Apakah laporan keuangan hanya berisi informasi tentang uang dan angka saja? Tentu saja tidak, laporan keuangan berisi berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan untuk memahami bagaimana kondisi keuangan perusahaan jika dianalisa lebih dalam. Lalu, bagaimana caranya analisis laporan keuangan ini? Simak selengkapnya pada artikel di bawah in!
Melalui proses analisis, Anda dapat melihat lebih dalam bagaimana kemampuan perusahaan atau bisnis Anda bekerja, mengenali peluang, mengantisipasi risiko, dan mengambil keputusan yang lebih bijak. Agar Anda bisa lebih paham tentang bagaimana pentingnya melakukan analisis pada laporan keuangan, maka berikut ini beberapa penjelasan terkait.
Sebelum kita bahasa lebih langsung terkait bagaimana cara melakukan analisis laporan keuangan, kita bahas terlebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksut dengan analisis laporan keuangan ini.
Mengutip dari Buku Ajar Analisis Laporan Keuangan (2024) karya Aning Fitriana, analisis laporan keuangan adalah sebuah proses penguraian data yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi beberapa komponen, kemudian ditelaah dan dipelajari hubungan antara semua komponen tersebut dengan teknik tertentu.
Sederhananya, analisis laporan keuangan bisa diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam satu periode. Dengan harapan, dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan perusahaan, potensi pertumbuhannya, serta area yang perlu diperbaiki.
Siapa saja yang membutuhkan informasi analisis keuangan ini? Secara umum, ada dua pihak yang memerlukan hasil analisis ini, yakni pihak internal dan pihak eksternal.
Baca Juga: Siapa Saja Pemakai Informasi Akuntansi? Berikut Listnya
Mengutip dari beberapa sumber, ada beberapa analisis laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Manfaat dan tujuan pertama adalah untuk menilai bagaimana kinerja manajemen selama periode berjalan. Direksi nantinya bisa memberi penilaian terhadap kinerja staf manajemennya.
Tentu jika semua staff sudah bekerja dengan baik maka pada hasil laporan keuangan yang dibuat akan menunjukkan laba yang besar dengan kerugian yang minim. Walaupun terlihat adanya kerugian yang minim itu wajar dan bisa diperbaiki kembali dengan merancang strategi terbaru untuk tahun selanjutnya.
Analisa laporan keuangan ini juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan secara menyeluruh. Seperti bagaimana perusahaan dalam mengelola keuangannya termasuk profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan pengambilan keputusan strategis.
Dari laporan ini, perusahaan dapat menilai kemampuannya dalam membayar utang atau memenuhi kewajibannya, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, serta bunga yang terkait. Ini penting untuk menjaga reputasi kredit dan hubungan dengan kreditor.
Informasi yang diperoleh dari analisis laporan keuangan menjadi dasar bagi manajemen dalam merumuskan strategi bisnis, seperti ekspansi, diversifikasi, atau restrukturisasi. Keputusan yang diambil berdasarkan data keuangan yang akurat cenderung lebih efektif dan efisien
Tidak hanya itu saja, analisa ini juga dimanfaatkan bagi investor, dimana analisis laporan ini dapat memberikan gambaran tentang kesehatan dan prospek perusahaan, sehingga mereka dapat membuat keputusan investasi yang informatif dan menguntungkan.
Apa saja komponen yang perlu dianalisis dalam proses ini? Ada dua komponen penting untuk dianalisis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Komponen pertama dalam proses analisa keuangan adalah laporan keuangan, ada 4 laporan yang biasa dianalisis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Selain laporan keuangan, ada rasio keuangan yang biasa dianalisis untuk mengetahui efektifitas kinerja perusahaan, Rasio keuangan ini dibedakan menjadi 4, yakni rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan rasio aktivitas.
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Metode ini penting untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka pendek. Ada 3 jenis rasio likuiditas, yakni:
Selanjutnya ada rasio solvabilitas, yakni rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Rasio ini penting untuk menilai risiko keuangan perusahaan terkait dengan struktur modalnya. Beberapa jenis rasio solvabilitas yang umum digunakan antara lain:
Kemudian ada rasio profitabilitas, yakni rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya. Rasio ini penting untuk menilai efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Beberapa jenis rasio profitabilitas yang umum digunakan antara lain:
Terakhir ada rasio aktivitas, yakni rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini penting untuk menilai efektivitas manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan.
Dengan menganalisis rasio-rasio keuangan ini, perusahaan dapat memperoleh wawasan mendalam mengenai kinerja keuangan dan operasionalnya, yang pada gilirannya membantu dalam pengambilan keputusan strategis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan.
Baca Juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis, Metode Analisis
Ada dua metode dalam menganalisis laporan keuangan, yakni analisis vertikal dan analisis horizontal, berikut penjelasan lengkapnya:
Metode analisis horizontal adalah cara untuk membandingkan tiap pos laporan keuangan dari satu periode dengan periode sebelumnya. Dalam analisis horizontal, metode yang dibandingkan biasanya dua atau tiga periode.
Tujuan utamanya adalah untuk melihat bagaimana perubahan atau tren dari waktu ke waktu. Misalnya, Anda bisa membandingkan laba bersih tahun ini dengan laba bersih tahun lalu.
Metode ini kerap disebut juga sebagai metode dinamis karena fokusnya adalah pada perubahan yang terjadi, baik itu kenaikan atau penurunan. Melalui analisis ini, Anda bisa melihat apakah perusahaan mengalami pertumbuhan yang stabil atau ada fluktuasi yang signifikan dalam kinerjanya.
Sedangkan analisis vertikal adalah teknik analisis yang lebih fokus pada perbandingan antar pos dalam laporan keuangan yang sama pada satu periode yang sama. Metode ini sering disebut metode statis karena hanya melihat komposisi laporan keuangan pada satu waktu tertentu tanpa membandingkannya dengan periode lainnya.
Misalnya, Anda ingin mengetahui proporsi antara biaya operasional dan pendapatan dalam satu laporan laba rugi. Dengan cara ini, Anda bisa memahami lebih jelas bagaimana tiap komponen dalam laporan berkontribusi terhadap hasil akhir.
Selain metode horizontal dan vertikal, ada berbagai teknik analisis yang digunakan untuk menggali informasi lebih dalam tentang keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan:
Teknik ini membandingkan laporan keuangan dari lebih dari satu periode untuk melihat tren kenaikan atau penurunan pada setiap komponen laporan keuangan. Hal ini sangat berguna untuk menilai pertumbuhan atau penurunan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Dalam teknik ini, laporan keuangan biasanya dinyatakan dalam persentase. Tujuannya adalah untuk melihat apakah perusahaan mengalami perubahan yang signifikan. Apakah pendapatan atau laba meningkat, menurun, atau tetap stabil dari tahun ke tahun.
Kemudian ada analisa laporan dengan metode persentase per komponen, biasanya digunakan untuk membandingkan komponen-komponen dalam laporan suatu perusahaan.
Seperti persentase antara aset dan liabilitas, atau investasi dan struktur modal. Hal ini berguna untuk mengetahui bagaimana tiap bagian dalam laporan berkontribusi terhadap keseluruhan kondisi keuangan perusahaan.
Kemudian metode analisis sumber dan penggunaan dana, biasanya digunakan untuk memahami dari mana perusahaan mampu mendapatkan dana (seperti pinjaman atau pendapatan) dan bagaimana dana tersebut digunakan dalam periode tertentu. Analisis ini juga dapat membantu menilai perubahan dalam modal kerja.
Berbeda dengan analisis sumber dan penggunaan dana, teknik ini lebih fokus pada kas. Dengan analisis ini, kita bisa memahami sumber kas perusahaan dan bagaimana kas tersebut digunakan, serta alasan di balik perubahan jumlah kas dalam periode tertentu.
Selanjutnya adalah analisis rasio, salah satu teknik yang paling banyak digunakan dalam mengukur dan mengetahui hubungan antara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau antara laporan keuangan yang berbeda (misalnya antara neraca dan laporan laba rugi). Rasio yang umum dianalisis meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.
Teknik ini digunakan oleh lembaga keuangan, seperti bank, untuk menilai apakah suatu perusahaan layak menerima kredit. Dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan, bank dapat menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar kembali pinjaman.
Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar laba kotor yang dihasilkan perusahaan dari periode ke periode. Laba kotor adalah laba yang dihasilkan setelah dikurangi dengan biaya produksi langsung, dan ini memberikan gambaran tentang efisiensi operasional perusahaan.
Ada satu lagi metode dalam analisa keuangan ini, yakni analisis titik impas atau break-even point digunakan untuk mengetahui pada titik berapa penjualan produk akan menutupi seluruh biaya tetap dan variabel.
Dengan kata lain, analisis ini membantu perusahaan memahami berapa banyak produk yang perlu dijual untuk mulai menghasilkan laba.
Dengan memahami berbagai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Anda dapat melihat kondisi keuangan perusahaan secara lebih komprehensif. Melalui perbandingan antar periode, analisis komposisi laporan, hingga penggunaan rasio-rasio penting, Anda dapat menggali informasi yang sangat berguna untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.
Agar Analisis laporan keuangan bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan tahapan yang harus dilakukan. Beberapa tahapan itu adalah sebagai berikut :
Tentunya sebagai orang yang akan melakukan analisis laporan keuangan pada sebuah perusahaan maka wajib kenal baik dengan latar belakang data keuangan perusahaan tersebut, sehingga dengan demikian melalui laporan keuangan yang dibuat bisa memberikan penilaian dan gambaran keadaan yang sebenarnya sesuai dengan data keuangan perusahaan yang sebelumnya.
Pekerjaan analisis laporan keuangan ini bukanlah hal yang mudah dilakukan, Anda juga harus tahu persis mengenai faktor-faktor apa saja yang bisa memberikan pengaruh pada perusahaan, seperti misalnya trend yang sedang berlangsung berkaitan dengan produk dan lain sebagainya.
Nah setelahnya Anda bisa mempelajari laporan keuangan itu dengan seksama dan melakukan analisis laporan keuangan sesuai dengan data yang ada.
Laporan keuangan itu bisa dibuat dengan bantuan aplikasi toko yang mencatat segala macam transaksi yang dilakukan berkaitan dengan penjualan produk perusahaan Anda.
Salah satu rekomendasi untuk aplikasi kasir minimarket yang sederhana namun sangat mumpuni untuk pencatatan transaksi adalah aplikasi kasir minimarket Beepos yang bisa memberikan Anda banyak manfaat.
Dengan 1x klik transaksi penjualan bisa dicatat dengan cepat dan tidak akan terjadi kesalahan karena aplikasi ini juga disinkronisasi dengan aplikasi back office yang dipakai di perusahaan Anda.