Jika Anda belajar akuntansi, pasti tidak asing lagi dengan istilah beban dan biaya, bukankah keduanya sama-sama uang yang dikeluarkan perusahaan? Iya, tapi keduanya berbeda. Apa perbedaan antara beban dan biaya?
Beban dan biaya memang sering dianggap serupa karena sama-sama melibatkan pengeluaran perusahaan. Namun, dalam akuntansi, keduanya memiliki konsep yang berbeda, baik dari segi tujuan, pencatatan, hingga dampaknya terhadap laporan keuangan.
Nah, mari kita bahas lebih lanjut terkait apa saja perbedaan antara biaya dan beban pada artikel berikut ini!
Dalam bahasa inggris, beban dan biaya disebut dengan cost and expense. Sederhananya, biaya (cost) merupakan pengeluaran yang dikeluarkan untuk memperoleh aset atau mendukung operasional bisnis dalam jangka panjang. Sementara itu, beban (expense) adalah pengeluaran yang terjadi dalam periode tertentu dan langsung mempengaruhi laba rugi perusahaan.
Perbedaan Beban dan Biaya (Credit: bee.id)
Berikut perbedaan beban dan biaya dalam akuntansi lainnya:
Perbedaan pertama beban dan biaya adalah dari pengertiannya. Dimana menurut Mulyadi (2000), biaya diartikan sebagai pengorbanan ekonomi yang diukur dalam satuan uang dengan tujuan untuk memperoleh aktiva atau aset.
Sedangkan biaya menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas.
Dari sini bisa kita simpulkan secara sederhana jika beban adalah uang keluar untuk membeli aktiva, sedangkan biaya adalah pengurangan kas akibat berkurangnya aktiva atau terjadi kewajiban.
Perbedaan selanjutnya adalah dari posisinya di laporan keuangan. Biaya dicatat dalam laporan posisi keuangan sebagai aktiva karena memberikan manfaat di masa depan, contohnya biaya sewa dibayar di muka.
Sedangkan beban dicatat di laporan laba rugi yang merupakan pengeluaran yang sudah terjadi dan tidak memberikan manfaat lagi di masa depan, contohnya seperti biaya sewa, biaya gaji karyawan dan sejenisnya.
BACA JUGA: 5 Komponen Laporan Keuangan Menurut PSAK
Hal yang membedakan beban dan biaya selanjutnya adalah periode akuntansinya. Biaya memiliki periode lebih dari satu tahun dan termasuk dalam kategori pengeluaran modal (capital expenditure), yang berarti manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Sedangkan beban memiliki periode kurang dari satu tahun dan termasuk pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), yang hanya berdampak pada periode berjalan. Artinya, beban dikeluarkan hanya memberikan manfaat dalam periode berjalan dan tidak dapat dikapitalisasi sebagai aset untuk jangka panjang.
Kemudian dari pengaruh dan dampaknya terhadap laba dan buaya. Biaya tidak langsung mempengaruhi laba karena masih dianggap sebagai investasi yang akan memberikan manfaat di masa depan. Sementara itu, beban langsung mengurangi laba bersih dalam laporan laba-rugi karena sudah dikonsumsi dalam periode berjalan.
Berikutnya dari jumlah “uang” yang dikeluarkan, Biaya umumnya memiliki nominal yang besar karena digunakan untuk memperoleh aktiva yang dapat digunakan dalam jangka panjang, seperti pembelian mesin atau kendaraan.
Sebaliknya, beban memiliki nominal yang lebih kecil dan lebih bersifat rutin, seperti biaya listrik, gaji karyawan, atau biaya operasional lainnya. Karena sifatnya yang berulang dan jangka pendek, beban tidak menambah nilai aset perusahaan, melainkan langsung mengurangi laba pada periode berjalan.
Tidak hanya itu saja, perbedaan biaya dan beban juga terletak pada metode pengajuannya dalam akuntansi. Biaya diakui sebagai aktiva dan baru akan dialokasikan ke dalam laporan laba-rugi sebagai beban melalui penyusutan atau amortisasi dalam periode tertentu.
Sementara itu, beban langsung diakui dalam laporan laba-rugi saat transaksi terjadi tanpa perlu alokasi ke periode mendatang. Hal ini karena beban berhubungan langsung dengan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari.
Terakhir adalah dari tujuan penggunaannya, biaya dikeluarkan dengan tujuan untuk memperoleh aktiva atau meningkatkan kapasitas usaha dalam jangka panjang. Sebaliknya, beban dikeluarkan untuk mendukung operasional bisnis sehari-hari agar tetap berjalan dengan lancar tanpa adanya manfaat ekonomi jangka panjang.
Sederhananya, biaya lebih bersifat jangka panjang dan masih memiliki manfaat ekonomi, sedangkan beban sudah terjadi dan tidak memberikan manfaat ekonomi di masa depan.
Berikut yang contoh beban dan biaya dalam akuntansi:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika biaya adalah dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan sebuah aset atau investasi jangka panjang. Contohnya:
Sedangkan beban adalah dana yang dikeluarkan untuk yang bersifat rutin dan langsung mempengaruhi laba, contohnya:
BACA JUGA: Pengertian Beban dalam Akuntansi dan Contohnya
Berikut beberapa pertanyaan terkait tentang biaya dan beban:
Gaji karyawan umumnya masuk dalam kategori beban operasional, tepatnya beban gaji dan upah dalam laporan laba rugi. Beban ini dicatat sebagai pengeluaran yang mengurangi laba perusahaan karena harus dibayarkan secara rutin dalam periode berjalan.
Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, beban akan dicatat dalam posisi yang berbeda:
Apa saja yang termasuk dalam beban lain lain? yang termasuk dalam beban lain diantaranya adalah sebagai berikut:
Beban lain lain ini tidak berhubungan langsung dengan operasional utama perusahaan tetapi tetap mempengaruhi laba.
Tidak, utang bukan beban. Utang adalah kewajiban (liability) yang harus dibayar kembali di masa depan, sedangkan beban adalah pengeluaran yang langsung mengurangi laba dalam periode berjalan.
Namun, jika ada bunga utang, maka itu masuk sebagai beban bunga yang dicatat dalam laporan laba rugi.
Semoga bermanfaat!