Periode akuntansi adalah fondasi penting dalam domain keuangan, yang memungkinkan perusahaan untuk merinci dan merekam transaksi mereka dalam jangka waktu tertentu.
Periode ini tidak hanya memungkinkan perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka, tetapi juga memenuhi persyaratan pelaporan keuangan yang ketat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu konsep periode akuntansi, berapa lama periodenya, serta jenis dan penjelasannya lengkap.
Accounting period atau periode akuntansi adalah jangka waktu yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Di Indonesia, rentang waktu yang umum digunakan dalam periode akuntansi meliputi bulanan, triwulan (per 3 bulan), semesteran (per 6 bulan), dan tahunan.
Selain sebagai rujukan dalam membuat laporan keuangan, periode ini juga bisa dijadikan sebagai rujukan dalam melakukan likuidasi. Yaitu menutup perusahaan, menjual aset, melunasi kewajiban, dan mengembalikan sisa uang kas kepada pemilik.
Jika perusahan tidak menerapkan periode dalam perhitungan keuangan dan likuiditas mereka maka akan sangat berpotensi mengganggu urusan operasional bisnis lainnya, terutama jika menggunakan cara manual.
Oleh karena itu, perusahaan membagi waktu menjadi segmen yang lebih kecil dan menyusun laporan keuangan untuk periode tertentu, yang kemudian digunakan untuk menggambarkan perkembangan perusahaan.
Laporan keuangan pada periode akuntansi ini sangat penting untuk evaluasi kinerja, perencanaan anggaran, pengambilan kebijakan di masa mendatang dan masih banyak hal lainnya.
Melalui konsep periode akuntansi, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang akurat tentang kinerja mereka ketika melakukan likuidasi dan juga memfasilitasi perencanaan strategis yang efektif.
Baca Juga: Cara Menghitung Rasio Likuiditas, Pengertian dan Manfaatnya
Periode akuntansi memiliki beberapa peran penting bagi bisnis, antara lain:
Dari segi penggunaan periode dikelompokan menjadi 7 jenis, yakni:
Periode akuntansi yang dikenal juga sebagai "calendar year" berlangsung dari 1 Januari hingga 31 Desember. Ini memungkinkan bisnis untuk memulai pencatatan mereka pada awal tahun dan melanjutkannya sepanjang tahun.
Keuntungan dari periode akuntansi ini adalah tanggal akhir yang konsisten, yang memudahkan perbandingan laporan untuk tujuan analisis. Dimana pelaku bisnis bisa membandingkan kinerja dari tahun ini dan tahun sebelumnya.
Jenis bisnis yang umumnya mengadopsi periode akuntansi tahun kalender meliputi pemilik tunggal, kemitraan, perusahaan dengan tanggung jawab terbatas, dan perusahaan jasa pribadi.
Berikutnya adalah periode akuntansi tahun fiskal mencakup 52 atau 53 minggu dan biasanya dimulai pada awal kuartal keuangan, seperti Januari atau April. Ini bermanfaat bagi perusahaan yang ingin mengevaluasi kinerja keuangan mereka setelah tanggal tertentu.
Dalam penerapannya perusahaan dapat memilih periode yang ingin mereka pertimbangkan dalam tahun fiskal. Dimana dengan periode ini maka akan memberi waktu untuk merencanakan strategi pengumpulan data keuangan.
Entitas yang sering menggunakan periode ini meliputi firma akuntansi, bisnis musiman, dan perusahaan yang menghasilkan pendapatan dari acara yang terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
Baca Juga: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contoh Kebijakan Fiskal
Jenis ketiga ada periode tahun kalender 4-4-5 membagi tahun menjadi empat kuartal, masing-masing berlangsung selama 13 minggu. Sistem ini memiliki dua bulan berdurasi empat minggu dan satu bulan berdurasi lima minggu dalam setiap kuartal, dengan siklus ini diulang empat kali dalam setahun.
Sebagai contoh, jika sebuah bisnis memulai tahunnya pada tanggal 1 Januari, kuartal kedua dimulai pada tanggal 1 April, kuartal ketiga pada tanggal 1 Juli, dan kuartal keempat pada tanggal 1 Oktober.
Keuntungan metode ini terletak pada pengukuran minggu bukan tanggal, sehingga setiap periode dimulai pada hari yang sama dalam seminggu. Keseragaman ini memudahkan perbandingan tahun demi tahun. Perusahaan ritel dan industri manufaktur sering mengadopsi tahun kalender 4-4-5.
Kemudian ada periode pembukuan kuartal kalender berlangsung selama tiga bulan dan biasanya dimulai pada awal kuartal keuangan. Oleh karena itu, periode ini sering dimulai pada tanggal 1 Januari, 1 April, 1 Juli, dan 1 Oktober.
Karena durasinya yang lebih pendek, bisnis yang menggunakan periode ini dapat menghasilkan laporan lebih dari sekali dalam setahun. Dimana dengan banyaknya laporan yang dihasilkan maka semakin banyak pula data untuk dianalisis.
Selain itu, mereka juga dapat memilih jadwal periode akuntansi mereka saat ingin menganalisis kinerja keuangan, yang mungkin berdasarkan acara-acara tertentu.
Berikutnya adalah periode pembukuan atau akuntansi kuartal fiskal berlangsung selama 13 minggu. Dan tahun fiskal perusahaan menentukan kapan kuartal tersebut berlangsung. Ini berarti sebuah bisnis dapat memilih 13 minggu di mana mereka ingin mengevaluasi dan menjadwalkan kinerja keuangan mereka.
Profesional akuntansi sering mengukur kuartal fiskal dengan memutuskan kapan hari awal yang mereka pilih. Sebagai contoh, jika departemen akuntansi sebuah perusahaan ingin mengevaluasi posisi keuangan mereka setelah musim pajak.
Contohnya, periode yang dipilih pada tanggal 30 April dan melanjutkan proses akuntansi mereka selama 13 minggu hingga tanggal 30 Juli, dan kuartal kedua dimulai pada tanggal 31 Juli.
Periode akuntansi yang berlangsung selama satu bulan kalender mencakup empat atau lima minggu dan dimulai pada tanggal 1 bulan ditentukan. Sebagai contoh, ini berarti sebuah bisnis dapat menganalisis data dari periode keuangan yang berlangsung dari 1 Agustus hingga 31 Agustus.
Periode akuntansi bulan kalender bermanfaat bagi bisnis yang ingin menghasilkan laporan keuangan dengan cepa. Cara yang digunakan adalah dengan menganalisis sebagian kecil data pada satu waktu. Periode ini memberikan gambaran waktu nyata tentang kesehatan keuangan, termasuk kas, aset, persediaan, pendapatan, dan pesanan.
Periode akuntansi bulan fiskal dapat berlangsung selama empat atau lima minggu dalam tahun fiskal perusahaan. Karena perusahaan dapat menjadwalkan periode akuntansi bulan fiskal mereka, mereka tidak harus memulai pada hari pertama bulan.
Untuk menentukan periode akuntansi bulan fiskal, perusahaan dapat memulai pada tanggal tertentu dan melakukan praktik akuntansi selama empat atau lima minggu setelah tanggal tersebut.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin ingin mengumpulkan data keuangan selama satu bulan fiskal yang mencakup dua bulan kalender. Untuk mencapai ini, perusahaan dapat menjadwalkan periode akuntansi selama lima minggu mulai dari tanggal 10 Oktober, yang berakhir pada tanggal 14 November.
Periode akuntansi yang efisien dan akurat adalah kunci kesuksesan dalam mengelola keuangan bisnis Anda. Dengan Software Akuntansi Online Beecloud, Anda dapat membuat laporan akuntansi real-time dengan mudah, memungkinkan Anda untuk selalu berada di atas perkembangan keuangan perusahaan Anda.
Tak perlu menunggu akhir bulan atau bahkan akhir tahun untuk mengetahui bagaimana kinerja bisnis Anda. Dengan Beecloud, Anda dapat mengakses informasi yang Anda butuhkan kapan saja, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat waktu dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Klik banner di bawah ini untuk dapatkan akses gratis trial khusus pengguna pertama!
Sekian informasi tentang periode akuntansi, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.