🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Pengertian Biaya Implisit Adalah dan Penjelasannya

Biaya implisit dan biaya eksplisit mempengaruhi keputusan bisnis dan finansial dengan pengendalian yang berbeda. Simak di artikel ini.
Penulis: Rizal Arisona
Kategori:
Dipublish Tgl: Thursday, 13 July 2023

Dalam dunia bisnis, terdapat berbagai macam biaya yang perlu diperhitungkan. Di antara biaya-biaya tersebut, terdapat istilah-istilah seperti "biaya implisit" dan "biaya eksplisit".

Biaya Implisit ini biasanya sudah ada di setiap perusahaan. Namun, manajemen perusahaan juga akan mengeluarkan berbagai macam biaya produksi yang lainnya.

Biaya produk inilah yang nantinya akan dibagi menjadi beberapa jenis, seperti biaya eksplisit maupun implisit. Informasi kali ini tentunya akan membahas beberapa hal yang berhubungan dengan biaya tidak langsung/implisit.

Mengenal Pengertian Biaya Implisit Adalah

Jika dilihat dari pengertiannya, biaya implisit merujuk pada biaya yang tidak terlihat secara langsung dalam bentuk pembayaran tunai, tetapi masih memiliki pengaruh dan dampak terhadap kegiatan perusahaan.

Biaya ini sering kali terkait dengan penggunaan sumber daya internal perusahaan, seperti waktu, tenaga, atau aset yang dimiliki. Contohnya, biaya penyusutan mesin produksi atau biaya sewa tanah dan bangunan milik perusahaan.

Meskipun tidak terjadi aliran uang secara langsung, biaya implisit ini tetap mempengaruhi perhitungan keuntungan dan keputusan bisnis perusahaan.

Perbedaan antara Biaya Eksplisit dan Implisit

Biaya implisit dan biaya eksplisit adalah dua konsep yang berbeda dalam dunia bisnis. Berikut ini adalah perbedaan antara keduanya:

1. Sifat Pembayaran

Biaya eksplisit mengacu pada biaya yang langsung terlihat dan dikeluarkan dalam bentuk pembayaran tunai atau faktur. Biaya ini termasuk dalam pengeluaran yang jelas dan terukur secara finansial. Di sisi lain, biaya implisit tidak melibatkan pembayaran tunai secara langsung. Mereka mencerminkan penggunaan sumber daya internal perusahaan dan sering kali sulit diukur secara finansial.

2. Objektivitas

Biaya eksplisit lebih mudah diukur dan terdokumentasi dengan bukti tertulis yang jelas. Mereka terlihat dalam catatan keuangan perusahaan dan mudah diverifikasi. Sebaliknya, biaya implisit cenderung lebih subjektif karena tidak memiliki bukti tertulis yang kuat. Pengukuran biaya implisit seringkali bergantung pada estimasi dan penilaian.

3. Pengungkapan

Biaya eksplisit umumnya dicatat dan dilaporkan secara terpisah kepada manajemen perusahaan serta dalam laporan keuangan. Sebagai bagian integral dari operasi perusahaan, biaya ini membutuhkan transparansi dan akuntabilitas. Di sisi lain, biaya implisit cenderung tidak dicatat atau dilaporkan secara terperinci. Mereka mungkin tidak terlihat secara jelas dalam laporan keuangan dan kurang diperhatikan secara langsung.

4. Dampak Finansial

Biaya eksplisit secara langsung mempengaruhi arus kas perusahaan. Mereka dapat diidentifikasi dengan jelas sebagai pengeluaran yang mempengaruhi laba dan rugi. Sebaliknya, biaya implisit memiliki dampak yang tidak terlihat secara langsung dalam bentuk arus kas saat ini. Mereka dapat mempengaruhi laba akuntansi atau mengubah perhitungan laba ekonomi.

5. Penggunaan dalam Pengukuran Laba

Biaya eksplisit digunakan dalam perhitungan laba akuntansi maupun laba ekonomi. Pengeluaran yang tercatat secara eksplisit menjadi bagian penting dalam mengukur keuntungan perusahaan. Di sisi lain, biaya implisit terutama relevan dalam perhitungan laba ekonomi, yang mencakup biaya implisit yang mungkin tidak terlihat dalam perhitungan laba akuntansi.

Dengan memahami perbedaan antara biaya implisit dan biaya eksplisit, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh finansial dan strategis dari biaya-biaya tersebut dalam pengambilan keputusan bisnis.

Contoh dari Biaya Implisit dan Cara Menghitungnya

Ada berbagai macam contoh Biaya Implisit yang saat ini perlu diketahui lebih jelas. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait biaya tidak langsung, antara lain:

1. Penyusutan

Contoh dari biaya tidak langsung/implisit yang pertama yaitu adanya penyusutan dari mesin produksi. Biaya penyusutan ini pada dasarnya sudah ada tetapi juga tidak termasuk ke dalam pos pengeluaran.

Alias hal ini masih ​​​​terbatas, bahkan hanya untuk sebatas potensi saja. Namun, seringkali, biaya tidak langsung ini juga tidak terlalu berdampak besar terhadap suatu bisnis perusahaan.

2. Sewa Lahan Sendiri

Contoh lain dari adanya biaya tidak langsung yaitu dana yang nantinya akan diberikan biasanya untuk membiayai sumber daya milik sendiri. Hal ini sebenarnya harus bisa dihitung terlebih dahulu, tetapi kemudian akan dikembalikan ke kontraktor.

Contohnya saja, seperti biaya sewa tanah atau bangunan yang dimiliki. Nantinya, biaya ini akan dihitung sebesar nilai maksimalnya.

3. Gaji dan Minat Pengusaha

Contoh lainnya dari biaya tidak langsung ini termasuk gaji seorang kontraktor. Hal ini juga akan dihitung dengan nilai yang tertinggi, asalkan dia sudah bekerja di tempat lain.

Misalnya saja seperti adanya pengembalian modal yang telah digunakan oleh ekuitas para pengusaha. Sementara itu, nantinya akan dijelaskan beberapa cara untuk menghitung biaya implisit dengan total biaya yang dikurangi biaya eksplisit.

Adapun rumusnya sebagai berikut ini:

IC = TC - EC

Keterangan:

  • IC = Biaya Implisit
  • TC = total biaya
  • EC = biaya khusus

Contoh Soal 1

Sebuah perusahaan Karya Bersinar saat ini telah mencatat total pengeluaran sebesar Rp 20 juta bulan ini. Biaya ini sebenarnya diketahui meliputi gaji karyawan, biaya listrik, pulsa serta biaya langsung sebesar Rp 15 juta.

Sisanya termasuk biaya sewa gedung yang dimiliki oleh perusahaan. Lantas, berapa banyak biaya tidak langsung dikeluarkan?

Dari pertanyaan yang sudah ada di atas, maka dapat dilihat bahwa nilai Rp 15 juta akan dihabiskan untuk pengeluaran eksplisit. Misalnya saja seperti pulsa telepon, biaya listrik, gaji karyawan, dan pengeluaran eksplisit lainnya.

Sementara itu, untuk yang lainnya termasuk biaya sewa gedung milik kontraktor sendiri, sehingga biaya ini lebih dikenal sebagai biaya implisit. Untuk bisa menghitung biaya tidak langsung, maka total biaya tersebut akan dikurangi dengan biaya eksplisit.

IC = TC-EC
IC = 20.000.000 sampai 15.000.000
IC= Rp 5.000.000

Contoh Soal 2

Sebuah toko Semar Mesem saat ini telah berhasil membukukan pengeluaran sebesar Rp 50 juta dari bulan yang lalu. Biaya tersebut sebenarnya terdiri dari biaya gaji karyawan, biaya listrik, sewa tanah dan biaya lainnya Rp40.000.000.

Namun, sisanya ada biaya penyusutan dan upah bagi para karyawan itu sendiri. Lantas berapa biaya tidak langsung yang nantinya akan dikeluarkan?

Sementara itu, jika dilihat dari Rp 40 juta yang dihabiskan untuk pengeluaran eksplisit maka sisanya adalah biaya penyusutan peralatan serta upah kontraktor. Untuk bisa menghitung biaya tidak langsung lebih mudah, maka total biaya akan langsung dikurangi dengan biaya eksplisit.

IC = TC-EC
IC = 50.000.000 sampai 40.000.000
IC = Rp 10.000.000

Baca Juga: Mengenal Akuntansi Biaya, Jenis, Unsur, Fungsi, dan Siklus

Pasangan Pebisnis Kaget Setelah Menghitung Biaya

Ilustrasi Pasangan Pebisnis Kaget Menghitung Biaya (Credit: Freepik.com)

Hal-hal yang Perlu dipertimbangkan tentang Biaya Implisit dan Biaya Eksplisit

Ketika mempertimbangkan biaya implisit dan biaya eksplisit dalam konteks bisnis, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa poin yang relevan:

1. Pengukuran dan Penilaian

Biaya eksplisit relatif mudah diukur dan terdokumentasi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk membuat perencanaan dan analisis keuangan yang lebih akurat. Sebaliknya, pengukuran biaya implisit lebih subjektif dan membutuhkan penilaian yang cermat.

Penting untuk mengidentifikasi dan mengestimasi biaya implisit dengan hati-hati agar tidak mengabaikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan bisnis.

2. Pengambilan Keputusan

Biaya eksplisit memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan bisnis sehari-hari, seperti penetapan harga produk, pengelolaan persediaan, atau alokasi sumber daya. Manajemen harus mempertimbangkan biaya eksplisit secara hati-hati untuk memastikan keberlanjutan operasi dan profitabilitas perusahaan.

Sementara itu, biaya implisit membutuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang tidak langsung mempengaruhi keputusan, seperti penggunaan aset perusahaan atau kontribusi tenaga kerja.

3. Analisis Laba

Biaya eksplisit terlibat dalam perhitungan laba akuntansi yang merupakan tolok ukur penting dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Pengeluaran yang tercatat secara eksplisit mempengaruhi perhitungan laba bersih. Namun, biaya implisit dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang laba ekonomi suatu bisnis.

Penting untuk menganalisis kedua jenis biaya ini secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan keuangan dan kinerja bisnis.

4. Pengendalian Biaya

Biaya eksplisit lebih mudah untuk dikendalikan karena dapat diamati dan diukur secara langsung. Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau mengelola biaya eksplisit agar tetap efisien. Namun, biaya implisit yang terkait dengan penggunaan sumber daya internal seringkali lebih sulit untuk dikendalikan.

Penting untuk mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan biaya implisit dan mencari cara untuk meminimalkan dampak negatifnya.

5. Perencanaan dan Anggaran

Biaya eksplisit yang terdokumentasi dengan baik memainkan peran penting dalam perencanaan keuangan dan penyusunan anggaran perusahaan. Perusahaan dapat memperkirakan biaya eksplisit secara lebih akurat dan merencanakan alokasi sumber daya yang sesuai.

Namun, biaya implisit juga harus dipertimbangkan dalam perencanaan jangka panjang untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya internal optimal dan potensi biaya implisit yang mungkin muncul diidentifikasi dengan baik.

Dengan mempertimbangkan kedua jenis biaya ini secara holistik, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan memaksimalkan kinerja bisnis mereka.

Dalam era digital saat ini, perusahaan memiliki akses ke berbagai solusi teknologi yang dapat memudahkan proses akuntansi dan pengelolaan keuangan. Salah satu solusi yang dapat membantu perusahaan dalam menghitung dan mengontrol jumlah biaya yang dikeluarkan adalah software akuntansi Beecloud.

Beecloud Untuk Mencatat Biaya Operasional, Gaji Dan Beban

Beecloud adalah software akuntansi yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan dalam mengelola aspek keuangan, termasuk penghitungan dan pengontrolan biaya. Dengan menggunakan Beecloud, perusahaan dapat memonitor dengan lebih efektif semua pengeluaran yang terkait dengan biaya eksplisit maupun implisit.

Software ini menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencatat, melacak, dan menganalisis setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Pengguna dapat dengan mudah memasukkan data biaya langsung seperti gaji karyawan, biaya listrik, dan biaya sewa, serta menghitung total biaya eksplisit.

Kesimpulan

Saat Anda berniat untuk menyiapkan laporan keuangan, maka catatanlah yang diperlukan agar mamou menilai perusahaan. Kemudian, bisa langsung menghitung jumlah estimasi dari keuntungan aktivitas manufakturnya.

Namun, memang terkadang ada banyak hal terjadi dan tidak dapat diprediksi dalam sebuah perusahaan. Bahkan, hal ini juga membutuhkan pengorbanan internal dari keuntungan perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan senantiasa harus bisa memperhatikan hal ini serta menentukan biaya produksi yang dari biaya eksplisit maupun implisit. Hal ini dilakukan agar bisa menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar bagi perusahaan.

Sementara itu, Anda juga bisa langsung memperkirakan sendiri biaya Implisitnya. Selain itu, Anda juga dapat meningkatkan berbagai macam keuntungan hanya dengan menjadi pengusaha yang berpotensi menjadi investor bisnis.

Artikel Terkait

7 Tips Kelola Hutang Usaha dengan Mudah
Ketika memiliki perusahaan seringkali kebutuhan operasional tidak terpenuhi, sehingga cara yang banyak digunakan yaitu berhutang hingga menimbulkan hutang usaha. Dalam
Baca Juga
Metode Activity Based Costing (ABC), Komponen & Penerapannya
Dengan kompleksitas dan dinamika yang terjadi di era modern ini, perusahaan dituntut untuk memiliki strategi yang tepat dalam mengelola biaya
Baca Juga
Apa Itu ROI dan Cara Mudah Menghitungnya
Dunia investasi memang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena pada kenyataannya ada potensi keuntungan yang besar dan resiko kerugian. Kedua
Baca Juga
7 Contoh Laporan Perubahan Modal dari Berbagai Bidang Usaha
Apa yang dimaksud laporan perubahan modal? Bagaimana cara membuatnya dan seperti apa contoh laporan perubahan modal? Sebagai pelaku bisnis, tentu
Baca Juga
Multiplier Effect Adalah: Pengertian, Fungsi, Rumus dan Jenis
Multiplier effect adalah istilah yang sudah tidak asing lagi dalam dunia ekonomi. Istilah ini merujuk kepada nilai pengganda yang digunakan
Baca Juga
Pengertian Buku Besar, Fungsi, Manfaat dan Bentuknya
Buku besar adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam kegiatan akuntansi. Penggunaannya untuk memudahkan akuntan untuk meringkas transaksi menjadi
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu