berbeda, padahal maknanya sama saja. Tinggal masukkan angka-angkanya pada rumus di atas.

Jangan lupa tentukan waktu pengembalian biaya yang jelas. Tujuannya supaya memberikan batasan perhitungan ROI, sehingga lebih mudah memprediksi kembalinya modal yang diinvestasikan.

Contoh Kasus Perhitungan ROI (Return on Investment)

Akuntansi Biaya

Ilustrasi Perhitungan Return On Invesment (Credit: Freepik.com)

Jika sudah memahami cara mencari ROI menggunakan rumus di atas, ada baiknya langsung mengaplikasikannya supaya lebih mudah dipahami. Di bawah ini ada contoh kasus perhitungan ROI yang cukup sederhana, mari dicek:

# Contoh Kasus

Perusahaan A menanam modal sebesar 100 juta kepada bisnis B yang bergerak mengelola makanan dan minuman. Sejauh ini, perusahaan A sudah meraup keuntungan hingga 180 juta rupiah selama berinvestasi di bisnis B. Maka perhitungan ROI-nya yaitu:

ROI

= (180.000.000 – 100.000.000) : 100.000.000 x 100%

= (80.000.000) : 100.000.000 x 100%

= 80% atau 0,8

Perbedaan ROI dan ROE

Masih banyak yang tertukar antara ROI dan ROE. Padahal, ROE sendiri artinya Return on Equity atau ekuitas. Supaya tidak salah mengartikan kedua istilah tersebut, pahami beberapa perbedaan antara keduanya yaitu sebagai berikut:

Perbedaan ROI ROE
Faktor Perhitungan Menggunakan biaya investasi yang dikeluarkan dan keuntungan yang didapat secara riil. Menggunakan faktor laba namun yang tidak diambil oleh investor.
Tujuan Bertujuan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu bisnis atau instrumen investasi. Bertujuan untuk mengetahui efektivitas manajemen suatu perusahaan dalam mengelola dana supaya menghasilkan keuntungan.
Output Bisa digunakan sebagai dasar diteruskan atau tidaknya investasi pada instrumen. Tidak bisa digunakan sebagai tolak ukur utama dalam mengetahui keberhasilan investasi, karena perhitungannya hanya berfokus pada penilaian efektivitas manajemen perusahaan.

Penggunaan rumus ROI adalah digunakan untuk menilai profitabilitas suatu bisnis atau instrumen investasi. Tentunya mengetahui cara menghitungnya sangatlah penting supaya terhindar dari risiko-risiko kerugian. Dengan begitu, langkah-langkah berbisnis menjadi semakin terarah dan terhitung.

Baca Juga: Profitabilitas Adalah: Pengertian, Jenis & Cara Menghitungnya

Selain membutuhkan cara pertingan ROI yang tepat, perusahaan juga perlu memiliki laporan keuangan yang jalas, agar bisa memantau bagaimana kondisi keuangan perusahaan dari masa ke masa, resiko-resiko kerugian juga bisa dihindari dan diatasi.

21 Des Cta Ba

Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting, hanya perlu memasukkan transaksi, keluar dan masuknya keuangan dan laporan keuangan langsung jadi, dari laba rugi sampai laporan akuntansi lainnya.

Artikel Terkait

Laporan Arus Kas: Pengertian, Contoh dan Cara Membuatnya
Laporan arus kas adalah laporan yang menampilkan serangkaian pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan ini
Baca Juga
7+ Cara Mudah Menyusun Laporan Keuangan
Sekilas, menyusun laporan keuangan usaha memang terdengar mudah. Akan tetapi, nyatanya masih banyak perusahaan yang belum benar-benar paham cara membuat
Baca Juga
10 Prinsip Akuntansi untuk Membuat Laporan Keuangan
Seorang pebisnis perlu membuat laporan keuangan secara rutin supaya keuangan perusahaan lebih terstruktur dan meminimalisir kerugian. Nah, pembuatan laporan keuangan
Baca Juga
Apa yang Dimaksud dengan E Budgeting? Ini Penjelasannya
Dahulu istilah budgeting artinya perencanaan anggaran yang dilakukan secara tradisional. Berkat perkembangan teknologi yang semakin pesat, e-budgeting mulai digunakan oleh
Baca Juga
BEP (Break Even Point): Arti, Fungsi dan Cara Menghitung
BEP adalah singkatan dari Break Even Point yang artinya sebuah keadaan yang menunjukkan tingkat penjualan yang didapatkan dan modal yang
Baca Juga
Bagaimana Cara Menghitung Rumus Inflasi? Apa Penyebabnya?
Inflasi merupakan salah satu istilah yang sering muncul dalam dunia perekonomian. Akan tetapi, masih banyak yang belum mengetahui pengertian dan
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu