Masih Bingung Soal PPn 12% dan Coretax? Yuk, Ikut Webinar Ini!
Logo Bee Web

6 Perbedaan PPn Dan PPh dan Sanksi jika Tidak Bayar Sesuai Aturan

6 poin penting perbedaan PPn dan PPh yang wajib diketahui supaya tidak salah ketika nantinya akan membayar salah satu atau keduanya.
Penulis: Rininta Oktaviana
Kategori: ,
Terbit: Monday, 26 September 2022
Diperbarui: Thursday, 26 December 2024
Daftar Isi

Pajak merupakan bagian dari berbagai transaksi. Dua diantara jenis pajak yang paling sering diperbincangkan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penghasilan (PPh). Perbedaan PPn dan PPh sebenarnya sangat signifikan, namun masih ada yang bingung membedakannya. Apakah Anda juga?

Biar tidak salah bayar dan tahu mana yang wajib Anda bayar dan tidak, maka berikut ini dijelaskan beberapa hal penting seputar kedua jenis pajak tersebut.

Undang-Undang yang Mengatur PPn dan PPh

Sebelum kita membahas lebih dalam terkait perbedaan PPn dan PPh, mari kita bahas terlebih dahulu undang-undang mana yang mengatur keduanya.

PPn sendiri merupakan kepanjangan dari Pajak Pertambahan nilai, yakni pajak yang dikenakan kepada setoap proses produksi dan distribusi. Sedangkan, PPh adalah pajak yang akan dikenakan kepada individu atau wajib pajak yang memiliki penghasilan.

Undang-undang apa saja yang mengatur keduanya? Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
  • Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021: Dikenal sebagai Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, yang mengubah dan menyempurnakan berbagai ketentuan perpajakan, termasuk PPN dan PPh.
  • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48 Tahun 2023: Mengatur tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Dagang, yang merupakan implementasi dari ketentuan dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
  • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023: Mengatur tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Barang dan/atau Jasa Kena Pajak, sebagai pelaksanaan dari ketentuan dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan

7 Perbedaan PPn dan PPh

Perbedaan Ppn Dan Pph

Setidaknya terdapat lima perbedaan utama dari PPn dan PPh, yang sangat penting diketahui wajib pajak telah terdaftar.

1. Pengertian PPn dan PPh

Perbedaan PPn dan PPh yang pertama adalah dari segi pengertiannya, Pengertian PPn yaitu pajak yang dikenakan oleh konsumen terakhir dari sebuah produk, baik itu barang dan jasa. Pajak ini berhubungan dengan rangkaian proses, mulai dari produksi sampai didistribusikannya barang dan jasa tersebut.

Sebaliknya, PPh adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh individu atau badan usaha selama satu tahun pajak. Penghasilan ini dapat berasal dari dalam maupun luar negeri, tergantung pada aturan yang berlaku.

2. Subjek dan Objek Pajak

Perbedaan berikutnya adalah dari subjek dan objek pajak. Subjek pajak atau wajib pajak PPn adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP), yaitu pihak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP). Dengan objek pajak meliputi barang atau jasa yang dikonsumsi di dalam negeri.

Sedangkan, subjek pajak PPh adalah individu atau badan usaha yang menerima penghasilan, dengan objek pajak meliputi segala jenis penghasilan, seperti gaji, keuntungan usaha, sewa, bunga, royalti, dan lainnya, sesuai ketentuan perpajakan.

3. Pihak yang Menanggung Beban Pajak

Dalam PPN, beban pajak pada akhirnya ditanggung oleh konsumen akhir, meskipun pajak tersebut dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP). Sebaliknya, pada PPh, beban pajak ditanggung langsung oleh pihak yang memperoleh penghasilan. Dengan demikian, PPh lebih bersifat pribadi, sedangkan PPN melibatkan banyak pihak dalam rantai distribusi barang atau jasa.

4. Tarif Pajak

Selanjutnya adalah dari tarif pajak atau besaran pajak yang akan dikenakan. Pertahun 2022, tarif pajak PPn dikenakan sebesar 11% dan per tahun 2025 khusus barang mewah dikenakan pajak sebesar 12%.

Untuk PPh, tarifnya bervariasi berdasarkan jenis penghasilan dan kategori wajib pajak. Misalnya, PPh Pasal 21 memiliki tarif progresif untuk individu, sementara PPh Pasal 23 memiliki tarif tertentu untuk transaksi jasa atau sewa.

5. Jenis Pajaknya

Perbedaan PPn dan PPh berikutnya adalah dari jenis pajaknya, PPn sendiri dibedakan menjadi dua jenis yakni:

  • Pajak Keluaran yang dikenakan pada penjualan barang atau jasa kena pajak.
  • Pajak Masukan yang dikenakan pada pembelian barang atau jasa kena pajak.

Sebaliknya, PPh memiliki banyak jenis sesuai pasalnya, seperti PPh Pasal 21 untuk penghasilan karyawan, PPh Pasal 23 untuk transaksi tertentu, dan PPh Pasal 29 untuk kekurangan pembayaran pajak tahunan.

6. Waktu Pembayaran

Kemudian dari segi waktu pembayaran, PPn dibayarkan secara rutin setiap bulan sesuai dengan masa pajak yang berlaku. Proses pembayaran biasanya dilakukan melalui setoran ke kantor pajak atau metode pembayaran elektronik lainnya.

Sementara itu, PPh memiliki jadwal pembayaran yang bergantung pada jenisnya. Contohnya, PPh Pasal 25 dibayarkan secara angsuran bulanan, sedangkan PPh Pasal 29 dibayarkan setahun sekali setelah penghitungan akhir pajak.

7. Penerapan dalam Transaksi

PPn diterapkan pada hampir semua transaksi barang dan jasa di dalam negeri, kecuali barang atau jasa yang secara khusus dikecualikan. Hal ini membuat PPN lebih sering dijumpai dalam kegiatan sehari-hari.

Sedangkan, PPh lebih berkaitan dengan penerimaan penghasilan dan biasanya melibatkan proses administrasi yang lebih rinci untuk menghitung jumlah pajak yang terutang.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Jabatan PPh 21 Paling Mudah dan Praktis

Sanksi Jika Tidak Membayar PPn dan PPh

Sanksi Tidak Membayar Ppn Atau Pph

Ilustrasi Kelengkapan Mengurus Pajak (Sumber: Pexels.com)

Dari penjelasan tentang perbedaan PPn dan PPh, memang sangat jelas bahwa ada kewajiban pembayaran dua pajak tersebut ketika seseorang atau badan usaha masuk kategori wajib pajaknya. Jika tidak melakukan pembayaran, akan ada sanksi yang menanti.

  • Sanksi Jenis Administrasi

Merupakan sanksi yang diberikan secara administratif, seperti dijelaskan dalam Pasal 9 ayat 2(a) dan 2(b) dari Undang Undang Ketentuan Umum Pajak.

Dimana ketika wajib pajak membayar lewat dari masa jatuh temponya, akan ada bunga 2% setiap bulan yang harus dibayarkan terhitung sejak jatuh tempo sampai wajib pajak membayar.

Ada juga sejumlah sanksi administrasi lainnya, yang juga tertuang dalam undang-undang tersebut.

  • Sanksi Jenis Pidana

Akan diberikan ketika wajib pajak sudah melakukan pelanggaran kategori berat, merugikan negara dan sudah melakukan kesalahan sama lebih dari sekali. Hal itu diatur dalam pasal 39 ayat 1.

Baca Juga: Pengertian Akuntansi Pajak, Fungsi, Penerapan dan Contohnya

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan jika PPN dan PPh merupakan dua jenis pajak yang memiliki perbedaan signifikan dari segi pengertian, subjek, objek, tarif, hingga waktu pembayaran. PPN lebih fokus pada pajak atas konsumsi barang dan jasa, sedangkan PPh dikenakan pada penghasilan yang diterima individu atau badan usaha.

Untuk memastikan kepatuhan pajak dan mempermudah pelaporan, penting bagi wajib pajak untuk memahami aturan dan menggunakan sistem pencatatan yang akurat. Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting, untuk merekap transaksi sampai laporan keuangan dengan sistem penyimpanan internal, hanya Anda yang bisa mengaksesnya.

Sehingga, laporan terjaga kerahasiaan dan mudahkan Anda dalam proses penyusunan pajak. Tertarik? Klik banner di bawah ini dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Laporan Keuangan Akurat Untuk Laporan Pajak Pakai Beeaccounting 1x Klik Langsung Jadi

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Membahas tentang pembukuan di dalam usaha kecil tentu sangat penting. Selain menjadi media untuk mengatur keuangan usaha Anda juga bisa
Baca Juga
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
4 Contoh Surat Penawaran Negosiasi & Cara Menulisnya
Proses negosiasi adalah hal yang umum dalam dunia bisnis. Salah satu komponen kunci dalam negosiasi adalah penggunaan surat penawaran negosiasi.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu