Pencatatan keuangan adalah hal penting dalam setiap bisnis yang dikelola. Setiap transaksi, baik pengeluaran maupun pemasukan, harus tercatat dengan baik sehingga arus kas dapat termonitor dengan benar. Termasuk dalam catatan keuangan adalah aktivitas prive.
Apa itu prive dan bagaimana cara pengelolaannya? Simak penjelasan lebih lanjut!
Dalam buku "Konsep dan Implementasi Akuntansi Comprehensive" oleh Triana Zuhrotun Aulia, akun Prive adalah didefinisikan sebagai akun yang mencatat pengeluaran pribadi pemilik usaha dalam perusahaan skala kecil.
Pencatatan akun Prive harus dilakukan dalam buku besar atau jurnal penutup karena mempengaruhi posisi modal.
Baca Juga: Pengertian Jurnal Penutup, Fungsi, dan Komponen yang Harus Ada
Akun Prive dapat dikaitkan dengan akun Modal, dimana pengeluaran Prive diklasifikasikan sebagai penarikan modal pribadi dari pemilik usaha. Saldo laba bersih akan dicatat melalui jurnal penutup.
Dalam akuntansi, Prive merupakan pengembalian atau penarikan dana untuk kebutuhan pribadi. Prive dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan faktur yang rinci, meskipun perhitungan Prive yang tepat dilakukan setiap akhir tahun.
Setiap pengambilan Prive oleh investor akan mempengaruhi perhitungan ekuitas pada akhir tahun. Ini karena Prive masuk ke dalam kolom debit dalam buku besar perusahaan, meskipun Prive merupakan hak setiap investor.
Ada tiga karakteristik Prive dalam pencatatan akuntansi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai karakteristik tersebut.
Dengan akun Prive, perusahaan dapat melacak jumlah total modal atau dana yang ditarik dari bisnis oleh pemilik untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
Ini memfasilitasi pengawasan terkait penarikan dana oleh pemilik bisnis dan memastikan bahwa saldo modal total perusahaan terjaga dan sesuai dengan arus kas yang telah tercatat.
Akun penarikan hanya akan digunakan lagi pada tahun berikutnya untuk melacak adanya penarikan dana dari bisnis pada tahun atau periode sebelumnya.
Oleh karena itu, jenis akun ini bukan merupakan akun permanen atau akun berkelanjutan, tetapi hanya merupakan akun sementara dalam pembukuan keuangan.
Akun penarikan atau prive tidak bersifat permanen dalam catatan keuangan. Pada akhir periode atau tahun keuangan, pencatatan akun ini akan disesuaikan dengan kredit pada buku besar. Saldo akhir akan dikreditkan ke jumlah modal atau ekuitas pemilik bisnis dalam neraca dan dicatat sebagai debit.
Akun prive atau penarikan hanya digunakan untuk melacak dana yang telah diambil dari bisnis pada tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, jenis akun ini tidak dapat dikategorikan sebagai akun permanen atau akun yang terus-menerus dalam pembukuan keuangan, melainkan hanya merupakan akun sementara saja.
Karakteristik akhir dari akun penarikan adalah bahwa itu bukan dianggap sebagai akun pengeluaran, meskipun terjadi pengurangan pada jumlah dana yang ada pada sebuah bisnis atau perusahaan.
Alasannya sederhana, penarikan dana oleh pemilik tidak dianggap sebagai pengeluaran dari aktivitas bisnis.
Sebaliknya, hal ini hanya merupakan pengurangan dari jumlah ekuitas bisnis yang digunakan untuk kebutuhan pribadi pemilik. Jika akun prive dianggap sebagai akun pengeluaran, maka catatannya hanya akan dicantumkan pada laporan laba rugi perusahaan, bukan pada bagian neraca.
Prive meliputi gaji untuk anggota persekutuan aktif dan pasif yang tidak terbagi dalam saham perusahaan. Beberapa anggota persekutuan berperan aktif dan memiliki hak atas gaji sebagai pekerja.
Akun prive dibuat untuk mencatat penggajian sekutu aktif dan pasif, tetapi belum masuk dalam pembagian dividen.
Sekutu dalam CV dibedakan menjadi dua, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif memiliki tanggung jawab dan bertindak mengurus perusahaan, sementara sekutu pasif hanya penyerta modal tanpa terlibat dalam pengurusan.
Baik sekutu aktif maupun pasif dapat melakukan penarikan dana dari perusahaan yang dicatat dalam akuntansi.
Prive atau penarikan dana oleh sekutu akan dibebankan pada aset perusahaan, dan tercatat sebagai bagian dari akuntansi perusahaan. Penarikan ini dilakukan oleh kedua sekutu, baik sekutu aktif maupun pasif.
Pembagian keuntungan kepada para investor merupakan bentuk prive karena mencakup keuangan perusahaan yang berasal dari hasil usaha periode tertentu. Prive melacak hal ini karena melibatkan pemilik atau investor perusahaan dan penguasaan atas keuangan perusahaan secara langsung.
Anggota Persekutuan yang Dapat Menggunakan Dana Perusahaan untuk Keperluan Pribadi
Dalam perusahaan berbentuk persekutuan, ada beberapa anggota yang memiliki hak untuk menarik dana perusahaan untuk kepentingan pribadi. Ini akan tercatat sebagai prive dalam rekening perusahaan.
Penarikan dana ini harus disepakati oleh semua anggota perusahaan dan ditentukan oleh peraturan perusahaan. Agar perusahaan tetap stabil secara finansial, hal ini harus dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh anggota perusahaan.
Setelah memahami definisi dan karakteristik dari prive, kita dapat memahami lebih dalam melalui contoh kasus yang dapat membantu memvisualisasikan penggunaan akun prive dalam perusahaan.
Boris baru saja memulai bisnis jual beli handphone bernama Boris Selular. Saat melaporkan keuangan pada akhir bulan, Boris mencatat transaksi selama satu bulan terakhir di Boris Selular. Ini adalah rinciannya:
Dari laporan keuangan tersebut, terlihat Boris menarik dana sebesar Rp 1.800.000 dari bisnisnya untuk keperluan pribadinya. Oleh karena itu, Boris Selular harus mencatat debit pada akun prive atau penarikan modal Boris, dan kredit tunai sebesar Rp 1.800.000.
(D) Prive Rp 1.800.000
(K) Kas Rp 1.800.000
Pada saat menutup buku keuangan pada akhir tahun, modal yang dimiliki Boris akan berkurang sebesar Rp 1.800.000 karena catatan penarikan tersebut.
Dengan demikian, pengurangan modal tidak akan mempengaruhi catatan keuangan Boris Selular, karena hanya mengurangi modal yang dimiliki oleh pemiliknya, yaitu Boris.
Anda bisa melakukan pencatatan penarikan prive lebih mudah jika menggunakan software akuntansi. Karena cukup menginput transaksi, maka jurnal prive nya otomatis terbuat.
Bukan cuma prive, Anda juga bisa melakukan pencatatan seperti pembayaran biaya operasional, pembelian bahan baku, dan pembayaran utang dengan menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Ini mempermudah Anda mengelola seluruh keuangan bisnis dengan lebih efisien dan terstruktur.
Software akuntansi juga mempermudah Anda mengetahui perkembangan keuangan bisnis. Anda bisa melihat laporan keuangan secara real-time dan melakukan analisis untuk mengetahui bagaimana bisnis Anda berjalan.
Menggunakan software akuntansi bisa menjadi solusi yang efektif untuk membantu Anda mencatat seluruh keuangan bisnis. Anda bisa memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan benar dan bisa dikontrol dengan mudah.
Pengelolaan yang baik sangat penting untuk menjaga kondisi perusahaan meskipun prive pada prinsipnya tidak mengurangi keuntungan perusahaan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola prive :
Siapkan sumber dana cadangan dari laba yang ditahan agar bisa menjadi backup jika sewaktu-waktu pemilik bisnis atau investor melakukan penarikan.
Berikan batasan jumlah prive untuk menghindari dampak yang signifikan pada kondisi perusahaan. Prive sebaiknya tidak lebih besar dari setengah modal awal yang dimiliki oleh pemilik atau investor.
Hindari masalah keuangan dalam perusahaan dengan membatasi nilai prive tidak lebih besar dari laba yang diterima.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi Cepat & Mudah
Hindari membuat bisnis menjadi tidak profesional dan lakukan prive hanya untuk hal-hal yang penting dan tidak berlebihan.
Lakukan evaluasi secara berkala untuk memantau kondisi keuangan perusahaan setelah prive dilakukan. Evaluasi ini penting untuk menjaga agar keuangan perusahaan tetap seimbang.
Pada dasarnya, Prive adalah hal yang wajar dan boleh dilakukan oleh pemilik bisnis maupun investor. Pastikan untuk melakukan prive sesuai dengan aturan agar tidak mempengaruhi proses bisnis.