Rumus elastisitas akan sangat berkaitan dengan ilmu ekonomi yang sering digunakan dalam dunia bisnis. Konsep elastisitas ini diciptakan untuk mengukur respon atau kepekaan sebuah variabel sebagai akibat dari adanya perubahan pada variabel jenis lainnya.
Dalam hal ini, elastisitas dapat dikatakan sebagai suatu bilangan dalam menunjukkan persentase perubahan suatu barang, sebagai reaksi atas setiap persen perubahan pada barang lainnya. Jadi, dapat dipastikan bahwa rumus yang satu ini sering digunakan dalam dunia bisnis.
Rumus elastisitas juga dapat disebut sebagai konsep elastisitas dalam dunia bisnis. Konsep ini akan berhubungan langsung dengan teori permintaan serta teori penawaran, terutama pada saat perusahaan akan mengambil keputusan.
Pada saat proses pengambilan keputusan ini dilakukan, seseorang harus sudah mengetahui persentase permintaan dan penawaran yang akan dijadikan sebagai akibat dari perubahan harga yang terjadi.
Sebagai contoh, ketika harga dari deterjen meningkat sebesar 8%, maka perlu diketahui berapa besar perubahan jumlah permintaan dari deterjen yang harganya meningkat itu. Konsep elastisitas ini akan sangat membantu para pelaku usaha dalam mengetahui perubahan yang terjadi pada setiap variabel.
Baca Juga: Hukum Permintaan dan Penawaran, Bagaimana Bunyinya?
Ada 5 jenis elastisitas yang dapat Anda ketahui pengertian serta rumusnya masing-masing, dan setiap pelaku usaha di Indonesia wajib mengetahuinya secara satu per satu. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai 5 jenis elastisitas dengan rumus yang berbeda, yaitu:
Elastisitas permintaan adalah konsep elastisitas yang terjadi ketika harga dari suatu barang atau jasa berpengaruh besar terhadap permintaan konsumen. Ketika terjadi penurunan harga, konsumen akan lebih sering membeli barang atau jasa tersebut.
Namun, jika harga dari barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan, maka konsumen akan berpikir dua kali untuk membeli dan menggunakannya. Maka dari itu, ketika harga dari suatu barang atau jasa memengaruhi permintaan, hal ini menjadikan barang atau jasa tersebut memiliki elastisitas permintaan.
Rumus elastisitas permintaan akan berbeda dengan rumus konsep elastisitas yang lainnya, dan rumusnya adalah:
Ed = Persentase perubahan jumlah barang permintaan : Persentase harga yang berubah
Elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu elastisitas permintaan terhadap harga, elastisitas permintaan terhadap pendapatan, dan elastisitas permintaan silang. Ketiga jenis elastisitas permintaan ini juga memiliki rumus yang berbeda satu sama lain dan penjelasannya ada di bawah ini:
Elastisitas permintaan harga adalah persentase perubahan nominal barang yang menjadi permintaan dalam hal ini. Perubahan ini akan disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen. Untuk rumus elastisitas harga sendiri adalah:
e(p) = dQ/Q : dP/P
Jika Q adalah kuantitas barang yang diminta, untuk P adalah harga barang yang diminta. Jadi, perhitungan ini akan melibatkan kedua data tersebut.
Berbeda dengan jenis yang sebelumnya, untuk elastisitas pendapatan ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa responsif permintaan atas suatu produk maupun jasa dan dipengaruhi oleh perubahan pendapatan. Sementara untuk rumus elastisitas pendapatan adalah:
€d = ∆D/D : ∆I/I
Arti ∆D di sini adalah perubahan kuantitas yang diminta, sementara untuk ∆I adalah perubahan pendapatan yang terjadi.
Konsep elastisitas permintaan yang satu ini juga sering disebut dengan nama cross price elasticity dan memiliki arti tingkat perubahan respon pada permintaan suatu barang, yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain yang mendukungnya.
Jika dijelaskan secara lebih sederhana, maka elastisitas permintaan silang juga dapat diartikan sebagai konsep elastisitas yang digunakan untuk menemukan hubungan antara dua jenis barang, ketika salah satunya sedang mengalami perubahan harga di periode tertentu.
Sementara itu, untuk rumus elastisitas silang bisa dilihat di bawah ini:
XED = (Persentase perubahan permintaan produk) : (Persentase perubahan harga jual produk)
Pada dasarnya, rumus ini sering digunakan oleh para pelaku usaha untuk mempelajari dan memahami pasar konsumen yang sesuai dengan target pasarnya.
Berbeda dengan konsep elastisitas yang sebelumnya, untuk elastisitas penawaran sendiri adalah suatu bilangan yang dapat menjadi petunjuk atas persentase perubahan pada jumlah barang yang ditawarkan, dan disebabkan oleh perubahan elemen lain yang berpengaruh terhadap penawaran.
Beberapa jenis variabel yang dapat memengaruhi penawaran ini adalah perkembangan teknologi, harga barang, dan perubahan-perubahan seperti ini lainnya. Selain itu, di dalam konsep elastisitas ini juga akan terdapat elastisitas pada harga penawaran yang memiliki tujuan khusus di dalamnya.
Tujuan dari elastisitas harga penawaran ini adalah untuk mengukur besaran perubahan jumlah dari barang yang ditawarkan, dan akan dijadikan sebagai respon dari perubahan yang terjadi tersebut. Dalam hal ini, rumus elastisitas penawaran adalah:
Es = (Persentase perubahan nominal barang yang ditawar) : (Persentase harga yang berubah)
Modulus elastisitas juga sering dikenal sebagai modulus young. Pengertian dari modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk mengukur ketahanan suatu benda. Berbeda dengan jenis-jenis elastisitas yang lain, untuk elastisitas ini sendiri tergolong ilmu fisika.
Pada dasarnya, elastisitas ini sendiri akan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan volume produksi sekaligus harga jual barang, sehingga jenis elastisitas yang satu ini juga sama pentingnya. Berikut adalah rumus modulus elastisitas yang wajib Anda ketahui:
E = Ϭ / ε
Untuk Ϭ merujuk pada tegangan uniaksial, sementara untuk ε adalah deformasi proporsional.
Koefisien elastisitas adalah angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas jumlah barang yang berubah dan menjadi permintaan tersebut. Untuk menghitung elastisitas yang satu ini, Anda bisa melakukan rumus yang ada di bawah ini:
Rumus koefisien elastisitas: (∆Q: ∆P) x (P:Q)
Apabila nilai koefisien elastisitas ini lebih besar dari 1%, maka penawaran dapat dikatakan sebagai elastisis.
Berbeda dengan elastisitas yang sebelum-sebelumnya, untuk elastisitas produksi adalah besaran persentase perubahan yang terjadi pada jumlah produksi yang dihasilkan. Hal ini akan terjadi ketika seorang produsen mengubah jumlah faktor produksi sebanyak sekian persen.
Elastisitas produksi juga memiliki rumus khusus yang wajib untuk Anda ketahui, dan rumus elastisitas produksi adalah:
EP = Persentase (%) perubahan output : Persentase (%) perubahan input
Sesuai dengan apa yang dijelaskan pada buku Kamus Ekonomi karya Nurul Oktima, konsep elastisitas akan digunakan untuk mengukur besaran reaksi konsumen pada perubahan harga yang terjadi.
Selain itu, konsep ini juga bisa digunakan untuk memprediksi apa yang bisa terjadi jika harga produk mengalami kenaikan. Nantinya, pengetahuan tentang dampak perubahan harga ini akan sangat penting untuk diketahui oleh para pelaku usaha.
Sebab, pengetahuan ini dapat digunakan sebagai pedoman atas besaran produsen yang harus mengubah harga produknya.
Baca Juga: 5 Faktor Fungsi Permintaan dan Rumus untuk Menghitungnya
Dengan melihat penjelasan yang ada di atas, dapat dipastikan bahwa rumus elastisitas akan dibedakan menurut jenisnya masing-masing. Jadi, sebelum Anda menggunakan salah satu konsep elastisitas ini, Anda harus mengetahui rumusnya dengan baik terlebih dahulu.
Konsep ini akan berhubungan langsung dengan teori permintaan serta teori penawaran, terutama pada saat perusahaan akan mengambil keputusan.
Pada saat proses pengambilan keputusan ini dilakukan, seseorang harus sudah mengetahui persentase permintaan dan penawaran yang akan dijadikan sebagai akibat dari perubahan harga yang terjadi.
Bagi perusahaan, memahami konsep fungsi permintaan dengan baik sangatlah penting. Sebab, hal tersebut bermanfaat untuk menganalisis harga produk dan perilaku konsumen. Tujuannya tentu untuk memaksimalkan keuntungan dan menekan kerugian.
Untuk memenuhi permintaan, analisa lah produk atau barang apa saja yang laku keras di pasaran atau yang sering kita sebut dengan fast moving. Karena jika Anda tidak benar-benar pahami betul manajemen inventory akan sangat menghambat perkembangan bisnis Anda. Apalagi jika Anda tidak bisa memenuhi permintaan pasar.
Untuk membuat analisa stok gunakan software akuntansi untuk mengelola stok barang untuk menghindari selisih dan hilang. Gunakan Aplikasi Beecloud agar bisnis Anda lancar dan berkembang.
Beecloud sudah menggunakan online sistem jadi Anda bisa cek semua kegiatan bisnis kapan saja dan di mana saja. Sudah harganya hemat online lagi langsung saja deh dicoba softwarenya dengan cara klik disini.