Istilah perusahaan dagang pasti tidak asing lagi bagi pebisnis, dimana istilah ini kerap disebut berdampingan dengan perusahaan jasa, manufaktur, kontraktor dan lainnya. Lantas apa yang dimaksud dengan usaha dagang?
Secara sederhana perusahaan dagang adalah sebuah usaha yang fokus pada aktivitas pembelian dan penjualan barang, dimana keuntungan dari bisnis ini diambil dari selisih antara harga jual dan harga pokok penjualan. Untuk penjelasan lengkapnya simak informasi selengkapnya pada artikel di bawah ini:
Secara pengertian, perusahaan dagang adalah entitas bisnis yang berfokus pada kegiatan jual-beli barang. Adapun kegiatan utama perusahaan dagang adalah kegiatan jual beli, distribusi, pemasaran, dan penjualan produk atau layanan kepada konsumen atau bisnis lainnya.
Jenis perusahaan ini juga bervariasi, mulai dari usaha kecil hingga korporasi besar yang beroperasi secara global. Selain itu, usaha ini juga peran vital dalam mendukung ekonomi dengan menjadi penghubung antara produsen dan konsumen, memfasilitasi aliran barang dan jasa di pasar.
Berikut ini penjelasan pengertian perusahaan dagang menurut para ahli:
Menurut Bahri (2016) Pengertian perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli barang tanpa merubah bentuk dari barang itu sendiri, dimana perusahaan membeli barang kemudian dijual kembali dalam bentuk yang sama tanpa proses pengolahan lebih dahulu.
Kemudian pengertian perusahaan dagang menurut Soemarso adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengelolaan lagi, seperti toko kelontong dan toko serba ada.
Sedangkan menurut sujarweni, perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan pembelian barang lalu dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Dari ketiga ahli ini dapat disimpulkan jika, usaha dagang adalah sebuah usaha yang kegiatannya melakukan pembelian barang kemudian dijual kembali tanpa melakukan pengelolaan ulang dengan harga yang lebih tinggi, seperti toko kelontong, ritel dan sejenisnya.
Kegiatan usaha dagang memiliki karakteristik khusus yang membedakan dengan jenis perusahaan lainnya, yakni:
Baca Juga: 7 Karakteristik Perusahaan Dagang dan Perbedaannya
Berikut ini tabel perbedaan perusahaan dagang dan jasa:
Berikut ini beberapa jenis perusahaan dagang dan contohnya:
Jenis usaha dagang pertama adalah berdasarkan produk yang ditawarkan, dalam hal ini dikelompokkan lagi menjadi 2 jenis, yakni:
Pertama adalah usaha dagang barang produksi, yakni jenis usaha dagang yang memperdagangkan produk bahan baku sebagai produk utama mereka. Contohnya, usaha dagang kayu gelondongan, karet mentah dan lain sebagainya.
Berikutnya adalah perusahaan dagang barang jadi, dimana usaha ini fokus menawarkan produk jadi yang sudah siap digunakan secara langsung oleh konsumen tanpa perlu pemrosesan ulang. Contohnya, baju, tas, tv dan sejenisnya.
Jenis perusahaan kedua adalah berdasarkan konsumen yang terlibat, jenis perusahaan ini dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni:
Wholesaler adalah perusahaan yang secara langsung melakukan pembelian produk dari pabrik dalam jumlah besar kemudian dijual dan jumlah yang besar pula. Contohnya usaha grosir.
Kemudian Middleman adalah perusahaan yang melakukan pembelian dalam jumlah besar kemudian menjual kembali barang ke pengecer dalam jumlah yang lebih kecil, namun bukan dalam bentuk satuan.
Terakhir adalah retailer, yakni usaha dagang yang membeli produk dalam jumlah yang besar maupun sedang kemudian menjual kembali ke konsumen secara langsung dalam jumlah yang lebih kecil. Seperti toko kelontong, minimarket dan sejenisnya.
Mengutip dalam Modul Praktikum Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang yang diakses dari repository.bsi.ac.id, ada 13 tahapan, yakni:
Secara garis besar, laporan keuangan usaha dagang terdiri dari 4 jenis, yakni:
Jenis laporan pertama usaha dagang adalah laporan laporan laba rugi, laporan ini merupakan rangkungkuman informasi yang terdiri dari pendapatan, beban, laba dan rugi bisnis dalam satu periode.
Kemudian laporan arus kas, yakni catatan informasi yang menyajikan informasi menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode akuntansi.
Berikutnya ada laporan neraca, adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan bisnis yang mencakup aktiva, kewajiban dan ekuitas bisnis pada periode akuntansi.
Terakhir adalah laporan perubahan modal, yakni catatan yang menyajikan informasi mengenai perubahan mdal karena adanya penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi bisnis.
Baca Juga: 6 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Dagang dan Contohnya
Mencatat dan mengelola keuangan bisnis menjadi lebih mudah dan efisien dengan memanfaatkan software akuntansi Beeaccounting. Dengan tawaran lifetime, Beeaccounting memberikan solusi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi pemilik bisnis.
Software ini tidak hanya menyederhanakan proses pencatatan transaksi harian, tetapi juga memberikan kemudahan dalam menyusun laporan keuangan yang akurat.
Dengan antarmuka yang user-friendly, bahkan bagi pengguna yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang mendalam sekalipun, Beeaccounting memungkinkan aksesibilitas dan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi finansial bisnis. Klik banner di bawah untuk informasi selengkapnya!