Ritel adalah sebuah sebuah bagian dari rantai penyebaran pemasaran sebuah produk dalam bentuk kecil. Sederhananya bisnis ritel artinya eceran, yang mana barang dari satuan besar di pasarkan kembali dengan satuan yang lebih kecil.
Bisnis ritel memiliki karakteristik khusus yang menjadikannya berbeda dengan bisnis rantai tingkat ekonomi lainnya, karena tidak semua orang yang menjual kembali produk yang ia beli bisa dikatakan sebagai bisnis ritel.
Simak selengkapnya penjelasan di bawah ini dan pahami apa itu ritel secara lebih detail.
Ritel atau bisnis ritel adalah sebuah bisnis yang dijalankan dengan menjual kembali barang atau jasa dalam bentuk satuan yang lebih kecil baik untuk dikonsumsi secara langsung atau dijual kembali.
Istilah ritel artinya juga seringkali dikaitkan dengan pengecer yang tujuannya dipasarkan kepada penjual komunitas atau konsumen akhir, yang mana target pasar mereka sebagian besar adalah perorangan.
Bisnis ritel termasuk bisnis yang menguntungkan baik untuk konsumen atau penjual itu sendiri. Bagi konsumen mereka tidak perlu melakukan pembelian dalam jumlah besar untuk bisa menikmati produk tertentu.
Sedangkan bagi penjual mereka biasanya akan mendapatkan keuntungan lebih, karena harga perpaket besar pada umumnya memiliki harga yang lebih rendah daripada eceran. Dari harga lebih rendah inilah para pelaku bisnis ritel mendapatkan keuntungan.
Bisnis ritel memiliki ciri-ciri tersendiri dan berbeda dari bisnis eceran pada umumnya, diantaranya:
Hal pertama yang menjadikan bisnis ritel berbeda dengan jenis bisnis lainnya adalah produk yang dijual, bisnis ritel biasanya akan menjual produk dalam bentuk satuan terkecil.
Namun, mereka juga terkadang tidak menolak pembeli yang akan membeli produknya dalam satuan lebih besar, namun untuk hal ini biasanya sangat jarang terjadi.
Karakteristik kedua dari bisnis ritel adalah konsumennya merupakan penyebar terakhir atau bahkan akan dikonsumsi sendiri.
Artinya tidak dijual belikan kembali melainkan untuk dikonsumsi, atau dijual kembali namun berada di daerah tertentu dan biasanya untuk daerah yang memang masyarakatnya sulit untuk mengakses toko ritel besar.
Bisnis ritel ini memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan produk, lokasi dan pemiliknya, berikut penjelasannya:
Jenis ritel pertama adakah berdasarkan produk apa yang dijual kepada oleh bisnis ritel tersebut. Dalam hal ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni ritel barang dan ritel jasa.
Kedua kategori ini dibedakan kembali menjadi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
Secara umum pelaksanaan bisnis ritel memang dilakukan secara offline namun tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan bisnis ritel berdasarkan lokasinya. Perbedaan ini dibedakan berdasarkan karakteristik khas lokasi ritel yang dibedakan menjadi tiga jenis, diantaranya:
Selain dari produk dan lokasi, bisnis ritel artinya juga dibedakan berdasarkan siapa pemilik dan pengelolanya. Karena bisnis ritel tidak hanya dikelola secara individu melainkan juga kelompok seperti koperasi.
Ritel berdasarkan pemilik bisnis dibedakan menjadi tiga jenis, diantaranya:
Baca Juga: Mengapa Bisnis Ritel Anda Harus Memiliki Aplikasi Penjualan?
Bisnis ritel dan grosir sering disamakan oleh beberapa orang, karena keduanya sama-sama menjual barang dalam bentuk besar dengan potensi target pasar konsumen tingkat akhir.
Namun, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok sehingga tidak bisa dikatakan sama, diantaranya:
Bisnis grosir tidak secara khusus menargetkan konsumen akhir sebagai pembeli mereka, bahkan sebagian besar dari mereka menjual produk kepada toko retail.
Cara pemasaran grosir dan toko retail sangat mencolok perbedaannya, toko grosir biasanya akan lebih sering memasarkan produknya dalam jumlah besar namun tidak menutup kemungkinan mereka menjual satuan dan sebaliknya.
Toko retail secara umum memasarkan produknya dalam satuan terkecil untuk dikonsumsi langsung, namun tidak menutup kemungkinan untuk dijual dalam satuan besar.
Perbedaaan lainnya adalah harga yang ditawarkan, harga pada toko grosir biasanya akan lebih murah dibandingkan dengan harga toko retail. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan biaya pada toko retail yang tidak ada pada toko grosir.
Biaya tambahan ini bisa berupa biaya sewa ruko, transportasi, tenaga kerja dan sejenisnya yang tidak terlalu diperlukan oleh toko grosir.
Ada berbagai bisnis retail yang bisa dikembangkan dengan mudah apalagi untuk pemula. Anda bisa mencoba membuat sebuah outlet penjualan barang baik secara individu maupun berkelompok.
Berikut beberapa bisnis ritel yang bisa Anda coba dan kembangkan:
Bisnis retail yang bisa Anda kembangan berdasarkan potensi yang Anda miliki, tidak hanya tentang diatas. Seperti Anda suka dengan makanan ringan, Anda bisa mencoba membuat bisnis dengan menjual makanan ringan dan lain sebagainya.
Baca Juga: Toko Penjualan Ritel, Bisnis Praktis di Masa Pandemi
Menjalankan sebuah bisnis yang mudah dan efisien tidak bisa serta merta mudah, diperlukan ketelitian dan pemahaman yang mendalam agar bisnis lancar dijalankan.
Tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi karena ada yang siap mengelola dan membantu semua permasalahan Anda mengelola bisnis ritel dengan efektif dan efisien
Mulai dari pengelolaan stok barang, multi cabang, produksi, kas bank, akuntansi hingga cetak struk transaksi anti ribet dan mudah dilakukan, bisa kalian dapatkan menggunakan software akuntansi Beepos. Segera jadi pebisnis ritel handal dan pelajari informasi selengkapnya pada banner di bawah ini: