Prime cost adalah istilah yang merujuk pada total biaya langsung yang terkait dengan pembuatan suatu produk, yaitu biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Dengan kata lain, biaya yang mencakup semua pengeluaran yang secara langsung dapat dihubungkan dengan produksi barang. Mari kita kenali lebih dalam apa yang dimaksud dengan prime cost pada artikel di bawah ini!
Secara garis besar pengertian prime cost adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sederhananya, prime cost adalah total biaya langsung yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi barang atau jasa.
Biaya utama atau prime Cost hanya mencakup biaya langsung, yaitu biaya bahan mentah dan tenaga kerja langsung. Tidak termasuk biaya tidak langsung seperti biaya utilitas, gaji manajer, biaya pengiriman, dan biaya administrasi.
Selain itu, biaya ini juga tidak menggambarkan total biaya produksi.Karena untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai total biaya produksi, kita perlu memperhitungkan biaya overhead manufaktur dan lainnya.
Baca Juga: Pengertian Biaya Overhead Serta Jenis dan Fungsinya
Prime cost memiliki beberapa fungsi penting dalam manajemen dan akuntansi biaya, terutama dalam industri manufaktur. Berikut adalah lima fungsi utama dari prime cost:
Ketiga jenis biaya ini merupakan komponen yang berbeda, dimana prime cost adalah total keseluruhan biaya langsung yang terkait dengan produksi.
Kemudian biaya konversi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, biasanya berkaitan dengan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
Sedangkan biaya periode atau period cost adalah biaya yang tidak memiliki hubungan langsung dengan produksi dan tidak termasuk dalam biaya barang yang dijual. Seperti biaya gaji, penjualan, keuangan dan lain sebagainya.
Biaya utama prime cost terdiri dari 2 komponen yakni biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, berikut penjelasanya:
Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan yang secara langsung digunakan dalam proses produksi suatu barang atau jasa..
Komponen kedua adalah biaya tenaga kerja langsung, yakni biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi suatu barang atau jasa.
Kedua komponen ini setidaknya memiiki karakteristik berikut: Berkaitan langsung dengan produk, dapat diukur dengan jelas dan memiliki pengaruh besar terhadap harga pokok produksi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prime cost:
Kekurangan pasokan bahan baku terjadi ketika bahan yang diperlukan untuk produksi tidak tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti gangguan rantai pasokan, bencana alam, atau peningkatan permintaan yang tidak diantisipasi.
Kekurangan ini dapat menyebabkan kenaikan harga bahan baku karena persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas. Akibatnya, biaya bahan baku langsung meningkat, yang kemudian menaikkan prime cost.
Faktor berikutnya adalah kenaikan harga bahan baku, hal ini apat disebabkan oleh berbagai faktor seperti meningkatnya biaya produksi dari pemasok, fluktuasi nilai tukar, atau meningkatnya permintaan global.
Kenaikan harga ini mempengaruhi langsung biaya bahan baku langsung yang digunakan dalam produksi. Karena bahan baku merupakan komponen utama dalam prime cost, kenaikan harga bahan baku akan menyebabkan peningkatan prime cost secara keseluruhan.
Kemudian jika perusahaan kekurangan tenaga kerja terampil. Hal ini dapat memaksa perusahaan untuk membayar lebih tinggi untuk menarik atau mempertahankan pekerja yang memenuhi syarat, atau untuk melatih tenaga kerja yang ada. Biaya tambahan ini akan meningkatkan biaya tenaga kerja langsung, yang merupakan bagian dari prime cost.
Selanjutnya adalah kenaikan pajak, terutama pajak yang dikenakan pada bahan baku atau komponen produksi lainnya, akan meningkatkan biaya langsung yang harus ditanggung oleh perusahaan.
Faktor kelima ada inflasi, yakni peningkatan umum dalam harga barang dan jasa dalam perekonomian. Inflasi menyebabkan kenaikan biaya bahan baku dan tenaga kerja, karena harga-harga secara umum naik.
Baca Juga: Apa itu Inflasi? Ini Arti, Penyebab, Dampak & Cara Ukurnya
Terakhir adalah peraturan pemerintah, seperti peraturan baru yang mengharuskan perusahaan untuk menambah fitur keselamatan pada produk atau menaikkan upah minimum, dapat langsung mempengaruhi prime cost.
Untuk menghitung prime cost, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
Prime Cost/ Biaya Utama: Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung
Ket:
Untuk menghitung biaya langsung, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua biaya yang berkaitan dengan bahan baku langsung yang digunakan dalam proses produksi. Ini termasuk biaya pembelian bahan mentah, bahan tambahan, dan semua komponen yang secara langsung masuk ke dalam produk jadi.
Kemudian, lanjutkan dengan mengidentifikasi biaya tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam produksi barang atau jasa. Ini termasuk gaji, upah, tunjangan, dan biaya lain yang terkait dengan pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Jika sudah jumlahkan seluruh total biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang dikeluarkan selama periode produksi tersebut.
Contohnya pada bahan baku, jika biaya kayu adalah Rp 5.000.000, biaya paku Rp 500.000, dan biaya lem serta bahan finishing Rp 1.000.000, maka total biaya bahan baku langsung adalah Rp 6.500.000, dan seterusnya.
Jika total biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja sudah diketahui, maka selanjutnya adalah menjumlahkan kedua jenis biaya tersebut dengan rumus yang ada, yakni:
Biaya Utama: Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung
Terakhir, menganalisis hasil perhitungan prime cost untuk berbagai tujuan, seperti penetapan harga produk, analisis margin keuntungan, atau evaluasi efisiensi produksi.
Perusahaan dapat menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan strategis mengenai harga jual, pengelolaan biaya, dan peningkatan efisiensi operasional.
Berikut beberapa contoh pehitungan biaya lansung pada beberapa bidang usaha:
Bakery XYZ adalah sebuah usaha kecil yang memproduksi roti tawar segar setiap hari. Untuk menghasilkan roti yang berkualitas, Bakery XYZ menggunakan bahan baku seperti tepung, gula, ragi, dan susu.
Berikut beberapa rincian biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung:
- Biaya Bahan Baku Langsung:
TOTAL: Rp 500.000 + Rp 100.000 + Rp 50.000 + Rp 200.000 = Rp 850.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung:
Maka, prime costnya adalah ...
Biaya Langsung = Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung = Rp 850.000 + Rp 1.200.000 = Rp 2.050.000
Contoh berikutnya adalah perhitungan biaya langsung PT Furniture ABC, perusahaan yang memproduksi furniture kayu, termasuk meja-meja berkualitas tinggi.
Dalam satu produksi meja kayu, merejka mengeluarkan biaya bahan baku dan tenaga kerja senilai:
- Biaya Bahan Baku Langsung:
TOTAL : Rp 5.000.000 + Rp 300.000 + Rp 200.000 + Rp 500.000 = Rp 6.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung:
TOTAL: Rp 2.000.000 + Rp 200.000 + Rp 500.000 = Rp 6.000.000
Maka, prime costnya adalah ...
Prime Cost = Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung = Rp 6.000.000 + Rp 6.000.000 = Rp 12.000.000
Sedangkan untuk perhitungan biaya langsung perusahaan jasa, bisa dicontohnya pada contoh kasus di bawah ini:
Sebuah salon kecantikan yang menawarkan berbagai layanan perawatan rambut. Salah satu layanan yang populer di salon ini adalah paket perawatan rambut lengkap, yang meliputi pencucian rambut, masker rambut, dan pemberian vitamin rambut. Untuk menyediakan layanan ini, Salon Glamour menghabiskan biaya sebagai berikut:
- Biaya Bahan Baku Langsung:
TOTAL = Rp 200.000 + Rp 150.000 + Rp 100.000 = Rp 450.000
- Dengan total tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.000.000
Maka, total prime cost adalah ...
Prime Cost = Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung = Rp 450.000 + Rp 1.000.000 = Rp 1.450.000
Menghitung biaya produksi kini menjadi lebih mudah dan akurat dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Dengan Beecloud, Anda dapat mengelola seluruh komponen biaya produksi, mulai dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, hingga biaya overhead, dan lainnya.
Dengan Beecloud Anda bisa menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual secara otomatis berdasarkan data yang diinput, sehingga meminimalkan risiko kesalahan perhitungan dan menghemat waktu.
Beecloud juga menyediakan laporan keuangan lengkap yang bisa diakses real-time dimana saja. Sehingga, memungkinkan Anda untuk memantau biaya produksi dan profitabilitas dengan lebih efektif. Klik banner di atas dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!