Inflasi merupakan salah satu istilah yang sering muncul dalam dunia perekonomian. Akan tetapi, masih banyak yang belum mengetahui pengertian dan rumus inflasi serta cara menghitungnya. Padahal inflasi merupakan hal yang cukup krusial bagi negara dan sebaiknya diketahui oleh masyarakat awam juga.
Hampir seluruh negara pasti pernah mengalami inflasi, apalagi terdapat inflasi tahunan. Kondisi yang menunjukkan inflasi biasanya akan mempengaruhi berbagai hal yang berhubungan dengan perekonomian.
Definisi inflasi adalah menurunnya nilai mata uang atau kejadian dimana harga barang naik secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua jenis barang tidak dapat dikatakan sebagai inflasi.
Kenaikan harga barang yang dikatakan sebagai inflasi adalah kenaikan secara meluas. Adapun istilah yang menunjukkan kebalikan dari inflasi, yakni deflasi. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai rumus inflasi sebaiknya pahami terlebih dahulu mengenai apa itu laju inflasi.
Naiknya berbagai macam harga barang akan mengakibatkan nilai mata uang turun. Oleh karena itu, inflasi juga diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap pembelian barang. Indeks Harga Konsumen atau disingkat dengan IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi.
Laju inflasi merupakan tingkat persentase dari kenaikan harga dalam sejumlah indeks harga dari suatu periode tertentu ke periode lainnya. Dimana laju inflasi ini dapat ditentukan dari tahun ke tahun atau dari bulan ke bulan.
Laju inflasi mempunyai fungsi sebagai standar atau patokan dalam menentukan keputusan oleh pemerintah atau perusahaan di bidang keuangan. Misalnya kenaikan gaji karyawan perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan kenaikan harga barang akibat terjadinya inflasi.
Jika laju inflasi yang terjadi sebesar 10% dan gaji hanya dinaikkan sebesar 6% saja, maka kenaikan gaji tersebut dikatakan tidak cukup. Dalam hal ini gaji karyawan menjadi tidak sesuai untuk mengimbangi laju inflasi yang terjadi.
Baca Juga: Penjelasan Inflasi: Definisi, Penyebab, Dampak
Laju inflasi dinyatakan dalam satuan persentase, yang nilainya ditentukan menggunakan rumus inflasi. Adapun data yang dibutuhkan untuk menggunakan rumus tersebut, yakni data indeks harga konsumen atau IHK.
Pengumpulan data IHK dapat dilakukan dengan menggunakan data-data Harga Konsumen atau HK. Pengertian Harga Konsumen (HK) adalah harga dari barang-barang atau produk yang ada di pasaran dalam bentuk eceran untuk dikonsumsi secara perorangan.
Dengan demikian, harga barang grosir atau harga barang yang digunakan untuk dijual lagi tidak dapat dijadikan patokan dalam IHK. Pada umumnya terdapat 4 kelompok data yang digunakan untuk menentukan laju inflasi, yakni kelompok fashion, makanan, jasa, dan perumahan.
Indikasi inflasi maupun deflasi didapatkan dari perubahan IHK dari waktu ke waktu. Berikut ini rumus menghitung inflasi dengan menggunakan data-data IHK:
Laju Inflasi = (IHK2 – IHK1) / (IHK1 x 100%)
Keterangan:
IHK1 = indeks harga konsumen pada periode t (setelahnya)
IHK2= indeks harga konsumen pada periode t-1 (sebelumnya)
Terjadinya kenaikan harga barang secara terus menerus tentu saja bukan tanpa sebab. Kejadian inflasi pada hampir seluruh negara pasti memiliki penyebabnya tertentu. Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya inflasi:
Faktor inflasi yang pertama adalah meningkatnya jumlah demand atau permintaan terhadap suatu jenis barang tertentu. Seringkali terdapat barang yang sedang menjadi trend atau sedang dibutuhkan dalam jumlah banyak, sehingga permintaan pasar akan mengalami peningkatan.
Ketika permintaan atau demand terhadap suatu barang meningkat maka stok barang menjadi terbatas. Keterbatasan inilah yang menyebabkan barang menjadi langka dan pada akhirnya menjadi mahal harganya.
Biaya produksi yang meningkat dapat disebabkan oleh kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga bahan baku. Setiap produsen dalam melakukan produksi tentu mengharapkan keuntungan. Supaya tetap untuk meskipun harga bahan baku maka produsen juga akan meningkatkan harga jualnya.
Faktor terakhir yang mempengaruhi terjadinya inflasi adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi harga barang karena produsen ingin mengambil keuntungan lebih ketika mengetahui konsumen memiliki uang lebih dari cukup.
Peningkatan harga barang akan setara dengan peningkatan inflasi yang terjadi. Misalnya inflasi naik dua kali lipat maka harga barang juga akan naik dua kali lipat.
Inflasi terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Jenis inflasi jika dilihat dari tingkat keparahannya terdiri dari 4 macam ,yakni:
Jenis inflasi jika dilihat dari asalnya terbagi menjadi 2 macam, yakni:
Domestic inflation merupakan inflasi yang penyebabnya berasal dari suatu negara itu sendiri. Hal yang menyebabkan terjadinya domestic inflation adalah tingginya permintaan masyarakat, kenaikan harga barang dan jasa, supply barang terbatas atau terganggu, biaya produksi meningkat, dan lain sebagainya.
Imported inflation merupakan inflasi yang disebabkan oleh faktor negara lain. Pada umumnya yang mempengaruhi terjadinya inflasi ini adalah meningkatkan harga barang impor.
Inflasi akan terus terjadi jika tidak dilakukan pencegahan. Berikut beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi terjadinya inflasi:
Kebijakan moneter merupakan suatu usaha untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah uang yang beredar ialah menetapkan uang kas pada beberapa bank, menjual surat-surat berharga, dan meningkatkan nilai suku bunga.
Kebijakan moneter merupakan usaha untuk mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Cara yang digunakan adalah meminimalisir pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak.
Pemerintah dapat melakukan tindakan untuk membatasi pembelian terhadap barang dan jasa. Selain itu, hal yang dapat dilakukan pemerintah adalah membatasi anggaran. Biasanya negara membutuhkan anggaran untuk berbagai keperluan.
Keperluan yang tidak terlalu penting dapat dibatasi agar pengeluaran negara semakin kecil. Sedangkan menaikkan tarif pajak bertujuan untuk membatasi serta mengurangi tingkat konsumsi pada masyarakat.
Jika tingkat konsumsi masyarakat turun maka harga suatu barang juga akan menjadi turun.
Pemerintah harus menetapkan kebijakan untuk meningkatkan produksi dengan cara menambah jumlah barang. Dalam hal ini biasanya dilakukan pemberian premi atau subsidi kepada beberapa perusahaan yang mampu mencapai target tertentu.
Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan impor terhadap barang-barang yang sedang mengalami keterbatasan.
Baca Juga: Mengenal Inflasi dan Deflasi serta Dampaknya Bagi Bisnis
Rumus inflasi sebenarnya terdapat berbagai macam, namun rumus yang dijelaskan pada ulasan kali ini didasarkan pada IHK. Setiap negara pasti selalu menghitung laju inflasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tertentu.
Untuk menghadapi inflasi, sebagai Pebisnis Anda harus memulai dengan melakukan perencanaan keuangan. Melakukan perencanaan keuangan salah datunya bisadengan melakukan pembukuan yang sesuai dengan standar laporan keuangan nasional. Selanjutnya pembukuan ini dapat menjadi bahan evaluasi dan menyusun strategi bisnis ke depannya.
Untuk mempermudah proses membuat laporan keuangan sederhana, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur yang bisa disesuaikan dengan jenis bisnis Anda. Beeaccounting memiliki 47 lebih plugin yang bisa membantu yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda.