Overhead adalah sejumlah biaya yang harus dipersiapkan pada saat menjalankan bisnis, yang tidak terkait secara langsung terhadap aktivitas produksi barang atau jasa. Biaya ini juga tercatat di dalam laporan yang berisikan mengenai laba rugi perusahaan.
Perusahaan-perusahaan biasanya sudah membuat jadwal sendiri untuk rutin melakukan pembayaran biaya ini, karena pembayaran biaya ini wajib dilakukan oleh perusahaan agar kegiatan produksi bisa terus berjalan dengan lancar.
Jika dibandingkan dengan berbagai jenis biaya lainnya, cara untuk menghitung biaya ini sedikit lebih kompleks, karena harus dihitung per divisi. Bagi yang penasaran dan ingin mengetahui pembahasan lebih jelasnya, maka simak artikel berikut ini.
Biaya overhead adalah biaya yang tidak ada kaitannya dengan proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Sederhananya, biaya ini merupakan beban tambahan atau beban lain-lain.
Beberapa contoh biaya yang tidak termasuk ke dalam golongan biaya ini yaitu ada biaya untuk upah tenaga kerja, dan bahan baku. Sedangkan beberapa biaya yang termasuk ke dalam jenis biaya ini yaitu ada biaya asuransi, pajak, biaya sewa, biaya ATK, biaya keamanan dan lain sebagainya.
Pengelompokan biaya yang termasuk ke dalam kelompok jenis biaya ini atau bukan, dilakukan untuk mempermudah proses pengawasan mengenai jumlah pengeluaran biaya dalam pembukuan. Sehingga nantinya perencanaan anggaran bisa lebih mudah dalam penyusunannya.
Penetapan biaya ini juga bisa membuat perusahaan lebih mudah untuk mengetahui mengenai rincian dari alokasi dana yang dikeluarkan, untuk menunjang kegiatan produksi barang atau jasa.
Hal ini sangat penting dilakukan agar biaya yang dikeluarkan bisa lebih efisien, serta bisa menghindari terjadinya pengeluaran yang tidak diperlukan.
Baca Juga: Biaya Overhead Adalah? Ketahui Jenis dan Cara Menghitungnya
Biaya ini secara garis besar terbagi menjadi tiga jenis, adapun untuk penjelasan dari jenis-jenis biaya ini yaitu sebagai berikut:
Biaya ini harus tetap dipenuhi pada setiap bulannya, berapa jumlah volume penjualan yang dilakukan. Biaya ini tidak akan mengalami perubahan, terlepas apakah penjualan perusahaan sedang mengalami kenaikan atau penurunan.
Beberapa contoh biaya yang termasuk ke dalam kategori dari jenis ini yaitu:
Jenis biaya ini merupakan jenis beban yang nilainya bisa berubah-ubah atau mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Perubahan ini tergantung pada jumlah volume aktivitas penjualan yang dilakukan dan beberapa faktor lainnya.
Contohnya yaitu upaya promosi, kondisi ekonomi, perubahan musim dan faktor lainnya yang sulit untuk diprediksi secara tetap, dan terus mengalami perubahan.
Berikut ini merupakan contoh biaya yang termasuk de dalam jenis kategori variabel yaitu:
Jika dibandingkan dengan variabel yang sering mengalami perubahan setiap waktunya, biaya ini memiliki sifat yang lebih fleksibel. Dalam kurun waktu tertentu, terkadang biaya ini bisa tetap dan tidak mengalami perubahan.
Namun di kurun waktu lainnya, karena adanya pengaruh dari faktor yang bersifat eksternal atau kegiatan operasional di perusahaan, maka nilainya akan mengalami perubahan baik itu terjadi penurunan atau peningkatan.
Dengan kata lain biaya ini juga bisa diartikan sebagai jenis biaya semi-variabel, yang tidak mengalami perubahan terus menerus sepanjang waktu dan tidak selalu harus dibayarkan.
Sebagai contoh untuk biaya jenis ini yaitu ada tinta printer yang merupakan bagian dari perlengkapan, yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas di pabrik/kantor.
Kebutuhan printer tidak selalu digunakan secara konstan dari waktu ke waktu. Penggunaan printer ini biasanya lebih intens digunakan pada saat akhir tahun, karena perusahaan harus membuat tutup buku akhir tahun.
Walaupun demikian jenis biaya ini harus tetap dikontrol, karena biaya ini bisa berpengaruh terhadap kegiatan penjualan di perusahaan secara tidak langsung.
Peran biaya ini dalam perusahaan sangatlah penting, adapun fungsi dari biaya ini dalam bisnis yaitu sebagai berikut:
Biaya ini termasuk ke dalam komponen penting sama dengan jenis biaya-biaya bisnis lainnya. Bahkan jenis biaya ini dalam kondisi tertentu termasuk yang paling krusial.
Contohnya yaitu sebuah perusahaan yang menyewa jasa agensi yang digunakan untuk melakukan riset produk. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membayar agensi riset ini termasuk ke dalam jenis biaya Overhead.
Perusahaan harus selalu menjaga dan mengontrol cash flow bisnisnya, karena hal ini bisa menjadi antisipasi untuk menghadapi terjadinya berbagai resiko yang ada. Selain itu, kegiatan pengawasan juga dilakukan agar bisnis bisa terhindar dari oknum yang mempunyai kepentingan pribadi.
Karena faktanya biaya ini termasuk ke dalam jenis komponen yang rawan mengalami terjadinya pencucian uang.
Namun penyalahgunaan biaya ini bisa dihindari apabila pihak yang berwenang bisa memperhitungkannya dengan akurat.
Fungsi berikutnya yaitu bisa membantu divisi keuangan mengurangi untuk mengurangi besaran biaya dalam sektor-sektor yang tidak diprioritaskan. Sehingga pengeluaran bisnis bisa lebih efektif dan efisien.
Dalam setiap bisnis pasti memiliki perhitungan biaya ini dengan cara yang berbeda-beda. Metode paling mainstream yang digunakan untuk membagi biaya ini yaitu, dilakukan berdasarkan kebutuhan dari setiap divisi.
Dengan dilakukannya perhitungan biaya ini per divisi, maka bisa mempermudah dalam menganalisis kondisi keuangan, mengoreksi serta melakukan penyusunan kembali proposal anggaran, berdasarkan pertimbangan kebutuhan perusahaan.
Anggaran biaya adalah salah satu hal penting dalam pengelolaan keuangan sebuah bisnis. Namun, untuk membuat anggaran biaya yang akurat dan mengontrol pengeluaran, seringkali memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, menggunakan software akuntansi seperti Beecloud bisa menjadi solusi yang lebih mudah dan efektif.
Beecloud juga sangat membantu dalam menghitung biaya overhead. Anda bisa dengan mudah mencatat dan mengelola biaya overhead seperti biaya listrik, air, sewa, dan biaya administrasi lainnya. Dengan adanya fitur khusus untuk menghitung biaya overhead, pengguna bisa lebih akurat dalam menentukan harga jual barang atau jasa, serta mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.
Perhitungan cost overhead adalah salah satu yang paling rumit jika dibandingkan dengan jenis-jenis biaya lainnya. Selain itu perhitungan biaya ini juga harus dilakukan secara tepat dan akurat, maka dari itu proses perhitungannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Namun perhitungan ini tentu masih tetap bisa dipelajari dengan mudah dan cepat, jika sudah mengetahui cara yang benar.
Berikut merupakan beberapa cara untuk menghitung biaya ini:
Perhitungan biaya ini sebaiknya dilakukan dengan memisahkan terlebih dahulu pengeluaran perusahaan, berdasarkan masing-masing divisi.
Perusahaan bisa meminta laporan proyeksi pengeluaran pada masing-masing divisi di dalam perusahaan.
Cara selanjutnya yaitu menjumlahkan total biaya ini dengan menghitungnya dalam bentuk persentase dalam setiap divisi, kemudian membaginya sesuai dengan ukurannya.
Perusahaan bisa mengetahui biaya biaya ini dengan cara membandingkan dengan sumber daya atau jumlah pendapatan yang diperoleh.
Salah satu jenis biaya yang penting dalam bisnis yaitu ada overhead. Jenis biaya ini memang lebih kompleks jika dibandingkan dengan jenis biaya lainnya. Selain itu, fungsi dari perhitungan biaya ini sangatlah penting salah satunya yaitu untuk mengontrol biaya non-produksi.