🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Rumus Current Ratio, Contoh dan Cara Menghitungnya

Rumus current ratio adalah aset lancar/ kewajiban lancar, ini juga disebut dengan rasio lancar, bagaimana cara menghitungnya?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Friday, 15 September 2023

Rumus current ratio atau rasio lancar adalah salah satu bagian dari rasio likuiditas yang bisa dijadikan sebagai alat pengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka pendek.

Selain itu, current ratio juga disebut dengan rasio lancar, dalam bisnis rasio ini memiliki peran yang cukup penting, apa saja? Bagaimana cara analisis? Bagaimana cara menghitungnya? Simak selengkapnya paa artikel di bawah ini.

Rasio Lancar/ Current Ratio Adalah ...

Rasio Aktivitas Adalah

Current Ratio adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan (Credit: Freepik.com)

Rasio Lancar/ Current Ratio adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.

Ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun ke depan menggunakan aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai atau yang diharapkan akan dihasilkan dalam periode tersebut.

Current Ratio diukur dalam bentuk angka, dan nilai yang dihasilkan dari perhitungan ini memberikan indikasi seberapa baik perusahaan dapat mengatasi kewajiban jangka pendeknya.

Semakin tinggi Current Ratio, semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. Namun, tingkat yang terlalu tinggi juga bisa mengindikasikan bahwa perusahaan tidak menggunakan asetnya secara efisien.

Baca Juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis, Metode Analisis

Analisis Current Ratio

Analisis rasio lancar merupakan langkah penting dalam menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan. Rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar.

Di bawah ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menganalisis Current Ratio:

1. Hitung dan Nilai Trend Current Ratio

Langkah pertama adalah menghitung Current Ratio perusahaan dengan menggunakan rumus di atas.

Berikutnya, tentukan nilai trend dengan cara bandingkan rasio lancar saat ini dengan nilai historisnya dari beberapa periode sebelumnya. Ini akan membantu Anda melihat tren dan apakah Current Ratio perusahaan semakin baik atau semakin buruk dari waktu ke waktu.

2. Lakukan Perbandingan Industri dan Pesaing

Berikutnya perbandingan dengan industri dan pesaing, penting untuk membandingkan rasio lancar perusahaan Anda dengan rata-rata industri dan pesaing sejenis.

Hal ini akan memberi Anda gambaran apakah perusahaan berkinerja lebih baik atau lebih buruk dalam hal kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

3. Interpretasikan Nilai Current Ratio

Current Ratio diatas 1 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar, yang biasanya dianggap baik.

Namun, angka yang terlalu tinggi juga bisa menunjukkan bahwa perusahaan tidak menggunakan asetnya dengan efisien.

Sebaliknya, Current Ratio dibawah 1 menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

4. Perhatikan Konteks

Sementara rasio lancar adalah indikator penting, perlu juga memperhatikan konteksnya. Misalnya, perusahaan mungkin sengaja menjaga rasio lancar rendah untuk menginvestasikan lebih banyak uang dalam pertumbuhan bisnisnya daripada membayar semua kewajiban segera.

5. Perhatikan Komponen dan Faktor Eksternal

Selanjutnya, Anda juga dapat menganalisis komponen-komponen dari rasio lancar, seperti piutang usaha dan persediaan. Mungkin perlu memperhatikan apakah ada peningkatan yang signifikan dalam piutang yang belum tertagih atau persediaan yang berlebihan yang dapat mempengaruhi rasio lancar.

Selain faktor internal, faktor eksternal seperti fluktuasi pasar dan kondisi ekonomi juga dapat mempengaruhi rasio. Menganalisis faktor-faktor eksternal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mempengaruhi rasio tersebut.

Rumus Current Ratio

Rumus current ratio = aset lancar/ kewajiban lancar

Dalam rumus ini terdiri dari beberapa komponen, berikut:

  • Aset Lancar (Current Assets) mencakup aset yang diharapkan dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat, seperti kas, piutang usaha, persediaan, dan investasi jangka pendek lainnya.
  • Kewajiban Lancar (Current Liabilities) mencakup semua kewajiban keuangan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, seperti utang usaha, utang bank jangka pendek, dan kewajiban lainnya yang segera harus dibayar.

Sebagai panduan umum, Current Ratio yang sehat biasanya berada di atas 1, yang berarti perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar.

Namun, idealnya, perusahaan harus mempertimbangkan industri dan sektor spesifiknya dalam menentukan target Current Ratio yang tepat, karena setiap sektor memiliki karakteristik yang berbeda.

Cara Menghitung Current Ratio

Berikut beberapa langkah dalam menghitung rasio lancar:

1. Gunakan Laporan Keuangan

Pertama-tama, Anda perlu mengakses laporan keuangan perusahaan, biasanya dalam bentuk laporan neraca. Anda akan menemukan angka-angka yang Anda butuhkan di sana.

Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting untuk melihat laporan keuangan dan catatan transaksi secara rapi, dengan fitur laporan akuntansi otomatis akan sangat memudahkan Anda dalam melakukan manajemen keuangan.

Yuk segera dapatkan akses seumur hidup dalam sekali pembelian Beeaccounting dengan klik banner di bawah ini:

Beeaccounting Catat Jual Beli Bayar Langsung Jadi Laporan Keuangan

2. Identifikasi dan Hitung Aset Lancar

Kemudian lakukan identifikasi semua aset lancar, termasuk kas, piutang usaha, persediaan, investasi jangka pendek, dan lainnya jika masih ada.

Jika sudah diidentifikasi lanjutkan dengan jumlahkan semua nilai aset lancar yang telah Anda identifikasi. Ini akan menjadi total aset lancar perusahaan.

3. Identifikasi dan Hitung Kewajiban Lancar

Setelah aset lancar, berikutnya adalah melakukan identifikasi kewajiban lancar mencakup utang usaha, utang bank jangka pendek, dan kewajiban lancar lainnya. Kemudian jumlahkan total kewajiban lancar perusahaan.

4. Gunakan Rumus Current Ratio

Setelah Anda memiliki total aset lancar dan total kewajiban lancar, gunakan rumus Current Ratio, yakni: aset lancar/ kewajiban lancar.

5. Interpretasikan Hasil

Hasil dari perhitungan Current Ratio adalah angka desimal atau pecahan. Sebagai contoh, jika Current Ratio adalah 2, itu berarti perusahaan memiliki dua kali lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar.

Angka di atas 1 umumnya dianggap positif, karena menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk membayar kewajiban lancar.

Interpretasi rasio lancar harus dilakukan dengan mempertimbangkan konteks bisnis perusahaan dan industri tempat perusahaan beroperasi. Rasio yang dianggap baik atau buruk dapat bervariasi dari satu industri ke industri lainnya, dan perlu dipahami dalam konteks yang lebih luas.

Contoh Current Ratio

jenis jenis rasio keuangan scaled

Ilustrasi menghitung rasio lancar (Credit: Freepik.com)

Berikan 3 contoh kasus perhitungan rumus current ratio:

# Contoh 1

Contoh kasus perusahaan sukses selalu memiliki aset lancar dengan total Rp2.000.000.000 dengan total kewajiban lancar sebesar Rp1.000.000.000. Maka proses hitungnya adalah:

Diketahui:

  • Total Aset Lancar Perusahaan: Rp2.000.000.000
  • Total Kewajiban Perusahaan: Rp1.000.000.000

Maka:

Rumus Current Ratio = aset lancar/ kewajiban lancar

= Rp2.000.000.000 / Rp1.000.000.000 = 2

Dalam contoh ini, Current Ratio perusahaan A adalah 2, yang berarti perusahaan ini memiliki dua kali lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar.

# Contoh 2

Data aset dan kewajiban perusahaan PT. Selalu Sukses:

  • Total Aset Lancar: Rp 800.000.000
  • Total Kewajiban Lancar: Rp 1.200.000.000

Rumus Current Ratio = aset lancar/ kewajiban lancar

= Rp 800.000.000 / Rp 1.200.000.000 = 0,67

Dalam contoh ini, Current Ratio perusahaan PT. Selalu Sukses adalah 0,67, yang berarti perusahaan ini memiliki aset lancar yang kurang dari kewajiban lancarnya.

Ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset yang dimilikinya.

# Contoh 2

Data aset dan kewajiban lancar perusahaan BEECD

  • Total Aset Lancar: Rp 4.500.000.000
  • Total Kewajiban Lancar: Rp 4.500.000.000

Rumus Current Ratio = aset lancar/ kewajiban lancar

= Rp 4.500.000.000 / Rp 4.500.000.000 = 1

Dalam contoh ini, Current Ratio perusahaan C adalah 1, yang berarti perusahaan ini memiliki jumlah aset lancar yang sama dengan jumlah kewajiban lancarnya.

Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tepat jumlah aset yang dibutuhkan untuk membayar kewajiban lancar.

Baca Juga: Mengenal Rasio Aktivitas, Jenis dan Rumusnya

Fungsi Current Ratio dalam Bisnis

Dalam bisnis rasio lancar atau current ratio memiliki fungsi yang cukup krusial, seperti:

  • Menjadi media untuk analisis efektivitas operasional perusahaan
  • Mengetahui bagaimana kondisi keuangan yang optimal
  • Sebagai media untuk menilai optimalisasi aktiva perusahaan
  • Sebagai alat untuk memantau kondisi kesehatan keuangan perusahaan
  • Menjadi alat untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.

Selain lima fungsi di atas current ratio masih memiliki banyak fungsi lainnya, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan/ bisnis masing-masing. Sekian informasi tentang rumus current ratio, semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Pembukuan Online Shop, Penting? Ternyata Ini 3 Manfaatnya
Pembukuan Online Shop – Mungkin ini merupakan bisnis yang kecil namun tetap butuh manajemen keuangan yang baik agar bisa berkembang.
Baca Juga
Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis, Metode Analisis
Financial ratio analysis atau analisis rasio keuangan adalah kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia bisnis terutama bagi investor dan pihak manajemen.
Baca Juga
Macam-macam Software Akuntansi Produksi Bee.id
Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat canggih. Ada banyak produk teknologi yang sengaja diciptakan demi mempermudah kehidupan manusia, khususnya dalam
Baca Juga
Contoh Laporan Keuangan Konsolidasi dan Fungsinya
Contoh laporan keuangan konsolidasi adalah cerminan integral dari kesehatan finansial sebuah grup bisnis, dimana laporan ini menggambarkan gambaran menyeluruh tentang
Baca Juga
Investor Adalah Pemegang Saham, Begini Penjelasannya
Istilah investor pastinya sudah tidak asing lagi di era ekonomi modern saat ini. Dimana investor adalah seorang pemegang saham dari
Baca Juga
Rasio Profitabilitas: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Rasio profitabilitas adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui perbandingan kemampuan dua perusahaan berkaitan dengan pendapatan laba dari pendapatan yang
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu