Logo Bee Web

Manfaat Jurnal Penyesuaian dan Contoh Kasusnya

Manfaat jurnal penyesuaian sangat Anda butuhkan pada saat Anda harus membuat laporan keuangan. Oleh karena itu berikut beberapa contohnya.
Penulis: Feni Purwantini
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Thursday, 10 September 2020

Seperti yang kita ketahui bersama jika pembukuan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Jurnal penyesuaian adalah salah satu proses penyesuaian catatan / fakta yang sebenarnya ada pada akhir periode akuntansi. Apa saja manfaat jurnal penyesuaian?

Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang disusun berdasarkan data neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode.

Di dalam jurnal penyesuaian ada yang namanya ayat jurnal. Ayat jurnal atau dikenal juga dengan ayat penyesuaian itu adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah saldo yang sesungguhnya.

Fungsi dan Manfaat Jurnal Penyesuaian

Pengertiandan Contoh Jurnal Penyesuaian Bisnis - manfaat jurnal penyesuaian

Contoh Penghitungan Jurnal Penyesuaian (Sumber: Freepik.com)

Manfaat jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut :

1. Memastikan Data dalam Keadaan yang Sebenarnya

Jurnal penyesuaian disusun untuk memastikan bahwa data yang dicatat dalam buku besar adalah akurat dan mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini penting karena transaksi-transaksi tertentu mungkin belum dicatat atau belum disesuaikan dengan kondisi nyata pada akhir periode.

Misalnya, biaya yang terjadi tetapi belum dibayar atau pendapatan yang sudah diperoleh tetapi belum ditagih. Dengan melakukan penyesuaian, data keuangan menjadi lebih akurat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Menetapkan Saldo Catatan Akun Buku Besar pada Akhir Periode

Setiap akhir periode akuntansi, saldo dalam buku besar harus diperiksa dan disesuaikan agar mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengoreksi kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan transaksi selama periode berjalan.

Misalnya, jika ada penyusutan aset tetap yang belum dicatat. Jurnal penyesuaian dibuat membantu menambahkan biaya penyusutan tersebut, sehingga saldo aset dan beban penyusutan di buku besar sesuai dengan realitas.

3. Menghitung Pendapatan dan Beban Selama Periode Bersangkutan

Untuk menghitung pendapatan dan beban yang sebenarnya terjadi dalam suatu periode, jurnal penyesuaian sangat diperlukan. Penyesuaian untuk memastikan bahwa hanya pendapatan dan beban yang benar-benar terjadi dalam periode tersebut yang dicatat.

Contohnya, jika perusahaan memberikan layanan yang belum ditagih pada akhir periode, pendapatan tersebut harus diakui meskipun pembayaran belum diterima, sehingga laporan laba rugi mencerminkan kinerja yang sebenarnya.

4. Beban dan Pendapatan Mendapatkan Pengakuan yang Tepat

Salah satu prinsip akuntansi adalah mencocokkan pendapatan dengan beban yang berkaitan dalam periode yang sama (matching principle). Adanya jurnal penyesuaian untuk memastikan bahwa pendapatan dan beban diakui dalam periode yang benar.

Sehingga laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja operasional yang sesungguhnya. Misalnya, biaya yang terjadi pada Desember tetapi dibayar pada Januari harus diakui sebagai beban Desember.

5. Memastikan Kepatuhan dengan Prinsip Akuntansi

Jurnal penyesuaian membantu memastikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Prinsip-prinsip ini termasuk dasar akrual, di mana transaksi diakui ketika terjadi, bukan ketika kas diterima atau dibayarkan.

Dengan melakukan penyesuaian, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan memenuhi standar akuntansi yang diterima secara umum dan memberikan informasi yang konsisten dan dapat dibandingkan.

6. Menghindari Kesalahan dalam Laporan Keuangan

Kesalahan dalam laporan keuangan bisa terjadi karena pencatatan yang tidak akurat atau kelalaian dalam mencatat transaksi tertentu. Manfaat jurnal penyesuaian membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan tersebut sebelum laporan keuangan disusun.

Ini termasuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat dengan benar dan bahwa tidak ada transaksi yang terlewat atau dicatat ganda.

7. Mempersiapkan Data untuk Penyusunan Laporan Keuangan

Jurnal penyesuaian adalah langkah penting dalam mempersiapkan laporan keuangan yang akurat. Setelah penyesuaian dilakukan, saldo akun-akun di buku besar akan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya, memungkinkan penyusunan laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas yang akurat.

Laporan keuangan yang dihasilkan dari data transaksi yang telah disesuaikan memberikan gambaran yang lebih jelas dan tepat tentang posisi keuangan dan kinerja operasional perusahaan.

8. Meningkatkan Kredibilitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang telah disesuaikan akan lebih dipercaya oleh berbagai pihak seperti investor, kreditur, dan manajemen.

Penyesuaian memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan mematuhi standar akuntansi yang diterima secara umum. Ini meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap laporan keuangan, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan bisnis dan akses ke sumber daya keuangan.

9. Mempermudah Analisis Keuangan

Data yang telah disesuaikan memudahkan analisis keuangan, karena angka-angka dalam laporan keuangan mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Analisis keuangan seperti rasio likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas menjadi lebih akurat dan dapat diandalkan.

Hal ini membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik dan dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan.

10. Mendukung Perencanaan dan Pengendalian Keuangan

Informasi yang akurat dari manfaat jurnal penyesuaian mendukung perencanaan dan pengendalian keuangan yang lebih baik. Manajemen dapat menggunakan data yang telah disesuaikan untuk membuat anggaran, merencanakan investasi, dan mengendalikan biaya.

Dengan data yang akurat, perusahaan dapat merencanakan strategi keuangan yang lebih efektif dan mengelola sumber daya dengan lebih efisien.

Secara umum, jurnal penyesuaian adalah langkah penting dalam proses akuntansi yang memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan akurat, dapat diandalkan, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Ini tidak hanya membantu dalam penyusunan laporan keuangan yang akurat tetapi juga dalam pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik dan pengelolaan keuangan yang lebih efektif.

Akun yang Harus Disesuaikan

Akuntansi Persediaan - manfaat jurnal penyesuaian

Ilustrasi proses stok opname (Credit: Freepik.com)

Ada beberapa jenis akun yang perlu disesuaikan ketika akhir periode, adapun akun tersebut adalah sebagai berikut:

1. Persediaan Barang dan Jasa

Manfaat jurnal penyesuaian untuk persediaan barang digunakan untuk mencatat perubahan nilai persediaan dari awal periode ke akhir periode.

Persediaan barang ini penting untuk disesuaikan, agar benar-benar mencerminkan jumlah persediaan barang yang sesungguhnya pada akhir periode berdasarkan stok opname.

Jurnal ini juga memastikan bahwa biaya persediaan yang dijual (cost of goods sold) dapat dihitung dengan akurat.

2. Persediaan Perlengkapan

Manfaat jurnal penyesuaian untuk perlengkapan mencatat penggunaan perlengkapan selama periode tersebut. Perlengkapan yang telah digunakan harus dicatat sebagai beban agar laporan keuangan mencerminkan biaya yang sesungguhnya terjadi.

3. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap adalah alokasi biaya aset tetap selama masa manfaatnya. Manfaat jurnal penyesuaian untuk penyusutan mencatat beban penyusutan yang harus diakui selama periode tersebut dan menambah akumulasi penyusutan.

4. Biaya yang Masih Harus Dibayar (YMH Dibayar)

Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya yang telah terjadi tetapi belum dibayar pada akhir periode. Penyesuaian ini diperlukan untuk mencatat beban yang sudah terjadi agar laporan keuangan akurat.

5. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka adalah biaya yang telah dibayar tetapi belum digunakan. Jurnal penyesuaian mencatat alokasi biaya yang sudah digunakan selama periode berjalan.

6. Penaksiran Piutang Tak Tertagih

Penaksiran piutang tak tertagih dilakukan untuk mencatat kerugian yang diperkirakan dari piutang yang tidak dapat ditagih. Ini penting untuk mencerminkan nilai bersih piutang yang diharapkan dapat ditagih.

7. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Laporan Rekening Koran

Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencocokkan saldo kas di bank yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo yang tercatat di rekening koran bank. Hal ini penting untuk memastikan bahwa catatan perusahaan sesuai dengan catatan bank.

8. Pendapatan yang Masih Harus Diterima (YMH Diterima)

Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada akhir periode. Penyesuaian ini diperlukan untuk mencatat pendapatan yang sudah terjadi agar laporan keuangan akurat.

9. Penyesuaian Saldo Kas di Bank dengan Rekening Koran dari Bank

Penyesuaian ini dilakukan untuk mencocokkan saldo rekening kas di bank yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo yang dicatat oleh pihak bank. Ini penting untuk memastikan bahwa catatan perusahaan dan bank konsisten dan akurat.

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa - manfaat jurnal penyesuaian

Pada perusahaan dagang, ada dua pendekatan yang umum digunakan yakni, pendekatan pendekatan ikhtisar laba-rugi dan dengan pendekatan HPP.

Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi

Pendekatan ikhtisar laba rugi adalah pendekatan yang mencatat pembelian bersih (pembelian - retur pembelian - diskon pembelian) dan beban angkut pembelian langsung di akun laba rugi. Persediaan awal dicatat di debit akun laba rugi dan persediaan akhir di kredit akun laba rugi.

Menggunakan pendekatan ikhtisar laba rugi ini dinilai lebih mudah dan praktis dan cocok untuk perusahaan kecil dengan transaksi yang tidak kompleks. Namun, kurang akurat karena tidak memperhitungkan persediaan akhir secara terpisah dan sulit melacak pergerakan persediaan secara detail.

b. Pendekatan HPP

Pendekatan kedua adalah pendekatan HPP, menggunakan akun persediaan barang dagang untuk menampung pembelian bersih dan beban angkut pembelian. Dihitung dengan rumus:

HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir

HPP kemudian dicatat di debit akun laba rugi.

DIbanding dengan pendekatan ikhtisar laba rugi, menggunakan pendekatan HPP dinilai lebih akurat karena memperhitungkan persediaan akhir secara terpisah, memudahkan pelacakan pergerakan persediaan dan cocok untuk perusahaan dengan transaksi yang kompleks.

Meskipun demikian menggunakan pendekatan ini lebih kompleks karena membutuhkan perhitungan tambahan, sehingga di beberapa kasus membutuhkan sistem pencatatan persediaan yang lebih baik.

Contoh Jurnal Penyesuaian

Bagaimana sampai di sini sudah paham atau justru semakin bingung mengenai jurnal penyesuian?

Contoh Jurnal Penyesuaian - manfaat jurnal penyesuaian

Contoh Jurnal Penyesuaian (Sumber: Harmony.co.id)

Agar Anda tidak bingung langsung saja saya kasih beberapa contoh cara membuat jurnal penyesuaian dibeberapa kasus ;

1. Piutang Pendapatan/ Pendapatan yang Belum Diterima

Pendapatan yang belum diterima atau piutang pendapat terjadi ketika suatu perusahaan sudah memberikan jasa ataupun barang kepada customer namun customer tersebut belum membayarnya.

Saya berikan contoh terjadinya Transaksi Jurnal Penyesuain pendapatan yang masih diterima :

Ada sebuah perusahaan bernama PT. ABC yang bergerak dibidang jual beli laptop. Pada tgl 30 juli 2020 PT. ABC menjual laptop merk A 3 pcs dengan harga Rp 8.000.000/Pcs dengan cara kredit pada pelanggannya dengan total penjualan sebesar Rp 24.000.000.

Dari contoh soal ayat jurnal penyesuaian diatas maka seperti ini pencatatan dalam jurnal penyesuainya:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Jul 2019 Piutang Pendapatan Rp 24.000.0000
Pendapatan Barang Rp 24.000.000

Penyesuaian di atas dilakukan agar saldo untuk pendapatan yang belum diterima sesuai dengan jumlah yang seharusnya.

2. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, tapi perusahaan sudah harus membayarnya terlebih dahulu.

Karena jumlah total yang dibayarkan belum menjadi beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, karena itu jumlah total yang sudah dibayarkan tersebut menjadi uang muka dan termasuk dalam Aktiva Lancar (Current Assets). Karena itulah dibutuhkan jurnal penyesuian untuk mencatatnya

Apa saja beban yang biasanya dibayar dimuka ?

  • Biaya Sewa Gedung Kantor Dibayar Dimuka
  • Biaya Sewa Kendaraan Dibayar Dimuka
  • Biaya Sewa Alat Berat Dibayar Dimuka
  • Biaya Sewa Mesin Dibayar Dimuka
  • PDAM
  • Listrik
  • Asuransi

Contoh soal pencatatan jurnal penyesuaian biaya dimuka dengan kasus uang gedung.

PT ABC menyewa sebuah gedung untuk kantor yang dibayar di awal sebesara Rp 24.000.000 untuk 1 tahun. Dan nilai tersebut tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya. Karena, telah digunakan sewa sebesar Rp 4.000.000. Jadi cara menghitung jurnal penyesuaian seperti ini.

Beban sewanya akan bertambah serta sewa yang dibayar dimuka akan mengalami pengurangan sebesar Rp 4.000.000

Jadi contoh jurnalnya sebagai berikut ;

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Des 2019 Beban Sewa Rp 4.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp 4.000.000

3. Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan aktiva juga harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau beban penyusutan oleh suatu perusahaan. Aktiva ini bisa berupa gedung, peralatan mesin produksi dan juga kendaraan.

Lantas bagaiamana caranya mencatat penyusutan aktiva ? langsung saja kita kecontoh kasusnya.

Pada periode Desember 2019 tahun lalu, menginformasikan jika terjadi depresiasi sebesar Rp 5.000.000. Sehingga, menambah beban penyusutan suatu aktiva serta akumulasi penyusutan senilai Rp 5.000.000

Jadi cara membuat jurnal penysuaiannya sebagai beriku :

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Des 2019 Beban Penyusutan Peralatan Rp 5.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp 5.000.000

4. Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan adalah bahan yang dibeli untuk kepentingan operasional perusahaan contoh nya seperti ATK. Sehingga perusahaan harus mencatat pemakaian perlengkapan untuk tujuan melakukan perhitungan fisik pada jumlah perlengkapan yang amsih tersisa.

5. Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan yang diterima di muka tidak boleh dicatat sebagai suatu pendapatan. Namun harus dicatat sebagai hutang. Mengapa bisa begitu? Ini semua terjadi karena perusahaan belum melakukan realisasi pendapatan sehingga itu belum bisa menjadi hak perusahaan.

Jurnal Contoh Penyesuaian lengkapnya sebagai berikut :

Laporan keuangan

Contoh Manfaat Jurnal Penyesuaian (Sumber: Bee.id)

Kesimpulan

Jurnal penyesuaian adalah salah satu komponen penting dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Tapi masalahnya adalah tidak semua orang paham akan bagaimana caranya membuat jurnal penyesuaian yang baik dan benar.

Oleh karena itu Anda membutuhkan sesorang yang ahli dalam membuat laporan keuangan. Namun dengan merektur karyawan baru akan membutuhkan uang yang tidak sedikit.

Misal satu bulan Anda harus membayar 1 karyawan tersebut 3 juta makan dalam setahun Anda harus mengeluarkan Rp 3.000.000 x 13 = Rp 39.000.000.

Untuk memudahkan Anda dalam mengelola pembukuan dan seluruh jurnal pada bisnis. Tanpa harus mengeluarkan uang sebanyak itu Anda bisa menggunakan software akuntansi online. Keuntungan lain menggunakan software akuntansi selain hemat juga bisa meminimilasir kesalahan pencatatan pembukuan dan tindakan fraud yang bisa saja dilakukan oleh karyawan.

Beecloud Terintegrasi Laporan Akuntansi Langsung Jadi

Salah satu software akuntansi online terbaik di indonesia adalah Beecloud. Selain fiturnya yang sangat lengkap. Untuk harga dari Beecloud sendiri sangatlah terjangkau Anda juga bisa bayar perbulan.

Jadi langsung saja deh Anda coba dulu dengan cara klik disini. Agar Anda bisa tahu manfaatnya terlebih dahulu bagaimana manfaatnya membuat jurnal penyesuaian hanya dengan sekali klik.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk bisnis Anda. Jika ada membutuhkan contoh-contoh jurnal lainya silahkan koment dibawah ya. Terima kasih.

Artikel Terkait

7 Langkah Perencanaan Keuangan Bisnis, Contoh dan Manfaatnya
Proses perencanaan bisnis tidak hanya sekedar menggambarkan visi dan misi, tetapi juga melibatkan analisis mendalam terhadap pasar, pesaing, dan faktor-faktor
Baca Juga
Pengertian Harta Lancar Perusahaan, Contoh dan Karakteristiknya
Harta lancar, atau aset lancar, merupakan salah satu komponen penting dalam neraca keuangan perusahaan yang mencerminkan likuiditas dan kemampuan perusahaan
Baca Juga
Teori Akuntansi: Sejarah, Konsep, Jenis, Tujuan, dan Elemen
Teori Akuntansi menjadi landasan utama bagi para akuntan dalam menjalankan pekerjaannya. Tanpa teori ini, mungkin para akuntan akan kebingungan dan
Baca Juga
Contoh Jurnal Pembelian dan Cara Membuatnya
Contoh Jurnal pembelian adalah pencatatan pembelian yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan secara rutin, yang termasuk dalam elemen
Baca Juga
3 Aplikasi untuk Membuat Purchase Order Lebih Mudah
Seiring dengan meningkatnya permintaan produk, maka proses purchase order menjadi semakin berkembang sekaligus kompleks tanpa adanya aplikasi purchase order. Jika
Baca Juga
Berapa Gaji Akuntan Perusahaan dan Publik? Ini Rinciannya!
Gaji akuntan perusahaan dan publik akan sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya. Dalam hal ini, keahlian dari seorang akuntan akan
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Bagaimana Cara Agar Jualan Laris Manis? Ini Dia Tipsnya
Punya bisnis apa saja pastinya ingin jualannya laris manis, hingga tidak dipungkiri lagi jika setiap pelaku usaha mencari cara terbaik
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu