Logo Bee Web

Apa itu Point of Purchasing? Berikut Penjelasan dan Contohnya!

Point of purchasing adalah stratgi penjualan langsung dengan memanfaatkan titik-titik strategis di toko, dengan tujuan menarik perharian
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 4 November 2024

Point of purchasing adalah sebuah strategi penempatan produk di tempat-tempat strategis toko, dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk tersebut. Penempatan ini sering kali berada di area yang mudah terlihat atau sering dilewati oleh konsumen, seperti dekat kasir, di ujung lorong, atau pada tampilan khusus yang dibuat menarik.

Strategi ini umum diterapkan di berbagai jenis toko ritel, seperti supermarket, minimarket, hingga department store. Dengan harapan, konsumen akan lebih mudah tertarik dan terdorong untuk membeli produk yang ditempatkan di area strategis tersebut, meskipun awalnya mereka tidak berniat untuk membelinya.

Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Apa itu Point of Purchasing (POP)?

Point Of Purchasing

Strategi Point of Purchasing adalah pemasaran yang memanfaatkan lokasi strategis yang ada di dalam toko (Credit: Freepik.com)

Istilah point of purchasing disebut juga dengan P.O.P display, yakni sebuah strategi pemasaran yang bertujuan menempatkan produk di lokasi-lokasi strategis dalam toko untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong pembelian langsung.

Biasanya, P.O.P display ditempatkan di area yang mudah dilihat, seperti dekat kasir, ujung lorong, atau area promosi khusus. Tampilan ini sering kali dirancang secara menarik dengan warna mencolok, pencahayaan yang tepat, dan desain kreatif agar produk terlihat lebih menonjol dibanding produk lain di sekitarnya.

Menurut Shimp dalam Gregorius Chandra dan Dedi Adriana (2008), point of purchasing adalah elemen promosi seperti pajangan, poster, petunjuk,dan lainnya dalam toko yang sengaja dirancang untuk mempengaruhi pilihan pelanggan dalam momen pembelian.

Dalam penelitian Point of Purchase Advertising Institute (POPAI) dan Grocery Marketing Association (GMA) dalam Theresia Putri dan Agus Putranto, menjelaskan jika 75% keputusan pembelian yang dilakukan di dalam toko adalah keputusan yang tidak terencana.

Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh tampilan produk yang menarik dan strategis dalam mendorong pembelian impulsif. Dengan menggunakan POP display yang efektif, produk bisa tampil lebih mencolok dan menarik perhatian konsumen, membuat mereka lebih mudah terdorong untuk membeli meskipun awalnya tidak ada niatan untuk itu.

Perbedaan POP dengan Promosi Lainnya

Point of purchasing (POP) memiliki pendekatan unik dalam berkomunikasi dengan konsumen dibandingkan dengan metode promosi tradisional. POP berfokus pada pengemasan produk dalam bentuk display yang menarik dan eksklusif di area strategis toko.

Elemen-elemen visual seperti tanda, papan tulisan, atau gambar digunakan untuk memberikan informasi tentang manfaat, keunggulan, dan lokasi produk di dalam toko. Produk juga ditata secara rapi dan bersih berdasarkan jenisnya, sehingga menciptakan pengalaman belanja yang lebih terarah dan memudahkan konsumen menemukan produk yang diinginkan.

Sebaliknya, metode promosi lainnya, seperti diskon, kupon, dan sampel produk, lebih sering difokuskan pada insentif langsung atau penawaran khusus di luar konteks visual dalam toko. Promosi ini biasanya menarik konsumen dengan janji hadiah atau diskon, tetapi tidak selalu menghadirkan daya tarik visual di tempat pembelian.

Namun, jika kedua strategi ini digabungkan, hasilnya dapat menjadi sangat efektif dalam meningkatkan penjualan dan menarik perhatian konsumen secara lebih maksimal. Kombinasi ini tidak hanya memberikan informasi yang jelas dan menarik, tetapi juga menciptakan urgensi bagi konsumen untuk memanfaatkan penawaran sebelum berakhir.

Fungsi Point of Purchase

Mengutip dari jurnal artikel berjudul Efektivitas Point of Purchase dalam Meningkatkan Impulse Buying Pada Peritel di Surabaya (2013) karya Melisa Cancerina Sanyogo, ada 4 fungsi utama point of purchasing dalam bisnis ritel, diantaranya adalah:

1. Memberi Informasi (Informing)

Fungsi pertama adalah sebagai media untuk memberikan informasi yang jelas tentang produk kepada konsumen. Dengan menampilkan manfaat, spesifikasi, dan keunggulan produk melalui elemen visual seperti papan iklan, tanda, atau brosur,.

POP ini membantu konsumen memahami lebih baik tentang apa yang mereka lihat. Informasi yang disajikan secara menarik dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2. Mengingatkan (Reminder)

Fungsi kedua sebagai pengingat, lebih tepatnya untuk mengingatkan konsumen tentang produk yang mungkin telah mereka pertimbangkan sebelumnya.

Dengan menempatkan produk di lokasi strategis dan menggunakan elemen yang mencolok, POP berperan sebagai pengingat bagi konsumen yang mungkin sudah memiliki niat untuk membeli tetapi belum melakukannya.

3. Mendorong (Encouraging)

Selain itu, POP juga berfungsi sebagai pendorong konsumen agar melakukan pembelian impulsif. Dengan menggunakan desain yang menarik dan penawaran menarik, seperti diskon atau bundling.

Sebab, POP ini mampu memicu konsumen untuk segera membeli produk, bahkan jika mereka tidak memiliki rencana sebelumnya untuk melakukannya. Daya tarik visual dan promosi yang tepat dapat menciptakan urgensi bagi konsumen.

4. Merchandising

Terakhir, dalam konteks merchandising, POP membantu dalam penataan produk secara rapi dan menarik, sehingga memudahkan konsumen untuk melihat dan memilih produk yang mereka inginkan.

Penataan yang baik dan strategis tidak hanya meningkatkan estetika toko tetapi juga dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, karena konsumen cenderung lebih tertarik pada produk yang ditampilkan dengan cara yang menarik.

Baca Juga: Mengenal Istilah Merchandise pada Bisnis dan Keuntungannya

Jenis Jenis Point of Purchase

Secara umum, menggunakan point of purchase digunakan berdasarkan durasinya. Mengutip dari laman sipadu.isi-ska.ac.id, ada 3 jenis point of purchase berdasarkan durasinya, diantaranya:

1. Temporary Displays

Temporary Displays

Contoh Temporary Displays (Credit: threepd.co.uk)

Temporary displays adalah jenis display yang dirancang untuk bertahan dalam jangka waktu singkat, biasanya tidak lebih dari dua bulan. Display ini sering digunakan untuk mendukung promosi temporer, seperti diskon akhir tahun atau produk musiman.

Karena sifatnya yang sementara, temporary displays biasanya dibuat dari bahan yang lebih murah dan memiliki desain yang tidak terlalu rumit. Tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian konsumen dengan penawaran khusus dalam periode promosi tertentu.

2. Semi-Permanent Displays

Semi Permanent Displays

Contoh Semi-Permanent Displays (Credit: instoredesigndisplay.com)

Semi-permanent displays, yang juga dikenal sebagai off-shelf display atau secondary display, memiliki masa pakai yang lebih lama dibandingkan dengan temporary displays, yaitu bisa bertahan dari beberapa bulan hingga satu tahun.

Jenis display ini menggunakan bahan yang lebih baik dan desain yang lebih menarik, sehingga dapat menarik perhatian konsumen secara lebih efektif. Semi-permanent displays sering digunakan untuk menampilkan produk yang diharapkan akan dijual dalam jangka waktu yang lebih panjang, tetapi tetap memerlukan penyegaran dan pembaruan secara berkala.

3. Permanent Displays

Permanent Displays

Contoh Permanent Displays (Credit: Pixels.com)

Terakhir ada permanent displays, yakni jenis display yang dirancang untuk bertahan hingga beberapa tahun. Meskipun memiliki daya tahan yang lebih lama, jenis display ini lebih jarang digunakan oleh brand-brand besar, karena perusahaan-perusahaan tersebut seringkali mengadakan promosi dengan jangka waktu yang relatif singkat.

Permanent displays biasanya lebih kokoh dan dirancang untuk memberikan kesan yang kuat terhadap merek, tetapi penggunaannya harus dipertimbangkan dengan matang agar tetap relevan dengan penawaran produk dan tren pasar yang selalu berubah.

Point of Purchase Berdasarkan Bentuknya

Pop Adalah Singkatan Dari

POP adalah singkatan dari Point of Purchasing (Credit; Freepik.com)

Selain dari durasinya, POP juga bisa dibedakan berdasarkan bentuknya, berikut diantaranya:

  • Shelf Talker: Papan promosi yang dipasang dekat rak produk yang diiklankan. Contohnya meliputi shelf strip, shelf blades, atau shelf divider. Berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada konsumen tentang produk yang ada di rak, menarik perhatian mereka untuk membeli produk tersebut.
  • Hanging Mobile/Hanging Banner: Display ini terbuat dari plastik atau karton dan dipasang pada plafon toko. Biasanya dapat berputar jika tertiup angin, sehingga menciptakan efek menarik.
  • Flag Chain: Rangkaian bendera kecil yang dipajang di toko. Bendera ini biasanya menampilkan brand atau iklan produk tertentu yang sedang dipromosikan.
  • Standing Display: Biasanya berisi gambar yang cukup provokatif untuk menarik minat pembeli, seperti gambar model berpakaian trendy. Display ini berfungsi untuk menonjolkan produk dan menarik perhatian konsumen yang melintas.
  • Tinplate: Berfungsi sebagai alat promosi yang menarik perhatian konsumen sejak mereka memasuki toko, seringkali menampilkan informasi penting tentang produk atau penawaran khusus.
  • Floor Graphics Sticker: Dapat digunakan untuk mengarahkan konsumen atau menampilkan informasi produk dengan cara yang kreatif dan menarik perhatian.
  • Tent Card: Biasanya diletakkan di atas meja atau di area strategis lainnya, memberikan informasi tentang produk atau penawaran khusus secara jelas dan mudah dibaca.
  • Tripod Banner: Tripod banner digunakan untuk memajang banner promosi yang dapat disesuaikan dengan ukuran yang dibutuhkan. C
  • Human Standee: Human standee adalah media promosi berupa display yang menampilkan gambar sosok orang, seringkali brand ambassador atau bintang iklan.

Faktor Pendukung Suksesnya POP

Secara garis besar, terdapat dua faktor yang menjadi pendukung suksesnya penerapan strategi point of purchase, yakni diskon dan suasana toko (atmosphere store), berikut penjelasannya:

#Diskon (Discount)

Faktor pendukung sukses atau tidaknya penerapan P.O.P display adalah diskon. Menurut Kotler dan Amstrong (2015), diskon adalah pengurangan harga yang diberikan kepada konsumen untuk pembayaran cepat atas promosi yang dilakukan oleh pemilik bisnis.

Kenapa diskon ini bisa menjadi faktor pendukung suksesnya penerapan strategi POP? Sebab, ketika konsumen melihat label diskon yang jelas pada P.O.P display, mereka cenderung lebih tertarik untuk menjelajahi produk tersebut dan mempertimbangkan untuk membelinya.

Baca Juga: 7 Cara Menentukan Harga Diskon dan Cara Menghitungnya

#Suasana Toko (Store Atmosphere)

Faktor kedua adalah suasana toko. Dimana, strategi point of purchase adalah jenis strategi pemasaran yang memanfaatkan lokasi strategis bisnis, maka suasana di dalamnya juga akan sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya strategi POP ini.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan suasana toko yang dapat menimbulkan impulse buying menurut Utami (2010), diantaranya yakni:

  • Komunikasi Visual: Gunakan grafik, papan tanda, dan efek panggung untuk menarik perhatian konsumen. Informasi yang jelas dan menarik tentang produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
  • Pencahayaan: Terapkan pencahayaan yang baik untuk memberikan sorotan pada produk. Pencahayaan yang tepat membuat barang lebih menarik dan dapat meningkatkan mood belanja konsumen.
  • Warna: Pilih warna yang kreatif dan sesuai untuk menciptakan suasana hati positif. Warna hangat seperti merah dan kuning dapat menarik perhatian, sedangkan warna dingin seperti biru memberikan kesan tenang.
  • Musik dan Aroma: Gunakan musik yang menyenangkan untuk menciptakan atmosfer nyaman dan meningkatkan kenyamanan belanja. Aroma yang menyenangkan juga dapat membangkitkan kenangan positif, berkontribusi pada keputusan pembelian.

Contoh POP yang Kreatif dan Efektif

Berikut beberapa 7 contoh gambar point of purchase berdasarkan bentuknya:

#Shelf Talker

Contoh Pop Shelf Talker

Contoh Pop Shelf Talker (Credit: Freepik.com)

#Hanging Mobile/Hanging Banner

Hanging Banner

Contoh POP Hanging Banner (Credit: Freepik.com)

#Flag Chain

Flag Chain

Contoh Point of Purchasing Flag Chain (Credit: Freepik.com)

#Standing Display

Cara Menentukan Harga Diskon

Contoh Gambar Point of Purchase Standing Display (Credit: Freepik.com)

#Tent Card

Tent Card

Contoh Tent Card (Credit: Primagraphia.co.id)

#Tripod Banner

Tripod Banner

Tripod Banner (Credit: Tokopedia)

#Human Standee

Human Standee

Contoh POP Human Standee (Credit: Pinterenst.com)

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan POP

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan POP:

#Kelebihan

  • Dirancang untuk menarik perhatian konsumen secara visual, membantu produk menonjol di antara barang lainnya di toko.
  • POP dapat mendorong pembelian impulsif, meningkatkan penjualan tanpa perencanaan sebelumnya dari konsumen.
  • Membantu konsumen membuat keputusan pembelian yang lebih cepat.
  • POP yang efektif dapat meningkatkan kesadaran merek, terutama jika menampilkan logo atau branding yang konsisten.
  • Desain kreatif dan interaktif dalam POP dapat menciptakan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan bagi konsumen.

#Kekurangan

  • Meskipun POP bisa efektif, biaya untuk desain dan pemasangan bisa menjadi tinggi.
  • Di toko dengan ruang terbatas, penempatan POP bisa menjadi tantangan, dan kadang-kadang dapat mengganggu jalur pelanggan.
  • Display POP yang terbuat dari bahan tidak tahan lama bisa cepat rusak atau terlihat tidak menarik seiring waktu, yang dapat mengurangi efektivitasnya.
  • Jika tidak ditempatkan dengan strategis, dampaknya bisa kurang efektif.
  • Jika terlalu banyak POP digunakan dalam satu area, bisa menyebabkan kebisingan visual yang membingungkan konsumen

Tips Membuat POP yang Efektif

Untuk menciptakan Point of Purchasing (POP) yang efektif, penting untuk fokus pada desain yang menarik dan informatif, serta penempatan strategis di area yang mudah terlihat oleh konsumen. Pastikan untuk menggunakan warna cerah, gambar yang menarik, dan informasi jelas tentang manfaat produk yang dipromosikan.

Selain itu, memanfaatkan aplikasi pembukuan keuangan seperti Beecloud dapat membantu dalam mengontrol dan memantau anggaran promosi secara lebih efektif.

Pakai Beecloud, Susun Anggaran Bulanan Satu Periode Otomatis Sikron Pembukuan

Dengan fitur pembukuannya, bisnis Anda dapat lebih optimal dalam memastikan pengeluaran untuk pembuatan dan pemasangan POP tetap dalam batas yang telah ditentukan, sehingga membantu mencapai tujuan pemasaran tanpa melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

Mau? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Terkait

Contoh Digital Marketing: Tingkatkan Penjualan di Era Digital
Dalam era digital yang semakin maju seperti sekarang, tidak dapat dipungkiri bahwa pemasaran digital atau digital marketing telah menjadi elemen
Baca Juga
Pengertian Positioning Adalah: Jenis, Manfaat dan Strateginya
Brand positioning adalah kunci penting dalam membangun citra dan reputasi perusahaan. Dengan brand positioning yang tepat, sebuah merek atau produk
Baca Juga
Niche Market Adalah Pasar Kecil, Begini Cara Menentukannya
Niche marketing atau niche market adalah istilah yang juga sering disebut dengan pasar, ini bisa menjadi salah satu strategi kunci
Baca Juga
Apa itu Konversi dan Bagaimana Cara Mengoptimalkan Data Konversi?
Tidak sedikit dari beberapa orang yang ingin tahu tentang apa itu konversi. Pada dasarnya, konversi adalah salah satu jenis istilah
Baca Juga
Mengenal Social Media Marketing: Jenis, Contoh, dan Strateginya
Social media marketing adalah teknik pemasaran melalui media sosial merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun brand awareness, meningkatkan penjualan,
Baca Juga
Brand Ambassador: Peran dan Manfaat Bagi Bisnis
Brand ambassador atau dikenal duta merek merupakan salah satu orang yang bertugas untuk mempromosikan sebuah produk. Kehadiran duta merek ini
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Contoh Laporan Kegiatan Usaha dan Cara Membuatnya
Laporan kegiatan usaha menjadi salah satu landasan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja. Melalui laporan ini, perusahaan dapat menggambarkan pencapaian, tantangan, dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu