🎉 Akhir Tahun Buanyak Diskon-nyaaa, Disc. upto 25%
Logo Bee Web

Ritel adalah Bisnis Eceran, Kenali Ciri dan Jenisnya, Lengkap

Ritel adalah sebuah bisnis menjual kembali sebuah produk dalam jumlah kecil, secara umum ritel artinya eceran. Begini penjelasan lengkapnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Friday, 23 December 2022
Diperbarui: Friday, 23 December 2022
Daftar Isi

Ritel adalah sebuah sebuah bagian dari rantai penyebaran pemasaran sebuah produk dalam bentuk kecil. Sederhananya bisnis ritel artinya eceran, yang mana barang dari satuan besar di pasarkan kembali dengan satuan yang lebih kecil.

Bisnis ritel memiliki karakteristik khusus yang menjadikannya berbeda dengan bisnis rantai tingkat ekonomi lainnya, karena tidak semua orang yang menjual kembali produk yang ia beli bisa dikatakan sebagai bisnis ritel.

Simak selengkapnya penjelasan di bawah ini dan pahami apa itu ritel secara lebih detail.

Apa itu Ritel?

Ritel Adalah

Ritel adalah bisnis yang menjual barang dalam satuan kecil (Sumber: Freepik.com)

Ritel atau bisnis ritel adalah sebuah bisnis yang dijalankan dengan menjual kembali barang atau jasa dalam bentuk satuan yang lebih kecil baik untuk dikonsumsi secara langsung atau dijual kembali.

Istilah ritel artinya juga seringkali dikaitkan dengan pengecer yang tujuannya dipasarkan kepada penjual komunitas atau konsumen akhir, yang mana target pasar mereka sebagian besar adalah perorangan.

Bisnis ritel termasuk bisnis yang menguntungkan baik untuk konsumen atau penjual itu sendiri. Bagi konsumen mereka tidak perlu melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk bisa menikmati produk tertentu.

Sedangkan bagi penjual mereka biasanya akan mendapatkan keuntungan lebih, karena harga perpaket besar pada umumnya memiliki harga yang lebih rendah daripada eceran. Dari harga lebih rendah inilah para pelaku bisnis ritel mendapatkan keuntungan.

Ciri-Ciri Ritel adalah

Bisnis ritel memiliki ciri-ciri tersendiri dan berbeda dari bisnis eceran pada umumnya, diantaranya:

1. Menjual Produk dalam Satuan Kecil

Hal pertama yang menjadikan bisnis ritel berbeda dengan jenis bisnis lainnya adalah produk yang dijual, bisnis ritel biasanya akan menjual produk dalam bentuk satuan terkecil.

Namun, mereka juga terkadang tidak menolak pembeli yang akan membeli produknya dalam satuan lebih besar, namun untuk hal ini biasanya sangat jarang terjadi.

2. Pembeli = Konsumen/ Penyebar Terakhir

Karakteristik kedua dari bisnis ritel adalah konsumennya merupakan penyebar terakhir atau bahkan akan dikonsumsi sendiri.

Artinya tidak dijual belikan kembali melainkan untuk dikonsumsi, atau dijual kembali namun berada di daerah tertentu dan biasanya untuk daerah yang memang masyarakatnya sulit untuk mengakses toko ritel besar.

Jenis-Jenis Bisnis Ritel

Bisnis ritel ini memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan produk, lokasi dan pemiliknya, berikut penjelasannya:

1. Bisnis Ritel Berdasarkan Produk yang Dijual

Jenis ritel pertama adakah berdasarkan produk apa yang dijual kepada oleh bisnis ritel tersebut. Dalam hal ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni ritel barang dan ritel jasa.

Kedua kategori ini dibedakan kembali menjadi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:

a. Bisnis Ritel Barang (Product Retailing)

  • Departemen Store, berisi kebutuhan rumah tangga sebesar 25% dari keseluruhan barang yang dijual serta memiliki 25 pegawai lebih.
  • Speciality Store, Produk yang dijual merupakan produk khusus, contoh: produk kerudung).
  • Catalogue showroom, bisnis retail dengan memamerkan barang yang dijual, contohnya showroom mobil, handphone, makanan dan obat.

b. Bisnis Ritel Jasa (Service Retailing)

  • Non Good Service, berupa jasa personal dalam bentuk non fisik
  • Owned Good Service, berupa jasa reparasi/ perbaikan, contohnya bengkel dan sejenisnya
  • Rented Goods Service, berupa penyewaan barang, tempat, serta kelengkapan barang tertentu.

2. Bisnis Ritel Berdasarkan Lokasi

Secara umum pelaksanaan bisnis ritel memang dilakukan secara offline namun tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan bisnis ritel berdasarkan lokasinya. Perbedaan ini dibedakan berdasarkan karakteristik khas lokasi ritel yang dibedakan menjadi tiga jenis, diantaranya:

  • Tempat Khusus Pusat Ritel (Downtown Central Business District)
  • Gabungan dari Ritel dan Non Ritel (Shopping Center)
  • Strip Development, sebuah toko ritel yang berdiri independent dan tidak bergabung dengan bangunan dengan fungsi kegiatan lain.

3. Bisnis Ritel Berdasarkan Pemilik Bisnis

Selain dari produk dan lokasi, bisnis ritel artinya juga dibedakan berdasarkan siapa pemilik dan pengelolanya. Karena bisnis ritel tidak hanya dikelola secara individu melainkan juga kelompok seperti koperasi.

Ritel berdasarkan pemilik bisnis dibedakan menjadi tiga jenis, diantaranya:

  • Ritel Milik Pribadi (Independent Retail Firm)
  • Franchising, sebuah ritel yang dijalankan secara pribadi namun bisnis merupakan pengembangan dari sebuah perusahaan.
  • Corporate Chain, usaha bisnis ritel dilakukan dikelola oleh sebuah kelompok dengan bentuk manajemen bersama. Salah satunya koperasi.

Baca Juga: Mengapa Bisnis Ritel Anda Harus Memiliki Aplikasi Penjualan?

Perbedaan Bisnis Ritel dan Grosir

Bisnis Ritel

Bisnis retail memiliki beragam jenis yang bisa dicoba siapa saja (Sumber: Freepik.com)

Bisnis ritel dan grosir sering disamakan oleh beberapa orang, karena keduanya sama-sama menjual barang dalam bentuk besar dengan potensi target pasar konsumen tingkat akhir.

Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok sehingga tidak bisa dikatakan sama, diantaranya:

1. Target Pasar

Bisnis grosir tidak secara khusus menargetkan konsumen akhir sebagai pembeli mereka, bahkan sebagian besar dari mereka menjual produk kepada toko retail.

2. Pemasaran

Cara pemasaran grosir dan toko retail sangat mencolok perbedaannya, toko grosir biasanya akan lebih sering memasarkan produknya dalam jumlah besar namun tidak menutup kemungkinan mereka menjual satuan dan sebaliknya.

Toko retail secara umum memasarkan produknya dalam satuan terkecil untuk dikonsumsi langsung, namun tidak menutup kemungkinan untuk dijual dalam satuan besar.

3. Harga Produk yang Ditawarkan

Perbedaaan lainnya adalah harga yang ditawarkan, harga pada toko grosir biasanya akan lebih murah dibandingkan dengan harga toko retail. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan biaya pada toko retail yang tidak ada pada toko grosir.

Biaya tambahan ini bisa berupa biaya sewa ruko, transportasi, tenaga kerja dan sejenisnya yang tidak terlalu diperlukan oleh toko grosir.

Contoh Bisnis Ritel Mudah dan Menjanjikan

Ada berbagai bisnis retail yang bisa dikembangkan dengan mudah apalagi untuk pemula. Anda bisa mencoba membuat sebuah outlet penjualan barang baik secara individu maupun berkelompok.

Berikut beberapa bisnis ritel yang bisa Anda coba dan kembangkan:

  • Bisnis Kebutuhan Sehari-Hari
  • Bisnis Toko Mainan
  • Bisnis Toko Kaos Kaki
  • Bisnis Baju Bayi
  • Membuka Jasa Perlengkapan Camping/ Kemah
  • Jasa Cleaning Service, dan masih banyak lagi.

Bisnis retail yang bisa Anda kembangan berdasarkan potensi yang Anda miliki, tidak hanya tentang diatas. Seperti Anda suka dengan makanan ringan, Anda bisa mencoba membuat bisnis dengan menjual makanan ringan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Toko Penjualan Ritel, Bisnis Praktis di Masa Pandemi

Cara Mengelola Bisnis Ritel dengan Mudah

Menjalankan sebuah bisnis yang mudah dan efisien tidak bisa serta merta mudah, diperlukan ketelitian dan pemahaman yang mendalam agar bisnis lancar dijalankan.

Tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi karena ada yang siap mengelola dan membantu semua permasalahan Anda mengelola bisnis ritel dengan efektif dan efisien

Mulai dari pengelolaan stok barang, multi cabang, produksi, kas bank, akuntansi  hingga cetak struk transaksi anti ribet dan mudah dilakukan, bisa kalian dapatkan menggunakan software akuntansi Beepos. Segera jadi pebisnis ritel handal dan pelajari informasi selengkapnya pada banner di bawah ini:

Beepos- kasir

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu