Logo Bee Web

Metode Analisis Laporan Keuangan, Fungsi dan Tahapannya

Laporan keuangan dibuat untuk bahan analisa kondisi keuangan usaha, lalu bagaimana cara analisis keuangannya? Berikut metode dan caranya
Penulis: Rininta Oktaviana
Kategori: ,
Terbit: Friday, 1 July 2022
Diperbarui: Wednesday, 15 January 2025
Daftar Isi

Apakah laporan keuangan hanya berisi informasi tentang uang dan angka saja? Tentu saja tidak, laporan keuangan berisi berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan untuk memahami bagaimana kondisi keuangan perusahaan jika dianalisa lebih dalam. Lalu, bagaimana caranya analisis laporan keuangan ini? Simak selengkapnya pada artikel di bawah in!

Melalui proses analisis, Anda dapat melihat lebih dalam bagaimana kemampuan perusahaan atau bisnis Anda bekerja, mengenali peluang, mengantisipasi risiko, dan mengambil keputusan yang lebih bijak. Agar Anda bisa lebih paham tentang bagaimana pentingnya melakukan analisis pada laporan keuangan, maka berikut ini beberapa penjelasan terkait.

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Dengan menganalisis laporan keuangan, perusahaan dapat mengetahui bagaimana kinerja keuangannya di masa lalu (Credit: Freepik.com)

Sebelum kita bahasa lebih langsung terkait bagaimana cara melakukan analisis laporan keuangan, kita bahas terlebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksut dengan analisis laporan keuangan ini.

Mengutip dari Buku Ajar Analisis Laporan Keuangan (2024) karya Aning Fitriana, analisis laporan keuangan adalah sebuah proses penguraian data yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi beberapa komponen, kemudian ditelaah dan dipelajari hubungan antara semua komponen tersebut dengan teknik tertentu.

Sederhananya, analisis laporan keuangan bisa diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam satu periode. Dengan harapan, dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan perusahaan, potensi pertumbuhannya, serta area yang perlu diperbaiki.

Siapa saja yang membutuhkan informasi analisis keuangan ini? Secara umum, ada dua pihak yang memerlukan hasil analisis ini, yakni pihak internal dan pihak eksternal.

  • Pihak Internal: Mencakup individu atau kelompok yang terlibat langsung dalam operasional perusahaan. Mereka menggunakan informasi ini untuk memastikan bahwa perusahaan berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Pihak Eksternal: Mereka yang berada di luar struktur operasional perusahaan tetapi tetap memiliki kepentingan terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Baca Juga: Siapa Saja Pemakai Informasi Akuntansi? Berikut Listnya

Manfaat dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Mengutip dari beberapa sumber, ada beberapa analisis laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menilai Kinerja Manajemen

Manfaat dan tujuan pertama adalah untuk menilai bagaimana kinerja manajemen selama periode berjalan. Direksi nantinya bisa memberi penilaian terhadap kinerja staf manajemennya.

Tentu jika semua staff sudah bekerja dengan baik maka pada hasil laporan keuangan yang dibuat akan menunjukkan laba yang besar dengan kerugian yang minim. Walaupun terlihat adanya kerugian yang minim itu wajar dan bisa diperbaiki kembali dengan merancang strategi terbaru untuk tahun selanjutnya.

2. Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan

Analisa laporan keuangan ini juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan secara menyeluruh. Seperti bagaimana perusahaan dalam mengelola keuangannya termasuk profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan pengambilan keputusan strategis.

3. Menilai Kemampuan Perusahaan dalam Melunasi Utang

Dari laporan ini, perusahaan dapat menilai kemampuannya dalam membayar utang atau memenuhi kewajibannya, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, serta bunga yang terkait. Ini penting untuk menjaga reputasi kredit dan hubungan dengan kreditor.

4. Menjadi Pedoman dalam Pengambilan Keputusan Strategis

Informasi yang diperoleh dari analisis laporan keuangan menjadi dasar bagi manajemen dalam merumuskan strategi bisnis, seperti ekspansi, diversifikasi, atau restrukturisasi. Keputusan yang diambil berdasarkan data keuangan yang akurat cenderung lebih efektif dan efisien

5. Membantu Investor dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Tidak hanya itu saja, analisa ini juga dimanfaatkan bagi investor, dimana analisis laporan ini dapat memberikan gambaran tentang kesehatan dan prospek perusahaan, sehingga mereka dapat membuat keputusan investasi yang informatif dan menguntungkan.

Komponen-Komponen Analisis Keuangan

5 Komponen Laporan Keuangan

Apa saja komponen yang perlu dianalisis dalam proses ini? Ada dua komponen penting untuk dianalisis, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan

Komponen pertama dalam proses analisa keuangan adalah laporan keuangan, ada 4 laporan yang biasa dianalisis, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Laporan Laba Rugi: Laporan keuangan yang berisi informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya.
  • Laporan Perubahan Modal: Laporan yang menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemilik selama periode tertentu. Dalam laporan ini, berisi tentang laba atau rugi bersih yang diperoleh, penambahan atau penarikan modal oleh pemilik, serta distribusi laba seperti dividen.
  • Laporan Posisi Keuangan (Neraca): Menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Dalam laporan posisi keuangan ini digunakan untuk menilai likuiditas, solvabilitas, dan struktur modal perusahaan.
  • Laporan Arus Kas: Menyajikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar dari perusahaan selama periode tertentu. Ada tiga aktivitas yang dicatat dalam laporan ini, takni aktivitas operasional, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

2. Rasio Keuangan

Selain laporan keuangan, ada rasio keuangan yang biasa dianalisis untuk mengetahui efektifitas kinerja perusahaan, Rasio keuangan ini dibedakan menjadi 4, yakni rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan rasio aktivitas.

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Metode ini penting untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka pendek. Ada 3 jenis rasio likuiditas, yakni:

  • Rasio Lancar (Current Ratio): Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki. Dengan rumus Current Ratio = Aset lancar / Kewajiban Lancar.
  • Rasio Cepat (Quick Ratio): Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan. Rumusnya Quick Ratio = (Aset Lancar - Persediaan) / Kewajiban Lancar
  • Rasio Kas (Cash Ratio): Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan kas dan setara kas yang dimiliki. Rumusnya adalah Cash Ratio = (Kas + Setara Kas)/ Kewajiban Lancar.

b. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)

Selanjutnya ada rasio solvabilitas, yakni rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Rasio ini penting untuk menilai risiko keuangan perusahaan terkait dengan struktur modalnya. Beberapa jenis rasio solvabilitas yang umum digunakan antara lain:

  • Debt to Equity Ratio (DER): Mengukur perbandingan antara total utang dan ekuitas pemegang saham. Rumusnya adalah DER = Total Utang/ Ekuitas Pemegang Saham
  • Debt to Asset Ratio: Mengukur proporsi aset yang dibiayai dengan utang. Rumusnya adalah Debt to Asset Ratio = Total Utang/ Total Aset.

c. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Kemudian ada rasio profitabilitas, yakni rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya. Rasio ini penting untuk menilai efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Beberapa jenis rasio profitabilitas yang umum digunakan antara lain:

  • Gross Profit Margin: Mengukur persentase laba kotor terhadap penjualan. Dengan rumus, GPM = (Laba Kotor/ Penjualan) x 100%
  • Net Profit Margin: Mengukur persentase laba bersih terhadap penjualan. Dengan rumus, NPM = (Laba Bersih/ Penjualan) x 100%
  • Return on Assets (ROA): Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total aset yang dimiliki. Rumusnya, ROA = (Laba Bersih/ Total Aset) x 100%
  • Return on Equity (ROE): Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas pemegang saham. Rumusnya, ROE = (Laba Bersih/ Ekuitas) x 100%

d. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Terakhir ada rasio aktivitas, yakni rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini penting untuk menilai efektivitas manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan.

Dengan menganalisis rasio-rasio keuangan ini, perusahaan dapat memperoleh wawasan mendalam mengenai kinerja keuangan dan operasionalnya, yang pada gilirannya membantu dalam pengambilan keputusan strategis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan.

Baca Juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis, Metode Analisis

Metode Analisis Laporan Keuangan

Metode Analisis Laporan Keuangan

Dua metode analisis laporan keuangan (Credit: bee.id)

Ada dua metode dalam menganalisis laporan keuangan, yakni analisis vertikal dan analisis horizontal, berikut penjelasan lengkapnya:

1#. Metode Analisis Horizontal

Metode analisis horizontal adalah cara untuk membandingkan tiap pos laporan keuangan dari satu periode dengan periode sebelumnya. Dalam analisis horizontal, metode yang dibandingkan biasanya dua atau tiga periode.

Tujuan utamanya adalah untuk melihat bagaimana perubahan atau tren dari waktu ke waktu. Misalnya, Anda bisa membandingkan laba bersih tahun ini dengan laba bersih tahun lalu.

Metode ini kerap disebut juga sebagai metode dinamis karena fokusnya adalah pada perubahan yang terjadi, baik itu kenaikan atau penurunan. Melalui analisis ini, Anda bisa melihat apakah perusahaan mengalami pertumbuhan yang stabil atau ada fluktuasi yang signifikan dalam kinerjanya.

2. Mertode Analisis Vertikal

Sedangkan analisis vertikal adalah teknik analisis yang lebih fokus pada perbandingan antar pos dalam laporan keuangan yang sama pada satu periode yang sama. Metode ini sering disebut metode statis karena hanya melihat komposisi laporan keuangan pada satu waktu tertentu tanpa membandingkannya dengan periode lainnya.

Misalnya, Anda ingin mengetahui proporsi antara biaya operasional dan pendapatan dalam satu laporan laba rugi. Dengan cara ini, Anda bisa memahami lebih jelas bagaimana tiap komponen dalam laporan berkontribusi terhadap hasil akhir.

#Teknik Analisis Laporan Keuangan Lainnya

Selain metode horizontal dan vertikal, ada berbagai teknik analisis yang digunakan untuk menggali informasi lebih dalam tentang keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan:

1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Teknik ini membandingkan laporan keuangan dari lebih dari satu periode untuk melihat tren kenaikan atau penurunan pada setiap komponen laporan keuangan. Hal ini sangat berguna untuk menilai pertumbuhan atau penurunan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.

2. Analisis Trend

Dalam teknik ini, laporan keuangan biasanya dinyatakan dalam persentase. Tujuannya adalah untuk melihat apakah perusahaan mengalami perubahan yang signifikan. Apakah pendapatan atau laba meningkat, menurun, atau tetap stabil dari tahun ke tahun.

3. Analisis Persentase per Komponen

Kemudian ada analisa laporan dengan metode persentase per komponen, biasanya digunakan untuk membandingkan komponen-komponen dalam laporan suatu perusahaan.

Seperti persentase antara aset dan liabilitas, atau investasi dan struktur modal. Hal ini berguna untuk mengetahui bagaimana tiap bagian dalam laporan berkontribusi terhadap keseluruhan kondisi keuangan perusahaan.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

Kemudian metode analisis sumber dan penggunaan dana, biasanya digunakan untuk memahami dari mana perusahaan mampu mendapatkan dana (seperti pinjaman atau pendapatan) dan bagaimana dana tersebut digunakan dalam periode tertentu. Analisis ini juga dapat membantu menilai perubahan dalam modal kerja.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Berbeda dengan analisis sumber dan penggunaan dana, teknik ini lebih fokus pada kas. Dengan analisis ini, kita bisa memahami sumber kas perusahaan dan bagaimana kas tersebut digunakan, serta alasan di balik perubahan jumlah kas dalam periode tertentu.

6. Analisis Rasio

Selanjutnya adalah analisis rasio, salah satu teknik yang paling banyak digunakan dalam mengukur dan mengetahui hubungan antara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau antara laporan keuangan yang berbeda (misalnya antara neraca dan laporan laba rugi). Rasio yang umum dianalisis meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.

7. Analisis Kredit

Teknik ini digunakan oleh lembaga keuangan, seperti bank, untuk menilai apakah suatu perusahaan layak menerima kredit. Dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan, bank dapat menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar kembali pinjaman.

8. Analisis Laba Kotor

Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar laba kotor yang dihasilkan perusahaan dari periode ke periode. Laba kotor adalah laba yang dihasilkan setelah dikurangi dengan biaya produksi langsung, dan ini memberikan gambaran tentang efisiensi operasional perusahaan.

8. Analisis Titik Impas

Ada satu lagi metode dalam analisa keuangan ini, yakni analisis titik impas atau break-even point digunakan untuk mengetahui pada titik berapa penjualan produk akan menutupi seluruh biaya tetap dan variabel.

Dengan kata lain, analisis ini membantu perusahaan memahami berapa banyak produk yang perlu dijual untuk mulai menghasilkan laba.

Dengan memahami berbagai metode dan teknik analisis laporan keuangan ini, Anda dapat melihat kondisi keuangan perusahaan secara lebih komprehensif. Melalui perbandingan antar periode, analisis komposisi laporan, hingga penggunaan rasio-rasio penting, Anda dapat menggali informasi yang sangat berguna untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.

Tahapan Analisis Laporan Keuangan

Agar Analisis laporan keuangan bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan tahapan yang harus dilakukan. Beberapa tahapan itu adalah sebagai berikut :

1. Kenal Baik Akan Latar Belakang Data Keuangan Perusahaan

Tentunya sebagai orang yang akan melakukan analisis laporan keuangan pada sebuah perusahaan maka wajib kenal baik dengan latar belakang data keuangan perusahaan tersebut, sehingga dengan demikian melalui laporan keuangan yang dibuat bisa memberikan penilaian dan gambaran keadaan yang sebenarnya sesuai dengan data keuangan perusahaan yang sebelumnya.

2. Tahu Persis Tentang Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Perusahaan

Pekerjaan analisis laporan keuangan ini bukanlah hal yang mudah dilakukan, Anda juga harus tahu persis mengenai faktor-faktor apa saja yang bisa memberikan pengaruh pada perusahaan, seperti misalnya trend yang sedang berlangsung berkaitan dengan produk dan lain sebagainya.

3. Mempelajari Laporan Keuangan dan Menganalisa

Nah setelahnya Anda bisa mempelajari laporan keuangan itu dengan seksama dan melakukan analisis laporan keuangan sesuai dengan data yang ada.

Analisa Laporan Keuangan dengan Bantuan Aplikasi Kasir Minimarket

Beepos Desktop Minimarket web

Beepos Desktop Minimarket web

Laporan keuangan itu bisa dibuat dengan bantuan aplikasi toko yang mencatat segala macam transaksi yang dilakukan berkaitan dengan penjualan produk perusahaan Anda.

Salah satu rekomendasi untuk aplikasi kasir minimarket yang sederhana namun sangat mumpuni untuk pencatatan transaksi adalah aplikasi kasir minimarket Beepos yang bisa memberikan Anda banyak manfaat.

Dengan 1x klik transaksi penjualan bisa dicatat dengan cepat dan tidak akan terjadi kesalahan karena aplikasi ini juga disinkronisasi dengan aplikasi back office yang dipakai di perusahaan Anda.

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Membahas tentang pembukuan di dalam usaha kecil tentu sangat penting. Selain menjadi media untuk mengatur keuangan usaha Anda juga bisa
Baca Juga
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Contoh Laporan Keuangan Usaha Jasa Lengkap
Setiap perusahaan atau usaha apapun pasti memiliki laporan keuangan, termasuk untuk jenis laporan keuangan perusahaan jasa. Karena laporan ini bisa
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu