Diskon 12% + Bonus Private Business Coaching senilai Rp. 15 juta🎉
Logo Bee Web

Pengertian Produk, Klasifikasi, Tingkatan dan Atributnya

Pahami dan pelajari pengertian produk, klasifikasi, tingkatan hingga atributnya bantu Anda dalam mengoptimasi strategi pemasaran.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 13 September 2024

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menyebut kata produk, baik ketika belanja, mencari kebutuhan sehari-hari hingga ketika menjalankan bisnis. Sederhananya, pengertian produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.

Jika Anda menjalankan usaha, Anda harus paham apa yang dimaksud dengan 'barang dagang' ini. Mulai dari klasifikasi, karakteristik hingga tingkatannya.

Dengan memahami hal-hal tersebut, Anda dapat lebih mudah menentukan strategi pemasaran, produksi, dan pengembangan produk yang tepat sasaran. Ingin pembahasan lebih jauh lagi, simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini:

Pengertian Produk

Pengertian produk

Prorduk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. (Credit: Instagram/ @Keripikbuahta.id)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari produksi itu. Pengertian produk lainnya adalah benda atau yang bersifat kebendaan seperti barang, bahan, atau bangunan yang merupakan hasil konstruksi.

Sedangkan pengertian produk menurut Fandy Tjiptono (1999) adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/ dikonsumsi pase sebagai pemenuh kebutuhan/ keinginan pasar yang bersangkutan.

Sedangkan secara sederhananya, Philip Kotler menjelaskan jika pengertian produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk memenuhi/ memuaskan kebutuhan dan keinginan.

Dari penjelasan ahli di atas, bisa disimpulkan jika pengertian produk adalah adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sederhananya, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan.

Jenis-Jenis Produk

Secara umum, jenis produk dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Barang

Fandy Tjiptono, barang adalah jenis produk yang memiliki wujud fisik sehingga dapat dilihat, disentuh, diraba, dipegang, disimpan dan diperlakukan secara fisik lainnya. Dari segi daya tahannya, barang dibedakan menjadi 2 tipe, yakni;

a. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya memiliki masa guna lebih lama untuk pemakaian normal dalam durasi satu tahun atau lebih. Seperti TV, kulkas, laptop dan lainnya.

2. Jasa

Pengertian jasa menurut Philip Kotler adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain. Secara fisik, jasa tidak memiliki wujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Contohnya seperti jasa service, laundry, cuci AC dan lain sebagainya.

Klasifikasi Produk

Jastip Sepatu

Ada dua klasifikasi produk berdasarkan konsumen, yakni barang sehari-hari dan industri (Credit: Unsplash)

Dari dua jenis produk di atas, menurut Kotler dan Amstrong (2017), dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis lagi berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, yakni:

1. Customer Product (Barang Konsumen)

Customer product adalah produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir sebagai pemakaian pribadi. Dari segi pemasarannya, customer product dibedakan kembali berdasarkan bagaimana cara customer membeli, berikut diantaranya:

a. Convenience Products

Convenience product adalah barang atau jasa yang sering dibeli konsumen secara langsung. Selain itu, product ini juga tergolong mudah dibeli seperti makanan/ minuman, permen, buku, dan sejenisnya.

b. Shopping Products

Jenis customer product yang kedua ada shopping product, yakni barang atau jasa yang tidak sering dibeli oleh customer dibanding dengan convenience produk.

Sebab, dari proses pembeliannya product ini lebih memiliki banyak perbandingan mulai dari kecocokan, kualitas, harga dan gaya/ desain dari produk itu sendiri. Contohnya, seperti pakaian, peralatan elektronik dan sejenisnya.

c. Speciality Products

Ketiga ada speciality products, jenis customer product yang memiliki ciri khas khusus yang membuat pembelinya bersedia untuk membeli barang/ jasa tersebut. Contohnya seperti jasa perawatan kulit, pakaian branded, mobil brand tertentu, product luxury dan seterusnya.

d. Unsought Products

Terakhir ada unsought product, jenis customer product yang biasanya jarang diketahui dan jarang dipertimbangkan oleh konsumen. Seperti, asuransi, produk pemakaman dan sejenisnya.

2. Industrial Product (Barang Industri)

Selain customer product, jenis produk yang kedua adalah industrial products, yakni jenis produk yang dijual belikan kepada bisnis lainnya, biasanya produk tersebut digunakan sebagai bahan baku atau diperlukan pengolahan kembali sebagai barang jadi.

Industrial product juga dikelompokkan kembali menjadi 3 jenis, yakni:

a. Material and Part

Jenis barang industri pertama ada material and part, yakni

barang yang sepenuhnya menjadi bagian dari produk jadi. Kelompok ini terbagi menjadi dua kategori:

  • Bahan baku: Material dasar yang digunakan dalam proses produksi, seperti kayu, baja, atau bahan kimia yang akan diolah lebih lanjut untuk menjadi produk akhir.
  • Bahan jadi dan suku cadang: Komponen yang sudah setengah jadi atau telah selesai dan akan dirakit ke dalam produk akhir, seperti mesin, komponen elektronik, atau spare parts.

b. Capital Items

Jenis kedua adalah barang yang bersifat tahan lama (long lasting) dan membantu perusahaan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi. Capital items dibagi menjadi dua kelompok utama:

  • Instalasi: Meliputi bangunan seperti pabrik, kantor, dan fasilitas produksi besar lainnya yang diperlukan dalam proses produksi.
  • Peralatan kantor: Peralatan pendukung seperti komputer, mesin fotokopi, dan mesin lainnya yang digunakan dalam operasional sehari-hari untuk mendukung produksi dan administrasi.

c. Supplies and Services

Terakhir, adalah product yang terdiri dari barang yang tidak tahan lama dan jasa yang membantu dalam pengelolaan atau pengembangan produk jadi.

  • Supplies: Termasuk barang-barang seperti pelumas, kertas, atau bahan pembersih yang digunakan dalam operasional sehari-hari namun tidak menjadi bagian dari produk akhir.
  • Services: Layanan yang mendukung operasional perusahaan, seperti layanan pemeliharaan, perbaikan mesin, atau konsultasi teknis yang membantu menjaga kelancaran proses produksi.

Baca Juga: 7+ Tahapan Proses Produksi dan Informasi Penting Lainnya

Tingkatan Produk

Tingkatan Produk

Ada 5 tingkatan produk menurut Fandy Tjiptono (Credit: researchgate.net)

Menurut Fandy Tjiptono ada 5 tingkatan produk, yakni:

1. Produk Utama atau Inti (Core Benefit)

Tingkatan pertama adalah jenis produk yang memiliki manfaat dasar yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan dari produk tersebut.

Core product ini berisi esensi dari produk itu sendiri, yang memberikan nilai utama bagi konsumen. Misalnya, pada sebuah hotel, inti manfaatnya adalah tempat untuk beristirahat.

2. Produk Dasar (Generic Product)

Kemudian ada generic product, yakni bentuk/versi dasar dari produk yang hanya memiliki fitur minimal agar bisa berfungsi dan memenuhi kebutuhan dasar konsumen.

Generic produk memiliki fungsi utama dari core product namun tanpa tambahan fitur atau layanan ekstra. Contohnya adalah ponsel dasar yang hanya bisa melakukan panggilan dan mengirim pesan tanpa adanya aplikasi media sosial dan sejenisnya.

3. Produk Harapan (Expected Product)

Expected product adalah versi formal dari produk yang ditawarkan dengan fitur-fitur dan atribut yang diharapkan oleh konsumen saat mereka memutuskan untuk membeli produk tersebut.

Contohnya, saat membeli sebuah laptop, konsumen mengharapkan fitur seperti keyboard yang nyaman, layar yang baik, dan daya tahan baterai yang memadai.

4. Produk Pelengkap (Equipmented Product)

Keempat ada Augmented product, biasanya berupa atribut atau komponen tambahan diluar standar biasanya. Fitur-fitur tambahan ini memberikan nilai lebih dan membedakan produk dari pesaing. Misalnya, layanan purna jual, garansi tambahan, atau fitur-fitur inovatif yang tidak ditawarkan oleh produk serupa.

5. Produk Potensial (Potential Product)

Terakhir, Potential produk yakni semua peningkatan dan modifikasi yang mungkin dikembangkan atau ditambahkan pada produk di masa depan. Ini mencakup inovasi dan perubahan yang dapat memperluas fungsionalitas atau daya tarik produk di kemudian hari.

Hirarki Produk

Selain memiliki tingkatan, produk juga memiliki hierarki. Menurut Kotler, dkk (1996) ada 7 hierarki produk, diantaranya sebagai berikut:

1. Need Family (Rumpun Kebutuhan)

Need family merupakan level paling dasar. Diciptakan berdasarkan kebutuhan inti atau dasar kebutuhan dasar manusia. Contoh: kebutuhan akan rasa aman.

2. Product Family (Rumpun Produk)

Level ini mencakup semua produk yang dapat memenuhi kebutuhan dasar. Contoh: untuk memenuhi kebutuhan rasa aman, produknya bisa berupa asuransi, tabungan, atau investasi.

3. Kelas Produk (Product Class)

Level ketiga lebih spesifik lagi. Produk-produk dalam satu kelas memiliki fungsi yang serupa. Contohnya, dalam rumpun produk keuangan, kelas produknya bisa berupa instrumen keuangan.

4. Lini Produk (Product Line)

Lini produk adalah kelompok produk dalam satu kelas yang memiliki hubungan erat. Hubungan ini bisa dilihat dari segi fungsi, target konsumen, saluran distribusi, atau harga. Contohnya dalam kelas instrumen keuangan, lini produknya bisa berupa produk investasi saham.

5. Tipe Produk (Product Type)

Level kelima ada product type, mengacu pada variasi dari produk dalam satu lini produk. Contohnya dalam lini produk investasi saham, tipe produknya bisa berupa saham blue chip, saham growth, atau saham defensive.

6. Merek (Brand)

Keenam ada band/ merk, yakni identitas unik yang diberikan pada suatu produk atau lini produk. Merek membantu konsumen membedakan produk satu dengan yang lain. Contohnya dalam tipe produk saham growth, mereknya bisa berupa saham perusahaan teknologi XYZ.

7. Item (Unit Produk)

Kemudian item, level paling spesifik, yaitu produk individual dengan karakteristik yang berbeda seperti ukuran, harga, atau penampilan. Contoh: saham perusahaan teknologi XYZ dengan kode saham ABC.

Dengan adanya hierarki produk ini, perusahaan lebih mudah memahami posisi setiap produk dalam portofolio mereka, serta untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Atribut Produk

Desain Kemasan Produk Makanan

Desain kemasan produk menjadi atribut produk yang penting diperhatikan agar produk Anda dipertimbangkan konsumen (Credit: Freepik.com)

Apa yang dimaksud atribut produk menurut Tjiptono? Atribut produk menurut Tjiptono adalah seluruh unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen yang bisa dijadikan alasan atau dasar pengambilan keputusan pembelian.

Dalam hal ini ada  9 atribut produk yang perlu dilengkapi, agar sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen, berikut diantaranya:

1. Desain Produk

Atribut yang pertama adalah desain, dimana desain adalah salah satu elemen penting yang mempengaruhi ketertarikan konsumen. Desain yang menarik akan memberikan pengalaman visual dan sentuhan yang menyenangkan. Konsumen cenderung lebih tertarik pada produk dengan desain yang unik dan estetis.

2. Warna Produk

Kemudian ada warna, yakni elemen visual yang pertama kali dilihat oleh konsumen. Warna memiliki pengaruh psikologis yang kuat, dengan warna-warna tertentu seperti merah dan kuning menarik perhatian lebih cepat, sementara warna biru dan hijau memberikan kesan menenangkan.

3. Merek (Brand)

Selanjutnya ada brand/ merek, yang merupakan identitas produk yang membedakannya dari produk pesaing. Merek yang kuat memberikan citra positif kepada konsumen, membangun kepercayaan, serta memudahkan pengenalan produk. Merek juga digunakan sebagai alat promosi dan membina citra produk.

Baca Juga: Memahami Psikologi Warna Sebelum Membangun Brand

4. Kemasan

Keempat ada kemasan, kemasan sendiri memiliki beberapa fungsi, termasuk melindungi produk, memberikan kemudahan dalam penggunaan, dan menarik perhatian konsumen. Kemasan yang baik juga mencerminkan identitas produk serta memudahkan distribusi.

5. Label

Selanjutnya label, label inilah yang memberikan informasi penting tentang produk, seperti merek, cara penggunaan, dan kualitas. Ada tiga jenis label: label merek (brand label), label deskriptif (descriptive label), dan label penilaian kualitas (grade label).

6. Harga Produk

Kemudian harga, salah satu faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen. Perusahaan biasanya menentukan harga berdasarkan biaya dan target keuntungan, serta mempertimbangkan persaingan di pasar.

7. Kualitas Produk

Kualitas mengacu pada kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Faktor-faktor yang dinilai dalam kualitas produk meliputi kinerja, keandalan, daya tahan, estetika, dan kesesuaian dengan spesifikasi.

8. Layanan Pelengkap

Kedelapan ada layanan, mencakup berbagai aspek jasa yang mendukung produk, seperti informasi, pemesanan, dan pelayanan kepada pelanggan. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

9. Jaminan

Terakhir, jaminan atau garansi. Jaminan ini memberikan kepastian kepada konsumen bahwa produk akan berfungsi seperti yang diharapkan. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi, jaminan menawarkan perbaikan atau penggantian, yang meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.

Penutup

Dengan memahami pengertian produk, jenis, klasifikasi hingga atribut produk perusahaan dapat menciptakan barang dagang yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dimana, setiap atribut memiliki peran strategis dalam mempengaruhi keputusan pembelian, dari daya tarik visual hingga jaminan kualitas yang memberikan rasa aman bagi konsumen. Ketika semua elemen ini diterapkan dengan baik, produk akan memiliki daya saing yang lebih kuat, meningkatkan citra merek, serta memastikan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Beepos Buat Program Poin Reward Untuk Customer Loyalty

Agar pelanggan semakin puas dan loyal, Anda bisa melakukan scale up bisnis dengan menggunakan aplikasi kasir online Beepos. Berikan pelayanan cepat hingga program promo mudah bikin customer semakin terikat. Selain itu, Beepos juga terintegrasi dengan akunting, tidak hanya customernya saja yang puas bisnis Anda juga bisa semakin luas! Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Artikel Terkait

7 Rekomendasi Usaha yang Jarang tapi Dibutuhkan 2023
Dalam hiruk-pikuk kehidupan perkotaan yang serba cepat dan sibuk, terdapat sebuah kategori usaha yang jarang tapi dibutuhkan, hal ini jika
Baca Juga
Mengenal Istilah Inden dan Implementasinya dalam Bisnis
Secara sederhana, inden dapat diartikan sebagai proses pemesanan produk kepada pemasok atau produsen dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelum stok
Baca Juga
7 Contoh Westernisasi pada Bisnis yang Perlu Anda Ketahui
Di era globalisasi ini, pengaruh budaya Barat semakin terasa dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Contoh westernisasi dalam
Baca Juga
Ekonomi Maritim: Potensi dalam Pembangunan Industri Kelautan
Ekonomi maritim adalah salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Industri maritim ini memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi
Baca Juga
Client Adalah Klien, Pahami Jenis dan Cara Menghadapinya
Pada perjalanan bisnis yang dinamis, peran klien, client, atau pelanggan menjadi krusial dalam membentuk fondasi kesuksesan. Seiring perkembangan bisnis, kita
Baca Juga
Contoh Deskripsi Produk dan Bagaimana Cara Membuatnya
Mengetahui contoh deskripsi produk yang baik bisa membantu Anda untuk menjalankan pemasaran secara efektif dan efisien. Ketika calon pembeli melihat
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu