Dalam dunia bisnis, terutama bagi Anda yang menjalankan usaha dagang, mengetahui harga beli adalah langkah penting untuk memastikan keuntungan. Rumus harga beli digunakan untuk menghitung berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu barang atau produk sebelum dijual kembali.
Tidak hanya itu saja, rumus ini juga dapat membantu pengusaha memahami struktur biaya produk agar dapat menentukan harga jual yang tepat dan memastikan keuntungan bisnis. Apa saja rumus yang bisa digunakan? Berikut penjelasan lengkapnya!
Harga beli adalah total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu barang atau produk sebelum barang tersebut dijual kembali. Biaya ini mencakup harga pokok barang, ditambah biaya lain yang diperlukan, seperti ongkos kirim, pajak, atau biaya tambahan lainnya, dan dikurangi diskon yang diterima.
Sedangkan harga jual adalah jumlah uang yang ditetapkan oleh penjual untuk menjual barang atau jasa kepada pembeli. Harga ini mencakup biaya produksi, biaya operasional, dan margin keuntungan yang diinginkan oleh penjual.
Dalam bisnis, harga beli ini juga dijadikan sebagai salah satu dasar dalam menentukan harga jual produk. Dengan memahami harga beli, pengusaha dapat menghitung margin keuntungan yang diinginkan sambil tetap menetapkan harga jual yang kompetitif di pasar.
Tidak hanya sebagai bagian dalam menentukan harga jual, harga beli juga berfungsi untuk beberapa hal berikut:
Baca Juga: 4 Tahap dan Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Untuk mengetahui berapa besaran harga beli sebuah produk, Anda bisa menggunakan rumus dibawah ini, yang sudah disesuaikan dengan kondisi yang diketahui.
Secara umum, ada dua rumus yang bisa digunakan dalam menghitung harga beli produk, yakni ketika untung dan ketika rugi, berikut rumusnya:
Rumus Harga Beli = Harga Jual - Untung
Rumus Harga Beli = Harga Jual + Rugi
Sedangkan untuk menghitung harga jual, kebalikan dari rumus harga beli, yakni
Rumus Harga Jual = Harga Beli + Untung
Rumus Harga Jual = Harga Beli - Rugi
Baca Juga: 8 Cara Menentukan Harga Jual Produk Anda
Sedangkan jika hanya diketahui persentase kerugiannya saja, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
Rumus Harga Beli = (100%/ 100% - Kerugian (%)) x Harga Jual
Nilai 100% pada awal rumus tersebut merepresentasikan harga jual sebagai keseluruhan atau 100% dari nilai transaksi. Anggaplah Anda menjual sebuah barang seharga Rp100.000. Maka, Rp100.000 ini mewakili 100% dari total nilai transaksi.
Sebaliknya, jika Anda ingin tahu berapa besar nominal dan persentase kerugian dari pembelian Anda, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
Begitu juga jika hanya diketahui persentase keuntungannya, rumusnya hanya perlu diganti, yang awalnya “- Kerugian (%) jadi “+ Keuntungan (%). Lebih lengkapnya seperti ini:
Rumus Harga Beli = (100% / (100% + Persentase Untung)) x Harga Jual
Sedangkan jika harga belinya sudah diketahui dan ingin tahu berapa nominal keuntungan dan persentase keuntungannya, Anda bisa menggunakan 3 rumus berikut ini:
Agar Anda lebih mudah dalam memahami bagaimana penerapan rumus harga beli lebih mudah, simak beberapa contohnya berikut ini:
Seorang supplier menawari Anda produk tas seharga Rp150.000 dan diketahui dia mendapatkan keuntungan sebesar Rp.30.000 dari penjualan tersebut. Maka, berapa harga beli produk tersebut saat dibeli supplier?
Diketahui:
Penyelesaian:
Harga Beli = Harga Jual - Keuntungan
= 150.000 - 30.000
= 120.000
Maka harga awal pembeliannya adalah adalah Rp120.000
Seorang pedagang menjual sebuah buku seharga Rp25.000 dan ia mengaku kalau ia mengalami kerugian sebesar Rp5.000, jika menjual buku dengan harga segitu. lalu, berapa harga buku saat pedagang pertama kali membeli dari suppliernya?
Diketahui:
Penyelesaian:
Harga Beli = Harga Jual + Kerugian
= 25.000 - 5.000
= 30.000
Maka harga awal pembeliannya adalah adalah Rp30.000
Contoh selanjutnya jika hanya diketahui persen untungnya saja, dalam contoh kali ini ANda menemui supplier baju yang menjual barangnya kepada Anda dengan harga Rp.200.000, ia mengaku menargetkan keuntungan sebesar 20% pada setiap kali. Maka, berapa harga beli awalnya?
Diketahui:
Penyelesaian:
Harga Beli = (100% / (100% + Persentase Untung)) x Harga Jual
Harga Beli = (100% / (100% + 20%)) x Rp120.000
= (100% / 120%) x Rp120.000
= (5/6) x Rp120.000 = Rp100.000
Maka harga awal pembeliannya adalah adalah Rp100.000
Pada sebuah kasus, seorang pedagang ia mengaku jika salah melabeli harga produknya menjadi Rp80.000 dan akhirnya ia rugi 15%. Berapa harga beli awal produknya sampai pedagang tersebut bisa rugi?
Diketahui:
Penyelesaian:
Harga Beli = (100%/ 100% - Kerugian (%)) x Harga Jual
Harga Beli = (100%/ 100% - 15%) x Rp80.000
= (100%/ 85%) x Rp80.000
= (20/17) x Rp80.000 = Rp94.120
Maka harga awal pembeliannya adalah adalah Rp94.000
Nah, dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan jika harga jual adalah elemen penting dalam aktivitas bisnis yang mencakup penentuan nilai barang atau jasa untuk dijual, dengan mempertimbangkan harga beli, biaya produksi, serta margin keuntungan atau kerugian.
Perhitungan dan rumus harga jual dapat disesuaikan berdasarkan kondisi keuntungan atau kerugian menggunakan rumus-rumus yang relevan. Agar tidak lagi salah menentukan harga jual, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir online Beepos.
Bisa bantu layanan kasir lengkap dengan akunting, hitung harga jual otomatis sekaligus cegah oknum nakal seenaknya markup harga.Semua proses jadi lebih cepat, praktis, dan akurat tanpa perlu repot menghitung manual.
Yuk langganan sekarang dan klik banner di atas untuk dapatkan GRATIS khusus untuk Anda pengguna pertama 🤑.