Seperti yang kita ketahui bersama jika pembukuan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Jurnal penyesuaian adalah salah satu proses penyesuaian catatan / fakta yang sebenarnya ada pada akhir periode akuntansi. Apa saja manfaat jurnal penyesuaian?
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang disusun berdasarkan data neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode.
Di dalam jurnal penyesuaian ada yang namanya ayat jurnal. Ayat jurnal atau dikenal juga dengan ayat penyesuaian itu adalah jurnal yang dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan jumlah saldo yang sesungguhnya.
Manfaat jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian disusun untuk memastikan bahwa data yang dicatat dalam buku besar adalah akurat dan mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini penting karena transaksi-transaksi tertentu mungkin belum dicatat atau belum disesuaikan dengan kondisi nyata pada akhir periode.
Misalnya, biaya yang terjadi tetapi belum dibayar atau pendapatan yang sudah diperoleh tetapi belum ditagih. Dengan melakukan penyesuaian, data keuangan menjadi lebih akurat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Setiap akhir periode akuntansi, saldo dalam buku besar harus diperiksa dan disesuaikan agar mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengoreksi kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan transaksi selama periode berjalan.
Misalnya, jika ada penyusutan aset tetap yang belum dicatat. Jurnal penyesuaian dibuat membantu menambahkan biaya penyusutan tersebut, sehingga saldo aset dan beban penyusutan di buku besar sesuai dengan realitas.
Untuk menghitung pendapatan dan beban yang sebenarnya terjadi dalam suatu periode, jurnal penyesuaian sangat diperlukan. Penyesuaian untuk memastikan bahwa hanya pendapatan dan beban yang benar-benar terjadi dalam periode tersebut yang dicatat.
Contohnya, jika perusahaan memberikan layanan yang belum ditagih pada akhir periode, pendapatan tersebut harus diakui meskipun pembayaran belum diterima, sehingga laporan laba rugi mencerminkan kinerja yang sebenarnya.
Salah satu prinsip akuntansi adalah mencocokkan pendapatan dengan beban yang berkaitan dalam periode yang sama (matching principle). Adanya jurnal penyesuaian untuk memastikan bahwa pendapatan dan beban diakui dalam periode yang benar.
Sehingga laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja operasional yang sesungguhnya. Misalnya, biaya yang terjadi pada Desember tetapi dibayar pada Januari harus diakui sebagai beban Desember.
Jurnal penyesuaian membantu memastikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Prinsip-prinsip ini termasuk dasar akrual, di mana transaksi diakui ketika terjadi, bukan ketika kas diterima atau dibayarkan.
Dengan melakukan penyesuaian, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan memenuhi standar akuntansi yang diterima secara umum dan memberikan informasi yang konsisten dan dapat dibandingkan.
Kesalahan dalam laporan keuangan bisa terjadi karena pencatatan yang tidak akurat atau kelalaian dalam mencatat transaksi tertentu. Manfaat jurnal penyesuaian membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan tersebut sebelum laporan keuangan disusun.
Ini termasuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat dengan benar dan bahwa tidak ada transaksi yang terlewat atau dicatat ganda.
Jurnal penyesuaian adalah langkah penting dalam mempersiapkan laporan keuangan yang akurat. Setelah penyesuaian dilakukan, saldo akun-akun di buku besar akan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya, memungkinkan penyusunan laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas yang akurat.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari data transaksi yang telah disesuaikan memberikan gambaran yang lebih jelas dan tepat tentang posisi keuangan dan kinerja operasional perusahaan.
Laporan keuangan yang telah disesuaikan akan lebih dipercaya oleh berbagai pihak seperti investor, kreditur, dan manajemen.
Penyesuaian memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan mematuhi standar akuntansi yang diterima secara umum. Ini meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap laporan keuangan, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan bisnis dan akses ke sumber daya keuangan.
Data yang telah disesuaikan memudahkan analisis keuangan, karena angka-angka dalam laporan keuangan mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Analisis keuangan seperti rasio likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas menjadi lebih akurat dan dapat diandalkan.
Hal ini membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik dan dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Informasi yang akurat dari manfaat jurnal penyesuaian mendukung perencanaan dan pengendalian keuangan yang lebih baik. Manajemen dapat menggunakan data yang telah disesuaikan untuk membuat anggaran, merencanakan investasi, dan mengendalikan biaya.
Dengan data yang akurat, perusahaan dapat merencanakan strategi keuangan yang lebih efektif dan mengelola sumber daya dengan lebih efisien.
Secara umum, jurnal penyesuaian adalah langkah penting dalam proses akuntansi yang memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan akurat, dapat diandalkan, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Ini tidak hanya membantu dalam penyusunan laporan keuangan yang akurat tetapi juga dalam pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik dan pengelolaan keuangan yang lebih efektif.
Ada beberapa jenis akun yang perlu disesuaikan ketika akhir periode, adapun akun tersebut adalah sebagai berikut:
Manfaat jurnal penyesuaian untuk persediaan barang digunakan untuk mencatat perubahan nilai persediaan dari awal periode ke akhir periode.
Persediaan barang ini penting untuk disesuaikan, agar benar-benar mencerminkan jumlah persediaan barang yang sesungguhnya pada akhir periode berdasarkan stok opname.
Jurnal ini juga memastikan bahwa biaya persediaan yang dijual (cost of goods sold) dapat dihitung dengan akurat.
Manfaat jurnal penyesuaian untuk perlengkapan mencatat penggunaan perlengkapan selama periode tersebut. Perlengkapan yang telah digunakan harus dicatat sebagai beban agar laporan keuangan mencerminkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Penyusutan aset tetap adalah alokasi biaya aset tetap selama masa manfaatnya. Manfaat jurnal penyesuaian untuk penyusutan mencatat beban penyusutan yang harus diakui selama periode tersebut dan menambah akumulasi penyusutan.
Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya yang telah terjadi tetapi belum dibayar pada akhir periode. Penyesuaian ini diperlukan untuk mencatat beban yang sudah terjadi agar laporan keuangan akurat.
Biaya dibayar di muka adalah biaya yang telah dibayar tetapi belum digunakan. Jurnal penyesuaian mencatat alokasi biaya yang sudah digunakan selama periode berjalan.
Penaksiran piutang tak tertagih dilakukan untuk mencatat kerugian yang diperkirakan dari piutang yang tidak dapat ditagih. Ini penting untuk mencerminkan nilai bersih piutang yang diharapkan dapat ditagih.
Jurnal penyesuaian ini digunakan untuk mencocokkan saldo kas di bank yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo yang tercatat di rekening koran bank. Hal ini penting untuk memastikan bahwa catatan perusahaan sesuai dengan catatan bank.
Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada akhir periode. Penyesuaian ini diperlukan untuk mencatat pendapatan yang sudah terjadi agar laporan keuangan akurat.
Penyesuaian ini dilakukan untuk mencocokkan saldo rekening kas di bank yang dicatat oleh perusahaan dengan saldo yang dicatat oleh pihak bank. Ini penting untuk memastikan bahwa catatan perusahaan dan bank konsisten dan akurat.
Pada perusahaan dagang, ada dua pendekatan yang umum digunakan yakni, pendekatan pendekatan ikhtisar laba-rugi dan dengan pendekatan HPP.
Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:
Pendekatan ikhtisar laba rugi adalah pendekatan yang mencatat pembelian bersih (pembelian - retur pembelian - diskon pembelian) dan beban angkut pembelian langsung di akun laba rugi. Persediaan awal dicatat di debit akun laba rugi dan persediaan akhir di kredit akun laba rugi.
Menggunakan pendekatan ikhtisar laba rugi ini dinilai lebih mudah dan praktis dan cocok untuk perusahaan kecil dengan transaksi yang tidak kompleks. Namun, kurang akurat karena tidak memperhitungkan persediaan akhir secara terpisah dan sulit melacak pergerakan persediaan secara detail.
Pendekatan kedua adalah pendekatan HPP, menggunakan akun persediaan barang dagang untuk menampung pembelian bersih dan beban angkut pembelian. Dihitung dengan rumus:
HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
HPP kemudian dicatat di debit akun laba rugi.
DIbanding dengan pendekatan ikhtisar laba rugi, menggunakan pendekatan HPP dinilai lebih akurat karena memperhitungkan persediaan akhir secara terpisah, memudahkan pelacakan pergerakan persediaan dan cocok untuk perusahaan dengan transaksi yang kompleks.
Meskipun demikian menggunakan pendekatan ini lebih kompleks karena membutuhkan perhitungan tambahan, sehingga di beberapa kasus membutuhkan sistem pencatatan persediaan yang lebih baik.
Bagaimana sampai di sini sudah paham atau justru semakin bingung mengenai jurnal penyesuian?
Agar Anda tidak bingung langsung saja saya kasih beberapa contoh cara membuat jurnal penyesuaian dibeberapa kasus ;
Pendapatan yang belum diterima atau piutang pendapat terjadi ketika suatu perusahaan sudah memberikan jasa ataupun barang kepada customer namun customer tersebut belum membayarnya.
Saya berikan contoh terjadinya Transaksi Jurnal Penyesuain pendapatan yang masih diterima :
Ada sebuah perusahaan bernama PT. ABC yang bergerak dibidang jual beli laptop. Pada tgl 30 juli 2020 PT. ABC menjual laptop merk A 3 pcs dengan harga Rp 8.000.000/Pcs dengan cara kredit pada pelanggannya dengan total penjualan sebesar Rp 24.000.000.
Dari contoh soal ayat jurnal penyesuaian diatas maka seperti ini pencatatan dalam jurnal penyesuainya:
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Jul 2019 | Piutang Pendapatan | Rp 24.000.0000 | ||
Pendapatan Barang | Rp 24.000.000 |
Penyesuaian di atas dilakukan agar saldo untuk pendapatan yang belum diterima sesuai dengan jumlah yang seharusnya.
Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, tapi perusahaan sudah harus membayarnya terlebih dahulu.
Karena jumlah total yang dibayarkan belum menjadi beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, karena itu jumlah total yang sudah dibayarkan tersebut menjadi uang muka dan termasuk dalam Aktiva Lancar (Current Assets). Karena itulah dibutuhkan jurnal penyesuian untuk mencatatnya
Apa saja beban yang biasanya dibayar dimuka ?
Contoh soal pencatatan jurnal penyesuaian biaya dimuka dengan kasus uang gedung.
PT ABC menyewa sebuah gedung untuk kantor yang dibayar di awal sebesara Rp 24.000.000 untuk 1 tahun. Dan nilai tersebut tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya. Karena, telah digunakan sewa sebesar Rp 4.000.000. Jadi cara menghitung jurnal penyesuaian seperti ini.
Beban sewanya akan bertambah serta sewa yang dibayar dimuka akan mengalami pengurangan sebesar Rp 4.000.000
Jadi contoh jurnalnya sebagai berikut ;
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
---|---|---|---|---|
Des 2019 | Beban Sewa | Rp 4.000.000 | ||
Sewa dibayar dimuka | Rp 4.000.000 |
Penyusutan aktiva juga harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau beban penyusutan oleh suatu perusahaan. Aktiva ini bisa berupa gedung, peralatan mesin produksi dan juga kendaraan.
Lantas bagaiamana caranya mencatat penyusutan aktiva ? langsung saja kita kecontoh kasusnya.
Pada periode Desember 2019 tahun lalu, menginformasikan jika terjadi depresiasi sebesar Rp 5.000.000. Sehingga, menambah beban penyusutan suatu aktiva serta akumulasi penyusutan senilai Rp 5.000.000
Jadi cara membuat jurnal penysuaiannya sebagai beriku :
Tanggal | Keterangan | Ref | Debit | Kredit |
Des 2019 | Beban Penyusutan Peralatan | Rp 5.000.000 | ||
Akumulasi Penyusutan Peralatan | Rp 5.000.000 |
Perlengkapan adalah bahan yang dibeli untuk kepentingan operasional perusahaan contoh nya seperti ATK. Sehingga perusahaan harus mencatat pemakaian perlengkapan untuk tujuan melakukan perhitungan fisik pada jumlah perlengkapan yang amsih tersisa.
Pendapatan yang diterima di muka tidak boleh dicatat sebagai suatu pendapatan. Namun harus dicatat sebagai hutang. Mengapa bisa begitu? Ini semua terjadi karena perusahaan belum melakukan realisasi pendapatan sehingga itu belum bisa menjadi hak perusahaan.
Jurnal Contoh Penyesuaian lengkapnya sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian adalah salah satu komponen penting dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Tapi masalahnya adalah tidak semua orang paham akan bagaimana caranya membuat jurnal penyesuaian yang baik dan benar.
Oleh karena itu Anda membutuhkan sesorang yang ahli dalam membuat laporan keuangan. Namun dengan merektur karyawan baru akan membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Misal satu bulan Anda harus membayar 1 karyawan tersebut 3 juta makan dalam setahun Anda harus mengeluarkan Rp 3.000.000 x 13 = Rp 39.000.000.
Untuk memudahkan Anda dalam mengelola pembukuan dan seluruh jurnal pada bisnis. Tanpa harus mengeluarkan uang sebanyak itu Anda bisa menggunakan software akuntansi online. Keuntungan lain menggunakan software akuntansi selain hemat juga bisa meminimilasir kesalahan pencatatan pembukuan dan tindakan fraud yang bisa saja dilakukan oleh karyawan.
Salah satu software akuntansi online terbaik di indonesia adalah Beecloud. Selain fiturnya yang sangat lengkap. Untuk harga dari Beecloud sendiri sangatlah terjangkau Anda juga bisa bayar perbulan.
Jadi langsung saja deh Anda coba dulu dengan cara klik disini. Agar Anda bisa tahu manfaatnya terlebih dahulu bagaimana manfaatnya membuat jurnal penyesuaian hanya dengan sekali klik.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk bisnis Anda. Jika ada membutuhkan contoh-contoh jurnal lainya silahkan koment dibawah ya. Terima kasih.