Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menyebut kata produk, baik ketika belanja, mencari kebutuhan sehari-hari hingga ketika menjalankan bisnis. Sederhananya, pengertian produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
Jika Anda menjalankan usaha, Anda harus paham apa yang dimaksud dengan 'barang dagang' ini. Mulai dari klasifikasi, karakteristik hingga tingkatannya.
Dengan memahami hal-hal tersebut, Anda dapat lebih mudah menentukan strategi pemasaran, produksi, dan pengembangan produk yang tepat sasaran. Ingin pembahasan lebih jauh lagi, simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini:
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari produksi itu. Pengertian produk lainnya adalah benda atau yang bersifat kebendaan seperti barang, bahan, atau bangunan yang merupakan hasil konstruksi.
Sedangkan pengertian produk menurut Fandy Tjiptono (1999) adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/ dikonsumsi pase sebagai pemenuh kebutuhan/ keinginan pasar yang bersangkutan.
Sedangkan secara sederhananya, Philip Kotler menjelaskan jika pengertian produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk memenuhi/ memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Dari penjelasan ahli di atas, bisa disimpulkan jika pengertian produk adalah adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sederhananya, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.
Secara umum, jenis produk dibedakan menjadi dua, yakni:
Fandy Tjiptono, barang adalah jenis produk yang memiliki wujud fisik sehingga dapat dilihat, disentuh, diraba, dipegang, disimpan dan diperlakukan secara fisik lainnya. Dari segi daya tahannya, barang dibedakan menjadi 2 tipe, yakni;
Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya memiliki masa guna lebih lama untuk pemakaian normal dalam durasi satu tahun atau lebih. Seperti TV, kulkas, laptop dan lainnya.
Pengertian jasa menurut Philip Kotler adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain. Secara fisik, jasa tidak memiliki wujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Contohnya seperti jasa service, laundry, cuci AC dan lain sebagainya.
Dari dua jenis produk di atas, menurut Kotler dan Amstrong (2017), dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis lagi berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, yakni:
Customer product adalah produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir sebagai pemakaian pribadi. Dari segi pemasarannya, customer product dibedakan kembali berdasarkan bagaimana cara customer membeli, berikut diantaranya:
Convenience product adalah barang atau jasa yang sering dibeli konsumen secara langsung. Selain itu, product ini juga tergolong mudah dibeli seperti makanan/ minuman, permen, buku, dan sejenisnya.
Jenis customer product yang kedua ada shopping product, yakni barang atau jasa yang tidak sering dibeli oleh customer dibanding dengan convenience produk.
Sebab, dari proses pembeliannya product ini lebih memiliki banyak perbandingan mulai dari kecocokan, kualitas, harga dan gaya/ desain dari produk itu sendiri. Contohnya, seperti pakaian, peralatan elektronik dan sejenisnya.
Ketiga ada speciality products, jenis customer product yang memiliki ciri khas khusus yang membuat pembelinya bersedia untuk membeli barang/ jasa tersebut. Contohnya seperti jasa perawatan kulit, pakaian branded, mobil brand tertentu, product luxury dan seterusnya.
Terakhir ada unsought product, jenis customer product yang biasanya jarang diketahui dan jarang dipertimbangkan oleh konsumen. Seperti, asuransi, produk pemakaman dan sejenisnya.
Selain customer product, jenis produk yang kedua adalah industrial products, yakni jenis produk yang dijual belikan kepada bisnis lainnya, biasanya produk tersebut digunakan sebagai bahan baku atau diperlukan pengolahan kembali sebagai barang jadi.
Industrial product juga dikelompokkan kembali menjadi 3 jenis, yakni:
Jenis barang industri pertama ada material and part, yakni
barang yang sepenuhnya menjadi bagian dari produk jadi. Kelompok ini terbagi menjadi dua kategori:
Jenis kedua adalah barang yang bersifat tahan lama (long lasting) dan membantu perusahaan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi. Capital items dibagi menjadi dua kelompok utama:
Terakhir, adalah product yang terdiri dari barang yang tidak tahan lama dan jasa yang membantu dalam pengelolaan atau pengembangan produk jadi.
Baca Juga: 7+ Tahapan Proses Produksi dan Informasi Penting Lainnya
Menurut Fandy Tjiptono ada 5 tingkatan produk, yakni:
Tingkatan pertama adalah jenis produk yang memiliki manfaat dasar yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan dari produk tersebut.
Core product ini berisi esensi dari produk itu sendiri, yang memberikan nilai utama bagi konsumen. Misalnya, pada sebuah hotel, inti manfaatnya adalah tempat untuk beristirahat.
Kemudian ada generic product, yakni bentuk/versi dasar dari produk yang hanya memiliki fitur minimal agar bisa berfungsi dan memenuhi kebutuhan dasar konsumen.
Generic produk memiliki fungsi utama dari core product namun tanpa tambahan fitur atau layanan ekstra. Contohnya adalah ponsel dasar yang hanya bisa melakukan panggilan dan mengirim pesan tanpa adanya aplikasi media sosial dan sejenisnya.
Expected product adalah versi formal dari produk yang ditawarkan dengan fitur-fitur dan atribut yang diharapkan oleh konsumen saat mereka memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Contohnya, saat membeli sebuah laptop, konsumen mengharapkan fitur seperti keyboard yang nyaman, layar yang baik, dan daya tahan baterai yang memadai.
Keempat ada Augmented product, biasanya berupa atribut atau komponen tambahan diluar standar biasanya. Fitur-fitur tambahan ini memberikan nilai lebih dan membedakan produk dari pesaing. Misalnya, layanan purna jual, garansi tambahan, atau fitur-fitur inovatif yang tidak ditawarkan oleh produk serupa.
Terakhir, Potential produk yakni semua peningkatan dan modifikasi yang mungkin dikembangkan atau ditambahkan pada produk di masa depan. Ini mencakup inovasi dan perubahan yang dapat memperluas fungsionalitas atau daya tarik produk di kemudian hari.
Selain memiliki tingkatan, produk juga memiliki hierarki. Menurut Kotler, dkk (1996) ada 7 hierarki produk, diantaranya sebagai berikut:
Need family merupakan level paling dasar. Diciptakan berdasarkan kebutuhan inti atau dasar kebutuhan dasar manusia. Contoh: kebutuhan akan rasa aman.
Level ini mencakup semua produk yang dapat memenuhi kebutuhan dasar. Contoh: untuk memenuhi kebutuhan rasa aman, produknya bisa berupa asuransi, tabungan, atau investasi.
Level ketiga lebih spesifik lagi. Produk-produk dalam satu kelas memiliki fungsi yang serupa. Contohnya, dalam rumpun produk keuangan, kelas produknya bisa berupa instrumen keuangan.
Lini produk adalah kelompok produk dalam satu kelas yang memiliki hubungan erat. Hubungan ini bisa dilihat dari segi fungsi, target konsumen, saluran distribusi, atau harga. Contohnya dalam kelas instrumen keuangan, lini produknya bisa berupa produk investasi saham.
Level kelima ada product type, mengacu pada variasi dari produk dalam satu lini produk. Contohnya dalam lini produk investasi saham, tipe produknya bisa berupa saham blue chip, saham growth, atau saham defensive.
Keenam ada band/ merk, yakni identitas unik yang diberikan pada suatu produk atau lini produk. Merek membantu konsumen membedakan produk satu dengan yang lain. Contohnya dalam tipe produk saham growth, mereknya bisa berupa saham perusahaan teknologi XYZ.
Kemudian item, level paling spesifik, yaitu produk individual dengan karakteristik yang berbeda seperti ukuran, harga, atau penampilan. Contoh: saham perusahaan teknologi XYZ dengan kode saham ABC.
Dengan adanya hierarki produk ini, perusahaan lebih mudah memahami posisi setiap produk dalam portofolio mereka, serta untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Apa yang dimaksud atribut produk menurut Tjiptono? Atribut produk menurut Tjiptono adalah seluruh unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen yang bisa dijadikan alasan atau dasar pengambilan keputusan pembelian.
Dalam hal ini ada 9 atribut produk yang perlu dilengkapi, agar sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen, berikut diantaranya:
Atribut yang pertama adalah desain, dimana desain adalah salah satu elemen penting yang mempengaruhi ketertarikan konsumen. Desain yang menarik akan memberikan pengalaman visual dan sentuhan yang menyenangkan. Konsumen cenderung lebih tertarik pada produk dengan desain yang unik dan estetis.
Kemudian ada warna, yakni elemen visual yang pertama kali dilihat oleh konsumen. Warna memiliki pengaruh psikologis yang kuat, dengan warna-warna tertentu seperti merah dan kuning menarik perhatian lebih cepat, sementara warna biru dan hijau memberikan kesan menenangkan.
Selanjutnya ada brand/ merek, yang merupakan identitas produk yang membedakannya dari produk pesaing. Merek yang kuat memberikan citra positif kepada konsumen, membangun kepercayaan, serta memudahkan pengenalan produk. Merek juga digunakan sebagai alat promosi dan membina citra produk.
Baca Juga: Memahami Psikologi Warna Sebelum Membangun Brand
Keempat ada kemasan, kemasan sendiri memiliki beberapa fungsi, termasuk melindungi produk, memberikan kemudahan dalam penggunaan, dan menarik perhatian konsumen. Kemasan yang baik juga mencerminkan identitas produk serta memudahkan distribusi.
Selanjutnya label, label inilah yang memberikan informasi penting tentang produk, seperti merek, cara penggunaan, dan kualitas. Ada tiga jenis label: label merek (brand label), label deskriptif (descriptive label), dan label penilaian kualitas (grade label).
Kemudian harga, salah satu faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen. Perusahaan biasanya menentukan harga berdasarkan biaya dan target keuntungan, serta mempertimbangkan persaingan di pasar.
Kualitas mengacu pada kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Faktor-faktor yang dinilai dalam kualitas produk meliputi kinerja, keandalan, daya tahan, estetika, dan kesesuaian dengan spesifikasi.
Kedelapan ada layanan, mencakup berbagai aspek jasa yang mendukung produk, seperti informasi, pemesanan, dan pelayanan kepada pelanggan. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Terakhir, jaminan atau garansi. Jaminan ini memberikan kepastian kepada konsumen bahwa produk akan berfungsi seperti yang diharapkan. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi, jaminan menawarkan perbaikan atau penggantian, yang meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
Dengan memahami pengertian produk, jenis, klasifikasi hingga atribut produk perusahaan dapat menciptakan barang dagang yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dimana, setiap atribut memiliki peran strategis dalam mempengaruhi keputusan pembelian, dari daya tarik visual hingga jaminan kualitas yang memberikan rasa aman bagi konsumen. Ketika semua elemen ini diterapkan dengan baik, produk akan memiliki daya saing yang lebih kuat, meningkatkan citra merek, serta memastikan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Agar pelanggan semakin puas dan loyal, Anda bisa melakukan scale up bisnis dengan menggunakan aplikasi kasir online Beepos. Berikan pelayanan cepat hingga program promo mudah bikin customer semakin terikat. Selain itu, Beepos juga terintegrasi dengan akunting, tidak hanya customernya saja yang puas bisnis Anda juga bisa semakin luas! Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!