🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Retur Adalah Pengembalian Barang, Begini Solusinya

Retur adalah pengembalian barang yang dilakukan konsumen. Lalu bagaimana penjual mengaturnya? Bagaimana caranya? Selengkapnya simak disini
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Tuesday, 7 February 2023

Retur adalah pengembalian barang oleh konsumen ke penjual, istilah retur saat ini sudah menjadi hal yang tidak asing lagi semenjak meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap belanja online.

Bagi konsumen adanya sistem return sangat menguntungkan karena mereka bisa mengembalikkan barang yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Lalu bagaimana dengan penjual? dan bagaimana cara mereka mengelolanya? Simak tipsnya disini.

Apa itu Retur? Retur Adalah ...

Retur Pembelian

Retur atau Pengembalian Biasanya Disebabkan Karena Barang Tidak Sesuai (Sumber: Freepik.com)

Sebelum membahas lebih dalam tentang cara mengelola barang retur, pebisnis perlu memahami apa itu retur terlebih dahulu, agar nanti ketika mempraktekkan tidak terjadi kesalahpahaman.

Retur adalah pengembalian, jika dalam dunia bisnis return bisa diartikan sebagai pengembalian barang. Akan tetapi, pengembalian barang tidak bisa dilakukan semena-mena ada tahapan dan prosedur yang harus dilakukan.

Prosedur ini ditetapkan agar kedua pihak tidak mengalami kerugian. Disatu sisi pembeli memang berhak mengembalikan barang yang ia beli jika tidak sesuai.

Namun, dari sisi penjual, mereka tidak dapat menghindari adanya penipuan jika proses return dilakukan sesuka hati konsumen. Dan untuk menghindari itu biasanya pembeli wajib menyetorkan bukti transaksi atau dokumen pembuktian lainnya yang bisa menyatakan jika ia benar-benar telah membeli.

Baca juga: Pengertian Bukti Transaksi Hingga Macamnya Lengkap

Mengenai kewajiban penjual dalam mengembalikan barang jika tidak sesuai dengan ketentuan telah diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999.

Yang menyatakan jika penjual bisa dikenakan sanksi hukum jika sejak awal terjadinya transaksi sengaja memberikan barang yang rusak atau kualitas tidak sesuai kepada pembelinya.

Oleh sebab itu juga, dalam proses transaksi setidaknya dilakukan atau dihadiri 2 orang. Pembeli dan penjual. Pembeli wajib membayar dan penjual wajib menunjukkan sejujur-jujurnya produk yang ditawarkan.

Jenis-Jenis Retur

Setelah memahami apa itu retur, berikutnya adalah memahami apa saja jenis retur. Ada dua jenis retur dalam proses transaksi jual beli, yakni:

1. Retur Pembelian

Jenis pertama, retur pembelian adalah ketika pembeli melakukan pengembalian barang kepada penjual. Pada jenis ini pelanggan bisa mengembalikan produknya lengkap dengan dokumen transaksi sebagai bukti.

Baru kemudian pihak penjual akan mengirimkan ulang barang atau mengembalikannya berupa uang yang biasa disebut dengan refund.

Proses pengembalian ini bisa dilakukan sesuai dengan kesepakatan dan keadaan dari kedua belah pihak. Seperti, jika pembeli berada di lokasi jauh dari penjual maka akan lebih mudah dikembalikan menggunakan uang.

2. Retur Penjualan

Jenis kedua adalah retur penjualan, keduanya dilakukan secara sama namun bedanya hanya pada cara pandang saja.

Jika retur pembelian dilakukan dari sudut pandang pembeli, maka retur penjualan dilihat dari sudut pandang penjualnya.

Dimana, penjual menerima barang yang diretur oleh pembeli dan dilakukan proses yang sama seperti retur pembelian. Namun, dari sudut pandang penjual.

Baca Juga: Arti Retur Pembelian dan Penjualan serta Cara Pencatatannya

Cara Melakukan Retur yang Benar

Apa Itu Retur

Ilustrasi Konsumen Menunjukkan Bukti Pembayaran dan Kondisi Barang Sebelum Retur (Sumber: Freepik.com)

Pengembalian barang dari konsumen kembali ke penjual menjadi salah satu dampak kerugian yang didapatkan oleh penjual.

Untuk itu penjual perlu menetapkan beberapa prosedur pengembalian barang agar tidak menambah kerugian yang didapatkan. Berikut diantaranya:

1. Menetapkan Syarat dan Ketentuan dengan Jelas

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menetapkan syarat dan ketentuan dalam pengembalian barang secara detail dan terperinci juga mudah dipahami konsumen.

Dengan menetapkan syarat dan ketentuan yang jelas ini penjual juga bisa mengatasi oknum yang sengaja memanfaatkan sistem retur untuk mendapatkan produk gratis atau hal-hal merugikan lainnya.

Contoh syarat ketentuan yang paling umum adalah konsumen harus melampirkan video unboxing atau proses membuka barang dari pembungkusnya secara detail.

Untuk membuktikan jika produk benar-benar rusak dari awal, bukan setelah pemakaian dan sejenisnya.

2. Prosedur Retur Dilakukan Secepat Mungkin

Selanjutnya adalah melakukan prosedur pengembalian dengan cepat. Hal ini untuk mengurangi rasa kecewa dari pelanggan yang telah membeli produk kita. Dengan melakukan prosedur yang cepat konsumen akan lebih memahami dan menghargai kesalahan penjual sebelumnya.

3. Adanya Batas Waktu

Berikutnya adalah batas waktu, artinya Anda sebagai penjual perlu menetapkan waktu untuk pelanggan melakukan pengembalian barang. Biasanya ditetapkan dari 2 hari sampai 1 minggu maksimal.

Gunanya sama dengan penetapan syarat dan ketentuan sebelumnya. Yakni untuk menunjang keefektifan proses return.

4. Menanggung Biaya Pengembalian

Terakhir adalah, penjual harus siap menanggung biaya pengembalian yang dilakukan konsumen sebagai tanggung jawab dari kesalahan sebelumnya.

jangan sampai biaya tersebut dibebankan oleh konsumen, karena konsumen akan menilai jika Anda orang yang lepas tangan dan bisnis Anda tidak bisa dipercaya.

Penyebab Terjadinya Retur Barang

Retur Adalah

Ilustrasi Customer Komplain Karena Kesalahan Pengiriman Barang (Sumber: Freepik.com)

Dari beberapa informasi yang dikumpulkan, pengembalian barang atau return dilakukan karena beberapa sebab, berikut diantaranya:

1. Salah Barang

Hal paling umum yang menyebabkan retur barang oleh konsumen adalah salah barang, biasanya ini terjadi pada transaksi online karena tugas pemilihan barang sampai pengiriman menjadi tanggung jawab penjual sepenuhnya.

Kok bisa sampai salah barang? Mungkin saja saat itu penjual sedang memiliki banyak konsumen dan banyak barang yang hal yang harus diurus bersamaan.

Mulai dari pendataan transaksi, stok barang, pengiriman dan banyak lagi. Sehingga penjual kewalahan dan menyebabkan terjadinya human error dengan kesalahan pengiriman barang.

Menghandle toko baik online maupun offline ketika banyak pelanggan terbilang susah-susah gampang. Disatu sisi bahagia karena banyak pelanggan dan disisi lain pusing dan merasa direpotkan karena membuat penjualan menjadi berantantakan.

Mengatasi masalah ini pebisnis bisa menggunakan aplikasi pembukuan online shop Beecloud + Plugin E-Commerce. Membantu Anda melakukan pembukuan peraturan transaksi khususnya di Shopee dan Tokopedia.

Beecloud Ecommerce Untuk Toko Online Web 768x402

 

Membantu memantau mana produk yang paling laris dari semua produk yang Anda tawarkan di kedua marketplace tersebut. Lengkap dengan fitur stok akurat dan laporan lengkap jadikan berbisnis menjadi lebih mantap.

2. Pengiriman Terlambat

Selanjutnya adalah pengiriman terlambat, dimana dalam kasus ini biasanya konsumen sudah tidak membutuhkan lagi barang yang ia beli karena pengiriman yang terlambat.

Namun, masalah ini tidak bisa sepenuhnya dapat menyalahkan pihak penjual karena pengiriman biasanya sudah diserahkan ke pihak ketiga. Untuk mengatasi ini Anda bisa melakukan pengemasan produk secepat mungkin.

3. Berbeda Ukuran atau Warna

Selanjutnya, hampir sama dengan poin pertama sebelumnya, bedanya barang yang diberikan masih dalam jenis yang sama namun memiliki ukuran yang berbeda dan warna yang berbeda dari yang dipesan pelanggan sebelumnya.

4. Kualitas Tidak Sesuai

Berikutnya adalah kualitas yang tidak sesuai. Seperti didalam deskripsi produk dituliskan jika produk memiliki kualitas A dengan bahan dari B dan sejenisnya. Namun ternyata kualitas produk adalah C dan dari bahan D yang tentu saja tidak sesuai dengan deskripsi yang disampaikan.

Untuk mengatasi ini sudah seharusnya pedagang jujur menyampaikan kondisi barang yang dijual. Sebab, retur barang juga bisa menyebabkan kerugian bahkan kehilangan kepercayaan pelanggan.

5. Produk Rusak

Selanjutnya adalah produk rusak, bisa rusak karena memang dari awal sudah rusak atau rusak ketika dalam perjalanan. Untuk proses pengembalian produk rusak ini harus ada kesepakatan dari kedua belah pihak sebelumnya agar tidak merugikan salah satu pihak.

Dan untuk mengurangi potensi kerusakan barang, penjual bisa membungkus produk dengan keamanan semaksimal mungkin, agar tidak mengalami kerusakan ketika dikirimkan.

Sesuai dengan artinya, Apa itu retur? Retur adalah pengembalian barang, penjual harus siap siaga dalam mengatasi permasalahan ini, dan sebagai pembeli harus bijak dalam melakukan pengembalian barang.

Artikel Terkait

Pajak Shopee Naik! Simak Penjelasannya Supaya Tidak Rugi
Penerapan pembayaran pajak nyatanya juga berlaku kepada pelaku usaha online yang bergabung dalam situs belanja online shopee. Bagaimana ketentuan pajak
Baca Juga
Cara Membuat Anggaran Penjualan Agar Bisnis Tidak Rugi
Setiap pebisnis perlu memiliki anggaran penjualan untuk menentukan kemana mereka akan bergerak dalam aktivitas bisnis yang mereka jalankan. Tanpa adanya
Baca Juga
Pasiva Adalah: Pengertian, Jenis, dan Rumus Menghitungnya
Dalam konteks akuntansi, istilah pasiva adalah komponen yang merujuk pada salah satu sisi dari neraca keuangan suatu perusahaan. Neraca keuangan
Baca Juga
Mengenal Profesi Auditor: Pengertian, Tugas, dan Jenis
Auditor adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi dan keahlian tertentu pada bidang finance. Seorang auditor mempunyai tugas untuk melakukan berbagai kegiatan
Baca Juga
Fluktuasi Adalah Naik Turunnya Harga, Pahami Penyebabnya
Fluktuasi adalah ketidakpastian harga. Jika Anda mengamati akhir-akhir ini ada banyak perubahan harga bahan pokok yang terjadi di pasaran, maka
Baca Juga
8 Contoh Joint Venture di Indonesia yang Sukses
Dalam dinamika bisnis modern, strategi kolaborasi menjadi kunci penting bagi perusahaan untuk meraih kesuksesan dan menghadapi tantangan yang kompleks. Contoh
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu