Rencana pemasaran yang efektif tidak hanya mengidentifikasi target pasar dan menyusun strategi penjualan, tetapi juga merangkum langkah-langkah kreatif untuk membangun brand awareness, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan mengoptimalkan saluran distribusi. Bagaimana caranya?
Dengan memahami tren industri, kebutuhan pelanggan, dan pesaing, rencana pemasaran yang cermat akan memberikan landasan kokoh bagi perusahaan untuk tumbuh dan bersaing secara berkelanjutan di pasar yang kompetitif. Berikut tips lengkapnya!
Berikut beberapa pengertian rencana pemasaran menurut ahli:
Menurut Philip Kotler, Rencana pemasaran adalah pernyataan tertulis tentang tujuan pemasaran perusahaan, strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan taktik untuk mengimplementasikan strategi tersebut.
Dalam bukunya Analysis for Marketing Planning menjelaskan jika, pengertian rencana pemasaran adalah sebuah dokumen yang berisi tentang serangkaian panduan mengenai pusat bisnis, program dan alokasi pemasaran selama masa perencanaan.
Sedangkan menurut A.Usmara dalam bukunya yang berjudul Strategi Baru Manajemen Pemasaran 2003, menjelaskan jika rencana pemasaran adalah alat yang digunakan dalam melakukan assessment terhadap kesempatan yang dimiliki perusahaan.
Dimana perencanaan ini berupa gambaran garis besar tentang bagaimana cara melakukan penetrasi, mencapai dan memperbaiki maket position.
Dari ketiga penjelasan di atas bisa disimpulkan jika inti dari rencana pemasaran adalah suatu dokumen strategis yang merinci langkah-langkah dan taktik-taktik yang akan diambil oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran.
Kenapa dalam melakukan pemasaran perlu direncanakan? Berikut penjelasannya:
Baca Juga: 5 Fungsi Pemasaran Serta Komponennya Lengkap
Ada tiga komponen rencana pemasaran, yakni strategi pemasaran, penjualan dan analisis pasar. Berikut penjelasannya:
Salah satu diantara tiga komponen dari rencana pemasaran adalah strategi pemasaran, yang menjadi fondasi dari semua kegiatan pemasaran bisnis.
Dalam merumuskan strategi pemasaran, perusahaan perlu memulai dengan melakukan segmentasi dan targeting pasar untuk menentukan kelompok konsumen yang menjadi fokus utama.
Selanjutnya, pengembangan produk menjadi kunci, di mana perusahaan merancang produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar. Penetapan harga yang tepat menjadi strategi penting untuk mencapai daya saing.
Sementara pemilihan saluran distribusi yang efisien memastikan produk dapat mencapai konsumen dengan mudah. Promosi yang efektif, seperti iklan yang tepat sasaran, pemasaran digital, dan strategi promosi lainnya.
Kemudian dalam aspek penjualan, perusahaan perlu menetapkan target penjualan yang realistis dan terukur untuk mencapai kesuksesan. Perusahaan perlu menyiapkan tim penjualan yang kompeten untuk mengimplementasikan strategi pemasaran.
Selain itu, perusahaan juga perlu membentuk manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) digunakan untuk memantau dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan, memberikan layanan yang lebih personal, dan meningkatkan retensi pelanggan.
Dara dari pengukuran kinerja penjualan dapat menjadi pengevaluasi kinerja dalam memastikan pencapaian target. Data penjualan dapat dihitung dari konversi penjualan, retensi pelanggan, hingga nilai transaksi rata-rata.
Komponen terakhir adalah analisis pasar. Dalam konteks analisis pasar, perusahaan perlu memahami secara mendalam mengenai dinamika industri untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan.
Seperti melakukan penelitian persaingan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta mencari cara untuk membedakan diri.
Selain itu, penelitian konsumen juga membantu dalam memahami perilaku konsumen, preferensi, dan kebutuhan mereka, memberikan wawasan berharga untuk penyesuaian strategi pemasaran.
Ada banyak teknik yang bisa digunakan, seperti analisis SWOT, PESTEL, dan lain sebagainya.
Secara garis besar ada 5 fase dalam perumusan rencana pemasaran, yakni:
Dalam buku berjudul Manajemen Pemasaran karya Mursid (2003), ada beberapa jenis perencanaan pemasaran yakni:
Perencanaan ini berfokus pada pengembangan usaha secara keseluruhan dan menentukan arah pengembangan perusahaan. Analisis melibatkan pemahaman pelanggan, persaingan, tren lingkungan.
Seperti sosial ekonomi, politik, dan teknologi, serta karakteristik pasar dan internal perusahaan. Tujuan utamanya adalah meramalkan dan merespons perubahan pasar dengan strategi yang tepat.
Berikutnya adalah rencana strategis pemasaran perusahaan, bersifat jangka panjang dan strategis, merumuskan berbagai strategi dan program di bidang pemasaran perusahaan.
Melibatkan analisis sumber daya dan lingkungan perusahaan, serta analisis situasi yang mencakup pasar, segmentasi, pengukuran pasar, analisis produktivitas, dan rentabilitas.
Penetapan strategi perusahaan mencakup penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, dan diversifikasi.
Selanjutnya merupakan perencanaan yang lebih rinci dan operasional, terkait dengan pelaksanaan kegiatan pemasaran pada tingkat daerah/wilayah, produk, dan waktu yang lebih pendek.
Melibatkan rencana penjualan, distribusi, promosi, pendidikan tenaga penjualan, penelitian pasar, dan pengembangan produk. Analisis melibatkan kemampuan unit pelaksana, target penjualan, situasi dan kondisi pasar, serta anggaran yang disediakan.
Selanjutnya adalah perencanaan pelaksanaan untuk memasarkan produk baru, termasuk penetapan sasaran pasar, pengujian pasar, ramalan potensi pasar.
Kemudian estimasi target penjualan, dan penetapan sumber daya yang dibutuhkan. Fokusnya adalah pada langkah-langkah yang diperlukan untuk memperkenalkan produk baru ke pasar dengan sukses.
Mengutip dari Buku Anatomy of a Business Plan: Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis karya Linda Pinson (2009) dan buku Manajemen Pemasaran Jilid I karya Philip Kotler (2004).
Cara penyusunan rencana pemasaran bisa mencakup pembahasan berikut ini:
Tahapan pertama adalah menentukan sektor dan area pasar yang akan dituju, Ada beberapa hal yang perlu ditentukan dalam tahapan ini mulai dari tempat fisik di mana perusahaan menjalankan kegiatan fisiknya.
Kemudian kedudukan perusahaan, yang mungkin berbeda dengan lokasinya, seperti kantor pusat, harus sesuai dengan kegiatan fisik yang dilakukan, seperti pabrik tempat produksi barang.
Selanjutnya, memahami dengan jelas di mana perusahaan beroperasi merupakan langkah awal untuk merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik lokasinya.
Dalam tahap ini, fokus pada analisis latar belakang pasar dan perolehan data dari buku fakta produk untuk menentukan kebutuhan (need), keinginan (want), dan harapan (expectation) pelanggan.
Informasi ini menjadi dasar untuk merancang strategi pemasaran yang memotivasi pembelian dan memenuhi ekspektasi pelanggan. Pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor ini akan membantu perusahaan lebih efektif memasarkan produknya.
Bberikutnya, buat profil calon konsumen untuk merancang strategi pemasaran yang tepat sasaran. Mulai dari mengumpulkan data seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, lokasi, pendapatan, pekerjaan, dan aspek sosial serta budaya,
Perusahaan perlu membangun gambaran yang jelas tentang siapa target audiens mereka untuk menyusun pesan dan strategi yang lebih personal dan relevan dengan apa yang mereka harapkan.
Selanjutnya adalah perusahaan membagi pasar produk menjadi segmen-segmen yang homogen. Strategi pemasaran kemudian difokuskan pada setiap segmen untuk memaksimalkan efektivitas dan kepuasan konsumen.
Dengan memahami perbedaan dalam kebutuhan dan preferensi di antara segmen-segmen ini, perusahaan dapat menyajikan penawaran yang lebih disesuaikan.
Tahap berikutnya adalah menentukan jenis strategi pemasaran apa yang cocok digunakan, sebab perusahaan harus merancang strategi pemasaran yang mencakup berbagai aspek bisis.
Seperti penjualan, pemasaran, periklanan, humas, dan networking. Integrasi komponen-komponen ini menjadi landasan untuk mencapai tujuan pemasaran, membangun citra yang kuat, memperkuat merek, dan menonjolkan keunikan di pasar.
Pastikan juga jenis strategi yang akan digunakan relevan dengan kondisi keuangan bisnis Anda. Untuk memudahkan proses analisa dan budgeting biaya pemasaran Anda bisa mengelola keuangan dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Jika jenis strategi sudah ditentukan maka berikutnya adalah tahap perencanaan, rencana strategi pemasaran harus menguraikan program secara rinci, termasuk apa yang dikerjakan, kapan dilaksanakan, siapa yang melaksanakannya, dan berapa biayanya.
Rencana ini memastikan bahwa setiap elemen strategi memiliki tujuan yang jelas dan dapat diukur. Dengan merencanakan secara terstruktur, perusahaan dapat lebih efektif menjawab pertanyaan kunci dalam pelaksanaan strategi pemasaran.
Baca Juga: 10 Contoh Strategi Pemasaran Produk Makanan 2023
Terakhir adalah melakukan evaluasi, pemantauan kemajuan pelaksanaan rencana. Dengan menetapkan sasaran dan anggaran yang terpecah per bulan atau kuartal, manajer dapat menelaah hasil setiap periode.
Pengendalian juga mencakup rencana kontingensi untuk mengatasi perkembangan yang tidak menguntungkan, seperti perang harga atau pemogokan. Sebab, evaluasi secara teratur menjadi kunci untuk penyesuaian dan perbaikan berkelanjutan dalam strategi pemasaran.
Berikut beberapa contoh gambaran rencana pemasaran produk baru:
a. Pemahaman Target Pasar
b. Analisis Persaingan
c. Penetapan Tujuan
a. Deskripsi Produk
Smartphone Canggih X dengan fitur unggulan seperti kamera tingkat profesional, baterai tahan lama, dan keamanan tingkat tinggi.
b. Harga
c. Distribusi
a. Pemasaran Digital
Rencana pemasaran ini harus disesuaikan dengan kondisi pasar yang sesungguhnya, dan dapat diubah seiring berjalannya waktu untuk memastikan kesuksesan dan pertumbuhan produk baru ini. Semoga bermanfaat.