Logo Bee Web

Hindari Kesalahan Fatal! Ini 7 Tips Melakukan Restock Barang

Restock barang adalah kegiatan memperbarui atau menambah stok barang atau persediaan suatu barang pada perusahaan atau toko.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Terbit: Saturday, 10 February 2024
Diperbarui: Saturday, 10 February 2024
Daftar Isi

Kegiatan restock barang strategi bisnis yang penting bagi para pengecer dan produsen guna memenuhi permintaan yang terus meningkat dari pasar. Melalui proses ini, para pelaku bisnis tidak hanya memastikan ketersediaan produk yang diminati.

Tetapi juga merespon secara cepat terhadap tren dan perubahan kebutuhan konsumen. Dengan adanya restock, diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, memperkuat daya saing perusahaan, serta membangun hubungan yang berkelanjutan antara produsen dan konsumen. Bagaimana cara melakukannya?

Apa itu Restock Barang?

restock artinya

melakukan stok opname adalah salah satuc aa untuk menghindari kesalahan restock barang (Credit: Freepik.com)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), stok memiliki dua pengertian:

  1. Persediaan barang untuk perbekalan: Ini mengacu pada barang-barang yang disimpan untuk digunakan di masa depan, seperti bahan makanan, peralatan, atau suku cadang.
  2. Sediaan barang yang diperdagangkan: Ini mengacu pada barang-barang yang disimpan oleh toko atau perusahaan untuk dijual kepada konsumen.

Sedangkan dalam bahasa Indonesia restock artinya melengkapi, yang bisa disimpulkan sebagai kegiatan untuk mengisi ulang persediaan barang dagang yang sebelumnya sudah terjual. Selain itu, kegiatan restock barang juga  merujuk pada kegiatan memperbarui atau menambah persediaan suatu barang atau produk dalam stok perusahaan atau toko.

Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan barang yang memadai guna memenuhi permintaan konsumen. Restock umumnya terjadi ketika suatu produk telah habis terjual atau saat stoknya sudah mendekati batas minimal.

Proses restock ini melibatkan pembelian atau produksi kembali barang-barang yang diperlukan, sehingga bisnis dapat terus menjaga kelangsungan operasionalnya dan menghindari kehilangan pelanggan akibat ketidaktersediaan produk yang dicari.

Selain itu, aktivitas ini juga dapat menjadi strategi bisnis yang cerdas untuk merespons tren pasar, mengoptimalkan penjualan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menawarkan produk yang selalu tersedia.

Fungsi Manajemen Restock Barang

Berikut beberapa fungsi dari manajemen stok barang:

1. Menjaga Ketersediaan Produk

Manajemen stok barang bertujuan utama untuk menjaga ketersediaan produk yang diperlukan. Dengan memantau dan mengelola tingkat persediaan, perusahaan dapat menghindari kekosongan stok yang dapat mengakibatkan kehilangan penjualan dan pelanggan

2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan selalu menjaga stok produk yang cukup, perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan secara konsisten. Ketersediaan barang yang baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan karena mereka dapat dengan mudah mendapatkan produk yang diinginkan tanpa harus menunggu atau mencari alternatif.

3. Mengoptimalkan Penjualan

Selanjutnya membantu perusahaan untuk mengoptimalkan penjualan dengan memastikan bahwa produk yang diminati selalu tersedia. Dengan menyediakan produk yang diinginkan konsumen, perusahaan dapat meningkatkan potensi penjualan dan memaksimalkan pendapatan.

4. Mengurangi Resiko Kehabisan Stok

Tidak hanya itu saja, manajemens tok yang baik juga dapat mengurangi resiko kehabisan stok. Dengan memantau dengan cermat tingkat persediaan dan menggunakan metode peramalan yang tepat, perusahaan dapat menghindari kekosongan stok yang dapat merugikan reputasi bisnis dan kepercayaan pelanggan.

5. Memperlancar Operasional Bisnis

Tidak hanya itu saja, dengan manajemen restock yang baik juga dapat membantu memperlancar operasional bisnis secara keseluruhan. Dengan mengetahui kapan dan seberapa banyak harus melakukan restock.

Perusahaan dapat menghindari pemborosan dan efisien dalam pengelolaan persediaan, logistik, dan pengadaan barang. Ini dapat mengoptimalkan rantai pasok dan proses bisnis secara menyeluruh.

Baca Juga: Pengertian Persediaan Barang Dagang dan Contohnya Lengkap!

Kesalahan Umum dalam Restock Barang

  • Restock berlebihan: Memicu penumpukan stok, biaya penyimpanan tinggi, dan risiko kedaluwarsa.
  • Restock kurang: Menyebabkan kehabisan stok, kehilangan penjualan, dan kekecewaan pelanggan.
  • Restock tidak tepat waktu: Menyebabkan keterlambatan pengiriman dan ketidakpuasan pelanggan.

Sistem Restock yang Bisa Digunakan

Ada dua sistem yang bisa digunakan dalam melakukan restock barang, yakni:

# Sistem Kontinu (Continuous Replenishment System)

Sistem restok kontinu mengacu pada pendekatan dimana stok barang diisi secara terus-menerus seiring dengan berjalannya waktu atau setelah penjualan tertentu.

Dalam sistem ini, perusahaan biasanya memiliki tingkat persediaan minimal yang ditentukan, dan setiap kali stok mencapai ambang batas tersebut, restok dilakukan tanpa memandang waktu tertentu.

Contohnya adalah restok otomatis pada produk kebutuhan sehari-hari di toko ritel. Jika stok susu mencapai batas minimal yang ditentukan, otomatis akan ada pengiriman baru untuk mengisi persediaan.

# Sistem Musiman (Seasonal Replenishment System)

Sedangkan untuk sistem restok musiman berfokus pada pola musiman atau tren penjualan yang berubah-ubah sepanjang waktu, seperti musim belanja, liburan, atau peristiwa khusus lainnya. Restok dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang diprediksi untuk periode waktu tertentu.

Contohnya adalah penjualan pakaian musiman, seperti baju renang yang banyak dicari saat musim panas. Toko pakaian akan melakukan restock lebih besar menjelang musim panas untuk memenuhi permintaan yang meningkat pada periode tersebut.

Langkah-Langkah Praktis Restock Barang

Diversifikasi berdasarkan Produk

Ilustrasi proses penilaian persediaan barang (sumber: Istockphoto)

Berikut langkah-langkah dalam melakukan restock barang dagang:

1. Melakukan Audit Stok Barang

Langkah pertama dalam melakukan restock barang adalah melakukan audit atau inventarisasi stok barang yang ada. Ini melibatkan pengecekan fisik terhadap stok yang tersedia dan pencocokan dengan catatan persediaan yang ada di sistem.

2. Menghitung Perkiraan Kebutuhan Barang

Berdasarkan hasil audit stok, perusahaan dapat menghitung perkiraan kebutuhan barang untuk jangka waktu tertentu. Proses ini melibatkan analisis penjualan historis, tren pasar, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan.

3. Menentukan Waktu Restock yang Tepat

Berikutnya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lead time pemasok, waktu pengiriman, dan musiman, perusahaan dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan restock. Tujuannya adalah agar stok baru tiba sebelum persediaan habis.

4. Memilih Supplier Terbaik

Tidak hanya itu saja, Anda juga perlu memilih supplier yang handal dan terpercaya. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga, kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, dan layanan pelanggan dalam memilih supplier.

5. Memesan Barang dengan Jumlah yang Tepat

Kemudian perusahaan dapat memesan barang dengan jumlah yang tepat sesuai dengan pesanan barang. Kuantitas pemesanan harus memperhitungkan faktor-faktor seperti tingkat penjualan, tingkat persediaan minimal, dan strategi bisnis yang diinginkan.

6. Menerima dan Memeriksa Barang

Setelah barang tiba, perusahaan perlu menerima dan memeriksa setiap item. Hal ini melibatkan pengecekan kualitas, jumlah, dan kondisi barang. Jika ada ketidaksesuaian, perlu segera dilaporkan kepada pemasok.

7. Menyimpan Barang dengan Benar

Stok yang baru saja diterima harus disimpan dengan benar di gudang atau tempat penyimpanan yang telah ditentukan. Ini termasuk pelabelan dengan jelas, pengelompokan berdasarkan kategori, dan penggunaan sistem penyimpanan yang efisien untuk memudahkan akses dan pengambilan barang.

Baca Juga: 10 Tips Manajemen Stok Barang Toko Ritel

Tips Menghitung Kebutuhan Restock Barang

Menghitung rata-rata penjualan (credit: Freepik.com)

Berikut beberapa tips yang bisa Anda tiru dalam menghitung kebutuhan stok barang:

1. Mengetahui Rata-Rata Penjualan

Menghitung rata-rata penjualan adalah langkah penting untuk menentukan kebutuhan stok barang. Dengan mengetahui seberapa banyak produk yang biasanya terjual dalam suatu periode waktu tertentu, perusahaan dapat membuat estimasi yang lebih akurat terkait dengan jumlah stok yang dibutuhkan.

2. Memperhitungkan Permintaan Musiman

Kemudian berdasarkan tren musiman atau perubahan permintaan yang berkaitan dengan waktu tertentu (misalnya, musim liburan atau musim panas), perusahaan perlu memperhitungkan faktor ini dalam perencanaan stok.

Mengidentifikasi pola musiman dapat membantu menyesuaikan persediaan untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi selama periode tertentu.

3. Mempertimbangkan Faktor Risiko (misalnya, cuaca, bencana alam)

Selanjutnya,faktor-faktor risiko eksternal seperti cuaca buruk atau bencana alam dapat mempengaruhi jalannya rantai pasok dan ketersediaan stok.

Dalam menghitung kebutuhan stok barang, perlu mempertimbangkan kemungkinan dampak dari faktor-faktor ini dan, jika mungkin, menyediakan cadangan atau rencana kontingensi.

4. Menentukan Safety Stock

Safety stock atau stok keselamatan adalah jumlah persediaan tambahan yang disimpan untuk mengatasi ketidakpastian dalam permintaan atau ketersediaan stok.

Menetapkan safety stock membantu melindungi perusahaan dari risiko kehabisan stok yang tidak terduga. Perusahaan dapat menentukan jumlah safety stock berdasarkan analisis variabilitas permintaan dan ketidakpastian dalam proses pasokan.

Mau Kontrol Stok Mudah? Pakai Beecloud

Saat ini Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud untuk kontrol stok mudah, efisien dan pastinya kolom lengkap dengan laporan keuangannya. Yuk jadikan bisnis lebih freedom dengan klik banner di bawah ini 👇👇👇

Pakai Beecloud Solusi Lebih Mudah Kontrol Stok Barang Di Toko Dan Gudang Dari Pusat

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu