Revenue adalah pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari aktivitas penjualan. Sehingga bisa dikatakan revenue menjadi hal wajib yang harus dipelajari dan dikembangkan bisnis untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Dalam artikel ini akan membahas tentang pengertian revenue, jenis-jenis revenue, faktor sampai cara menghitungnya. Selengkapnya simak pada pembahasan di bawah ini:
Dikutip dari investopedia, revenue adalah uang atau pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari aktivitas jual beli yang dilakukan, dengan cara menghitung harga penjualan rata-rata dengan produk yang dijual pada satu periode tertentu.
Dari hasil revenue ini perusahaan juga dapat mengetahui bagaimana kondisi bisnisnya dalam periode tersebut, sebab jika pendapatan melampaui pengeluaran maka bisa dikatakan bisnis sedang laba dan sebaliknya.
Sedangkan berdasarkan penjelasan dari sudut pandang akuntansi revenue artinya akun yang bisa meningkatkan jumlah ekuitas bisnis dalam durasi yang cukup singkat.
Dimana akun revenue yang memiliki saldo kredit akan ditutup pada akhir tahun buku lalu dipindahkan secara permanen pada akun neraca, sehingga tidak ada saldo yang berjalan karena perhitungannya hanya dalam satu tahun fiskal saja.
Pendapatan revenue dihasilkan dari penjualan dan bukan ketika pembayaran diterima, dimana artian ini berkesinambungan dengan akuntansi yang menggunakan basis akrual dan dihitung sesuai dengan metode akuntansi yang digunakan perusahaan.
Revenue dicatat ketika penghasilan diperoleh dari suatu penjualan, bukan saat pembayaran diterima. Hal ini selaras dengan akuntansi yang menggunakan basis akrual.
Pendapatan Revenue bisa dihitung dalam berbagai cara sesuai dengan metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Bila memakai basis akrual, revenue meliputi penjualan yang dihasilkan secara kredit.
Baca juga: Nota Kredit adalah: Fungsi, Manfaat, Contoh dan Perbedaannya
Prinsip pengakuan revenue adalah ketika suatu produk atau jasa sudah diberikan, berarti perusahaan sudah mendapatkan revenue. Jika produk atau jasa belum diberikan, belum ada revenue yang bisa dicatat.
Berikut pengertian revenue menurut para ahli:
Pengertian Revenue menurut Martani, dkk adalah sebuah penghasilan yang berasal dari aktivitas norma sebuah entitas yang merujuk pada istilah yang berbeda-beda.
Namun secara garis besar bisa dikatakan saja. Seperti pendapatan saja, penjualan, dividen, royalti, bunga dan sejenisnya.
Berikutnya menurut Warfield dan Weygandt, revenue adalah arus kas yang masuk berupa aktiva, penyelesaian kewajiban dari aktivitas produksi
Juga termasuk penyerahan barang, pencarian laba, dan beberapa aktivitas lainnya yang berkaitan dengan operasi utama dan berkaitan selama satu periode yang ditentukan.
Sedangkan arti revenue menurut Ikatan Akuntan Indonesia( IAI), menjelaskan jika revenue artinya penghasilan yang dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal.
Namun, juga dikenal dengan penyebutan yang berbeda seperti penghasilan jasa, bunga, sewa, royalti, penjualan, dan sejenisnya.
Dari ketika pengertian para ahli di atas, bisa dikatakan jika revenue adalah jenis penghasilan yang diperoleh sebuah perusahaan dari aktivitas penjualan, royalti dan sejenisnya.
Jika revenue dan Income sama-sama pendapatan perusahaan, lantas apakah mereka sama? Tentu saja tidak. Ada 2 hal yang menjadi perbedaan keduanya yakni:
Perbedaan pertama dari revenue dan income adalah sumber pendapatan. Pendapatan revenue lebih mengarah pada pendapatan kotor, sedangkan income merupakan laba bersih.
Revenue lebih mengarah pada keseluruhan pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari aktivitas transaksi penjualan, Kemudian income harus dihitung kembali dengan menguncinya dengan biaya yang diperlukan perusahaan selama proses produksi.
Hal lain dari sumber pendapatan keduanya adalah, Income hanya diperoleh dari hasil usaha dan revenue bisa juga diperoleh dari deposito dan investasi.
Perbedaan kedua adalah cara menghitung keduanya, revenue dihasilkan dengan menjumlahkan komponen biaya seperti biaya pokok penjualan, biaya beban pajak dan biaya operasional.
Hal ini berbeda dengan cara perhitungan income yang dihitung menggunakan dua cara, yakni net profit dan gross profit guna mendapatkan jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan.
Ada beberapa jenis revenue, berikut diantaranya:
Jenis pertama adalah Non-operating revenue, dimana jenis revenue ini hasilnya didapatkan dari penghasilan tambahan, dari total keuntungan saham, bunga deposito, dan beberapa kegiatan bisnis lainnya yang relevan.
Kedua adalah operating revenue, artinya pendapatan revenue ini dihasilkan langsung dari pusat bisnis perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis perusahaan, seperti penjualan produk dan penawaran jasa yang dilakukan.
Membahas tentang revenues, biasanya juga akan membahas tentang revenue stream sebagai salah satu jenis dari revenue pula.
Revenue Stream adalah aliran atau saluran pendapatan yang diperoleh dari berbagai sumber, dan biasanya dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan mekanisme dan saluran penentu harga.
Baca juga: Cara Meningkatkan Revenue Stream untuk Mengembangkan Bisnis
Berikut model revenue stream yang biasanya diterapkan di beberapa perusahaan:
Sebagai pebisnis perlu memahami bagaimana cara meningkatkan revenue stream mereka agar bisnisnya terus berkembang dan meningkat.
Caranya bisa dengan melakukan eksperimen dengan menggunakan software kasir online Beepos agar pelayanan yang diberikan kepada konsumen bisa semakin baik.
Mulai dengan mengadakan event membership dengan poin dan bonus yang bisa dikelola dengan mudah dengan menggunakan Beepos, serta beberapa fitur lainnya yang akan memudahkan Anda menjalani bisnis dan meningkatkan daya tarik produk Anda di mata konsumen.
Tunggu apa lagi, segera bergabung sebagai pengguna Beepos dan jadi pebisnis handal dengan pelayanan maksimal.
Berikutnya adalah beberapa faktor yang bisa mempengaruhi revenue, ada penjualan produk dan beberapa lainnya:
Hal pertama yang bisa mempengaruhi revenue adalah berapa besar jumlah pelanggan yang membeli produk. Jika produk banyak dibeli oleh pelanggan maka revenuenya akan meningkat dan sebaliknya.
Faktor kedua yang mempengaruhi revenue adalah seberapa besar transaksi yang dilakukan oleh pelanggan. Hal ini hampir sama seperti penjualan produk.
Semakin banyak customer membeli produk maka semakin besar pula revenue yang akan didapatkan perusahaan.
Berikutnya yang paling mendasar adalah harga jual produk, dimana semakin tinggi harga jual yang ditawarkan maka semakin besar pula keuntungan yang didapatkan.
Selain penjualan, jumlah pembelian, sampai harga yang ditawarkan frekuensi penjualan juga bisa mempengaruhi revenue.
Sehingga jika ada 1 pelanggan yang terus menerus membeli produk yang sama setiap harinya maka, revenue bisnis akan naik.
Peran revenue dalam bisnis tentu saja besar, sehingga pebisnis wajib tahu bagaimana cara perhitungannya. Ada 3 cara yang bisa dilakukan dalam perhitungan revenue, berikut diantaranya:
Metode pertama yang bisa dilakukan dalam menghitung revenue adalah menghitung secara menyeluruh pendapatan yang dihasilkan perusahaan dalam waktu tertentu.
Caranya dengan mentotal semua penerimaan yang dinilai berdasarkan hasil perkalian dari harga produk dan jumlah produk yang dijual. Atau bisa menggunakan rumus berikut ini:
TR (Total Revenue) = Harga x Jumlah Produk
Contohnya: PT Sukses Selalu menjual produknya dengan harga Rp10.000 dan berhasil menjual produknya sebesar 2.000 buah, maka perhitungannya adalah:
TR: Rp10.000 x 2.000 = Rp20.000.000
TR = Harga x Jumlah barang
Metode kedua adalah dengan mengetahui nilai rata-rata dari revenue/ average revenue. Seperti namanya, nilai ini didapatkan dengan merata-ratakan penghasilan bisnis dalam periode tertentu.
Rumus: AR (Average Revenue = Total. Pendapatan / Jumlah produk terjual
Contohnya: PT Sukses Selalu, mendapatkan total pendapatan sebesar Rp10.000.000 dari penjualan produknya sebesar 1.000 buat, maka:
AR: Rp10.000.000/ 1.000 = Rp10.000
Metode ketiga dalam menghitung revenue adalah dengan menghitung marginal revenue atau seluruh penghasilan tambahan yang dihasilkan oleh masing-masing unit yang ditawarkan.
Rumus: MR = Tambahan total pendapatan revenue / tambahan total produk yang dijual.
Perhitungan dengan cara ini juga bisa menjadi analisa seberapa besar peningkatan pendapatan perusahaan yang diperoleh dari penjualan unit tambahan.
Contoh: PT Sukses Selalu menjual roti dengan harga Rp10.000 pada hari sabtu dengan jumlah penjualan sebanyak 100 unit, maka total pendapatan yang diperoleh adalah Rp1.000.000.
Kemudian hari kamis menjual lagi dengan herga yang sama dengan total penjualan sebanyak 200 unit maka total pendapatannya adalah Rp2.000.000, maka:
MR = (Rp2.000.000 - Rp1.000.000) / (200-100)
MR = Rp1.000.000 / 100 = Rp10.000
Sederhananya, revenue adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam setiap aktivitas bisnis mereka. Sekian informasi tentang revenue semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel berikutnya.