Menjalankan bisnis memang bukanlah hal yang mudah, terdapat banyak sekali faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Menghitung Return on investment atau ROI adalah salah satu dari banyak hal yang harus dilakukan. Aset dan modal akan jadi poin utama dalam perhitungannya.
Hal ini dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan bisnis yang dijalankan karena melalui perhitungan ini, pebisnis bisa lebih mudah untuk melakukan evaluasi. Sehingga dapat secara mudah menentukan bagian yang harus diperbaiki atau ditingkatkan.
Return on investment (ROI) merupakan rasio perhitungan efektivitas dari sebuah investasi. Perhitungan umumnya dilakukan oleh investor untuk dapat menentukan strategi bisnis selanjutnya yang akan diterapkan.
Dengan mengetahui hasil perhitungan ROI, perencanaan strategi bisa dilakukan secara lebih efisien. Hal ini tentu sangat penting dilakukan apalagi untuk pebisnis yang ingin mengembangkan usaha baru dengan laba bersih yang didapatkan dari ROI bisnis sebelumnya.
Lakukan perhitungan secara cermat dan benar agar tidak salah langkah dalam mengatur strategi bisnis untuk masa mendatang. Komponen ini memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan bisnis sehingga cara perhitungannya harus dipahami dengan baik.
Jika sudah memahami apa itu ROI, pembahasan selanjutnya adalah terkait faktor yang dapat mempengaruhinya. Terdapat dua faktor utama yang bisa mempengaruhinya. Berikut diantaranya.
Profit margin atau laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan akan menjadi faktor yang bisa mempengaruhi ROI. Pebisnis dapat melihat berapa jumlah laba bersih yang didapatkan perusahaan untuk dapat menyimpulkan apakah sudah memiliki ROI yang sesuai atau tidak.
Hal ini bisa jadi bahan pertimbangan sehingga pebisnis dapat membuat perencanaan masa mendatang sehingga operasional bisnis bisa berjalan secara lebih baik.
Menghitung laba usaha tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dibutuhkan ketelitian dan pemahaman dasar mengenai akuntansi sebelum membuat laporan laba rugi guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Kini Anda bisa menggunakan software akuntansi agar penghitungan laba dapat berjalan secara otomatis. Seperti menggunakan software akuntansi Beeaccounting yang memiliki fitur penghitungan laba otomatis. Bahkan laporan laba rugi juga akan terbuat secara otomatis sehingga Anda dapat mengaksesnya kapan saja tanpa harus menunggu.
Hal ini merupakan fundamental bisnis yang harus diperhatikan dengan baik. Umumnya tingkat turnover ditentukan dari tingkat perputaran aktiva yang dimanfaatkan untuk operasional perusahaan setiap harinya.
Rumus ROI adalah laba bersih dibagi biaya investasi dikalikan dengan 100. Bisa juga menggunakan rumus lain yaitu, nilai sekarang dikurang dengan biaya investasi, dibagi biaya investasi dikali 100. Untuk lebih jelas terkait definisi rumusnya, simak informasinya di bawah ini.
Net Profit/Cost of Investment x100 = ROI
Atau bisa dijabarkan juga seperti berikut ini:
ROI = (Laba Bersih/Biaya Investasi) x 100 ROI = (( Pendapatan dari investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi )) x 100
Fungsi ROI tidak hanya untuk menghitung investasi saja. Namun juga bisa digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas promosi iklan yang dilakukan. Dengan memahami nilai perhitungannya, Anda bisa berupaya untuk meningkatkan ROI untuk dapat memperluas proyeksi bisnis di masa mendatang.
Perhitungan ROI dilakukan untuk bisa memberikan informasi apakah investasi yang dilakukan sudah layak atau belum. Hal ini dapat mendukung pemberian keputusan di masa depan. Cara menghitung ROI yang tepat adalah memahami berapa nilai investasi yang dikeluarkan terlebih dahulu.
Misalnya jumlah pengeluaran untuk operasional produksi, iklan, dan lainnya. Kemudian ketahui juga berapa jumlah laba bersih yang didapatkan dari kegiatan tersebut. Kedua komponen tersebut bisa dimasukkan ke dalam rumus untuk bisa diketahui nilai ROI.
Pengeluaran perusahaan jenis apapun bisa dihitung dengan ROI, mulai dari merekrut tenaga kerja tambahan, iklan, dan lainnya.
Namun memang sebagian besar pebisnis menggunakan ROI untuk menentukan besar nilai investasi yang sudah dilakukan. Investor tentu perlu mengetahui berapa potensi ROI yang didapatkan sebelum menanam modal pada perusahaan.
Baca Juga: Rumus ROI (Return On Invesment) dan Cara Menghitungnya
Jika hanya melihat dari rumusnya saja, mungkin Anda belum bisa memahaminya dengan baik. Untuk itu, silahkan simak contoh kasusnya berikut ini.
Perusahaan mengeluarkan dana untuk proses produksi sebesar Rp17 juta. Ketika penjualan dilakukan, perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp5 juta. Hitunglah ROI dalam persentase.
ROI = Laba bersih / dana yang dikeluarkan x 100% ROI = Rp5 juta / Rp17 juta x 100% ROI = 29,4%
Dapat disimpulkan bahwa tingkat ROI yang didapatkan yaitu sebesar 29,4%
Perusahaan melakukan investasi sebesar Rp15 juta dan bisa menghasilkan penjualan sebanyak Rp25 juta. Artinya, laba yang diperoleh adalah Rp10 juta. Secara sederhana apabila komponen dimasukkan ke dalam rumus perhitungan ROI, seperti inilah detailnya.
ROI = (Pendapatan nilai investasi - biaya investasi / biaya investasi x 100
ROI = (Rp25 juta - Rp15juta) /Rp15 juta x 100% ----- = Rp10 juta /Rp15 juta x 100% ----- = 66,7%
Sesuai dengan perhitungan rumus ROI bisa disimpulkan bahwa nilainya adalah 66,7%
Nilai ROI umumnya dijadikan sebagai indikator untuk strategi bisnis selanjutnya. Peranannya yang sangat penting memungkinkan pebisnis harus berupaya yang terbaik agar bisa mendapatkan nilai ROI tinggi. Untuk dapat meningkatkannya secara efektif, inilah beberapa cara yang bisa dilakukan.
Umumnya, konsumen akan membeli sebuah produk berdasarkan nilai serta jaminan yang diberikan. Jika dilihat dari sisi bisnis, Anda jangan pernah ragu untuk menaikkan harga produk apabila mampu menawarkan benefit yang lebih banyak.
Kenaikan harga dapat secara signifikan meningkatkan nilai analisa perhitungan ROI. Hal ini tentu harus disertai dengan pemahaman dan edukasi yang tepat kepada konsumen agar terus tertarik menggunakan produk yang ditawarkan meskipun harganya naik.
Sebelum mengambil langkah ini, pastikan untuk melakukan pertimbangan dari berbagai faktor terlebih dahulu dan pahami bagaimana keinginan pasar. Dengan begitu, Anda bisa menawarkan produk berkualitas dengan harga yang tinggi.
Jika mampu menjamin kualitas dan manfaat produk, maka konsumen juga tidak akan ragu untuk terus membeli produk.
Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ROI adalah menetapkan tujuan secara lebih jelas. Hal ini dapat membantu Anda dalam membuat rencana yang lebih matang untuk prospek bisnis mendatang.
Buatlah tujuan yang relevan, inovatif, dan berorientasi terhadap solusi sehingga dapat membantu dalam pengembangan bisnis dan menjangkau pasar yang lebih luas. Hasil perhitungan ROI bisa digunakan sebagai pedoman atau perkiraan rencana strategi bisnis.
Nilai perhitungan ROI cukup penting dalam kegiatan pemasaran agar bisa mengetahui potensi bisnis di masa depan. Perhatikan juga detail lain seperti perkiraan inflasi pada periode tertentu agar bisa menyusun rencana bisnis secara lebih efisien.
Era digital membuat berbagai hal bisa dilakukan secara lebih cepat. Untuk itu strategi pemasaran konten bisa jadi pilihan untuk dapat memperlancar operasional bisnis.
Perusahaan perlu meningkatkan personal branding untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari target pasar. Hal ini juga dapat secara efektif untuk meningkatkan nilai ROI perusahaan.
Kunci pemasaran konten adalah harus mampu mengumpulkan empati dan memahami kebutuhan pasar secara detail sehingga target pasar dapat lebih mengenal dan memiliki ketertarikan untuk membeli produk tertentu.
Baca Juga: Cara Membuat Content Marketing Menarik dan Unik
ROI adalah indikator yang dapat membantu dalam menguasai persaingan bisnis yang semakin ketat. Operasional bisnis tentu harus berjalan dengan baik agar bisa menghasilkan keuntungan besar. Semakin tinggi ROI yang didapatkan, maka prospek bisnis untuk berkembang akan semakin besar.