🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Perencanaan Produksi Massal, Tahapan dan Contohnya

Perencanaan produksi massal adalah strategi perusahaan perencanaan secara strategis sebelum memulai tahap produksi dalam jumlah besar.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 11 December 2023

Perencanaan produksi massal adalah salah satu landasan strategis bagi keberhasilan suatu industri dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang pesat. Dimana dengan perencanaan yang matang pebisnis bisa meningkatkan tahapan produksi secara lebih efisien.

Tidak hanya itu saja, dengan perencanaan produksi perusahaan juga dapat memastikan ketersediaan produk dalam jumlah besar tanpa mengorbankan kualitas. Kenali lebih dalam apa itu perencanaan produksi massal dalam artikel di bawah ini:

Pengertian Perencanaan Produksi Massal

Perencanaan Produksi Massal Adalah

Ilustrasi proses produksi massal (Credit: pexels.com)

Perencanaan produksi massal adalah suatu strategi perusahaan dalam melakukan perencanaan secara strategis sebelum memulai tahap produksi dalam jumlah besar.

Dengan tujuan untuk menentukan parameter-produk, seperti jumlah produksi, warna, dan bentuk, sehingga proses produksi dapat berlangsung tanpa hambatan atau masalah yang dapat menghambat kelancaran operasional.

Tidak hanya itu saja, melalui perencanaan secara berkesinambungan, perusahaan juga dapat meminimalisir kesalahan dan hambatan pada proses produksi. Sehingga dapat meningkatkan keuntungan dengan biaya yang seminimal mungkin.

Selain itu, perencanaan produksi massal juga diarahkan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, serta memastikan ketersediaan perlengkapan dan inventaris publik.

Dengan merencanakan produksi secara efisien, perusahaan dapat mengurangi perubahan tenaga kerja dan menekan nilai produksi seminimal mungkin, menciptakan lingkungan operasional yang lebih stabil dan menguntungkan.

Manfaat Perencanaan Produksi Massal

Berikut adalah beberapa manfaat perencanaan produksi massal bagi perusahaan:

  • Efisiensi Operasional: Perencanaan produksi massal memastikan kelancaran dan efisiensi proses produksi, mencegah hambatan yang dapat mengganggu operasional perusahaan.
  • Pengendalian Biaya: Dengan merinci setiap tahap produksi, perusahaan dapat mengelola sumber daya secara efektif, mengurangi pemborosan, dan mengoptimalkan penggunaan bahan baku serta tenaga kerja.
  • Peningkatan Kualitas Produk: Perencanaan yang baik membantu menetapkan standar kualitas, mengurangi cacat produk, dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi atau melampaui harapan pelanggan.
  • Penyesuaian dengan Permintaan Pasar: Menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar melalui perencanaan membantu menghindari kelebihan stok atau kekurangan persediaan, mengoptimalkan ketersediaan produk sesuai kebutuhan pasar.
  • Peningkatan Pelayanan Pelanggan: Produksi yang terencana dengan baik meningkatkan ketersediaan produk secara konsisten, memastikan pengiriman tepat waktu, dan akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan serta citra perusahaan.

Aspek-Aspek Perencanaan Produksi

Ada beberapa aspek yang perlu diperharikan dalam melakukan produksi massal, salah satunya adalah fasilitas produksi yang memadai (Credit: Freepik.com)

Aspek utama dalam perencanaan produksi massal adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas menentukan produksi yang diperlukan dan alokasi sumber daya. Keputusan tepat mencegah undercapacity atau overcapacity, meningkatkan efisiensi operasional.

2. Perencanaan Persediaan

Manajemen bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk menjaga tingkat persediaan yang optimal. Detail kebutuhan persediaan meminimalkan risiko kelangkaan atau overstock.

3. Perencanaan Proses Produksi

Desain alur kerja dan proses produksi untuk efisiensi dan kualitas produk. Koordinasi yang baik dan standar kualitas membantu optimalisasi sumber daya.

4. Perencanaan Jadwal Produksi

Penjadwalan produksi menentukan urutan dan waktu kegiatan. Efektif untuk menghindari keterlambatan, merespons perubahan permintaan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

5. Manajemen Kualitas

Penetapan standar kualitas dan kontrol selama produksi. Standar tinggi menjaga kualitas produk dan identifikasi dini masalah untuk tindakan korektif.

Langkah Langkah Perencanaan Produksi Massal

Berikut tahapan perencanaan produksi massal secara umum:

1. Mempersiapkan Rencana Produksi

Tahap pertama dalam perencanaan produksi massal adalah mempersiapkan rencana produksi yang komprehensif.

Perusahaan harus mengidentifikasi dengan jelas tujuan produksi massal dan menetapkan target kuantitas produksi yang sesuai dengan permintaan pasar.

Kemudian lakukan evaluasi kapasitas produksi dan ketersediaan sumber daya, termasuk mesin, tenaga kerja, dan bahan baku, menjadi kunci dalam menentukan skala produksi yang dapat dijalankan.

Selain itu, pada tahap ini, perusahaan juga harus menetapkan standar kualitas yang harus dicapai selama proses produksi.

Baca Juga: Perencanaan Produksi: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Tahapannya

2. Merencanakan Produksi dan Pengadaan Bahan Baku

Setelah rencana produksi disusun, tahap berikutnya melibatkan perencanaan produksi dan pengadaan bahan baku. Perusahaan perlu menentukan jenis dan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk memenuhi target produksi yang telah ditetapkan.

Identifikasi pemasok bahan baku yang dapat memberikan kualitas yang diinginkan dan pastikan ketersediaan bahan secara tepat waktu. Estimasi biaya produksi dan pembelian bahan baku juga menjadi fokus pada tahap ini untuk memastikan kelancaran proses produksi.

3. Menyusun Jadwal Produksi

Jadwal produksi merupakan landasan operasional bagi perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan merencanakan jadwal produksi berdasarkan kapasitas dan ketersediaan sumber daya.

Detail jadwal produksi melibatkan penentuan urutan produksi untuk setiap jenis produk, serta perhitungan waktu produksi yang dibutuhkan untuk setiap tahap proses.

Dengan harapan dapat menciptakan jadwal yang dapat dijalankan dengan efisien untuk memastikan kelancaran produksi massal.

4. Menyampaikan Jadwal Produksi ke Pemesan

Selanjutnya adalah komunikasi yang efektif dengan pemesan atau pelanggan, hal ini merupakan salah satu kunci sukses dalam perencanaan produksi massal.

Setelah jadwal produksi disusun, perusahaan perlu menyampaikannya kepada pemesan agar mereka dapat mempersiapkan kebutuhan mereka.

Komunikasi yang jelas juga melibatkan memberi tahu pemesan mengenai perubahan atau keterlambatan yang mungkin terjadi, sehingga semua pihak terlibat dapat beradaptasi secara proaktif.

5. Menyusun Jadwal Proses Operasi Produk Untuk Tiap Unit

Tahap terakhir melibatkan penyusunan jadwal proses operasi produk untuk setiap unit yang akan diproduksi. Rinciannya mencakup jadwal operasional yang terperinci.

Kemudian langkah-langkah operasional yang diperlukan, dan identifikasi titik pengawasan kualitas selama proses produksi.

Tujuan utama adalah memastikan setiap unit produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan menjalani proses produksi dengan efisien.

Evaluasi dan penyempurnaan terus-menerus diperlukan untuk menjaga kestabilan produksi dan mengakomodasi perubahan dalam kebutuhan pasar atau kondisi internal perusahaan.

Baca Juga: 11 Contoh Produksi Massal, Karakteristik dan Jenisnya

Contoh Perencanaan Produksi Massal

Berikut adalah beberapa contoh perencanaan produksi massal sederhana:

#Contoh Perencanaan Produksi Massal Produk Makanan

Contoh Perencanaan Produksi Massal Makanan

Ilustrasi proses produksi massal makanan(Credit: pexels.com)

a. Mempersiapkan Rencana Produksi

  • Tujuan: Meningkatkan produksi snack sehat.
  • Target Kuantitas: 10.000 kemasan per hari.
  • Evaluasi Kapasitas: Mesin pengemas dan stok bahan baku.

b. Merencanakan Produksi dan Pengadaan Bahan Baku

  • Bahan Baku: Gandum, minyak sayur, bumbu alami.
  • Pemasok: Pilih pemasok lokal dan pastikan pasokan berkelanjutan.
  • Biaya Produksi: Estimasi biaya untuk produksi dan pembelian bahan baku.

c. Menyusun Jadwal Produksi

  • Kapasitas Mesin: 1.000 kemasan/jam.
  • Urutan Produksi: Persiapan bahan, pembuatan, pengemasan.
  • Waktu Produksi: 10 jam/hari.

d. Menyampaikan Jadwal Produksi ke Pemesan

  • Komunikasi dengan distributor tentang ketersediaan dan waktu pengiriman.
  • Informasi tentang penawaran dan diskon bulk order.

e. Menyusun Jadwal Proses Operasi Produk Untuk Tiap Unit

  • Jadwal operasional termasuk pengawasan kualitas selama setiap tahap.
  • Inspeksi produk setiap jam untuk memastikan standar kualitas terpenuhi.

#Contoh Perencanaan Produksi Massal Produk Otomotif

a. Mempersiapkan Rencana Produksi

  • Tujuan: Meningkatkan produksi mobil listrik.
  • Target Kuantitas: 5.000 unit per bulan.
  • Evaluasi Kapasitas: Pabrik dan sumber daya manusia.

b. Merencanakan Produksi dan Pengadaan Bahan Baku

  • Bahan Baku: Aluminium, baterai, kaca.
  • Pemasok: Kemitraan dengan pemasok global.
  • Biaya Produksi: Estimasi biaya produksi untuk setiap unit.

c. Menyusun Jadwal Produksi

  • Kapasitas Pabrik: 200 mobil per hari.
  • Urutan Produksi: Perakitan, pengujian, pengecatan.
  • Waktu Produksi: 24 jam/hari, 7 hari/minggu.

d. Menyampaikan Jadwal Produksi ke Pemesan

  • Informasi kepada dealer mengenai model dan jumlah yang tersedia.
  • Pemesanan dimungkinkan sebulan sebelumnya.

e. Menyusun Jadwal Proses Operasi Produk Untuk Tiap Unit

  • Pemantauan setiap tahap produksi untuk memastikan kualitas dan keamanan.
  • Pengujian mutu dan kesiapan sebelum pengiriman.

#Contoh Perencanaan Produksi Massal Produk Pakaian

a. Mempersiapkan Rencana Produksi:

  • Tujuan: Meningkatkan produksi pakaian kasual.
  • Target Kuantitas: 20.000 potong per minggu.
  • Evaluasi Kapasitas: Pabrik dan ketersediaan tenaga kerja.

b. Merencanakan Produksi dan Pengadaan Bahan Baku

  • Bahan Baku: Katun, poliester, kancing, benang.
  • Pemasok: Kemitraan dengan produsen kain dan aksesori.
  • Biaya Produksi: Estimasi biaya produksi dan pengadaan bahan.

c. Menyusun Jadwal Produksi

  • Kapasitas Pabrik: 2.000 potong/hari.
  • Urutan Produksi: Pemotongan kain, jahitan, penyelesaian.
  • Waktu Produksi: 8 jam/hari, 5 hari/minggu.

d. Menyampaikan Jadwal Produksi ke Pemesan

  • Informasi kepada distributor dan pengecer tentang model dan ketersediaan.
  • Penawaran khusus untuk pesanan besar.

e. Menyusun Jadwal Proses Operasi Produk Untuk Tiap Unit

  • Pemantauan kualitas pada setiap tahap produksi.
  • Pengecekan akhir sebelum dikirim ke distributor dan pengecer.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan jika perencanaan produksi massal adalah landasan kunci untuk mencapai efisiensi operasional dan kesuksesan bisnis.

Dengan merinci produksi, pengadaan bahan baku, dan menyusun jadwal produksi yang efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi risiko produksi.

Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat mencapai tujuan produksi dengan biaya minimal, memastikan kualitas produk yang diinginkan, dan tetap responsif terhadap perubahan pasar.

Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas manajemen produksi, disarankan menggunakan Sotware akuntansi Beeaccounting. Dengan fitur pelacakan persediaan dan analisis biaya.

Software Akuntansi Manufaktur Untuk Produksi Pabrik Beeaccounting

Integrasi sistem akuntansi yang handal juga mendukung pengambilan keputusan strategis berdasarkan data yang akurat, meningkatkan kontrol biaya produksi, dan mempermudah respons terhadap perubahan pasar. Klik banner di atas ini untuk informasi selengkapnya!

Artikel Terkait

Mengenal GMP (Good Manufacturing Practices) dan Strateginya
Mungkin cukup asing bagi masyarakat awam namun istilah GMP termasuk familiar bagi orang-orang yang bekerja di bagian produksi. terutama untuk
Baca Juga
Ini Dia Rincian Biaya Produksi dan Tips Optimasinya
Tidak peduli seberapa mengesankan permintaan untuk produk Anda, jika rincian biaya produksi tidak efisien, Anda tidak akan mendapat untung maksimal
Baca Juga
4 Tahap dan Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana toko ritel favorit Anda bisa mendapatkan harga yang mereka tetapkan untuk produk mereka? Dalam bahasa
Baca Juga
Apa itu Biaya Marginal? Ini Penjelasan Lengkapnya
Dalam istilah ekonomi, biaya marginal (mariginal cost) berhubungan dengan biaya produksi. Kalau Anda belum tahu biaya produksi itu apa, biaya
Baca Juga
Tips Manajemen Gudang untuk Kontrol Stok Barang
Apa itu Manajemen Gudang? Pada dasarnya, mengelola stok barang dalam gudang bukanlah hal yang sulit. Asal, Anda tahu bagaimana cara
Baca Juga
Faktor Produksi Turunan: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Setiap produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan sebelumnya akan melalui proses panjang sebelum produk tersebut sampai ke tangan pembeli.
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu