Sudah menjadi rahasia umum jika ingin menjalankan usaha membutuhkan modal usaha, mulai dari untuk modal produksi hingga modal promosi. Agar mendapatkan perhitungan yang tepat pengusaha perlu memahami beberapa rumus modal usaha.
Modal usaha sendiri dibedakan menjadi beberapa kelompok mulai dari modal awal, modal operasional, modal kerja dan modal investasi. Yuk kenali lebih dalam rumus modal usaha dan cara menghitungnya pada artikel di bawah ini.
Rumus modal adalah formula atau persamaan matematis yang digunakan untuk menghitung atau mengestimasi jumlah modal yang diperlukan dalam suatu bisnis atau proyek. Jika diartikan secara terpisah modal adalah jumlah uang atau aset yang ditanamkan oleh pemilik atau investor ke dalam perusahaan atau proyek guna memulai operasi dan mencapai tujuan bisnisnya.
Rumus modal dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, rumus modal dapat dinyatakan sebagai:
Modal = Aset - Kewajiban
Dalam rumus ini:
Aset merujuk pada semua nilai yang dimiliki perusahaan, termasuk uang tunai, inventaris, properti, peralatan, dan investasi lainnya.
Kewajiban adalah semua hutang dan kewajiban finansial yang dimiliki perusahaan.
Namun, rumus modal dapat lebih kompleks tergantung pada kondisi bisnis yang spesifik. Dalam analisis keuangan yang lebih mendalam, konsep modal juga dapat terbagi menjadi beberapa jenis, seperti modal saham (ekuitas) dan hutang.
Berikut adalah penjelasan tentang 4 jenis modal dan rumusnya:
Pertama ada modal awal, modal ini merujuk pada jumlah uang atau aset yang diperlukan untuk memulai bisnis atau proyek sebelum operasi sehari-hari dimulai. Ini mencakup biaya pembelian aset tetap, persiapan lokasi, pengembangan produk, riset pasar, dan kebutuhan lainnya sebelum pendapatan mulai mengalir.
Rumus Modal Awal:
Modal Awal = Modal Akhir – (Pendapatan + Beban + Pajak + Prive)
Berikutnya modal operasional adalah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas operasional sehari-hari dari bisnis atau proyek. Ini mencakup biaya rutin seperti gaji karyawan, sewa, utilitas, bahan baku, dan biaya produksi.
Modal kerja merujuk pada selisih antara aset lancar (aktiva yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai) dan kewajiban lancar (hutang yang harus segera dibayar). Modal kerja diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi dan memenuhi kewajiban finansial sehari-hari.
Rumus Modal Kerja
Modal Kerja = Aset Lancar - Kewajiban Lancar
Modal investasi merujuk pada dana yang ditanamkan dalam aset produktif dengan harapan mendapatkan pengembalian di masa depan. Ini dapat berupa investasi dalam bisnis lain, saham, obligasi, atau aset produktif lainnya.
Dalam memulai sebuah bisnis, penting bagi seorang pengusaha untuk memahami bagaimana menghitung modal dan harga jual. Berikut ini adalah beberapa pilihan cara yang dapat digunakan untuk menghitung rumus modal usaha dan harga jual, beserta rumusnya:
Dalam metode ini, Anda menggunakan tiga besaran utama yaitu laba, modal akhir, dan prive.
Laba adalah keuntungan bersih dari bisnis.
Modal akhir adalah total dana yang Anda miliki setelah menghitung modal awal, keuntungan/kerugian, dan total prive.
Prive adalah penarikan dana untuk kebutuhan pribadi dari pemilik bisnis.
1 Rumus Modal Awal:
Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)
Metode ini menggabungkan tiga komponen utama: modal investasi, modal kerja, dan modal operasional.
2 Rumus Modal Awal
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
Metode ini melibatkan dua komponen utama: modal capital expenses dan modal operational expenses.
Rumus Modal Awal:
Modal Awal = Modal Capital Expenses + Modal Operational Expenses
Dalam metode ini, Anda menggabungkan beberapa komponen keuangan bisnis secara keseluruhan.
Rumus Modal Awal
Modal Awal = Modal Akhir - Seluruh Pendapatan + Seluruh Beban + Pajak + Prive
Ketika Anda ingin membuka sebuah toko pakaian di daerah lokal Anda. Anda telah menghitung beberapa komponen utama yang akan menjadi bagian dari modal usaha Anda. Berikut adalah perhitungan modal usaha beserta penjelasannya:
Rumus Perhitungan Modal Awal:
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
Modal Awal = Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 3.000.000
Modal Awal = Rp 18.000.000
Rumus Perhitungan Modal Akhir:
Modal Akhir = Modal Awal + (Seluruh Pendapatan - Seluruh Beban - Pajak - Prive)
Modal Akhir = Rp 18.000.000 + (Rp 35.000.000 - Rp 18.000.000 - Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000)
Modal Akhir = Rp 29.000.000
Dalam contoh ini, Anda mulai dengan modal awal sebesar Rp 18.000.000. Setelah beberapa bulan beroperasi, Anda menghasilkan total pendapatan sebesar Rp 35.000.000 dan total biaya sebesar Rp 18.000.000, dengan pajak sebesar Rp 2.000.000 dan prive sebesar Rp 4.000.000. Sebagai hasilnya, modal akhir Anda menjadi Rp 29.000.000 setelah periode tertentu.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memulai bisnis dengan keyakinan yang lebih besar dan memperoleh kesuksesan di dunia bisnis yang kompetitif. Jangan takut untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan, dan ingatlah bahwa kesuksesan datang dengan kerja keras, ketekunan, dan tekad yang kuat.
Dalam mengelola bisnis kecil, penting untuk memiliki sistem pembukuan yang baik agar dapat melacak pendapatan, pengeluaran, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Untuk membantu dalam hal ini, Anda dapat memanfaatkan aplikasi pembukuan seperti Beecloud.
Beecloud adalah sebuah aplikasi pembukuan yang dirancang khusus untuk bisnis kecil. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang memudahkan Anda dalam mencatat transaksi keuangan, mengelola inventaris, dan menghasilkan laporan keuangan dengan cepat dan akurat.
Nah, sekian informasi mengenai rumus modal dan cara menghitungnya. pastikan untuk selalu bijaksana untuk melakukan perhitungan yang akurat dan berkonsultasi dengan ahli keuangan atau akuntan sebelum mengambil keputusan bisnis.