Diskon 12% + Bonus Private Business Coaching senilai Rp. 15 juta🎉
Logo Bee Web

Rabat dalam Akuntansi, Jenis & Perbedaannya dari Diskon

Dalam dunia akuntansi, rabat diartikan sebagai potongan harga, lantas apa bedanya dengan diskon? baca artikel ini dan dapatkan penjelasannya!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Wednesday, 19 June 2024

Dalam dunia akuntansi, rabat diartikan sebagai potongan harga, lantas apa bedanya dengan diskon? Kedua istilah ini memang sering disamakan, padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda.

Namun keduanya merupakan strategi pemasaran yang efektif, telah menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan dalam menarik minat konsumen dan meningkatkan volume penjualan.

Mari kita bahas lebih dalam perbedaannya, pengertian jenis, hingga cara hitungnya!

Rabat Adalah...

rabat adalah

Diskon beda dengan rabat meskipun sama-sama potongan harga (Credit: Freepik.com)

Rabat dalam akuntansi diartikan sebagai potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli secara retroaktif setelah transaksi selesai.

Potongan harga ini umumnya diberikan sebagai bentuk penghargaan atas pemenuhan kriteria tertentu, seperti pembelian dalam jumlah besar, pembayaran tepat waktu, atau pembelian produk tertentu.

Mengutip dari buku Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan: Untuk Sekolah Kejuruan (2008) karya Umi Muawanah, dkk. Potongan ini diperoleh dari pembelian dalam jumlah yang besar, dimana biasanya akan diberikan kepada konsumen yng langsung membeli ke pabrik.

Bisa dikatakan, rabat adalah potongan harga yang hanya diberikan jika melakukan pembelian besar atau biasanya pada perusahaan grosir. Sistemnya sama dengan diskon, yakni memberikan potongan harga berupa potongan harga dari daftar harga resmi yang ditetapkan.

Selain itu, rabat juga tidak akan dicatat dan jurnal baik pembelian ataupun penjualan, sebab potongan yang diberikan digunakan untuk menetapkan harga jual barang dagangan yang sesungguhnya.

Perbedaan Diskon dan Rabat

Berikut beberapa perbedaan diskon dan rabat secara umum:

1. Waktu Pemberian

Perbedaan pertama ada pada waktu pemberian, diskon diberikan sebelum atau saat transaksi pembelian karena sudah direncanakan sebelumnya. Sedangkan rabat diberikan setelah transaksi pembelian. Biasanya pembeli membayar dengan harga penuh terlebih dahulu baru kemudian mendapatkan potongan harga di kemudian hari.

2. Syarat dan Ketentuan

Selanjutnya dari syarat dan ketentuan yang berlaku, diskon biasanya tidak memiliki persyaratan khusus untuk mendapatkannya. Sedangkan rabat harus memenuhi syarat dan ketentuan terlebih dahulu agar bisa mendapatkannya. Contohnya, pembelian jumlah besar dan sejenisnya.

3. Cara Perhitungan

Kemudian dari segi cara hitungnya, diskon dihitung dalam bentuk persentase dari harga jual. Sedangkan rabat dihitung sebagai nilai rupiah tertentu atau persentase dari harga jual.

4. Perlakuan Akuntansi

Perbedaan berikutnya dari perlakuan akuntansi, atau pencatatannya. Diskon dicatat sebagai akun pengurang pendapatan di laporan laba rugi. Sedangkan diskon dicatat sebagai akun beban di laporan laba rugi. Beberapa juga menyatakan jika rabat tidak dicatat dalam jurnal.

5. Tujuan

Terakhir dari segi tujuannya, diskon sering digunakan untuk meningkatkan penjualan jangka pendek, menghabiskan stok lama, atau menarik pelanggan baru dengan menawarkan harga yang lebih rendah.

Sedangkan rabat digunakan sebagai insentif jangka panjang untuk mendorong loyalitas pelanggan, meningkatkan volume penjualan dalam jangka panjang, atau memotivasi pembelian berulang.

Baca Juga: 8 Macam Diskon, Cara Menghitung Diskon dan Contohnya

Jenis-Jenis Rabat

Diskon Adalah

Dibedakan menjadi 4 jenis, yakni berdasarkan volume, pendapatan, pertumbuhan dan flat. (Credit: Freepik.com)

Mengutip dari cnnindonesia.co, rabat dibedakan menjadi 4 jenis, yakni berdasarkan volume, pendapatan, pertumbuhan dan flat.

1. Volume-based (Berdasarkan Volume)

Rabat ini diberikan kepada pembeli yang membeli dalam jumlah tertentu. Semakin banyak jumlah pembelian, semakin besar pula potongan harga yang diberikan. Contohnya, jika pembeli yang membeli produk minimal 1.000 pcs mendapatkan potongan harga 10%.

2. Revenue-based (Berdasarkan Pendapatan)

Kemudian ada rabat yang berbasis pendapatan, potongan harga yang akan diberikan kepada pembeli yang mencapai tingkat pendapatan tertentu. Semakin tinggi pendapatan yang dicapai, semakin besar pula potongan harga yang diberikan.

3. Growth-based (Berdasarkan Pertumbuhan)

Berikutnya berdasarkan pertumbuhan, diberikan kepada pembeli yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan tahunan tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan pendapatan, semakin besar pulapotongan harga yang diberikan.

4. Flat Rebate

Terakhir adalah flat rebate, diberikan kepada pembeli yang mencapai batas pembelian tertentu. Setelah mencapai batas pembelian tersebut, pembeli mendapatkan potongan harga flat untuk semua pembelian selanjutnya.

Manfaat Rabat pada Bisnis

Apa saja keuntungan yang akan didapatkan pelaku usaha jika memberikan potongan hargakepada pelanggannya? Berikut diantaranya:

  • Menarik minat pelanggan baru dan mendorong pelanggan lama untuk membeli lebih banyak produk atau layanan.
  • Dapat menunjukkan penghargaan atas kesetiaan mereka dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka.
  • Dapat meningkatkan margin keuntungan bisnis dalam jangka panjang.
  • Digunakan untuk memperkenalkan produk baru ke pasar.
  • Digunakan untuk bersaing dengan bisnis lain yang menawarkan produk atau layanan serupa.
  • Membantu meningkatkan kesadaran merek bisnis.
  • Mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian impulsif, yang dapat meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.
  • dst.

Rumus Rabat dan Cara Menghitungnya

Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Rabat = % potongan harga x Harga Kotor dan Harga Bersih = Harga Kotor – potongan harga

Keterangan:

  • Persentase: Persentase potongan harga yang diberikan.
  • Harga Kotor: Harga produk atau layanan sebelum potongan.
  • Harga Bersih: Harga produk atau layanan setelah potongan.

Contoh Perhitungan Rabat

Berikut beberapa contoh perhitungan rabat:

#Contoh 1: Persentase

Sebuah toko elektronik memberikan diskon 10% untuk semua produk. Harga laptop yang semula Rp 10.000.000 menjadi:

Rabat = 10% x Rp 10.000.000 = Rp 1.000.000

Harga setelah potongan = Rp 10.000.000 - Rp 1.000.000 = Rp 9.000.000

#Contoh 2: Rabat Nilai Rupiah

Distributor memberikan potongan harga Rp 500.000 kepada toko buku yang membeli buku minimal Rp 5.000.000. Jika toko buku membeli buku senilai Rp 6.000.000, maka:

Rabat = Rp 500.000

Harga setelah potongan = Rp 6.000.000 - Rp 500.000 = Rp 5.500.000

Pembukuan Rabat dalam Akuntansi

Pencatatan rabat dalam akuntansi mengacu pada potongan harga yang diterima atau diberikan, yang biasanya dicatat dalam jurnal umum dan tidak langsung dalam jurnal pembelian atau penjualan.

Baca Juga: Panduan Lengkap Jurnal Umum dan Cara Membuatnya

Potongan harga ini dapat mempengaruhi harga beli atau jual barang dan perlu dicatat dengan benar untuk mencerminkan nilai transaksi yang sesungguhnya.

Misalkan sebuah perusahaan, PT Maju Jaya, membeli barang B dari perusahaan pemasok dengan nilai nominal sebesar Rp 50.000.000. Perusahaan pemasok memberikan potongan sebesar 15% karena pembelian dalam jumlah besar. Maka, harga beli sesungguhnya menjadi Rp 42.500.000 setelah dikurangi potongan harga.

Perhitungan Rabat:

Nilai Nominal: Rp 50.000.000

Potongan 15%: Rp 50.000.000 x 15% = Rp 7.500.000
Harga Beli Sesungguhnya: Rp 50.000.000 - Rp 7.500.000 = Rp 42.500.000

Maka pencatatannya dalam jurnal umum adalah:

Penjelasan:

  • Pembelian: Dicatat sebesar Rp 42.500.000 setelah memperhitungkan potongan harga 15% dari nilai nominal Rp 50.000.000.
  • Utang Dagang: Dicatat sebesar Rp 42.500.000 sebagai kewajiban perusahaan kepada pemasok

Penutup

Melakukan pembukuan keuangan pada bisnis adalah langkah krusial untuk memastikan kesehatan finansial dan kesuksesan jangka panjang. Dengan pembukuan yang teratur dan akurat, Anda dapat memantau aliran kas, mengidentifikasi area penghematan, serta membuat keputusan bisnis yang lebih baik berdasarkan data yang solid.

Yuk bukukan keuangan bisnis Anda dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan online Beecloud, mudah, akurat dan menguntungkan. Klik banner di bawah ini dan dapatkan penawaran istimewa khusus pengguna pertama !

Beecloud Jadi Solusi Utama Pembukuan Wirausaha

Artikel Terkait

Apa Itu Rekonsiliasi Bank? Cek Penjelasan Rekonsiliasi Adalah
Rekonsiliasi adalah penyesuaian yang dikenal dalam istilah perbankan dan akuntansi. Proses ini penting untuk mencegah kerugian perusahaan, ketahui artinya di
Baca Juga
Management Keuangan: Penjelasan dan Cara Pengelolaannya
Management Keuangan - Dalam setiap perusahaan tidak lepas dari kegiatan pengelolaan keuangan. Berbagai perusahaan harus mengatur keuangan agar bisa mencapai
Baca Juga
Apa itu Agunan? Ini Fungsi, Jenis dan Contohnya
Agunan, sering juga disebut jaminan, memegang peranan penting dalam dunia keuangan, khususnya dalam proses peminjaman modal. Bagi para peminjam, jaminan
Baca Juga
Apa itu Neraca Pembayaran Internasional?
Neraca pembayaran internasional adalah suatu laporan statistik yang mencatat semua transaksi ekonomi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk
Baca Juga
Manfaat Laporan Keuangan bagi Pengelola Bisnis dan Pihak Eksternal
Beberapa pebisnis mungkin sering mengalami masalah dalam mengelola keuangannya. Salah satu hambatan yang dirasakan adalah kesulitan dalam memahami manfaat laporan
Baca Juga
Prinsip Ekonomi Adalah: Jenis, Ciri dan Manfaatnya, Lengkap
Prinsip ekonomi adalah sebuah hal yang menjadi lumrah dan umum diterapkan pada kegiatan ekonomi. Baik dalam bisnis maupun kehidupan sehari-hari,
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu