Terakhir Tgl. 21 Feb, Pembelian 1 Perdana + 1 Extra Lisensi Dapat Diskon 14%
Logo Bee Web

Penggolongan Akun Akuntansi dan Contohnya

Secara garis besar, penggolongan akuntansi dibedakan menjadi 5, akun aset, aset kewajiban, akun modal, akun pendapatan dan akun beban biaya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Saturday, 25 January 2025
Diperbarui: Saturday, 25 January 2025
Daftar Isi

Di dunia akuntansi, setiap transaksi bisnis yang terjadi harus dicatat dengan cermat untuk memastikan laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan kondisi realitanya, agar roses pencatatan ini berjalan dengan efisien dan terstruktur diperlukan yang namanya penggolongan akun akuntansi.

Apa itu penggolongan akuntansi? penggolongan akuntansi adalah pengelompokkan transaksi ke dalam akun-akun dalam sistem pembukuan untuk mempermudah proses pencatatan dan pelaporan keuangan.

Nah, lebih untuk lebih mengenal bagaimana dan apa yang dimaksud dengan penggolongan akun akuntansi ini, baca artikel di bawah ini!

Apa itu Penggolongan Akun Akuntansi?

Secara umum, penggolongan akun dalam akuntansi merupakan metode yang digunakan untuk mengelompokkan akun sesuai dengan jenis dan karakteristiknya saat pencatatan. Dalam buku Pengantar Akuntansi (2022) karya Hisar Pangaribuan, ia menjelaskan jika penggolongan akuntansi adalah bagian dari rutinitas pembukuan yang harus diperhatikan secara serius oleh akuntan agar data yang didapatkan lebih akurat.

Dalam prakteknya, penggolongan akun akuntansi diklasifikasikan menjadi 5 kategori, yakni:

  • Aset (Harta): Semua kekayaan yang dimiliki perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, yang digunakan untuk operasi bisnis sehari-hari.
  • Kewajiban (Utang): Semua kewajiban atau utang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain.
  • Ekuitas (Modal): Selisih antara total aset dan total kewajiban, yang menunjukkan nilai bersih perusahaan.
  • Pendapatan: Semua pemasukan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya, seperti penjualan barang atau jasa.
  • Beban: Semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan, seperti biaya operasional dan administrasi.

Kenapa Harus Ada Penggolongan Akun?

Penggolongan Akun Akuntansi

Selain untuk memastikan pembukuan transaksi keuangan dilakukan secara akurat, penggolongan akun akuntansi juga dilakukan karena alasan lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah Pencatatan Transaksi

Dengan penggolongan akun yang jelas, setiap transaksi dapat dicatat ke dalam kategori yang sesuai, seperti aset, kewajiban, atau pendapatan. Hal ini membuat proses pencatatan menjadi lebih terstruktur dan efisien.

2. Menghindari Kesalahan Pencatatan

Tanpa penggolongan akun yang jelas, ada resiko terjadinya kesalahan pencatatan, seperti memasukkan transaksi ke akun yang tidak sesuai. Hal ini dapat mempengaruhi keakuratan laporan keuangan.

3. Menyusun Laporan Keuangan yang Sistematis

Penggolongan akun membantu dalam penyusunan laporan keuangan, seperti neraca dan laporan laba rugi. Dengan akun-akun yang terkelompok dengan baik, laporan keuangan akan lebih mudah dipahami dan sesuai dengan standar akuntansi.

4. Mempermudah Analisis Keuangan

Dengan akun yang dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, analisis kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih mudah. Misalnya, perusahaan dapat dengan cepat melihat perbandingan antara pendapatan dan beban untuk mengetahui profitabilitas.

5. Memastikan Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi

Standar akuntansi, seperti PSAK atau IFRS, mengharuskan laporan keuangan disajikan dalam format tertentu. Penggolongan akun membantu memastikan bahwa penyajian laporan sesuai dengan standar yang berlaku.

5 Penggolongan Akun dalam Akuntansi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika penggolongan akun akuntansi dibedakan menjadi 5 akun akuntansi. Namun, secara garis besar akun akuntansi dibedakan menjadi dua jenis, yakni: akun riil dan akun nominal.

Akun riil adalah akun yang mencerminkan posisi keuangan perusahaan dan bersifat permanen, seperti aset, kewajiban, dan ekuitas. Sebaliknya, akun nominal adalah akun yang bersifat sementara dan digunakan untuk mencatat pendapatan, beban, serta laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.

Berikut penjelasan terkait 5 penggolongan akun dalam akuntansi:

#Akun Riil

1. Aset (Harta)

Jenis Jenis Akun Aset Atau Aktiva

Golongan akun akuntansi yang pertama ada aset atau harta, jika diartikan aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan akibat dari pengorbanan ekonomi di masa lalu dan memiliki manfaat di masa yang akan datang.

Sedangkan menurut Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK), aset adalah seluruh kekayaan yang dimiliki individu atau kelompok, baik aset yang berwujud maupun aset tidak berwujud yang memiliki nilai manfaat bagi pemiliknya.

Dari definisi diatas, aset dikelompokkan kembali menjadi 2 kelompok, yakni:

a. Aset Tetap

Pertama adalah aset tetap, menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki perusahaan untuk digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi atau penyediaan barang atau jasa.

Selain itu, Warren, Reeve Fess (2008) juga menjelaskan jika aset tetap atau fixed assets adalah aset jangka panjang berwujud fisik dan dapat dilihat contohnya seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan dan tanah.

Dalam hal ini, ada 5 karakteristik aset tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Produksi atau pengadaan barang dan jasa.
  • Direntalkan kepada pihak lain.
  • Dimiliki dengan tujuan administratif.
  • Memiliki bentuk atau wujud fisik.
  • Mempunyai jangka waktu penggunaan relatif permanen atau lebih dari satu tahun periode akuntansi.

b. Aset Lancar

Jenis aset kedua adalah aset lancar, apa yang dimaksud dengan aset lancar? Aset lancar adalah aset perusahaan yang dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual dan dikonsumsi dalam waktu 1 tahun.

Dimana, menurut Kasmir (2013), aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat dijadikan menjadi uang dalam waktu singkat, maksimal 1 tahun. Apa saja yang termasuk dalam aset lancar, diantaranya adalah kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan dan lainnya.

Berdasarkan PSAK 1, aset lancar memiliki 3 karakteristik berikut ini:

  • Diharapkan akan dijual atau digunakan dalam siklus operasi normal perusahaan, maksimal 1 tahun.
  • Diadakan untuk diperdagangkan ata digunakan.
  • Dapat direalisasikan menjadi kas dalam waktu maksimal satu tahun buku setelah laporan.
  • Kas dan setara kas yang tergolong aset lancar harus bebas digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek dalam waktu satu tahun.

2. Liabilitas (Utang)

Akun Akun Kewajiban

Akun Akun Kewajiban dan Pencatatannya (Credit: bee.id)

Penggolongan akun berikutnya ada liabilitas atau hutang. Jika diartikan secara umum, liabilitas atau utang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dilunasi di masa depan, baik dalam bentuk uang, barang, maupun jasa.

Menurut Nurwahyudi dan Mardiyah (2004) Utang atau liabilitas adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa yang akan datang karena akibat dari transaksi sebelumnya. Pengorbanan ekonomi ini dapat berbentuk uang, aset atau jasa lainnya

Sedangkan menurut PSAK 57, liabilitas adalah kewajiban saat ini dari perusahaan yang berasal dari peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya diharapkan dapat menghasilkan manfaat ekonomi perusahaan. Sederhananya, liabilitas ini adalah utang yang harus dibayar perusahaan di masa depan..

Sama seperti aset, liabilitas atau hutang dibedakan menjadi dua kelompok, yakni liabilitas lancar dan tidak lancar, berikut penjelasannya:

a. Liabilitas Jangka Pendek (Liabilitas Lancar)

Dalam buku Teori Akuntansi (2022), karya Ervina, dkk, menjelaskan jika liabilitas jangka pendek adalah kewajiban yang jatuh tempo pembayarannya dalam waktu kurang dari satu tahun. Biasanya, liabilitas ini timbul dari kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Contohnya, utang dagang, utang wesel, utang pajak, utang biaya pendapatan dibayar dimuka hingga utang dividen.

b. Liabilitas Jangka Panjang

Sedangkan liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Biasanya, liabilitas ini digunakan untuk investasi atau pengembangan bisnis. Contohnya utang hipotik, utang obligasi, kredit noveltasi, dan lain sebagainya.

3. Ekuitas (Modal)

Akun-Akun Modal dan Pencatatannya (Credit: bee.id)

Penggolongan akun akuntansi yang termasuk dalam akun riil terakhir adalah ekuitas atau modal. Menurut PSAK No. 21, ekuitas adalah bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih antara total aktiva dan total kewajiban perusahaan.

Ekuitas sering disebut sebagai hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban. Dengan kata lain, ekuitas mencerminkan nilai kekayaan bersih yang menjadi milik pemilik atau pemegang saham.

Selain itu, ekuitas juga dapat diartikan sebagai jumlah yang akan dikembalikan kepada pemilik atau pemegang saham jika seluruh aset perusahaan dicairkan dan seluruh kewajiban dilunasi.

Adapun elemen-elemen dari ekuitas diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Modal Disetor: Dana yang secara langsung disetor oleh pemilik atau pemegang saham.
  • Modal Saham: Bagian modal yang tercatat sebagai modal yuridis (legal capital).
  • Modal Setoran Tambahan: Tambahan modal yang diberikan pemilik selain modal saham awal.
  • Prive: Penarikan dana yang dilakukan pemilik modal untuk kegiatan diluar operasional.
  • Laba Ditahan: Laba yang tidak dibagikan sebagai dividen dan digunakan kembali untuk operasional atau investasi perusahaan.

#Akun Nominal

4. Pendapatan (Revenue)

Akun Akun Pendapatan

Akun-Akun Pendapatan dan Pencatatannya (Credit: bee.id)

Selanjutnya ada akun pendapatan, yakni akun yang digunakan untuk mencatat perolehan keuntungan atau pendapatan perusahaan dari aktivitas bisnis sehari-hari, seperti penjualan barang dan jasa.

Selain mencatat perolehan keuntungan atau pendapatan dari aktivitas utama perusahaan, akun pendapatan juga digunakan untuk mencatat:

  • Pendapatan yang berasal dari aktivitas di luar operasi utama perusahaan, seperti pendapatan bunga, pendapatan sewa, atau pendapatan investasi.
  • Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan non-rutin, seperti penjualan aset tetap, keuntungan kurs mata uang asing, atau keuntungan dari investasi jangka panjang.
  • Pendapatan yang belum direalisasi, misalnya, pengakuan pendapatan dari penjualan secara kredit yang belum sepenuhnya diterima dalam bentuk kas.
  • Pendapatan yang telah diterima sebelumnya tetapi belum diakui sebagai pendapatan karena perusahaan belum menyelesaikan kewajibannya kepada pelanggan.

5. Beban (Expanse)

Akun-Akun Beban Biaya dan Pencatatannya (Credit: bee.id)

Terakhir adalah akun beban, apa yang dimaksud dengan akun beban? Dalam akuntansi, akun beban digunakan untuk mencatat pengeluaran yang terjadi selama operasi perusahaan dan berkurangnya nilai ekonomis yang tidak menghasilkan manfaat jangka panjang.

Beban ini biasanya tercermin dalam laporan laba rugi dan berpengaruh langsung terhadap laba bersih perusahaan. Ada 4 jenis beban yang biasa dicatat dalam pembukuan akuntansi, diantaranya adalah:

  • Beban Operasional: Biaya yang berkaitan dengan kegiatan administratif dan operasional umum perusahaan, seperti gaji staf administrasi dan biaya kantor.
  • Beban Non-Operasional: Biaya yang timbul akibat pinjaman atau utang perusahaan atau biaya dari kewajiban pajak yang harus dibayar berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan.
  • Beban Penyusutan:Biaya yang dialokasikan untuk mencatat penurunan nilai aset tetap selama masa manfaatnya. Aset tetap seperti bangunan, mesin, kendaraan, atau peralatan memiliki nilai yang menurun seiring waktu akibat penggunaan, usia, atau keausan.
  • Beban Lain-lain: Kategori beban yang tidak termasuk dalam aktivitas operasional utama perusahaan. Beban ini biasanya timbul dari kejadian atau transaksi non-rutin yang tidak terkait langsung dengan operasi sehari-hari perusahaan. Contohnya, penjualan aset, penurunan mata uang, dan lain sebagainya.

Catat Transaksi Sesuai Akunnya, Pakai Aplikasi Pembukuan Beecloud

Dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan seperti Beecloud, Anda dapat memastikan setiap transaksi tercatat pada akun yang tepat secara otomatis. Pakai Beecloud, Anda bisa lebih mudah Anda dalam mengelompokkan dan mengkategorikan transaksi, mulai dari pendapatan, beban, aset, hingga kewajiban, sesuai dengan jenisnya.

Tidak hanya itu, Beecloud juga membantu mengurangi risiko kesalahan manusia dan mempercepat proses pembuatan laporan keuangan, sehingga memudahkan Anda dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat dan akurat.

Beecloud, Solusi Akuntansi Praktis Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (sak)

Pengen punya laporan keuangan sudah sesuai standar akuntansi keuangan langsung jadi? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Populer

Ekuitas: Pengertian, Unsur, Jenis dan Contonya, Lengkap!
Ekuitas adalah istilah populer dan tentunya sudah sangat populer dalam dunia bisnis khususnya untuk masalah pengelolaan keuangan atau akuntansi. Secara
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Terbaru 2023
Bagi sebagian orang, menghitung besaran PPh 21 bisa menjadi tugas yang menakutkan dan membingungkan. Namun, sebenarnya cara menghitung PPh 21
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
12 Contoh Wirausaha Berbagai Bidang & Contoh Usahanya
Jika Anda seorang pebisnis yang tengah mencari inspirasi dan pandangan segar dalam dunia kewirausahaan, tak ada yang lebih bermanfaat daripada
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu